Budi sedang duduk dengan santai di rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Buku di ambil di meja, ya di buka dengan baik, ya di pilih cerpen yang ingin di baca. Terpilih salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Seorang manajer bank yang korup dan terisak, Mathur telah secara ilegal meminjam 2,5 juta rupee dan meminjamkannya kepada raja kejahatan JK Verma. JK mengatur perampokan bank untuk menyelamatkannya. DCP Anand Kumar Srivastava mengetahui plot ini. Dia akan memecahkan kasus ketika JK meminta seorang penari eksotis, Julie, untuk menggunakan perampokan sebagai latar belakang dan menjebak DCP jujur untuk korupsi. DCP Anand Kumar Srivastava ditangkap oleh CBI dan di penjara selama tiga bulan. Inspektur Shrivastav, inspektur yang jujur dan tidak bersalah, sangat tertekan dengan tuduhan palsu sehingga dia gantung diri di rumah setelah dibebaskan dengan jaminan. Ini menciptakan kesan yang abadi dan kuat pada putranya yang berusia delapan tahun, Vijay Kumar Srivastava. Vijay mempertahankan jerat yang digunakan ayahnya untuk gantung diri. Dia bersumpah suatu hari nanti akan mengembalikan kehormatan ayahnya. Vijay dan ibunya meninggalkan rumah mereka dan tinggal di rumah inspektur polisi jujur lainnya bernama Aslam Khan.
Bertahun-tahun kemudian, Vijay Kumar Srivastava muda berseragam inspektur polisi, tumbuh dalam asuhan Inspektur Aslam Khan, teman dan mitra Inspektur Shrivastav, yang telah mengizinkan Vijay dan ibunya untuk tinggal bersamanya, dan Vijay sendiri menjadi polisi. Vijay berteman dengan Shaheena, putri Aslam Khan. Aslam Khan adalah polisi yang jujur seperti ayah Vijay. Vijay adalah inspektur yang patuh dan pengecut, rentan terhadap penyuapan dan umumnya takut pada penjahat yang kuat. Tidak butuh waktu lama JK untuk menemukan Vijay, memasukkannya ke dalam daftar gaji, dan menjalankan kerajaan kejahatan dunia bawahnya (narkoba, senjata, pemerasan) melewati polisi.
Penampakan baru muncul di adegan ini yang menyebut dirinya "Shahenshah", seorang pejuang kejahatan berkostum. Dia memiliki tangan besi kiri yang digunakan untuk menyerang musuh dan menghancurkan benda, dan senjata Shahenshah lainnya adalah jerat. Anehnya, itu adalah jerat yang sama yang digunakan ayah Vijay untuk gantung diri. Pasalnya, belakangan terungkap bahwa Shahenshah sebenarnya adalah Vijay. Saat mengenakan pakaian Shahenshah, Vijay menggambarkan dirinya sebagai "orang yang tidak melakukan pekerjaan polisi tetapi melakukan pekerjaan yang sama; orang yang menangkap penjahat itu sendiri, melakukan persidangan sendiri, dan, mengucapkan serta mengeksekusi hukumannya sendiri". Jadi misi luar Vijay/Shahenshah adalah memberantas kejahatan, tetapi tujuan sebenarnya adalah mendapatkan orang-orang yang menjebak ayahnya.
Shahenshah diam-diam membongkar beberapa sarang perjudian JK dan penyulingan minuman keras ilegal. Dia juga menghentikan pembongkaran permukiman kumuh. Ini menarik perhatian penipu kecil Shalu yang tinggal di sana bersama ibunya yang sudah tua dan sakit, Julie. JK telah memerintahkan pembunuhannya setelah dia membantu menjebak ayah Vijay; dia telah melarikan diri darinya sejak itu, yang menjadi motivasi Shalu untuk mencari dan melenyapkan JK Shalu memutuskan untuk menyusup ke teman JK dengan menjadi penari eksotis. Suatu malam, dia mencoba membunuh JK dengan menembaknya tetapi terkejut ketika JK mengungkapkan bahwa dia telah mengenakan rompi anti peluru sepanjang waktu. Vijay berbohong kepada JK bahwa kelemahan Shahenshah adalah tidak membiarkan Shalu mati. Dia juga berbohong jika JK mengembalikan Shalu ke Shahenshah, Shahenshah akan mengembalikan barang JK senilai jutaan. Tapi JK akhirnya tertipu. Shahenshah kemudian meledakkan bom yang ditanam di truk JK.
JK membunuh seorang reporter kriminal yang jujur, Mohammed Salim, yang hendak mengungkap jaringan kejahatan JK. Salim menikah dengan Shaheena, putri Aslam Khan. Vijay sekarang memutuskan untuk membalikkan citranya sebagai polisi pengecut. Dia secara terbuka menentang JK Julie setuju untuk bersaksi melawan JK Shalu memberikan bukti tambahan. Dan JK bersiap untuk perang habis-habisan melawan Shahenshah / Inspektur Vijay Kumar Srivastava, Shalu dan banyak musuhnya. Di pemakaman Salim, hanya satu dari banyak saksi kematiannya yang hadir. Dia akan mengungkapkan nama JK, tapi seorang penembak jitu menembaknya sampai mati.
Pertumpahan darah benar-benar terjadi di jalanan saat Inspektur Vijay mencoba memasukkan Julie ke gedung pengadilan. Dan ada pertarungan terakhir di mana Shahenshah mengungkapkan identitas rahasianya dan menjadi musuh bebuyutan semua pelakunya. Untuk memberi dirinya kesempatan melarikan diri, JK menculik Shalu. Pertikaian itu membuat Shahenshah mengejar JK ke atap gedung pengadilan tempat JK mengajukan kasusnya, karena penyamarannya terbongkar. JK jatuh melalui lubang di atap dan berpegangan erat-erat, dengan seluruh pengadilan melihat keheranan. Shahenshah kemudian mengungkapkan di hadapan seluruh pengadilan bahwa dia sebenarnya adalah Vijay. Vijay melempar jerat itu ke JK, dan dia dengan senang hati menerimanya, tetapi JK, sebagai pria yang kejam, mencoba menyerang Vijay. Vijay melepaskan jerat yang melingkari leher JK, dan di depan seluruh pengadilan, JK Verma di gantung.
***
Selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja sama Budi. Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi.
"Andai," kata Eko.
"Andai-andai. Berarti Eko mau cerita andai-andai seperti aku biasanya, ya Eko?" kata Budi.
"Ya aku sih tidak perlu bercerita andai-andai. Ya cukup cerita aku dengan Purnama, ya kisah cinta yang di dasarkan karena aku berusaha dengan baik, ya diiringi doa yang baik," kata Eko.
Eko mengambil singkong rebus di piring dengan baik gitu.
"Ok Eko tidak perlu cerita andai-andai. Cukup cerita Eko dengan kisah cinta yang di dasarin dengan usaha yang baik, ya diiringi doa yang baik," kata Budi.
Eko mengambil aqua gelas di bawah meja, ya tepat di dalam dus. Eko minum aqua gelas dengan baik. Memang Budi menyiapkan aqua gelas di bawah meja, ya satu dus untuk tamu.
"Yang aku maksudkan itu, ya Budi. Tentang cerita kita, ya andai-andai tinggal di kota Batam. Sesuai mau Budi berdasarkan cerita yang di buat Budi, ya biasanya gitu," kata Eko.
Eko menaruh gelas aqua di meja.
"Oooo cerita kita. Andai-andai tinggal di kota Batam toh. Padahal yang aslinya tinggal di kota Bandar Lampung. Ruang lingkup sosial masyarakat kota Bandar Lampung, ya antara baik dan buruk. Antara kaya dan miskin. Antara paham ilmu agama dan tidak paham ilmu agama," kata Budi.
"Aslinya kita tinggal di kota Bandar Lampung, ya tentang ruang lingkup sosial masyarakat sesuai omongan Budi. Karena cerita andai-andai tinggal di kota Batam. Apakah cerita di sesuaikan dengan keinginan Budi, ya tidak selamanya jadi buruh, ya ingin kerja di pemerintahan?" kata Eko.
"Ya cerita andai-andai kota Batam, ya bisa saja di sesuaikan dengan cerita aku, ya keinginan aku, ya tidak selamanya kerja jadi buruh, ya ingin kerja di penerintahan. Kan cuma sekedar cerita saja," kata Budi.
"Jadi sesuai dengan keinginan Budi toh. Kalau begitu. Budi mengumpulkan data-data pemerintahan kota Batam dan juga data organisasi agama yang berkembang di kota Batam?" kata Eko.
"Di kota Bandar Lampung, ya aku mengumpulkan data-data pemerintahan kota Bandar Lampung dan organisasi agama yang berkembang di kota Bandar Lampung. Ya aku simpulkan hasilnya menurut aku sih, ya antara baik dan buruk. Jadi kalau tinggal andai-andai di kota Batam, ya sama aja gitu," kata Budi.
"Kalau begitu, ya Budi benar-benar belajar ingin kerja di pemerintahan. Karena keadaan dari keluarga tidak mampu. Budi juga belajar dengan mengambil data-data teman-teman yang mampu kuliah, ya ilmu pendidikan Universitas. Budi pun bisa memahami dengan baik ilmu Universitas ini dan itu, ya karena belajar sendiri dengan baik. Ya cerita andai-andai di tinggal di kota Batam," kata Eko.
"Ya belajar, ya berusaha dengan baik, ya diiringi dengan doa dengan baik. Ya bisa di bilang sungguh-sungguh dari apa yang diinginkan, ya ingin kerja pemerintahan," kata Budi.
"Demi keinginan jadi kenyataan. Harus sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan menjadi kenyataan dengan baik," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup di kota Batam. Antara baik dan buruk. Antara kaya dan miskin. Antara paham ilmu agama dan tidak paham ilmu agama. Ragam suku dan ragam agama," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ya kisah cinta ku dengan Tasya. Bagusnya itu di buat seperti apa, ya Eko, ya tinggal seandai-andai di kota Batam?" kata Budi.
"Ya sesuai proses jalan kehidupan Budi saja. Kalau mau di buat beda, ya cerita tentang perselingkuhan saja," kata Eko.
"Sesuai cerita kehidupan aku. Ya ceritanya sih, ya aku di tolak cewek kaya. Aku ada kisah cinta, ya teman jadi demen antara aku dengan Nia. Ya sedangkan urusan kisah cinta aku dengan Tasya, ya karena aku ngobrol dengan Bapaknya Tasya dengan tujuan di jodohkan dengan aku. Dengan berpikir panjang dan baik, ya berdasarkan latar belakang Tasya yang baik. Aku memutuskan memilih Tasya dengan baik," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau cerita di buat beda, ya cerita perselingkuhan. Aku ada hubungan dengan Tasya, ya kisah yang baik. Aku juga ada hubungan dengan Nia, ya kisah cinta yang baik gitu. Nia jadi perselingkuhan aku. Ternyata ketahuan Tasya, ya jadinya aku dan Tasya bertengkar. Tasya putus dengan aku. Ya aku melanjutkan hubungan dengan Nia, ya dengan baik. Sampai hubungan ku dengan Nia putus juga karena Nia selingkuh dengan cowok kaya gitu. Aku ingin kembali sama Tasya ternyata aku tidak bisa, ya Tasya telah menerima perjodohan orang tuanya. Aku pun jomlo dengan baik. Sampai aku bertemu dengan cewek kaya yang pernah menolak aku. Cewek itu, ya namanya Yeni. Aku pun berusaha kembali menjalin hubungan dengan Yeni. Akhirnya aku di terima sama Yeni. Kisah cinta pun antara aku dan Yeni berjalan dengan baik," kata Budi.
"Cerita bagus. Intrik tentang perselingkuhan," kata Eko.
"Ya begitu lah cerita yang aku buat," kata Budi.
"Ngomong-ngomong. Cewek kaya yang menolak Budi. Ya selama ini kan di sembunyikan namanya, ya tidak pernah di sebutkan. Tapi kenapa sekarang di sebutkan?" kata Eko.
"Ya cuma cerita masa lalu, ya jadi lebih baik aku sebutkan saja nama cewek kaya yang pernah nolak aku, ya Yeni," kata Budi.
"Memang sih cerita masa lalu Budi yang pernah di tolak cewek kaya bernama Yeni. Sekedar cerita andai-andai tinggal di kota Batam, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya sekedar cerita andai-andai tinggal di kota Batam!" kata Budi.
"Kalau begitu sih. Main kartu remi saja!" kata Eko.
"Ok. Main kartu remi saja!" kata Budi.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi, ya main kartu remi dengan baik begitu.
No comments:
Post a Comment