Di ruang tengah, ya Budi nonton Tv dengan di temanin makanan singkong rebus dan minuman kopi gitu. Acara Tv yang di tonton dengan baik, ya sinetron tema cinta. Dengan santai Budi menonton sinetron tema cinta.
"Seperti biasanya alur ceritanya bagus. intrik-intrik cerita bagus," kata Budi.
Budi terus nonton Tv dengan baik sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Ya cukup lama Budi nonton Tv, ya sampai acara sinetron tema cinta berakhir cerita, ya di ganti acara lain. Budi mematikan Tv, ya pake remot dan pindah duduk Budi dari ruang tengah ke depan rumah sambil membawa gelas berisi kopi dan juga piring yang ada singkong rebusnya.
Gelas dan piring, ya di taruh di meja sama Budi dan duduk dengan baik gitu. Di ambil buku di bawah meja, ya sama Budi dan buku di buka dengan baik, ya di baca cerpen yang ceritanya menarik, ya sambil minum kopi makan singkong rebus gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di London, Jenny Nair, seorang karyawan perusahaan Barron Industries yang berbasis di Inggris, memperkenalkan teknologi baru yang memungkinkan objek dari dunia digital memasuki dunia nyata menggunakan transmisi nirkabel dari beberapa perangkat. Shekhar Subramanium, yang juga bekerja untuk perusahaan tersebut, diberi kesempatan terakhir untuk membuat video game dengan perbedaan. Untuk mengesankan Prateek putranya yang skeptis, dan atas permintaan istrinya Sonia, Subramanium menggunakan gagasan putranya bahwa antagonis lebih kuat daripada protagonis.
Rekan Shekhar, Akashi menyediakan gerakan karakter permainan, Jenny melakukan pemrograman dan Shekhar memberikan wajahnya ke protagonis permainan G.One, sedangkan antagonis Ra.One tidak berwajah dan memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang diberikan kepada G.One, termasuk berubah bentuk. Ra.One diserap dengan kecerdasan buatan belajar mandiri. Gim ini memiliki tiga level, dan salah satu pemain hanya dapat dibunuh di level ketiga menggunakan senjata khusus yang menyimpan satu peluru. Saat mendesain game, Akashi memperhatikan beberapa malfungsi tetapi mengabaikannya. Ketika game akhirnya diluncurkan, ia menerima tepuk tangan meriah dan Prateek sangat menyukainya sehingga dia bersikeras untuk memainkannya secara instan. Dia masuk dengan nama samaran 'Lucifer' dan melanjutkan ke tingkat kedua, tetapi diinterupsi oleh Akashi. Ra.One yang sadar diri, karena tidak dapat mengakhiri gilirannya dengan Lucifer, bertekad bahwa Lucifer akan mati. Saat mainframe gagal dimatikan, Akashi memanggil Shekhar, yang melihat ada masalah dengan game tersebut. Ra.One menggunakan teknologi baru untuk memasuki dunia nyata dan membebaskan diri dan pergi mencari Lucifer.
Ra One pertama-tama mengancam Akashi dan bertanya di mana Lucifer berada. Saat Akashi gagal menjawab, Ra One tiba-tiba menculik dan membunuhnya. Setelah Shekhar menemukan Akashi yang sudah mati, dia bergegas pulang; namun, dia ditemukan oleh Ra.One. Dalam upaya menyelamatkan putranya, Shekhar mengklaim bahwa dia adalah Lucifer. Namun, Ra.One memindai ID Shekhar dan, mengetahui dia telah berbohong, membunuhnya. Prateek memperhatikan keadaan aneh kematian ayahnya dan menyadari bahwa Ra.One telah hidup kembali. Dia dan Jenny berusaha menghidupkan G.One. Sementara itu, Sonia memberi tahu Prateek bahwa keluarganya akan kembali ke India. Setelah mengambil wujud Akashi, Ra.One mengejar mereka, tetapi G.One memasuki dunia nyata melalui komputer Jenny dan menyebabkan ledakan gas yang menyelamatkan mereka dan menghancurkan Ra.One untuk sementara. G.One mengambil HART Ra.One, tanpanya Ra.One akan melemah. Sonia menyadari bahwa dia tidak dapat meninggalkan G.One dan membawanya bersama mereka ke India melalui paspor Shekhar. G.One berjanji pada Sonia bahwa dia akan melindungi Prateek dari bahaya apa pun. Ra.One hidup kembali, mengambil bentuk model papan reklame, dan melacak G.One dan Prateek.
Selama pesta ulang tahun Prateek, Ra.One menghipnotis Sonia, mengambil wujudnya dan menculik Prateek. Ra.One kemudian menginstruksikan G.One untuk mengembalikan HART-nya, dan mengirim Sonia yang asli ke dalam kereta api Suburban Mumbai yang tidak terkendali. G.One menyelamatkan Sonia tepat pada waktunya (meskipun Chhstrapati Shivaji Terminus dihancurkan) dan kembali untuk menyelamatkan Prateek. Permainan dilanjutkan, dengan Prateek mengendalikan gerakan G.One. Setelah pertarungan yang panjang, kedua karakter tersebut mencapai level ketiga. Dengan sedikit tenaga tersisa, G.One dan Prateek mengelabui Ra.One untuk menembak G.One tanpa memasang HART-nya, yang membuat Ra.One tidak berdaya. Marah, Ra.One membuat sepuluh salinan dirinya. Prateek, tidak dapat membedakan Ra.One yang asli, meminta G.One mengutip salah satu perkataan Shekhar: "Jika Anda bergabung dengan kekuatan jahat, bayangannya akan selalu mengikuti Anda". Pasangan itu kemudian menyadari bahwa hanya satu dari sepuluh Ra.Ones yang memiliki bayangan: yang asli. G.One menembak dan menghancurkannya, dan setelah menyerap sisa-sisa Ra.One, memindahkan dirinya kembali ke dunia digital.
Beberapa bulan kemudian, Prateek dan Sonia kembali ke Inggris, di mana Prateek akhirnya berhasil mengembalikan G.One ke dunia nyata, yang membuatnya dan ibunya senang.
***
Cukup lama Budi membaca cerpen yang ceritanya menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Andai-andai," kata Budi.
"Budi ingin cerita andai-andai toh," kata Eko
"Ya andai-andai tinggal di daerah kota Batam," kata Budi.
"Tinggal di daerah kota Batam," kata Eko.
"Ya ceritanya, ya cerita kita saja. Aku dan Eko, ya kerja jadi buruh di perusahaan. Urusan kisah cinta, ya aku dengan Tasya. Eko dengan Purnama," kata Budi.
"Cerita tetap sama aja. Yang beda, ya cuma latar belakang keadaan tempat tinggalnya di kota Batam. Berdasarkan cerita orang-orang tentang kota Batam, ya ruang lingkup sosial masyarakatnya.....antara baik dan buruk," kata Eko.
"Memang sih berdasarkan cerita dari orang-orang, ya datanya adanya itu tentang kota Batam. Ya antara baik dan buruk, ya ruang lingkup sosial masyarakatnya. Untuk menunjuk kebenarannya, ya ada undang-undang, ya hukum yang mengatur manusia," kata Budi.
"Kantor polisi ada. Kantor yang berkaitan hukum ini dan itu, ya ada juga," kata Eko.
"Tinggal di kota Batam, ya antara kaya dan miskin," kata Budi.
"Yang paham ilmu agama berdasarkan bimbingan yang baik. Pasti berjalan di jalan baik. Bagi yang tidak paham agama, ya pasti jalan buruk. Dari kerjaan mencuri dan menipu, ya antara kaya dan miskin yang melanggar aturan gitu," kata Eko.
"Biasa yang jauh agama. Pasti main ilmu mistik. Percaya ini dan itu. Kadang terang-terang atau sembunyi-sembunyi," kata Budi.
"Suku ini dan itu, yang tinggal di kota Batam, ya orang-orang yang masih ilmu mistik," kata Eko.
"Jadi hidup di kota Batam, ya harus berhati-hati dengan baik. Karena orang-orang buruk ada di lingkungan buruk ini dan itu. Di lingkungan baik, ya ada juga orang buruk. Sistem kerjanya, ya membuat citra baik padahal aslinya buruk kelakuannya," kata Budi
"Memang harus berhati-hati hidup di kota Batam," kata Eko.
"Ya kalau begitu main permainan ular tangga saja!" kata Budi.
"Ok main permainan ular tangga!" kata Eko.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan ular tangga di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment