Budi dan Eko, ya duduk di bawah pohon rindang, ya pinggir pantai sambil menikmati minuman gelas dan roti yang murah merah gitu.
"Pantai di sini indah," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Cerita yang selalu berkaitan dengan pantai, ya laut. Putri Duyung," kata Budi.
"Manusia setengah ikan," kata Eko.
"Kalau cerita versi aku. Putri Duyung itu berwujud sempurna layaknya manusia, ya ketika bulan purnama. Seorang cowok yang kaya, ya sedang berduka karena kehilangan ceweknya, ya mati di bunuh sama orang jahat. Cowok bertemu dengan cewek yang mirip banget dengan cewek yang telah meninggal, ya bertemu di pantai. Cowok itu berteman dan akhirnya pacaran dengan cewek yang di temui di pantai. Ternyata cewek itu, ya seorang Putri Duyung. Cowok itu, ya baru tahu ceweknya adalah Putri Duyung. Putri Duyung bisa bersama dengan cowok yang benar-benar mencintainya. Ternyata cowok itu benar-benar cinta sama Putri Duyung. Ya Putri Duyung kembali sempurna seperti manusia selayaknya," kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Terima kasih pujian Eko," kata Budi.
"Kalau aku sih. Urusan pantai, ya laut. Lebih seru itu. Pertarungan di dalam laut sampai di atas air laut. Namor vs Aquman," kata Eko.
"Namor vs Aquman. Cerita seperti pertarungan game saja Eko," kata Budi.
"Di bilang pertarungan di game, ya tidak masalah. Seru cerita laganya," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Ngomong-ngomong tentang berita Lampung, di Tv sampai koran. Ya ceritanya begini dan begitu," kata Budi.
"Nama juga berita, ya sama halnya dengan berita daerah lain. Dari persoalan kriminal sampai urusan pemerintahan daerah yang ini lah yang itu lah," kata Eko.
"Kalau begitu, ya obrolannya ke permainan seandainya," kata Budi.
"Permainan Budi. Seandainya," kata Eko.
"Kalau aku kaya dan pinter, ya kaya orang-orang lulusan Universitas. Aku ingin sih cerita - cerita yang aku buat, ya di buat cerita sinetron dan di tayangkan Tv lokal Lampung," kata Budi.
"Kalau usaha Budi berhasil. Merambah ke Tv lainnya," kata Eko.
"Ya cuma seandainya saja!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi," kata Eko.
"Ya kenyataan tetap kenyataan. Aku, ya terlahir dari keadaan orang miskin," kata Budi.
"Orang - orang yang terlahir kaya, ya harusnya jauh lebih baik bisa membangun usaha dengan kekayaannya. Demi kemajuan ini dan itu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ya kalau begitu, ya aku mancing saja," kata Eko.
"Ya aku di sini saja. Ya baca buku saja!" kata Budi.
Eko mengambil alat pancingan, ya mencari tempat yang baik untuk mancing. Budi mengambil buku di dalam tas, ya di buka dengan baik buku, ya di pilih dengan baik cerpen ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. Eko telah di tempat baik, ya memancing dengan baik gitu.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Jesus Shuttlesworth, pemain bola basket sekolah menengah terbaik di Amerika Serikat, sedang dikejar oleh program bola basket perguruan tinggi terbaik di negara ini. Ayahnya, Jake, adalah narapidana yang menjalani hukuman di Fasilitas Pemasyarakatan Attica karena secara tidak sengaja membunuh istrinya, Martha, ibu Yesus, enam tahun sebelumnya. Jake untuk sementara dibebaskan oleh gubernur, seorang alumnus berpengaruh dari "Big State", salah satu perguruan tinggi yang sedang dipertimbangkan Yesus, sehingga ia dapat membujuk putranya untuk menandatangani kontrak dengan perguruan tinggi gubernur. Jika berhasil, dia akan dibebaskan lebih awal dari penjara.
Pada saat-saat pertamanya di luar penjara, Jake menghubungi putrinya, Mary Shuttlesworth, yang senang bertemu dengannya. Ketika Yesus pulang dari sekolah, dia menolak untuk menatap mata ayahnya, dan menyuruh saudara perempuannya untuk menyingkirkan "orang asing" di ruang tamu mereka. Yesus kemudian setuju untuk bertemu dengan ayahnya di lokasi alternatif yang jauh dari Maria. Ya Jake mencoba membujuk Yesus untuk menghadiri Big State dengan tampaknya tidak berhasil. Akhirnya, dia membocorkan kesepakatan yang dibuat oleh gubernur. Namun, Yesus tampaknya tidak bersimpati dengan situasi ayahnya.
Kilas balik mengilustrasikan pelatihan bola basket Yesus yang melelahkan di bawah ayahnya, dan pada malam pertengkaran antara Jake dan Yesus meningkat menjadi kekerasan, mengakibatkan Jake secara tidak sengaja membunuh ibu Yesus setelah dia campur tangan.
Kilas balik mengilustrasikan pelatihan bola basket Yesus yang melelahkan di bawah ayahnya, dan pada malam pertengkaran antara Jake dan Yesus meningkat menjadi kekerasan, mengakibatkan Jake secara tidak sengaja membunuh ibu Yesus setelah dia campur tangan.
Terkait dengan kisah keluarga Shuttlesworth adalah sub-plot Dakota Barns, seorang pelacur yang tinggal di kamar sebelah Jake di hotel rusak, yang telah di pesan oleh sipir untuknya. Dakota dilecehkan oleh germo dan rekannya, Sweetness, yang didengar Jake melalui dinding tipis. Ya Jake terlihat membantu Dakota dengan membersihkan luka-lukanya dan memberinya sebagian uangnya untuk digunakan untuk pengeluarannya selama seminggu keluar dari penjara. Dia juga mengembangkan hubungan romantis dengannya. Dakota terlihat di salah satu adegan terakhir film tersebut dengan naik bus Greyhound dari New York City.
Yesus tergoda dengan tawaran uang tunai dan wanita untuk merekrut kunjungan ke program bola basket besar. Ia pun mempertimbangkan masuk NBA agar bisa bermain secara profesional lebih cepat dan segera mengangkat dirinya dan adiknya keluar dari kemiskinan. Jake akhirnya menantang Yesus untuk bermain bola basket satu lawan satu. Jika Jake menang, Jesus akan menandatangani letter of intent untuk bermain untuk Big State dan jika Jesus menang, dia bisa membuat keputusan sendiri. Setelah awal yang kompetitif, Jake lelah selama pertandingan dan Yesus menang. Saat Jake dikumpulkan untuk diangkut kembali ke Attica, dia menoleh ke Yesus dan berkata, "Biarkan aku memberitahumu sesuatu, Nak : Keluarkan kebencian itu dari hatimu, atau kamu akan berakhir seperti nigga lain ... seperti ayahmu."
Akhirnya, Yesus memutuskan untuk bermain untuk Big State dan memberi Jake restunya. Namun, gubernur tidak memberikan pengurangan yang dijanjikan kepada Jake, karena Yesus tidak menandatangani letter of intent, dan pembebasan pekerjaan Jake dibuat-buat di media sebagai pelarian dari penjara sebelum ditangkap kembali. Jake akhirnya menemukan kebebasan dengan membuang mimpi dan bebannya kepada putranya, Yesus, yang dilambangkan dengan lemparan bola basket lamanya ke dinding penjara dan secara ajaib ke lapangan Negara Besar tempat Yesus berlatih sendirian. Yesus mencengkeram bola, mengetahui itu adalah pesan harapan dari ayahnya.
***
Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di dalam tas.
"Mancing saja ah!" kata Budi.
Budi mengambil pancingan dan mencari tempat memancing yang baik gitu. Eko telah berhasil mendapatkan ikan laut, ya terus mancing gitu. Budi telah di tempat yang baik, ya mancing dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment