Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Beberapa minggu setelah peristiwa yang menyebabkan penangkapan Lex Luthor, pemakzulan kepresidenannya, dan keberhasilan Superman dan Batman dalam menyelamatkan dunia dari meteor kryptonite, sebuah pesawat luar angkasa mendarat di Gotham City. Pelabuhan. Saat Batman menyelidiki kapal yang tenggelam, seorang gadis muda muncul dari air dan secara tidak sengaja merusak perahu Batman. Dia telanjang dan tidak memiliki pengetahuan tentang bahasa atau adat istiadat Bumi. Di pantai, dia bertemu dengan tiga buruh pelabuhan, salah satunya mencoba mendekatinya. Dia menyerang dua dari mereka untuk membela diri, sementara yang ketiga memberinya mantel untuk menutupi dirinya. Saat gadis itu maju ke kota, dia secara tidak sengaja mendatangkan malapetaka dengan kekuatan Krypton yang kuat (dengan Batman dalam pengejaran) sampai Superman datang untuk memperbaiki kerusakan, memungkinkan Batman untuk akhirnya mengeksposnya ke sepotong Kryptonite yang melemahkan dan melukai mentalnya.
Dengan bantuan Superman, mereka menemukan gadis itu adalah Kara Zor-El, keponakan mendiang Jor-El dan Lara, ya menjadikannya sepupu biologis pertama Superman. Dia telah mati suri selama beberapa dekade karena roketnya jatuh, mengakibatkan Kara secara fisik lebih muda dari sepupunya yang lebih muda. Sementara Superman menyambut Kara, mengajarinya bahasa Inggris, dan membantunya menyesuaikan diri dengan masyarakat Bumi, Batman tetap curiga, meski mempertimbangkan kemungkinan Kara menjadi musuh. Kara menyatakan bahwa dia tidak akan pernah menyakiti sepupu bayinya. Diinformasikan oleh Batman, Wonder Woman dan Lyla menyergap Kara dan Clark Kent, alter ego Superman, di taman dan menyarankan agar mereka melatih Kara di Themyscira, ya satu-satunya tempat di mana dia bisa belajar bagaimana mengendalikan kekuatannya. Superman dengan enggan setuju untuk membiarkan mereka melatih Kara, tetapi tetap memilih untuk mengawasinya sendiri; namun, Batman dan Wonder Woman menyarankan Superman untuk menjauhi Kara, mengkritik kepeduliannya terhadap Kara.
Di planet terpencil Apokolips, Darkseid mengetahui kehadiran Kara di Bumi dan memerintahkan Granny Goodness untuk membawanya ke Apokolips sebagai kemungkinan pemimpin untuk Kemarahan Wanita, karena Barda Besar bukan lagi pelayannya dan Harta prajurit menjadi kandidat yang gagal. Dua bulan kemudian, Batman dan Superman memeriksa Kara di Themyscira selama pertandingan tanding melawan Artemis. Saat Kara dan Lyla menyelinap pergi untuk berenang, gerombolan Hari Kiamat klon datang dari Apokolips. Superman, Batman, Wonder Woman, dan tentara Amazon melawan mereka sampai Superman menguapkan mereka semua dengan penglihatan panasnya. Batman, bagaimanapun, menebak alasan serangan klon dan menemukan Kara hilang dan Lyla mati; manifestasi terakhir dari prekognisinya mengungkapkan bahwa pelakunya tidak lain adalah Darkseid, yang memerintahkan pengalihan untuk membuat mereka sibuk memberikan waktu bagi Nenek untuk menculik Kara. Setelah Kara dibawa ke Apokolips, Darkseid memulai proses cuci otaknya. Setelah dia selesai, Kara menjadi berhati dingin dan haus darah, mulai melayani Darkseid dan menjadi kapten penjaga kehormatannya.
Batman, Superman, dan Wonder Woman meminta Big Barda untuk membantu mereka menemukan jalan ke Apokolips dan meskipun awalnya menolak, dia setuju. Di sana, Superman menyusup ke istana Darkseid sementara Wonder Woman dan Barda melewati selokan langsung ke arena pertempuran, tempat Granny Goodness dan Kemurkaan Wanita menyergap mereka. Setelah berjuang keras, Granny and the Furies ditundukkan. Memisahkan dirinya dari yang lain, Batman menemukan persediaan Darkseid dari Hell Spores, sumber lubang api di Apokolips. Superman bertemu Darkseid dan menemukan Kara yang telah dicuci otak. Ketika dia mencoba membawanya kembali ke Bumi, Kara menolak untuk pergi bersamanya dan setelah menyerangnya, Darkseid memerintahkannya untuk membunuh Superman. Darkseid melihat mereka bertarung sampai Batman menghadapkan Darkseid dan memberitahunya bahwa dia telah mengaktifkan Spora Neraka, yang akan menghancurkan Apokolips. Dia memberikan ultimatum kepada Darkseid: bebaskan Kara dan berjanji untuk meninggalkannya sendirian, dan Batman akan menonaktifkan Spora. Superman mengalahkan Kara, dan Barda serta Wonder Woman mempersembahkan Darkseid dengan Nenek yang pendiam, di mana Darkseid akhirnya melepaskan Kara, dan para pahlawan meninggalkan Apokolips, membawa Kara kembali ke Themyscira.
Kembali ke Bumi, dengan kehidupan mereka yang tampak normal kembali, Clark mengajak Kara menemui orang tua angkatnya di Smallville. Namun, Darkseid, yang sedang menunggu untuk membunuh Superman, menyergap mereka; dia telah berjanji untuk meninggalkan Kara sendirian, tetapi bukan Superman atau Bumi. Darkseid hampir membunuh Superman dengan Omega Beams sebelum Kara melakukan ledakan untuk sepupunya. Superman mencoba untuk melawan Darkseid, tetapi dengan cepat kewalahan dan terlempar ke luar angkasa. Kara melibatkan Darkseid dalam pertempuran yang panjang dan berhasil bertahan, setelah menerima pelatihan Amazon dan Apokoliptan, tetapi dia akhirnya menang dan menjatuhkannya hingga pingsan. Sebelum Darkseid dapat pergi, Superman kembali ke Bumi dan melibatkannya kembali, menghajar penjahat dengan seluruh kekuatannya, tetapi Darkseid masih tidak menyerah dan sekali lagi mengalahkan Superman dengan Omega Beams-nya. Kara pulih dan menggunakan Kotak Ibu Darkseid untuk mengaktifkan Boom Tube di belakangnya, dan Superman meledakkan Darkseid dengan penglihatan panasnya. Sementara Superman mengantisipasi kembalinya Darkseid dari Apokolips, Kara memberitahunya bahwa dia mengubah koordinat, membuat Darkseid membeku di luar angkasa.
Setelah menyelamatkan nyawa sepupunya dan menemukan tempatnya di Bumi, Kara memutuskan untuk menggunakan kekuatannya untuk memperjuangkan altruisme ; di bawah alias Perempuan super, dan dia disambut dengan tepuk tangan oleh Wonder Woman, Amazon, dan akhirnya Batman. Superman dan Supergirl terbang ke Metropolis bersama.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Eko dan Abdul belum datang juga. Kalau begitu baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik sama Budi. Ya cerita di koran, ya berita memang bagus-bagus untuk di baca, ya cerita menarik gitu. Cukup lama Budi, ya baca koran, ya Eko datang ke rumah Budi. Ya Eko memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Karena Eko dateng, ya berhenti baca koran dan koran di taruh di meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Ya Eko melihat koran di meja, ya ada foto artis.
"Foto artis," kata Eko.
"Foto artis di koran. Oooo artis Mahalini," kata Budi.
"Mahalini. Karir keartisannya bagus," kata Eko.
"Memang karir keartisan Mahalini bagus, ya di cerita dengan baik di koran," kata Budi.
"Kisah cintanya juga bagus ceritanya," kata Eko.
"Ya kisah cinta artis. Ya bagus sih ceritanya," kata Budi.
"Ngomong-ngomong Budi. Ada cerita di kaitan dengan artis, ya sekedar permainan seandainya gitu!" kata Eko.
"Enggak ada cerita Eko!" kata Budi.
"Kok. Tumben tidak ada cerita?" Kara Eko.
"Gimana ya? Lagi buntu ide!" kata Budi.
"Buntu," kata Eko.
"Sebenarnya kalau di paksain bisa sih...cerita. Paling cerita adaptasi cerita orang saja!" kata Budi.
"Di paksa cerita bisa. Cerita di adaptasi cerita orang. Gimana cerita!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Rizky dan Mahalini yang sudah berteman sejak kecil. Mereka bahagia tinggal di desa, ya serta banyak menghabiskan waktu bersama seperti bermain di sawah dan mandi di sungai. Cerita sampai dewasa gitu. Suatu ketika, Rizky harus pindah ke Negara London karena bapaknya, Suryo mendapatkan beasiswa S2 disana, ya mereka berpamitan pada Mahalini. Terang saja, Mahalini sedih, ya namun dia tetap menunggu sang 'Pangeran' impiannya tersebut kembali ke kampung. Cerita masa lalu, ya saat kelahiran Rizky dan Mahalini, orang tua Mahalini dan orang tua Rizky terikat perjanjian untuk menjodohkan mereka berdua. Mahalini bahagia, ya tetapi sebaliknya Rizky malah Jutek. Ketika akhirnya Rizky kembali ke kampung, dia meminta Mahalini untuk melupakan dirinya dan harus move on. Mahalini pun sedih dan kecewa dengan sikap Rizky. Dan akhirnya Mahalini pun tidak begitu langsung patah semangat, Mahalini meminta waktu 3 Bulan untuk bisa mengambil hati Rizky, ya maka Mahalini dan orangtuanya mendukung anaknya dan ikut ke Jakarta tinggal bersama Rizky dan orangtuanya, Ayah Rizky, Suryo tetap mendukung perjodohan 15 tahun yang lalu, tetapi Menik ibarat kacang lupa kulitnya, dan berubah total, di sisi lain, ya di London, Rizky ternyata sudah memiliki pacar yaitu Anabelle yang disetujui oleh Menik, ya Anabelle sendiri memiliki maksud di balik Anabelle berpacaran dan berkeinginan untuk menikah dengan Rizky, yaitu menguras Harta Keluarga Rizky. Mahalini di Jakarta membuat beberapa orang tertarik kepadanya dan menjadi saingan Rizky, yaitu Damar dan Sidik karena kepolosan dan kebaikan nya. Semenjak kehadiran Damar, ya sahabat Rizky dan temannya, membuat Anabelle menjadi bergabung dengan sahabat Rizky sekaligus Mahalini pun tergabung. Sahabat ini adalah sahabat yang kompak, penuh ceria dan candatawa tawa tawa dengan sangat berbagai khas karakter masing-masing, dan para sahabat ini juga sering mengadakan berbagai kegiatan positif seperti Bakti Sosial. Sampai akhirnya, ya Mahalini berhasil dengan usahanya, ya jadi Rizky menerima dengan perjodohan orang tua. Ya Annabelle, ya di putus hubungan dengan Rizky, ya karena tahu siasat buruknya gitu. Begitu lah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita. Permainan seandainya gitu!" kata Budi.
"Memang sekedar cerita!" kata Eko.
Abdul dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Abdul duduk dengan baik bersama Eko dan Budi. Ya Budi, Eko dan Abdul telah berkumpul. Ketiga sepakat main kartu remi. Ya Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik, ya kartu remi. Jadi ketiganya main kartu remi, ya permainan cangkulan gitu.
"Abdul, Eko. Aku ingin pendapat kalian berdua tentang sesuatu?" kata Budi.
"Pendapat," kata Eko.
"Pendapat aku. Tentang apa?" kata Abdul.
"Aku nonton sebuah vidio di jaringan internet. Mungkin Eko dan Abdul, ya nonton vidio tersebut tentang Rocky Gerung?" kata Budi.
"Rocky Gerung. Lebih baik ngomongin, ya Rocky Balboa, ya cerita petinju hebat gitu," kata Eko.
"Rocky Gerung di obrolin tidak masalah!" kata Abdul.
"OK. Kita obrolin Rocky Gerung!" kata Eko.
"Sebuah vidio di jaringan internet. Ada orang yang ngomong di vidio itu, ya bagaimana menghadapi Rocky Gerung?" kata Budi.
"Vidio itu. Untuk menghadapi Rocky Gerung, ya pendidikan tinggi, ya lulusan Universitas. Kata di vidio itu apa untuk menghadapi Rocky Gerung?" kata Eko.
"Ya menghadapi Rocky Gerung setingkat ilmunya dengan Rocky Gerung!" kata Budi.
"Memang vidio itu, ya Rocky Gerung hanya bisa di hadapi sama orang yang setingkat ilmunya. Jadi kenapa Budi minta pendapat aku dan Eko. Kalau sudah tahu jawabanya?" kata Abdul.
"Kan sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Budi bener seperti biasa. Sekedar obrolan lulusan SMA. Jadi pendapat aku. Ya karena aku hanya lulusan SMA, ya masih banyak belajar, ya alias masih kurang ilmu, ya susah untuk menghadapi Rocky Gerung yang pendidikan tinggi, ya lulusan Universitas. Jadi dengan cara yang baik, ya guru dan murid. Rocky Gerung, ya di akui jadi guru maka akan memberikan ilmu dengan baik sama muridnya. Kata bijak tentang mencari ilmu. Gelas itu di kosong dulu baru di isi air. Jangan gelas yang telah penuh air di isi air terus, ya jadinya banjir deh," kata Eko.
"Logika," kata Abdul.
"Guru dan murid. Karena lulusan SMA, ya susah menghadapi Rocky Gerung. Bener juga omongan Eko sih. Lebih baik memahami ilmu Rocky Gerung dengan baik. Mungkin bisa bermanfaat dengan baik tuh ilmu dalam menjalankan hidup ini," kata Budi.
"Setelah paham ilmu. Maka kata yang bijak, ya pernah di omongin Pak Wakil Presiden K. H. Ma'ruf Amin "Diam itu lebih baik dari pada bicara!" kata Eko.
"Kalau itu sih kata bijak sering di omongin orang. Umum!" kata Budi.
"Aku juga tahu kata bijak itu dengan baik. Yang aku sukai itu, ya kata bijak yang di omongin sama Pak Presiden Joko Widodo "Sedikit bicara. Banyak bekerja!". Kata bijak itu, ya tepat untuk aku yang menjalankan usaha," kata Abdul.
"Ya bener sih. Untuk mencapai tujuan dengan baik. Kata bijak yang di omongin Abdul, ya tepat banget!" kata Budi.
"Aku pun setuju dengan omongan Eko. Dari pada melawan Rocky Gerung yang lulusan Universitas. Lebih baik....Guru dan murid!" kata Abdul.
"OK. Guru dan murid," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko, Abdul dan Budi main kartu remi dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment