CAMPUR ADUK

Friday, October 28, 2022

ZANJEER

Malam yang tenang banget. Budi duduk dengan baik, ya di teras depan rumahnya. 

"Eko belum dateng kesini. Kalau begitu baca buku ah!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di meja, ya di buka dengan baik buku, ya di pilih dengan baik cerpen yang mau di baca Budi. Terpilih lah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

ACP Vijay Khanna adalah seorang perwira polisi yang sangat jujur ​​yang telah dipindahkan lagi oleh sistem untuk mengejar penjahat dunia bawah yang korup. Dia terus-menerus terganggu oleh pembunuhan orang tuanya bertahun-tahun yang lalu. Dia terus mengingat seorang pria berjas hujan hitam di hari ulang tahunnya.

Vijay bertanggung jawab atas kasus di mana kolektor distrik telah dibunuh dan dibakar sampai mati. Saksi mata kunci, Mala, telah melihat pembunuhan oleh Teja geng dan menolak untuk bekerja sama. Teja adalah kepala operasi mafia minyak dan tidak ingin Mala hidup. Vijay berhasil meyakinkan Mala untuk memberikan pernyataan yang membuat pelakunya mengejarnya. Dia memberinya tempat berlindung di rumahnya untuk melindunginya, dan dia mulai menyukainya, sementara Vijay tidak membalas hal yang sama. Ini termasuk memberinya kentang dan telur untuk makan siang di kantornya dan kemudian mengganggunya dengan merayakan ulang tahunnya. Dia berteriak padanya, dan dia mulai menangis. Vijay mengatakan kepadanya bahwa dia tidak ingin merayakannya karena orang tuanya terbunuh pada hari yang sama dan mengungkapkan masa lalunya kepadanya. Dia akhirnya membalas cintanya saat dia menyadari bahwa Mala perlahan menjadi bagian penting dalam hidupnya.

Vijay juga bertemu Sher Khan, yang suka membeli dan menjual mobil ilegal. Melihat kejujuran dan tekad Vijay, Sher Khan membuka lembaran baru dan memperbaiki caranya untuk berubah menjadi orang yang sekarang hanya mengikuti buku. Dia telah menjadikan Vijay teman seumur hidup dan akan melakukan apa saja untuk membantunya. Vijay juga bertemu Jaydev alias JD, seorang reporter yang telah menulis komentar buruk tentang Vijay di surat kabar. Melihat kejujuran dan integritas Vijay, Jaydev menjadi pengagum Vijay dan mulai memberikan semua informasi yang dia miliki mengenai mafia minyak.

Sementara itu, Kataria, pria yang membunuh kolektor, telah di tangkap oleh Vijay. Kataria diturunkan menjadi laki-laki Teja, dan dia mengungkapkan bahwa mereka mencuri bensin dan minyak dari truk kontainer, menambahkan minyak tanah di dalamnya, dan menyelundupkannya di sekitar dan di luar negeri. Vijay menggunakan informasi ini dan menahan Kataria, tetapi keesokan harinya, dia ditemukan terbunuh dalam tahanan. Di tengah ini, Vijay juga menemukan tentang seorang pria bernama Prashant Khanna, yang di bunuh tahun lalu oleh Teja. Karena insiden tertentu yang memberi Vijay informasi yang salah tentang mafia minyak yang ditangani Teja, Vijay diskors sampai penyelidikan selesai. Sekarang, Vijay memperingatkan Teja bahwa tidak ada senior atau aturan yang mengikatnya, dan sekarang, Vijay akan menyelesaikan Teja dengan gayanya sendiri. Perlahan, Vijay mulai menghancurkan hampir semua kilang minyak Teja. 

Suatu malam, Vijay dan Mala pergi ke restoran untuk makan malam, di mana Vijay di serang oleh dua anak buah Teja di kamar mandi. Vijay membunuh kedua orang itu dan memanggil Teja dan memperingatkannya bahwa bahkan jika dia mengirim 248 orang lainnya (teja disebutkan sebelumnya bahwa dia memiliki 250 pekerja di bawahnya), tidak akan terjadi apa-apa pada Vijay. Beberapa hari kemudian, Sher Khan mengundang Vijay dan Mala ke pesta. Kemudian, ketika mereka kembali ke rumah, ya mereka diserang sekali lagi oleh 10 anak buah Teja. Vijay berhasil mengunci Mala di sebuah ruangan kecil di sana dan terluka parah melawan mereka. Dia hampir terbunuh, tetapi tepat pada waktunya, Sher Khan datang ke sana, menangani preman lainnya, dan bersama Mala, dan membawa Vijay ke rumah sakit.

Keesokan harinya, Teja datang ke sana dan mengkritik Vijay, mengatakan bahwa dia adalah orang yang hanya bisa berbicara dan tidak punya nyali untuk menghadapi Teja. Setelah dia pergi, Mala akhirnya memberitahu Vijay untuk menyelesaikan Teja sekali dan untuk selamanya. Malam itu, anak buah Teja, bersama dengan orang tepercaya Teja, Bosco, membunuh Jaydev, dan seluruh kota mulai panik. Sementara itu, dua sub-inspektur yang bekerja di bawah Vijay memberi informasi kepada Sher Khan bahwa pada malam ketika Kataria di bunuh, Inspektur Saalwe telah menangkap seorang pria untuk kasus kecil, tetapi Saalwe tidak mencatat kasus tersebut, sehingga mereka curiga bahwa Saalwe dan pria yang dia tangkap telah membunuh Kataria. Jadi, menggunakan beberapa informannya, Sher Khan menemukan Saalwe dan Bosco, yang menyembunyikan dirinya dan Saalwe di sebuah koloni. Kemudian, dia menempatkan mereka di depan komisaris, dan mereka setuju bahwa mereka telah membunuh Kataria dengan mematahkan lehernya, dan mereka melakukannya atas perkataan Teja, karena dia takut Kataria akan membocorkan semua informasi tentang gengnya. Komisaris menyadari bahwa Vijay tidak bersalah dan mengklaim Teja sebagai buronan.

Karena takut, Teja melarikan diri ke tambang tua bersama Mona, tetapi Vijay berhasil melacaknya. Teja berhasil mendapatkan Vijay di bawah todongan senjata dan menarik lengan mantelnya kembali. Kemudian, Vijay melihat tato di lengan Teja dan menyadari bahwa dialah yang membunuh orang tuanya. Kemudian, Vijay mengatakan bahwa Prashant, yang Teja bunuh bertahun-tahun yang lalu, adalah ayah Vijay. Teja terkejut dan mengungkapkan bahwa Prashant telah mengajukan kasus terhadapnya, sehingga Teja harus membunuh Prashant. Dalam kemarahan, Vijay mulai memukuli Teja dengan buruk. Vijay kemudian mematahkan lengan Teja, menendangnya ke dalam seikat barel minyak bumi, dan kemudian menembak barel, menyebabkan Teja mati dalam ledakan itu. Pemerintah mengumumkan semua kekayaan yang akan diberikan kepada Mona, yang juga dikatakan terlibat dalam semua kegiatan jahat Teja.

***

Budi selesai baca bukunya, ya buku di taruh di bawah meja dengan baik. Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Kalau ngomongin urusan cinta. Kenapa cewek, ya jika telah kecewa dengan cowok ya, ya pacarnya. Kelakuan pacarnya, ya bisa di bilang masalah selingkuh, ya boleh. Di hilang masalah tingkah laku cowok yang kerjaannya buruk gitu. Cewek mencari pelariannya dengan cowok, ya cowok itu dekat sebagai teman gitu?" kata Budi. 

"Tidak semua cewek. Ya salah satu ada tingkah lakunya cewek yang di omongin Budi. Ya cewek kalau keadaannya gelisah tak menentu karena pacarnya, ya umur cewek masih muda. Biasanya pelarian cewek itu ke cowok lain, ya menurut cewek baik, ya teman gitu karena cewek itu kecewa sama pacarnya. Ya cewek berpikir dengan baik, ya dunia ini banyak cowok yang di jadikan pacar sampai suami gitu," kata Eko. 

"Masa depan yang baik, ya pandai memilih cowok yang baik," kata Budi. 

"Sama halnya dengan cowok, ya memilih dengan cewek yang baik. Agar masa depan yang di perhitungkan, ya jalannya baik," kata Eko. 

"Memang hidup ini antara baik dan buruk, ya perilaku cewek dan cowok. Berdasarkan data pergaulan di lingkungan di sana sini," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ngomongin acara Tv. Acara musik, ya bagus acaranya," kata Budi. 

"Mau dangdut. Mau pop. Mau jenis genre apa pun. Ya bagus penilai kita sebagai penonton yang baik. Karena kita kan suka main musik dan suka menyanyi," kata Eko. 

"Orang-orang yang bermain musik dan menyanyi. Ya dari hoby menjadi pekerjaan tetap untuk hidup ini lah," kata Budi. 

"Realita kehidupan orang-orang yang kerja di bidang musik dan menyanyi," kata Eko. 

"Demi hidup ini!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Sekedar obroran, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Kalau begitu main misteri hantu," kata Budi. 

"Main misteri hantu?" kata Eko. 

"Permainan yang aku buat Eko," kata Budi.

"Permainan yang Budi buat. Seperti apa?" kata Eko. 

"Aku ambil dulu mainannya," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Budi mengambil permainan di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Karton di gelar dengan baik di atas meja. Eko melihat dengan baik Karton yang ada gambar bentuk permainan yang di buat Budi dengan baik. 

"Kaya permainan ular tangga. Ya permainan misteri hantu, ya Budi?" kata Eko. 

"Idenya sih dari permainan ular tangga. Ya aku ubah saja permainannya tema misteri hantu gitu," kata Budi. 

"Ada gambar hantu di kotak?" kata Eko. 

"Setiap bidak yang berada di kotak yang ada hantunya. Berarti bidak harus mundur beberapa langkah dari angka yang di tulis di kotak tersebut. Ide mundur langkah dari sebuah cerita ketika manusia bertemu dengan hantu, ya pasti takut melihat hantu dan akhirnya lari gitu," kata Budi. 

"Kalau kotak yang di tulis tanda tanya?" Kara Eko. 

"Tanda tanya, ya artinya misteri. Setiap bidak yang berhenti di kotak yang ada tulisan tanda tanya. Pemain mengambil kartu yang aku buat. Ya kartunnya bertuliskan dari maju satu langkah, maju dua langkah, maju tiga langkah, maju empat langkah, ya sampai maju dua belas langkah," kata Budi.

"Dadu di gunakan dengan baik untuk mengatur langkah bidak. Ya seperti permainan ular tangga," kata Eko. 

"Dadu memang di gunakan dengan baik. Untuk mengatur langkah bidak. Ya permainan misteri hantu," kata Budi. 

"Ngomong-ngomong. Budi membuat permainan misteri hantu, ya jangan-jangan karena acara Tv dari cerita misteri sampai film horor, ya Budi?" kata Eko. 

"Ya begitu lah. Kreatif boleh kan?!" kata Budi. 

"Kreatif banget Budi!" kata Eko. 

"Kalau begitu main Eko!" kata Budi. 

"OK. Kita main. Permainan misteri hantu!" kata Eko. 

Eko dan Budi, ya main permainan misteri hantu dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK