Budi di depan rumahnya, ya lagi menikmati keadaan sambil minum kopi gelasan dan makan kue putu, ya Budi beli kue putu teringat ketika ia masih SD, ya beli kue putu gitu dan makan kue putu yang enak banget gitu.
"Makan kue putu, ya kuenya enak gitu. Makan tradisional," kata Budi.
Budi terus menikmati makan kue putu dan minum kopi dengan baik gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Isi cerita yang baca Budi :
Tony Stark mempunyai nama lengkap Anthony Edward Stark. Dia lahir di Long Island, New York. Orang tua Tony Stark adalah Howard Anthony Stark (Ayah) dan Maria Stark (Ibu). Ayahnya adalah seorang pengusaha kaya raya terkemuka, pemilik perusahaan Stark Industries (Stark Enterprises). Tony Stark kecil adalah seorang genius prodigy, anak yang mempunyai kecerdasan luar biasa terutama di bidang sains khususnya permesinan.
Ketertarikannya pada mesin dilanjutkan dengan menempuh pendidikan sarjana Teknik Mesin dan Kelistrikan (Electrical and Mechanical Engineering) di Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada usia 15 tahun. Di MIT juga, Tony Stark mendapatkan dua gelar Master bidang Fisika dan Electrical and Mechanical Engineering pada usia 19 tahun. Selepas kuliah, atas permintaan ayahnya, Tony bekerja di Stark Enterprises pada divisi inovasi dan pengembangan teknologi. Tetapi, bukannya menggunakan kemampuannya sebagai insinyur mesin, Tony muda malah terjerumus ke dunia hura-hura khas anak muda. Dia mulai terbiasa dengan kehidupan yang jauh dari hal-hal positif, seperti menjadi seorang playboy dan pecandu alkohol. Dia menjadi seorang alkoholik yang gemar berpesta malam sembari sibuk mengencani gadis-gadis.
Pada usia 21 tahun, kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil. Kecelakaan tersebut terjadi karena malafungsi rem yang disabotase oleh perusahaan saingan bisnis Ayahnya, Republic Oil yang kemudiaan dikenal dengan nama perusahaan ROXXON. Tony muda mewarisi seluruh kekayaan dan perusahaan Ayahnya, Stark Enterprises, dan seketika itu langsung menjadi orang kaya baru karena warisan yang didapatnya. Akan tetapi, Tony mengalami saat-saat yang paling berduka dalam hidupnya. Akibat kejadian tersebut, dia semakin terjerumus ke dalam penggunaan alkohol. Karena masih kurang pengalaman dalam bisnis, dia menunjuk sekretaris pribadinya yang sangat dipercaya, Virginia Potts atau yang lebih dikenal dengan nama Papper Potts, untuk menjadi Asisten Eksekutif yang bertugas untuk menggantikannya menangani seluruh bisnis warisan dari Ayahnya. Walaupun keputusan tersebut sempat ditentang oleh para Dewan Direksi dan para pemenang saham, ya Tony tetap bersikeras dengan keputusannya. Tony yang sangat berduka dan rapuh menganggap pekerjaan yang diwarisinya sebagai sebuah beban dan dia menunjukkan keengganan yang sangat besar untuk menangani pekerjaan tersebut.
Tony Stark terus melanjutkan hidupnya yang penuh hura-hura sama seperti saat-saat sebelum orang tuanya meninggal, bahkan menjadi lebih buruk. Dia menjadi seorang pribadi yang egois dan tidak serius. Selain menjadi seorang penggemar pesta-pesta malam, dia juga menjadi seorang petualang dalam arti yang sebenarnya. Dia berkeliling dunia menggunakan kekayaannya dengan diselingi bekerja sebagai direktur Stark Enterprises walaupun dilakukan dengan setengah hati. Bisnis utama Stark Enterprises sendiri adalah di bidang pertahanan dan militer. Perusahaan tersebut menjadi pemasok senjata terbesar di dunia. Bahkan media massa dengan penuh sindiran menyebutkan, “Tidak ada perang pada masa modern yang tidak menggunakan senjata buatan Stark Enterprises“.
Pernah dalam suatu petualangan sekaligus pekerjaannya, karena kecerobohannya melakukan aktivitas tanpa pengawalan yang memadai seperti layaknya kaum milyuner, dia hampir menemui ajal di kancah perang Vietnam yang sedang berkecamuk (Berbeda dengan versi masa kini yang menyebutkan kejadian tersebut terjadi pada masa Perang Teluk di Irak). Dengan menderita luka yang parah, dia berhasil lolos dari maut tetapi membuatnya ditawan pihak musuh (kaum komunis). Seperti yang telah kita ketahui bersama, kejadian tersebut menjadi titik balik yang penting dalam kehidupannya. Dia bertransformasi dari seorang manusia biasa menjadi superhero luar biasa (Iron Man). Dan yang lebih penting, kejadian tersebut menjadi semacam pencerahan baginya karena telah berhasil mengubah dirinya dari manusia egois menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Harus diakui, kejadian tersebut tidak serta-merta mengubahnya secara drastis. Seorang Pepper Potts-lah yang perlahan tetapi pasti berhasil mengubahnya. Pepper Potts menjadi wanita yang sangat penting setelah sosok Ibunya, Maria Stark, dalam kehidupan Tony. Dialah yang menjadi wanita terakhir dalam perjalanan cinta seorang Tony Stark.
***
Budi selesai baca bukunya dan di taruh di bawah meja karena Eko dateng gitu. Ya Eko memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Terlihat di meja, ya sebuah piring, ya kue putu.
"Tumben ada kue putu, ya biasanya gorengan?" kata Eko.
"Ya biasanya gorengan. Ya aku beli kue putu, ya kepengen gitu," kata Budi.
Eko mengambil kue putu di piring, ya di makan dengan baik "Enak kue putunya. Makan tradisional."
"Makan kue putu, ya teringat masa SD aku. Ya aku beli kue putu," kata Budi.
"Masa SD. Masa bermain dan belajar," kata Eko.
Eko mengambil kopi gelasan di meja, ya memang di siapkan Budi gitu. Eko minum dengan baik kopi gelasan gitu.
"Nostalgia masa SD," kata Budi.
Eko menaruh kopi gelasan di meja.
"Masa sekarang. Dewasa. Tuhan masih memberikan umur yang panjang. Obrolan untuk orang yang sadar tentang hidup ini, ya di jalan baik. Bisa menikmati makan kue putu yang enak," kata Eko.
"Umur panjang di berikan Tuhan. Menikmati hidup ini dengan baik, ya makan kue tradisional. Hidup tetap di jalankan dengan sederhana, ya sesuai rezekinya dari kita yang kerjaannya buruh. Beda dengan orang-orang kaya, ya bisa lebih caranya menikmati hidup ini karena di beri umur panjang sama Tuhan untuk menikmati hidup ini," kata Budi.
"Orang kaya, ya menikmati hidup dengan cara lebih dari kita. Contohnya : film, sinetron atau acara Tv tentang orang-orang kaya," kata Eko.
"Hidup ini tidak boleh iri dengan makan dan minum atau kehidupan orang kaya yang ini dan itu. Hidup itu, ya cukup menerima keadaan saja. Kenyataan hidup ini. Ya dari keadaan miskin berusaha mampu," kata Budi.
"Kenyataan tetap kenyataan," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Ya memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Ngomongin berita tentang politik, ya orang-orang yang terjun di perpolitikan di Indonesia dengan tujuan mampu jadi pemimpin di negeri ini. Ya ceritanya bagus, ya kan Eko?" kata Budi.
"Kan kenyataannya orang-orang yang terjun di perpolitikan di Indonesia, ya memang mampu menjalankan sistem kerja dengan baik, ya berdasarkan data ini dan itu. Ya jadi bagus lah berita tentang perpolitikan di Indonesia ini. Kemungkinan, ya mampu juga jadi pemimpin berikutnya ketika waktunya Pemilu di adakan," kata Eko.
"Main catur saja Eko!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur gitu. Keduanya main catur dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment