Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi gelasan dan makan gorengan gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pada tahun 2014, Peter Quill, Gamora, Drax, Rocket, dan Baby Groot dikenal sebagai Penjaga Galaxy. Ayesha, pemimpin ras Sovereign, meminta Penjaga melindungi baterai berharga dari Abilisk, monster antar dimensi, dengan imbalan Nebula saudari Gamora yang terasing, yang tertangkap basah mencoba mencuri baterai. Setelah Rocket mencuri baterainya untuk dirinya sendiri, Sovereign menyerang kapal Penjaga dengan armada drone. Sosok misterius menghancurkan drone dan Guardians crash-land di planet terdekat. Di sana, sosok ini mengungkapkan dirinya sebagai ayah Quill, Ego, dan mengundang Quill, Gamora, dan Drax ke planet asalnya. Rocket dan Groot tetap tinggal untuk memperbaiki kapal dan menjaga Nebula.
Sementara itu, Ayesha menyewa Yondu Udonta dan krunya, yang telah diasingkan dari komunitas Ravager yang lebih besar karena perdagangan anak, ya untuk merebut kembali Penjaga. Mereka menangkap Rocket, tetapi ketika Yondu ragu untuk menyerahkan Quill, yang dia besarkan, letnannya Kraglin Obfonteri mempertanyakan objektivitasnya, dan letnan lainnya, Taserface, memimpin pemberontakan dengan bantuan dari Nebula. Taserface memenjarakan Rocket dan Yondu di atas kapal yang terakhir dan mengeksekusi loyalisnya dengan melepaskan mereka ke ruang hampa udara. Nebula pergi untuk menemukan dan membunuh Gamora, yang dia salahkan atas penyiksaan yang dilakukan oleh ayah angkat mereka, Thanos. Saat dipenjara, Rocket dan Yondu terikat. Groot dan Kraglin, yang terakhir tidak pernah bermaksud memulai pemberontakan, membebaskan Rocket dan Yondu, dan mereka menggunakan panah Yondu untuk menghancurkan kapal dan awaknya saat mereka melarikan diri, tetapi Taserface memperingatkan Sovereign sebelum mati.
Ego, seorang Celestial seperti dewa yang memanipulasi materi di sekitar kesadarannya untuk membentuk planet "rumahnya", menjelaskan bahwa dia memproyeksikan kedok humanoid untuk menjelajahi alam semesta dan menemukan tujuan, akhirnya jatuh cinta dengan ibu Quill, Meredith. Ego menyewa Yondu untuk mengumpulkan Quill muda setelah kematian Meredith, tetapi bocah itu tidak pernah dikirim, dan Ego terus mencarinya sejak saat itu. Dia mengajari Quill untuk memanipulasi kekuatan Surgawi. Nebula tiba di planet Ego dan mencoba membunuh Gamora, tetapi pasangan itu mencapai aliansi yang tidak nyaman ketika mereka menemukan sebuah gua yang dipenuhi sisa-sisa kerangka. Ego mengungkapkan kepada Quill bahwa dalam perjalanannya, dia menanam bibit di ribuan dunia yang dapat terraform menjadi ekstensi baru dirinya, tetapi hanya kekuatan dua Celestial yang dapat mengaktifkannya. Untuk itu, dia menghamili wanita yang tak terhitung jumlahnya dan menyewa Yondu untuk mengumpulkan beberapa anak, tetapi membunuh mereka semua ketika mereka gagal mengakses kekuatan Surgawi. Pada awalnya, di bawah pengaruh Ego, Quill melawan ketika Ego mengungkapkan bahwa dia memberi Meredith tumor otak yang membunuhnya karena gangguan yang dia lakukan, memaksa Ego untuk menarik energi Quill secara parasit untuk mengaktifkan bibit, yang mulai mengkonsumsi setiap dunia.
Mantis, empati naif Egohamba, tumbuh dekat dengan Drax dan memperingatkannya tentang rencana Ego. Gamora dan Nebula juga mengetahui rencananya saat Rocket, Yondu, Groot, dan Kraglin tiba. Penjaga yang bersatu kembali melakukan perjalanan ke otak Ego di inti planet, di mana Yondu mengungkapkan bahwa dia menyimpan Quill untuk menyelamatkannya dari nasib keturunan Ego lainnya. Saat mereka diserang oleh drone Sovereign, Rocket membuat bom menggunakan baterai curian, yang ditanam Groot di otak. Quill melawan Ego dengan kekuatan Surgawi yang baru ditemukannya untuk mengalihkan perhatiannya cukup lama agar Guardian dan Mantis lainnya dapat melarikan diri. Bom itu meledak, membunuh Ego dan menghancurkan planet ini. Quill kehilangan kekuatan Surgawinya segera setelah kematian Ego. Yondu mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Quill dan mati di ruang hampa. Setelah berdamai dengan Gamora, Nebula tetap memilih untuk pergi dan melanjutkan misinya untuk membunuh Thanos seorang diri. Penjaga mengadakan pemakaman untuk Yondu, yang dihadiri Kraglin dan lusinan kapal Ravager, mengakui pengorbanan Yondu dan menerimanya sebagai Ravager lagi. Saat pemakaman, Gamora mengaku mencintai Peter, dan mereka menjadi pasangan.
Kraglin menggunakan panah telekinetik dan sirip kontrol Yondu; Pemimpin Ravager Stakar Ogord bersatu kembali dengan mantan rekan satu timnya; Ayesha menciptakan makhluk buatan baru yang dengannya dia berencana untuk menghancurkan Penjaga, menamainya Adam; Groot telah tumbuh menjadi remaja; dan sekelompok Pengamat yang tidak tertarik meninggalkan informan mereka, yang sedang mendiskusikan pengalamannya di Bumi.
***
Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di bawah meja. Ya Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Salah sangka," kata Budi.
"Ada apa dengan salah sangka?" kata Eko.
"Sebuah kejadian yang bisa saja salah sangka. Cowok menyukai cewek yang di sukai. Tahu-tahu cewek yang di sukai, ya menggendong anak kecil," kata Budi.
"Ooooo...perkiraan tuh cowok, ya anak kecilnya, ya anak cewek itu. Ya jadinya sudah Ibu muda. Ya bisa terjadi sih, ya salah sangka," kata Eko.
"Ternyata tuh anak, ya anak temannya gitu," kata Budi.
"Maka itu. Kalau suka sama cewek yang di sukai, ya lebih baik segera di nikahi dari pada keduluan orang gitu!" kata Eko.
"Ya kalau sudah mampu, ya punya kerjaan dan tempat tinggal layak. Ya lebih baik cepat nikah. Jangan di tunda!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Oooo iya Eko. Kalau aku inget sih sebuah cerita guru ngaji. Tentang makhluk halus yang di tundukkan Kyai dan di ajarkan mengaji gitu," kata Budi.
"Aku masih inget. Cerita pada masa kecil. Cerita misteri. Ya Kyai yang menundukkan makhluk halus dan di ajarkan makhluk halus tersebut, ya mengaji, ya hebat banget sih, ya Kyai sakti gitu," kata Eko.
"Ya ada juga yang penasaran berdasarkan cerita guru ngaji. Tidak punya ilmu, ya kelebihan gitu. Orang itu mencoba menundukkan makhluk halus. Kalah telak. Jadi budaknya makhluk halus gitu," kata Budi.
"Maka itu. Jangan mengikuti rasa penasaran ini dan itu, ya jika tidak punya ilmu. Pasti di kalahkan makhluk halus," kata Eko.
"Makhluk halus tersebut, ya masih di golongkan, ya keturunan Setan juga gitu. Tujuan Setan, ya menjerumuskan anak keturunan Adam masuk ke dalam Neraka. Mana mau, ya Setan kalahkan gitu," kata Budi.
"Bagi manusia beriman, ya tekun dengan ibadahnya dengan baik. Karena tidak ingin di kalahkan Setan. Kalau kalah, ya masuk Neraka gitu. Tujuan orang beriman, ya masuk surga, ya menang mengalahkan Setan," kata Eko.
"Apalagi di bulan Ramadhan ini. Yang memahami ilmu ajaran agama Islam, ya tetap tekun menjalankan ibadah dengan baik. Tujuan menang gitu!" kata Budi.
"Mau menang, ya harus mengalahkan semua ujian dengan baik. Baru deh dapat surga," kata Eko.
"Surga yang diinginkan," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Guru ngaji cerita tersebut. Tujuan memotivasi muridnya dengan baik. Kita ini muridnya," kata Budi.
"Memang bentuk motivasi karena ketika dewasa memahami ilmu gitu. Kalau masih anak-anak menganggapnya...seperti biasa dongeng cerita misteri. Serem banget gitu!" kata Eko.
"Takut ah. Kalau ketemu Setan!" kata Budi.
"Kaya cerita film atau sinetron. Takut ketemu Setan!" kata Eko.
"Omongan Eko bener. Kaya film atau sinetron saja...cerita misteri bertemu dengan Setan. Takut gitu!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur.
"Kyai sakti yang mengajarkan mengaji sama makhluk halus, ya di tempat khusus gitu," kata Budi.
"Tempat khusus. Seperti ruangan atau sebuah pondokan gitu," kata Eko.
"Ada orang-orang yang penasaran ketika Kyai mengajarkan mengaji pada makhluk halus. Ketika mendengar suara makhluk halus saja, ya orang-orang ketakutan banget. Apalagi melihatnya dengan baik makhluk halus, ya yang wujudnya serem. Sampai ngompol gitu karena ketakutan gitu. Akhirnya lari kocar-kacir karena takut gitu," kata Budi.
"Setan di lihat. Ya serem banget lah wujudnya," kata Eko.
Keduanya main catur dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment