Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Nyanyi ah!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di samping kursi, ya segera di mainkan dan juga bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang di nyanyikan Budi dengan judul 'Tiara' :
***
Budi selesai menyanyi dan main gitarnya, ya gitar di taruh di samping kursi gitu. Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Baca koran ah!. Eko belum dateng juga!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Ya berita yang ada di koran, ya artikel ini dan itu, ya beritanya bagus-bagus karena buatan orang-orang pinter gitu. Tiba-tiba Budi teringat sesuatu gitu dan berkata "Dunia antara baik dan buruk. Berarti ada wartawan yang baik dan juga ada wartawan yang buruk dari proses berita di buat ini dan itu, ya di terbitkan kejaringan ini dan itu, ya dengan motif ini dan itu". Budi melanjutkan baca korannya dengan baik gitu. Cukup lama Budi membaca koran gitu. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Ya Budi berhenti baca koran karena ada Eko, ya koran di taruh di meja gitu. Eko melihat foto di koran, ya Eko berkata "Foto cewek di koran".
Budi melihat foto di koran, ya berkata "Ya memang Eko. Foto cewek cantik. Artis Tasya Rosmala."
"Ya ngomong-ngomong gitu. Budi mulai sering bercerita pake nama artis penyanyi dangdut Tasya Rosmala. Kenapa?" kata Eko.
"Eko nanya seperti ini. Kaya wartawan saja. Yang ingin tahu kenapa begini?, ya kenapa begitu?" kata Budi.
"Ya sekedar obrolan lulusan SMA saja gitu!" kata Eko.
"Ya memang sih sekedar obrolan lulusan SMA saja. Ya baiklah. Aku jawab pertanyaan Eko. Karena, ya seperti biasa aku suka saja, ya di anggap penggemar, ya jadi hal biasa. Ya cowok suka cewek, ya lumrah kan Eko?" kata Budi.
"Secara umum toh. Sudutnya Budi. Ya memang menyukai sesuatu, ya hal biasa. Ya lumrah sih kalau cowok menyukai cewek gitu. Dunia ini, ya ada sisi yang tidak normal gitu, ya bisa di bilang sih menyalahi aturan jika sudah terlalu, ya kalau biasa saja, ya tidak ada masalah gitu," kata Eko.
"Maksud omongan Eko. Tidak normal. Cowok suka sama cowok gitu," kata Budi.
"Cowok suka sama cowok. Ujian hidup ini. Jika jatuh pada lumpur kehidupan, ya jadinya masuk dalam golongan yang di bisikan Setan. Ya jadinya tersesat," kata Eko.
"Menyalahi aturan yang di tetap Tuhan, ya cowok suka sama cowok, ya seperti cerita film atau realita gitu dan di jelaskan kaum tersesat tersebut di kitab ajaran. Ya seharusnya itu berdasarkan takdir yang di tetapkan Tuhan, ya cowok suka sama cewek gitu," kata Budi.
"Seperti aku dan Budi, ya suka sama penyanyi dangdut cewek cantik, ya cukup nonton di acara Tv, ya normal!" kata Eko.
"Normal!" kata Budi.
Eko melihat foto di koran dan berkata "Foto cewek ini, ya artis. Kenapa Budi sering buat cerita pake nama artis di foto?", ya Eko sambil menunjuk foto di koran.
Ya Budi melihat foto di koran dan berkata "Artis Amanda Manopo toh. Ya suka saja gitu. Lumrah sih, ya di bilang penggemar, ya tidak ada masalah gitu. Actingnya bagus di sinetron. Ya anggap saja cowok suka sama cewek cantik gitu."
"Lumrah. Umum. Ya sudut Budi saja, ya mengukai sesuatu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kenapa cerita Amanda, ya selalu di buat agama yang di yakini, ya agama Kristen, ya tokoh yang menjalankan kehidupan?" kata Eko.
"Ya kalau aku pake agama Kristen sebagai tokoh yang menjalankan kehidupan. Ya Toleransi saja!" kata Budi.
"Sederhana. Toleransi!" kata Eko.
"Kalau rukun umat beragama di negeri ini. Berarti kan sistem kerja pemerintahan, ya di anggap berhasil. Ya jadinya ekonomi berjalan dengan baik," kata Budi.
"Urusan pemerintahan dan ekonomi toh. Ya aku akui pemikiran Budi berpikir kebaikan ini dan itu. Ya tidak salah kalau cita-cita di masa depan ingin kerja di pemerintahan demi mengubah nasif, ya tidak selamanya jadi buruh," kata Eko.
"Untuk berperan aktif demi kebaikan bersama terkadang tidak harus jadi pemimpin dulu, ya masih jadi rakyat biasa dan kerjaannya buruh. Ya bisa di bilang dengan cara apa pun, ya penting tujuannya baik. Kalau masa depan kerja di pemerintahan, ya tergantung usaha dan keberuntungan, ya bisa mengubah nasif apa tidak? Kalau tidak bisa dengan alasan apa pun gitu? Ya aku ikut omongan Abdul dan Eko, ya buat usaha!" kata Budi.
"Masa depan masih proses. Ya jadi yang sekarang saja di jalanin dengan baik. Percaya saja dengan orang-orang yang kerja di pemerintahan di Indonesia, ya selama ada orang baik di negeri ini. Maka keadaan di Indonesia, ya tetap baik," kata Eko.
"Amin!!!" kata Budi.
"Ya tidak sadar, ya bentuk doa omongan ku. Amin!!!" kata Eko.
"Kalau begitu. Aku bercerita pake wayang!" kata Budi.
"Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi mengambil wayang dan segera di mainkan dengan baik, ya bercerita dengan baik. Eko menonton pertunjukkan wayang Budi dengan baik.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Pada tahun 1280, Raja Edward "Longshanks" menyerang dan menaklukkan Skotlandia setelah kematian Alexander III dari Skotlandia, ya yang tidak meninggalkan pewaris takhta. William Wallace muda menyaksikan eksekusi Longshanks terhadap beberapa bangsawan Skotlandia, menderita kematian ayah dan saudara lelakinya yang berperang melawan Inggris, dan dibawa ke luar negeri dalam ziarah ke seluruh Eropa oleh paman dari pihak ayah, Argyle, yang mendidik Wallace.
Bertahun-tahun kemudian, Longshanks memberikan bangsawannya tanah dan hak istimewa di Skotlandia, termasuk jus prime noctis. Sementara itu, Wallace dewasa kembali ke Skotlandia dan jatuh cinta dengan teman masa kecilnya Murron MacClannough, dan keduanya menikah secara rahasia. Wallace menyelamatkan Murron dari pemerkosaan oleh tentara Inggris, tetapi saat Wallace melawan tentara, Murron ditangkap dan dieksekusi di depan umum. Sebagai pembalasan, Wallace memimpin klannya untuk melawan garnisun Inggris di kampung halamannya dan mengirim garnisun yang masih hidup kembali ke Inggris dengan pesan pemberontakan untuk Longshanks.
Longshanks memerintahkan putranya Pangeran Edward untuk menghentikan Wallace dengan cara apa pun yang diperlukan saat dia mengunjungi Raja Prancis untuk mengamankan aliansi Inggris dengan Prancis. Di samping temannya Hamish, Wallace memberontak melawan Inggris, dan ketika legendanya menyebar, ratusan orang Skotlandia dari klan sekitarnya bergabung dengannya. Wallace memimpin pasukannya menuju kemenangan di Battle of Stirling Bridge di mana ia memenggal komandan Inggris Cheltham. Pangeran Edward gagal mengirim bala bantuan ke York, ya memungkinkan Wallace untuk menjarah kota, membunuh keponakan Longshanks yang kepalanya terpenggal dikirim ke raja. Wallace mencari bantuan Robert the Bluce, ya putra bangsawan Robert the Elder, ya penantang mahkota Skotlandia. Robert didominasi oleh ayah penderitaan kusta, ya yang ingin mengamankan tahta Skotlandia untuk putranya dengan tunduk pada Inggris. Khawatir dengan ancaman pemberontakan, Longshanks mengirim istri putranya Isabella dari Prancis untuk mencoba bernegosiasi dengan Wallace sebagai pengalih perhatian untuk pendaratan pasukan invasi lain di Skotlandia.
Setelah bertemu dengannya secara pribadi, Isabella menjadi terpikat pada Wallace. Dia memperingatkan dia tentang invasi yang akan datang, dan Wallace memohon bangsawan Skotlandia untuk mengambil tindakan segera untuk melawan ancaman dan mengambil kembali negara mereka, meminta Robert the Bruce untuk memimpin. Memimpin tentara Inggris sendiri, Longshanks menghadapi Skotlandia di Karawang. Selama pertempuran, bangsawan Skotlandia Mornay dan Lochlan, yang telah disuap oleh Longshanks, menarik orang-orang mereka, mengakibatkan tentara Wallace dialihkan dan kematian ayah Hamish, Campbell. Wallace semakin dikhianati ketika dia menemukan Robert the Bruce bertarung bersama Longshanks; setelah pertempuran, melihat kerusakan yang dia bantu lakukan pada rekan senegaranya, Robert menegur ayahnya dan bersumpah untuk tidak pernah berada di pihak yang salah lagi.
Wallace membunuh Lochlan dan Mornay atas pengkhianatan mereka, dan mengobarkan perang gerilya melawan Inggris dibantu oleh Isabella, dengan siapa dia akhirnya berselingkuh. Robert mengatur pertemuan dengan Wallace di Edinburgh, tetapi ayah Robert bersekongkol dengan bangsawan lain untuk menangkap dan menyerahkan Wallace ke Inggris. Mengetahui pengkhianatannya, Robert tidak mengakui dan mengusir ayahnya. Isabella membalas dendam pada Longshanks yang sekarang sakit parah, yang tidak bisa lagi berbicara, dengan mengatakan kepadanya bahwa garis keturunannya akan dihancurkan setelah kematiannya saat dia mengandung anak Wallace dan akan memastikan bahwa Pangeran Edward menghabiskan waktu sesingkat mungkin di tahta sebelum anak Wallace menggantikannya.
Di London, Wallace dibawa ke hadapan hakim Inggris, diadili karena pengkhianatan tingkat tinggi, dan dihukum dengan penyiksaan publik dan pemenggalan kepala. Bahkan saat di gantung, ya di tarik dan di potong, Wallace menolak untuk tunduk pada raja. Kerumunan yang menonton, sangat tersentuh oleh keberanian orang Skotlandia itu, mulai menangis memohon belas kasihan atas nama Wallace. Hakim menawarkan satu kesempatan terakhir, meminta dia hanya untuk mengucapkan kata, "Rahmat", dan diberikan kematian cepat. Wallace malah berteriak, "Kebebasan!", Dan teriakannya berdering melalui alun-alun, Longshanks yang sekarat mendengarnya. Sebelum di penggal, Wallace melihat penampakan Murron di kerumunan, tersenyum padanya.
Pada tahun 1314, Robert, sekarang raja Skotlandia, memimpin pasukan Skotlandia di depan barisan seremonial pasukan Inggris di ladang Bannockburn, di mana ia seharusnya secara resmi menerima kekuasaan Inggris. Sebaliknya, ia memanggil ingatan Wallace, memohon anak buahnya untuk bertarung dengannya seperti yang mereka lakukan dengan Wallace. Hamish melempar pedang Wallace ke bawah di depan tentara Inggris, dan dia dan orang-orang Skotlandia menyebut nama Wallace saat Robert memimpin mereka berperang melawan Inggris, memenangkan kemerdekaan Skotlandia.
***
Budi cukup lama bercerita dengan menggunakan wayang, ya akhirnya selesai juga. Eko memuji pertunjukkan wayang Budi, ya begitu juga dengan ceritanya, ya bagus gitu. Budi menaruh wayang di kursi kosong. Keduanya melanjutkan acara main catur lah.
No comments:
Post a Comment