CAMPUR ADUK

Wednesday, November 9, 2022

THE CHRISTMAS CHRONICLES

Budi sedang duduk santai di teras depan rumahnya. 

"Nyanyi ah!" kata Budi. 

Di ambil gitar di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik lah. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi dengan judul 'Rindu Dalam Hati' :

"Kadang hatiBerharap kuterbangun dari sebuah mimpiIni bukan kenyataanNamun adanya tak ada di siniKau meninggalkanku karena kesalahanku
Mungkin ingin bertemu masih adaIngin memeluk masih adaSayang kini tak bisaKau telah memilihnya oh
Mungkin saat hatiku masih sayangSalahku memutus cintaDan kini kumenyesalRindu hanya di dalam hati
Andaikan akuTak tergesa memutuskanmuKarena egoku hati ini tak akan beginiSetiap ingat dirimu rasanya ingin kembali
Mungkin ingin bertemu masih adaIngin memeluk masih adaSayang kini tak bisaKau telah memilihnya oh
Mungkin saat hatiku masih sayangSalahku memutus cintaDan kini kumenyesalRindu hanya di dalam hati
Ingin memutar waktuIngin mengulang lagiAku tak bisa berpaling lagiBegitu juga akuJauh di relung hatiSungguh tak mampu tuk berpindah cintaHo
Mungkin ingin bertemu masih adaIngin memeluk masih adaSayang kini tak bisaKau telah memilihnya oh
Mungkin saat hatiku masih sayangSalahku memutus cintaDan kini kumenyesalRindu hanya di dalam hatiNana
Sayang kini tak bisaKau telah memilihnya ohMungkin saat hatiku masih sayangSalahku memutus cinta dan kini kumenyesalRindu hanya di dalam hati
Rindu hanya di dalam hatiDi hati kau tetap terindahSelalu di hati"

***

Budi selesai menyanyi, ya gitar di taruh samping kursi. Gelas berisi kopi, ya di ambil dari meja, ya minum dengan baik kopi lah sama Budi. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja. 

"Baca buku ah!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di meja, ya di buka dengan baik buku, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilih lah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Di Lowell, Massachusetts, menjelang Natal 2018, ibu janda Claire Pierce berjuang untuk menyatukan keluarganya setelah kematian suaminya, petugas pemadam kebakaran Doug, ya yang tewas dalam kebakaran setelah berlari ke dalamnya untuk menyelamatkan beberapa warga. Putranya Teddy telah kehilangan semangat Natalnya dan terlibat dalam aktivitas jahat seperti mencuri mobil. Adik perempuannya Kate tetap berusaha untuk menjaga semangat Natal tetap hidup sambil menjaga kepercayaan yang kuat pada Santa Claus. Kate menangkap Teddy mencuri mobil dari tempat parkir dan memfilmkannya, mengancam akan menunjukkan rekaman itu kepada Claire, tetapi berubah pikiran dan memberi tahu Claire bahwa Teddy malah merusak bingkai foto.

Pada Malam Natal, Claire di panggil untuk menggantikan rekan kerja, meninggalkan Teddy untuk menjaga Kate. Saat menonton video Natal keluarga lama, Kate melihat lengan aneh muncul dari perapian. Kate percaya ini adalah Santa dan meyakinkan Teddy untuk membantunya dengan berjanji untuk menghancurkan rekaman Teddy yang melakukan kejahatan. Keduanya memasang tripwire darurat dan kamera tersembunyi. Kate kemudian terbangun dan melihat Santa di ruang tamu. Namun, dia melarikan diri ke atap dan kedua anaknya mengikuti. Kate memutuskan untuk bersembunyi di giringnya untuk melihat lebih dekat, dan Teddy dengan enggan mengikutinya. Santa pergi dengan anak-anak di belakangnya. Ketika Kate memutuskan untuk membuat kehadirannya diketahui, Santa dan rusa kutub terkejut dan dia kehilangan kendali atas kereta luncur. Setelah berteleportasi ke Chicago, Illinois, kereta luncur rusak, menyebabkan rusa kutub berhamburan dan topi Sinterklas serta sekantong hadiah hilang.

Santa memperkenalkan dirinya kepada anak-anak dan memberitahu mereka bahwa dia harus kembali memberikan hadiah sesegera mungkin atau semangat Natal akan hilang. Tanpa topinya, Santa tidak bisa bergerak cepat atau melalui ruang sempit seperti biasanya. Anak-anak dipaksa untuk membantunya setelah dia mengancam akan memasukkan mereka ke dalam daftar nakal secara permanen. Mereka berhenti di sebuah bar tempat Santa mencoba mencari bantuan dari para pelanggan. Ketika mereka tidak mendapat bantuan, mereka mencuri mobil, ya yang Teddy meyakinkan mereka untuk mengambil setelah mengingatkan Santa bahwa mobil itu sudah dicuri oleh bartender dan mereka dapat mengubahnya menjadi polisi ketika mereka selesai. Mereka menemukan rusa, tetapi menemukan mobil polisi yang dikendarai oleh petugas polisi Dave Poveda dan Mikey Jameson, ya yang sedang mencari mobil curian. Kate mengejar rusa sendirian sementara Teddy dan Santa memancing polisi pergi. Santa ditangkap, sementara Kate dan Teddy melarikan diri dengan rusa. Anak-anak menemukan tas Santa, dan Kate masuk ke dalam untuk mencari bantuan. Dia diteleportasi ke Kutub Utara di mana dia bertemu peri Santa, yang setuju untuk membantunya.

Sementara itu, Teddy diserang oleh sekelompok preman yang membawanya dan tas ke tempat persembunyian mereka, di mana dia diselamatkan oleh Kate dan para elf, yang kemudian berangkat untuk memperbaiki kereta luncur Santa. Di kantor polisi, Santa mencoba menjelaskan situasinya kepada Petugas Poveda. Ketika Santa mengungkapkan keinginan petugas tahun ini adalah untuk berdamai dengan mantan istrinya Lisa, yang juga berbagi keinginan itu, Poveda terkejut, tetapi masih menolak untuk mempercayainya. Poveda mengurung Santa di sel tahanan, meskipun dia menjadi curiga ketika dia melihat lebih banyak penangkapan daripada biasanya pada Malam Natal. Melihat bahwa semangat Natal sudah terlalu rendah, Sinterklas mengumpulkan semua narapidana untuk menampilkan "Sinterklas Kembali di Kota", yang bekerja di antara semua petugas kecuali Poveda. Poveda akhirnya yakin ketika dia menerima telepon dari Lisa, yang mengundangnya keluar untuk minum kopi di pagi hari, dan setuju untuk membiarkan Santa pergi. Salah satu elf tiba melalui ventilasi udara untuk beri Santa topi cadangan. Santa pergi ke luar untuk mencari kereta luncurnya diperbaiki.

Santa melihat bahwa dia hanya punya waktu satu jam sampai pagi untuk menyelesaikan pengiriman hadiah, jadi anak-anak setuju untuk membantunya. Dengan Kate melemparkan hadiah kepadanya dan Teddy mengemudikan kereta luncur, Santa mampu memberikan semua hadiah, menyelamatkan Natal. Setelah itu, dia mengantar anak-anak kembali ke rumah mereka sebelum ibu mereka kembali. Santa memberi Teddy topinya sebagai kenang-kenangan, menunjukkan bahwa dia tidak benar-benar membutuhkannya. Ketika dia pergi, dia memberi Kate sebuah "Ho, Ho, Ho", pepatah yang sebelumnya dia nyatakan adalah mitos urban tentang dia.

Ketika Claire kembali, mereka masuk ke dalam untuk menemukan bahwa ruang tamu telah didekorasi seperti yang biasa dilakukan ayah mereka. Ketika anak-anak membuka hadiah dari Santa pada pagi Natal, Kate mendapatkan skateboard yang dia minta, sementara Teddy mendapat ornamen ajaib. Ketika Teddy menggantungnya di pohon, dia melihat ayahnya secara ajaib muncul di bayangannya, dan mereka berdua saling bangga. Kembali di Kutub Utara, Santa bertemu kembali dengan Nyonya Claus yang telah pulang.

***

Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di meja. Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan lah. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja, ya ada koran, ya ada foto di koran gitu.

"Di koran ada foto," kata Eko.

"Di koran. Memang ada foto cewek cantik yang luar biasa banget," kata Budi.

"Artis," kata Eko.

"Memang artis cantik.....Mpok Alpa dan juga luar biasa talenta gitu," kata Budi.

"Karir artisnya. Bagus. Berarti rezekinya....lancar Mpok Alpa," kata Eko

"Rezeki manusia sudah ada yang mengatur dengan baik. Tuhan Pencipta Alam Semesta. Manusia berusaha dan berdoa dengan baik," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kalau main permainan seandainya," kata Budi. 

"Permainan Budi. Permainan seandainya," kata Eko. 

"Aku jadi tokoh. Ya nama tokohnya? Ya nama Budi saja. Ya Budi yang masih duduk di bangku SMP gitu. Budi sedang main sepedah dengan baik, ya di pinggir jalan gitu. Sampai bertemu dengan Eko, ya sedang main sepedah gitu. Budi dan Eko, ya memutuskan untuk membeli minuman, ya es cendol dan cilok gitu, ya istirahat dari main sepedah. Keduanya makan dan minum di pinggir jalan sambil melihat keadaan dengan baik. Tahu-tahu ada keramaian acara Tv, ya Uang Kaget, ya benar-benar kaget bagi orang-orang mendapatkan uang yang banyak, ya seumur hidup mungkin baru lah, ya dapet uang yang banyak, ya senang lah, ya apalagi orang miskin. Budi dan Eko menonton syuting acara Tv, ya tujuan masuk Tv gitu. "Mpok Alpa," kata Budi. "Iya," kata Eko. Mpok Alpa bersama orang yang mendapatkan Uang Kaget, ya beli barang-barang gitu, ya di usahakan uang habis membeli barang berdasarkan waktu yang di tentukan dengan baik. Budi dan Eko mengikuti dengan sepedah, ya dengan tujuan masuk kamera yang merekam adegan keadaan lingkungan gitu. Karena waktu bermain sudah selesai, ya Budi dan Eko memutuskan pulang, ya jadi tidak menonton syuting acara Tv Uang Kaget sampai selesai gitu. Budi dan Eko, ya pulang ke rumah masing-masing gitu. Di rumah Budi, ya Budi istirahat dengan baik di ruang tengah, ya sambil nonton Tv, ya acara Uang Kaget. Ternyata Budi dan Eko masuk Tv. Ya Budi senang begitu dirinya masuk Tv gitu. Sama hal dengan Eko, ya nonton Tv di ruang tengah di rumahnya, ya senang masuk Tv. Setelah selesai nonton Tv acara Uang Kaget, ya keduanya masuk kamar untuk belajar lah," kata Budi. 

"Cerita yang bagus. Dari sisi kebetulan dengan acara Tv Uang Kaget yang lagi syuting," kata Eko. 

"Ya begitulah," kata Budi. 

"Sebatas rasa senang anak-anak yang masuk Tv," kata Eko. 

"Memang rasa senang masuk Tv," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Dunia ini banyak yang lebih baik dari aku bercerita, ya seperti acara Tv yang ini dan itu," kata Budi. 

"Acara Tv. Buatan orang-orang pinter. Sedangkan Budi sekedar cerita saja," kata Eko. 

"Sebatas obrolan lulusan SMA gitu!" kata Budi. 

"Memang sebatas obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Permainan seandainya selesai," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kalau begitu main catur saja!" kata Budi. 

"OK. Main catur!" kata Eko. 

Budi mengambil buku dan koran di meja, ya di taruh di bawah meja. Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK