CAMPUR ADUK

Wednesday, November 16, 2022

RADIO

Budi duduk di bawah pohon yang rindang, ya di pinggir pantai. Eko sedang mancing sama Abdul di pinggir pantai lah, ya beda tempat mancing gitu. 

"Baca buku ah!" kata Budi. 

Budi pun mengambil buku di dalam tas, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik, ya cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang baca Budi :

Pada 1970-an, James Robert "Radio" Kennedy, seorang pria cacat mental berusia 23 tahun, tinggal sendirian dengan ibunya yang, sebagai perawat, menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja. Radio menghabiskan sebagian besar waktunya menjelajahi kota dan mendorong kereta belanja, yang ia gunakan untuk mengumpulkan sesuatu yang menarik yang ia temukan. Radio sering berhenti sejenak untuk mengamati tim sepak bola sekolah menengah setempat dalam sesi latihan mereka, yang dipimpin oleh Pelatih Harold Jones. Selama satu sesi seperti itu, sepak bola jatuh di luar batas, memungkinkan Radio untuk mengambilnya dan membawanya ke gerobaknya. Sekelompok pemain membalas pada hari berikutnya dengan mengikat tangan dan kaki Radio, menguncinya di gudang persneling, dan melempar bola ke pintu untuk menakutinya. Pelatih Jones membebaskan Radio dan menghukum para pelanggar dengan membuat mereka berlari lebih cepat setelah latihan. Jones mengambilnya sendiri untuk membantu di Radio' peduli, dan memberinya julukan karena kegemarannya mendengarkan radio. Radio mulai membantu Pelatih Jones di tim sepak bola, dan menginspirasi tim sebelum setiap pertandingan sebagai figur tipe maskot. Peningkatan perhatian Radio dari Jones dihadapkan dengan perlawanan dari orang tua tim sepak bola, yang melihat Radio sebagai gangguan dari keberhasilan putra mereka sendiri.

Setelah akhir musim sepak bola, Jones melibatkan Radio dengan beberapa kegiatan di sekolah menengah, dan akhirnya mengabaikan putrinya Mary Helen, yang merupakan anggota regu pemandu sorak sekolah menengah. Saat Natal misa, Radio menerima beberapa hadiah dari penduduk kota, dan Mary Helen menceritakan kepada ayahnya bahwa meskipun dia tidak menyalahkan ayahnya karena mengabaikannya, dia tidak dapat memahami alasan ketertarikannya pada Radio. Keesokan harinya, Radio membagikan hadiah di sekitar kota. Dia segera bertemu dengan seorang petugas polisi yang mencurigakan, dan kemampuannya yang terganggu untuk berkomunikasi menyebabkan penangkapannya atas tuduhan memiliki barang curian. Namun, petugas lain mengenali Radio dan dia dibebaskan. Untuk menebus kesalahan penangkapan, petugas yang menangkap terpaksa mengangkut Radio keliling kota untuk menyelesaikan pengiriman hadiah. Setelah liburan, Radio mulai mengambil kelas di sekolah menengah untuk menyelesaikan pendidikan formalnya. Salah satu pemain sepak bola yang sebelumnya menyiksanya menipu Radio untuk memasuki ruang ganti perempuan. Radio enggan memberi tahu Pelatih Jones siapa yang menjebaknya, tetapi Pelatih Jones menentukan identitas pemain dengan mewawancarai pemain lain dan menghukumnya dengan mencadangkannya untuk pertandingan yang menentukan. Ibu Radio tiba-tiba meninggal karena serangan jantung, dan Radio mendapati dirinya tinggal sendirian sampai kakak laki-lakinya yang tidak ada, Walter, akhirnya kembali untuk merawatnya. Pada malam yang sama, Jones mengungkapkan kepada Mary Helen bahwa keterikatannya dengan Radio dan kebutuhan untuk membantunya berasal dari insiden masa kanak-kanak di mana Jones, sebagai seorang anak yang mencari nafkah dari mengantarkan koran, tidak membantu anak laki-laki cacat mental seusianya menangis. di balik kawat berduri. Menyusul kematian ibu Radio, tekanan dari dewan sekolah untuk menempatkan Radio di lembaga khusus menguat. Hubungan antara Radio dan Pelatih Jones selanjutnya disalahkan atas ketidakmampuan tim untuk menang. Dalam pertemuan dengan warga kota, Jones berbicara tentang Radio menjadi berkat bagi masyarakat dengan menunjukkan bagaimana orang harus memperlakukan satu sama lain, dan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih kepala sehingga ia dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya. Pada kelulusan sekolah menengah Radio, ia menerima diploma kehormatan dan jaket letterman. Film berakhir dengan klip yang ditampilkan dari Radio kehidupan nyata dan Pelatih Jones memimpin tim sepak bola.

***

Budi selesai baca bukunya, ya buku di taruh di dalam tas. Budi mengambil minuman botol, ya di dalam tas di minum dengan baik. Eko berhenti memancing, ya belum dapat ikan gitu. Eko ke tempat Budi yang sedang duduk santai gitu. Budi menaruh botol minuman di dalam tas. 

"Belum dapet ikan kok sudah berhenti?" kata Budi.

"Kayanya di tempat aku mancing. Ya susah dapet ikan. Aku mau pindah ke tempat lain. Mungkin bisa dapet ikan," kata Eko.

"Oooo begitu toh," kata Budi.

"Nama juga usaha yang diiringi dengan doa," kata Eko.

"Aku paham omongan Eko," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Ooo iya..Eko. Cowok yang sudah punya pacar atau istri. Pandai main teka-teki, ya kan Eko?" kata Budi.

"Relatif. Sejauh apa pemahaman agama cowok?" kata Eko.

"Berarti ada baik dan buruk," kata Budi.

"Yang baik tidak main teka-teki dalam hubungan kisah cinta. Yang buruk, ya main teka-teki hubungan kisah cinta dengan tujuan untuk menutupi kebenaran, ya perselingkuhan," kata Eko.

"Data selingkuh di simpan di Hp, ya mengikuti tren gitu, ya kaya cerita dari sinetron atau film," kata Budi.

"Kenyataan ada lah," kata Eko.

"Kenyataan memang ada gitu. Menyimpan nomor selingkuhan di Hp, ya dengan inisial apa gitu?" kata Budi.

"Ketika waktunya. Kebongkar permainan teka-tekinya. Putus deh dengan pacarnya," kata Eko.

"Atau sebelum ketahuan, ya putus dulu dari selingkuhan," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Kalau begitu aku mancing lagi!" kata Eko.

"Aku doakan dapet ikan Eko!" kata Budi.

"Amin!" kata Eko.

Eko kembali memancing lagi di pinggir pantai, ya menurut Eko tempat tersebut bisa dapet ikan gitu. Eko memancing dengan baik. 

"Kalau begitu aku pulang!" kata Budi.

Budi beranjak dari tempat duduknya, ya pulang ke rumahnya. Abdul berhasil dapet ikan dari memancing, ya terus mancing dengan baik lah. Eko, ya ternyata dapet ikan dari hasil mancing. Eko terus mancing dengan baik gitu. Sampai waktunya, ya memancing selesai. Eko dan Budi pulang ke rumah masing-masing sambil membawa ikan, ya hasil pancingan gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK