Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Menyusul dua upaya gagal menaklukkan Bumi, Darkseid dan pasukannya terus menaklukkan dunia lain. Justice League menyusun rencana untuk mengalahkan Darkseid dengan menyusup ke Apokolips sambil meninggalkan Teen Titans di Bumi untuk mempertahankannya. Tanpa sepengetahuan mereka, Darkseid memata-matai League melalui Cyborg. Liga kewalahan dan dikalahkan oleh Paradooms — makhluk hibrida genetik yang terbuat dari Parademons dan Doomsday —dan mayoritas pahlawan dari Liga dan Titan terbunuh, sementara mereka yang bertahan hidup ditempatkan dalam perbudakan Darkseid.
Dua tahun kemudian, Darkseid telah menempatkan perangkat yang dikenal sebagai "Reapers" yang menambang inti planet. Pahlawan yang masih hidup menyalahkan Clark Kent / Superman karena memimpin mereka menuju kegagalan. Superman telah diturunkan secara paksa setelah Darkseid menato dadanya dengan kryptonite cair. Dia dan Raven, yang telah berjuang untuk mempertahankan pemenjaraan ayahnya Trigon mencari John Constantite untuk mendapatkan mantra lokasi untuk melacak Damian Wayne. Meskipun enggan untuk membantu pada awalnya, menganggap dirinya pengecut karena melarikan diri selama serangan awal di Darkseid dan meninggalkan kekasihnya Zatanna mati, Constantine menempatkan Damian di sebuah Pos League of Assassins. Clark menjelaskan kepada Damian bahwa mereka membutuhkannya untuk membantu membebaskan ayahnya Batman dari kendali pikiran Darkseid. Damian dengan enggan setuju untuk bergabung dengan grup.
Kelompok tersebut melakukan perjalanan ke Stryker's Island di Metropolis dan bertemu dengan istri Clark, Lois Lane yang telah merekrut Pasukan Bunuh Diri untuk tujuan mereka, yang sekarang dipimpin oleh Harley Quinn. Clark dan Lois mengungkapkan rencana mereka untuk menyusup ke LexCorp dan menggunakan boom tube untuk kembali ke Apokolips dan membunuh Darkseid. Sementara itu, para pahlawan yang tersisa melancarkan serangan ke Penuai tetapi perlahan-lahan terbunuh saat melawan Paradoom. Di gedung, mereka dihadapkan oleh Lex Luthor, yang mengungkapkan bahwa dia bekerja dengan Lois untuk mendapatkan informasi tentang Darkseid. Kelompok itu terbagi menjadi dua dengan Clark, Raven, Constantine, dan Etrigan the Demon pergi ke Apokolips dan Lois, Luthor, dan Pasukan yang tersisa di gedung untuk mempertahankan tabung boom. Batman memberi tahu Darkseid tentang pengkhianatan Luthor, mendorong Batman untuk mengirim Paradoom dan kemurkaan mekanik yang baru diubah setelah para pahlawan.
Setibanya di sana, kelompok Clark diserang oleh Furies, yang terdiri dari Wonder Woman versi cybernetic, Mera, Hawkan, Starfire, dan Martian Manhunter. Etrigan dibunuh oleh Wonder Woman, tetapi Constantine berhasil membebaskannya menggunakan Lasso of Truth miliknya. Dia memutuskan untuk tetap tinggal untuk menangkis kemurkaan lainnya saat kelompok itu maju. Mereka selanjutnya menyelamatkan Flash dari treadmill yang menggerakkan Apokolips; Constantine mengetahui bahwa Flash telah mengubah garis waktu di masa lalu. Tak lama kemudian, mereka dihadang oleh Cyborg, yang telah terintegrasi ke dalam jaringan planet tersebut. Constantine membebaskan Cyborg dari kendali Darkseid, yang juga membebaskan Furies yang tersisa saat mereka akan mengalahkan Wonder Woman. Darkseid memerintahkan Batman untuk membunuh Damian tetapi dia ragu-ragu ketika dia diingatkan akan kematian orang tuanya, yang membebaskannya dari kendali pikiran Darkseid. Karena marah, Darkseid mencoba membunuh Batman tetapi dicegat oleh Damian, yang meninggal di pelukan Batman. Kematiannya menguasai Raven, ketidakstabilan emosinya yang tiba-tiba membebaskan Trigon. Constantine menawarkan tubuhnya sebagai wadah untuk Trigon, tetapi dia menolak dan mengambil tubuh Clark sebagai gantinya, membersihkan kryptonite dari tubuhnya, memulihkan kekuatannya, dan membunuh Constantine. Trigon menyerang Darkseid. Constantine secara singkat dikunjungi oleh Zatanna di akhirat, yang mengungkapkan bahwa dia menggunakan mantra untuk memanipulasi Constantine untuk melarikan diri kembali ke Bumi sebagai bagian dari rencana darurat yang disiapkan oleh Batman. Secara bersamaan, Raven dan Zatanna menghidupkan kembali Damian dan Constantine.
Kembali ke LexCorp, tim Lois dikelilingi oleh Paradoom, mendorong mereka untuk memulai penghancuran diri. Lois mengirimkan pesan selamat tinggal ke Apokolips dengan bantuan Cyborg. Kematiannya mengejutkan Clark kembali ke akal sehatnya dan membebaskannya dari kepemilikan Trigon. Constantine dan Raven setuju untuk menggabungkan sihir mereka untuk memberi Trigon tubuh fisik agar dia bisa terus melawan Darkseid. Cyborg mengungkapkan rencananya untuk menteleportasi Paradoom kembali ke Apokolips sambil menyeret planet ke dalam tabung ledakan tanpa jalan keluar. Cyborg mengirim para pahlawan kembali ke Bumi dan memulai rencananya. Menikmati pertempuran, Trigon mencegah pelarian Darkseid saat mereka terseret hingga terlupakan.
Terlepas dari kemenangan mereka, Batman mengungkapkan sepertiga dari magma Bumi telah dikeringkan oleh Reapers, rotasi planet terganggu, dan jutaan orang akan terus mati sebelum Liga berpotensi menemukan solusi. Akibatnya, Constantine meyakinkan Flash untuk kembali ke masa lalu dan mengatur ulang timeline lagi meskipun mengetahui bahwa dunia tidak akan sama seperti sebelumnya. Flash akhirnya setuju. Damian dan Raven berbagi ciuman saat mereka dan para pahlawan yang tersisa menyaksikan garis waktu diatur ulang saat cahaya terang menutupi seluruh dunia dan alam semesta, membuat nasib akhir mereka tidak diketahui.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Eko belum datang kalau begitu. Baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya di baca dengan baik koran gitu. Ya berita-berita di koran, ya ceritanya menarik-menarik gitu ceritanya. Cukup lama Budi baca koran, ya akhirnya berhenti juga baca koran karena Eko dateng ke rumah Budi. Eko memarkirkan motornya dengan baik, ya di depan rumah Budi. Ya Budi menaruh koran di bawah meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Ramalan," kata Budi.
"Ada apa Budi dengan ramalan?. Atau jangan-jangan ramalan itu, ya ada kaitan kisah cinta Budi dengan Tasya?. Kan biasa bagi orang yang jatuh cinta, ya main ramalan untuk jalan cinta lancar atau tidak?" kata Eko.
"Ya aku maksud sih, ya bukan ramalan urusan cinta aku dan Tasya, ya lancar atau tidaknya urusan cinta?. Ya aku maksud ramalan tentang siapa yang jadi Presiden berikutnya?" kata Budi.
"Ooooo ramalan tentang siapa yang jadi Presiden berikutnya?. Aku mana tahu lah? " kata Eko.
"Iya iya. Eko mana tahu. Kan Eko bukan peramal. Termasuk aku, ya bukan peramalan. Aku teringat dengan omongan orang tua dulu sih, ya tentang Presiden gitu," kata Budi.
"Oooo omongan orang tua dulu. Ya bisa di bilang ramalan juga tentang pemimpin di Indonesia ini, ya Presiden," kata Eko.
"Ramalan itu?" kata Budi.
"Ramalan itu pastinya, ya pemimpin yang terpilih, ya pemimpin yang baik dan bijak. Biasa begitu kan, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya memang sih. Ramalan itu, ya tentang pemimpin yang baik dan bijak. Jika tidak dapat pemimpin baik dan bijak, ya berarti ramalan itu di anggap tidak benar," kata Budi.
"Ya mamang iya, ya jika tidak dapat pemimpin yang baik dan bijak, ya ramalan itu, ya di anggap tidak benar," kata Eko.
"Seharusnya sesuai dengan ramalan, ya jadi ramalan itu jadi benar. Apa mungkin karena ada krisis keadaan yang membuat ramalan jadi tidak benar?" kata Budi.
"Bisa jadi sih. Krisis keadaan, ya memungkinkan ramalan tidak jadi benar. Karena sosok pemimpin yang baik dan bijak, ya terhalang sesuatu ketika ia ingin muncul jadi pemimpin. Ya orang-orang beraura gelap yang menunjukkan diri di depan baik, ya dengan tujuan ingin jadi pemimpin juga," kata Eko.
"Kepentingan ini dan itu," kata Budi.
"Ya maka itu, orang tua memberikan masukan yang baik, ya kalau memilih pemimpin untuk negeri, ya jangan salah milih. Karena salah milih, ya kita juga yang rugi ke depannya," kata Eko.
"Memang orang tua, ya memberikan masukan yang baik tentang milih pemimpin negeri ini, ya jangan salah milih. Karena kita juga rugi sendiri, ya jika salah milih. Ya karena kita kan ingin maju dari apa yang kita rencanakan di masa depan? Ya maka itu lebih baik milih pemimpin yang baik dan bijak, ya untuk melancarkan urusan kita di masa depan," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA, ya tentang ramalan omongannya orang tua dulu gitu tentang pemimpin," kata Budi.
"Ya aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Lebih baik. Main catur saja!" kata Budi.
"Ok. Main catur saja!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment