Budi duduk di pinggir pantai, ya duduk di bawah pohon rindang.
"Indahnya keadaan pantai," kata Budi.
Budi mengambil buku di dalam tas, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik.
Isi cerita yang di baca Budi :
Sara Johnson yang berusia tujuh belas tahun, seorang penari balet yang menjanjikan di pinggiran kota Chicago, ya berharap untuk diterima di Juilliard School dan memohon ibunya untuk menghadiri audisi. Dia gagal audisi dan segera mengetahui bahwa ibunya tewas dalam kecelakaan mobil karena tergesa-gesa untuk mendapatkannya.
Sara didera rasa bersalah dan menyerah balet. Dia pindah ke South Side untuk tinggal bersama ayahnya yang terasing, Roy, seorang musisi jazz yang memainkan terompet di klub malam. Sara juga pindah ke sekolah menengah mayoritas kulit hitam, di mana dia adalah salah satu dari segelintir siswa kulit putih, tetapi dengan cepat berteman dengan Chenille Reynolds, seorang ibu tunggal remaja yang memiliki masalah hubungan dengan mantan pacarnya Kenny. Chenille mengundang Sara ke klub dansa bernama Stepps, di mana dia memiliki pengalaman pertama menari mengikuti irama hip hop. Di Stepps, Sara berdansa dengan Derek, saudara laki-laki Chenille dan seorang mahasiswa yang bercita-cita kuliah di Universitas Georgetown untuk menjadi dokter anak. Derek memutuskan untuk membantu Sara mengembangkan keterampilan menarinya dengan memasukkan lebih banyak hip hop ke dalam gayanya. Dia membawa Sara yang enggan ke Balet Joffrey dan, setelah itu, dia menceritakan kepadanya tentang ibunya dan mimpinya. Kemudian, mereka kembali ke klub dan memukau orang lain dengan tarian mereka. Saat tampil, mantan pacar Derek, Nikki, menyela keduanya dan mulai menari dengan Derek, membuat Sara mundur ke bar. Setelah itu, Derek kembali ke Sara dan meminta maaf karena berpasangan dengan Nikki ; mereka kemudian berbaikan dan kembali ke apartemen Roy. Setelah mencapai mimpinya untuk di terima di Georgetown, Derek meyakinkan Sara untuk mengikuti mimpinya tentang Juilliard ; mereka akhirnya memulai hubungan romantis.
Di sekolah, Nikki berkelahi dengan Sara. Kemudian, Chenille memberi tahu Sara bahwa dia tidak menyetujui perkelahian itu, tetapi dapat memahami kepahitan karena Sara, seorang gadis kulit putih, mencuri salah satu anak laki-laki kulit hitam yang baik di sekolah. Karena percakapan ini, persahabatan Sara dan Chenille menjadi tegang, dan Sara memutuskan untuk putus dengan Derek. Sementara itu, Derek berurusan dengan temannya Malakai, yang sangat terlibat dalam gaya hidup geng yang coba ditinggalkan Derek. Derek setuju untuk membantu Malakai melakukan drive-by pada saat yang sama dengan audisi Sara. Roy berbicara dari hati ke hati dengan Sara dan mendorongnya untuk mengikuti audisi.
Setelah mengetahui apa yang dikatakan Chenille kepada Sara, Derek mengonfrontasinya tentang hal itu, serta menjelaskan alasan sebenarnya untuk mencampakkan Nikki. Menyesal atas tindakannya, Chenille mengakui bahwa apa yang dia lakukan salah dan meminta maaf. Dia juga memberi tahu Derek bahwa Sara tidak ingin mencampakkannya, tetapi kata-kata Chenille menyakitinya sampai merasa terpaksa. Chenille juga mengakui bahwa dia kesal dengan perlakuan Kenny padanya, termasuk tidak membantunya membesarkan putra mereka dan tidak menjadi pacar yang baik untuknya. Dia tidak sengaja melampiaskannya pada Sara karena dia cemburu pada hubungannya dengan Derek. Chenille mendorong Derek untuk bersama Sara, mengakui bahwa dia tahu bahwa Sara jatuh cinta padanya. Dia juga memperingatkan Derek untuk tidak mengikuti Malakai, mengetahui bahwa dia mungkin kehilangan kesempatan untuk menghadiri Georgetown dan masa depannya jika dia ditangkap. Derek memutuskan untuk menjamin Malakai untuk menghadiri audisi Sara, tiba di titik penting dalam penampilannya untuk menawarkan dorongan dan dukungan moralnya. Setelah itu, Sara di terima di Juilliard dan dia menghidupkan kembali hubungannya dengan Derek. Sementara itu, drive-by gagal dan Malakai di tangkap. Ya akhir cerita, ya saat Sara, Derek, Chenille, dan teman-teman mereka bertemu di Stepps untuk merayakan keberhasilan audisi Sara.
***
Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di dalam tas. Budi mengambil botol minuman di dalam tas, ya minuman di mimum dengan baik. Eko selesai memancing, ya dapet ikan gitu. Eko ke tempat Budi, ya yang sedang duduk santai menikmati keadaan. Budi menaruh botol minuman ke dalam tas.
"Dapet ikan Eko?" kata Budi.
"Dapet lah. Rezeki dari usaha yang di iringi doa," kata Eko.
Eko duduk dekat Budi. Ya Budi melihat ikan, ya hasil memancingnya Eko.
"Hasilnya ikan ya gede-gede," kata Budi.
"Iya," kata Eko.
"Ngomong-ngomong Eko. Ya ikan mau di buat apa Eko?" kata Budi.
"Enaknya buat apa ya?" kata Eko.
"Enaknya itu...di buat masakan pindang ikan," kata Budi.
"Ikan di buat masakan pindang ikan, ya enak. Buat masakan ikan krispi asam manis, ya enak. Memang bermacam masakan dengan bahan ikan laut, ya enak semuanya. Cuma tidak ada alat masak di sini dan juga bahan-bahan untuk pelengkap masakan dan bumbu juga tidak ada," kata Eko.
"Dengan keadaan. Ya ikannya di buat ikan bakar saja!" kata Budi.
"OK. Di buat ikan bakar saja!" kata Eko.
Eko dan Budi yang sepakat, ya mengolah ikan hasil mancingnya Eko, ya di buat ikan bakar. Keduanya bekerja sama dengan baik memasak ikan bakar, ya sampai ikan matang. Budi dan Eko, ya menikmati makan ikan bakarnya dengan baik gitu.
"Ikan bakar enak," kata Budi.
"Rezeki dari usaha yang diiringi doa, ya rasanya enak," kata Eko.
"Seperti para nelayan. Berusaha dengan baik menangkap ikan di laut. Usaha yang diiringi doa dengan baik. Hasil usaha demi hidup ini. Ya hasilnya berkah gitu," kata Budi.
"Demi hidup ini. Di usahakan mendapatkan rezeki di jalan yang baik, ya berkahlah hasilnya," kata Eko.
Eko dan Budi menikmati makan ikan di bakar dengan baik.
"Kalau cerita di kota. Ya antara baik dan buruk," kata Budi.
"Perilaku manusia, ya memang antara baik dan buruk dalam mencari rezeki di kota demi hidup ini," kata Eko.
"Yang baik itu tetap berjalan baik, ya walau miskin keadaannya. Contohnya : penjual makan, ya tekwan gitu, ya tinggal di rumah geribik dan tanah numpang lagi," kata Budi.
"Orang yang baik penjual tekwan tersebut, ya walau keadaan miskin," kata Eko.
"Yang buruk, ya miskin sampai kaya, ya ada lah jalan buruk untuk mendapatkan rezekinya. Demi hidup ini, ya segala cara di lakukan dari halal sampai haram di makan orang-orang yang perilaku buruk, ya melanggar aturan ini dan itu dengan baik," kata Budi.
"Sadarnya pun, ya tidak ada yang tahu orang-orang memilih jalan buruk," kata Eko.
"Ada yang di tangkap polisi, ya sampai di penjara, ya orang-orang ya perilaku buruk. Ada yang tidak tertangkap polisi. Orang - orang buruk pandai berbaur dengan baik di lingkungan jadi orang baik di mana-mana," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi selesai makan ikan bakarnya dengan baik. Budi mengambil botol minuman di dalam tas. Ya Budi membagi minuman botolnya sama Eko. Ya keduanya menikmati minuman botol dengan baik gitu.
"Keyang," kata Budi.
Budi menaruh botol minuman di dalam tas.
"Ya aku juga kenyang," kata Eko.
"Hidup ini harus berhati-hati berteman dan bertetangga," kata Budi.
"Memang harus berhati-hati, ya berteman dan bertetangga. Hidup ini antara baik dan buruk," kata Eko
"Contohnya : tentang orang miskin di lingkungan tempat Daniel di jalan Samratulangi gang pisang, ya kota Bandar Lampung. Orang miskin yang berjalan di jalan kebaikan. Lingkungannya, ya antara baik dan buruk perilakunya dari orang kaya sampai orang miskin," kata Budi.
"Tidak luput dari penyakit hati, ya sampai tindakan sih," kata Eko.
"Orang miskin itu benar. Mencari rezeki tidak di satu tempat," kata Budi.
"Memang mencari rezeki di tidak satu tempat. Ketika berhasil dari usaha yang diiringi doa. Ya jalankan dengan sederhana hidup ini," kata Eko.
"Orang miskin itu belum menikah, ya keadaannya masih sakit," kata Budi
"Hidup sekarang dengan fenomena penyakit ini dan itu, ya sampai manusia pake masker ini dan itu untuk mencegah penyakit. Tetap saja penyakit itu bisa kena manusia, ya penyakit banyak jenisnya," kata Eko.
"Ya memang penyakit banyak sih. Orang miskin itu, ya berkata "Umur panjang hari ini di syukurin dengan baik. Tiap detik, menit, jam di takdirkan meninggal karena penyakit yang di derita di terima dengan baik".....," kata Budi.
"Orang miskin tersebut tidak takut meninggal lagi. Sudah menerima keadaannya. Paham ilmu agama lagi. Beda dengan orang-orang yang ingin hidup selamanya di dunia ini, ya takut mati," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Kalau begitu aku pulang!" kata Budi.
"Aku juga pulang. Ya pulang ke rumah masing - masing!" kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
Budi dan Eko beranjak dari tempat duduknya di bawah pohon rindang. Keduanya pulang ke rumah masing-masing.
No comments:
Post a Comment