Budi duduk di pinggir pantai, ya sambil melihat keindahan keadaan lingkungan yang baik gitu. Budi mengeluarkan buku dari tasnya, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca Budi. Ya terpilih lah dengan baik salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang baca Budi.
Di Roma, Chen Ching-hua dan pamannya Wang mengalami masalah dengan restoran mereka dari bos kejahatan yang menginginkan properti mereka. Ketika Chen menolak untuk menyerah, ya bos mengirim gangster ke sana untuk menakut-nakuti pelanggan. Memohon kepada seorang paman di Hong Kong, ya Chen menerima bantuan berupa seorang seniman bela diri muda, Tang Lung. Pada kedatangan pertamanya, ya dia bingung dengan lingkungan barunya dan tampaknya tidak lebih dari seorang udik pedesaan. Kecewa, Chen bertanya bantuan apa yang dia bisa, tetapi Tang dengan percaya diri meyakinkannya bahwa dia cukup mampu. Di restoran, Tang mengetahui bahwa staf sudah mulai belajar karate, ya yang membuat Quen kesal, seorang karyawan yang menyukai Kung Fu Cina. Tang menyarankan Quen untuk berpikiran terbuka dan memanfaatkan apa pun yang berhasil.
Tak lama, ya para gangster muncul di restoran dan mengancam pelanggan pergi saat Tang menggunakan kamar mandi. Kesal dengan waktu Tang yang buruk, staf mempertanyakan keahliannya dan kegunaan gayanya. Ketika gangster kemudian kembali, staf terlibat dalam perkelahian, hanya untuk dipukuli. Namun, Tang seorang diri mengalahkan mereka, menyebabkan staf memutuskan untuk berlatih di bawahnya. Paman Wang memperingatkan mereka bahwa para gangster akan membalas dendam, tetapi Tang bersumpah untuk melindungi restoran. Chen dan Tang semakin dekat, dan dia mengajaknya berkeliling Roma, meskipun Tang tidak terkesan dengan kota.
Ho, bawahan bos kejahatan, kembali dengan pria bersenjata dan menyandera staf restoran. Ho memberi Tang tiket ke Hong Kong dan menyuruhnya kembali. Namun, ketika anak buahnya mengawal Tang keluar, Tang melawan dan mengalahkan preman dengan dua nunchaku, diikuti dengan bantuan staf restoran. Tang memperingatkan Ho untuk tidak kembali, dan para preman meninggalkan restoran. Staf merayakan kemenangan mereka, tetapi bos geng mengancam akan membunuh Tang kecuali dia pergi pada Tahun Baru Imlek, dan Paman Wang mendesak Chen untuk meyakinkan Tang untuk pergi.
Ketika Tang menolak untuk meninggalkan restoran, seorang pembunuh mencoba membunuhnya dari atap terdekat dengan senapan sniper. Sudah gelisah dari kembang api di dekatnya, Tang selamat dari upaya itu. Dia kemudian melacak dan mengalahkan pembunuh setelah menipu dia untuk membuang-buang amunisi. Ketika dia kembali ke apartemen, dia menemukan bahwa Chen sudah pergi. Dengan asumsi bahwa Ho telah menculiknya, Tang pergi ke markas bos dengan staf restoran, mengalahkan anak buahnya. Tang mengeluarkan peringatan terakhir kepada bos untuk meninggalkan restoran sendirian. Staf kembali merayakan, tetapi sebuah telegram untuk Tang memotongnya saat mereka mengetahui bahwa dia telah dipanggil kembali ke Hong Kong. Tang meyakinkan mereka bahwa dia tidak akan pergi sampai situasinya terselesaikan.
Ho menyewa dua seniman bela diri untuk menantang Tang, ya master karate Jepang dan Eropa yang awalnya menolak untuk bekerja sama. Ketika bos mafia menunjukkan bahwa uang bukanlah masalah, Ho juga merekrut seorang seniman bela diri kelas dunia bernama Colt. Ho memimpin beberapa staf restoran ke tempat terpencil dengan dalih gencatan senjata, di mana dua seniman bela diri menyergap mereka. Ini awalnya mengalahkan staf, sampai Tang campur tangan dan meninggalkan staf untuk menyelesaikan yang terakhir. Sementara itu, Ho memancing Tang pergi untuk melawan Colt di Colosseum.
Tertinggal, Paman Wang menusuk dua anggota staf yang tersisa, karena dia ingin menjual restoran itu kepada bos kejahatan dan kembali ke Hong Kong sebagai orang kaya. Dalam pertempuran sepuluh menit yang menentukan, Tang melumpuhkan Colt. Ketika Colt menolak kesempatan untuk belas kasihan, Tang membunuhnya dengan enggan. Tang kemudian menempatkan gi dan sabuk hitam Colt di atas mayatnya sebagai tanda hormat, sebelum menemukan Ho dan mengejarnya keluar dari Colosseum. Saat Tang dan Ho kembali ke lokasi penyergapan, bos mafia datang dan menembak Ho dan Paman Wang. Kemudian polisi naik, dipimpin oleh Chen, dan menangkap bos saat dia mencoba membunuh Tang.
Dengan masalah yang akhirnya diselesaikan, Tang berangkat untuk kembali ke Hong Kong. Saat dia pergi, Quen memberi tahu Chen bahwa Tang adalah seorang penyendiri yang tidak akan pernah tenang.
***
Budi selesai baca bukunya, ya buku di taruh di dalam tas. Budi mengeluarkan minuman botol mineral dan roti dari tasnya. Roti di makan Budi, ya dengan baik, ya sambil minum air mineral. Eko melihat Budi yang duduk santai di pinggir pantai, ya sambil makan dan minum. Eko menghampiri Budi, ya Eko dapet ikan dari memancing gitu. Eko duduk di samping Budi.
"Lagi menikmati keadaan Budi?" kata Eko.
"Iya sih lagi menikmati keadaan pantai dengan baik," kata Budi.
"Memang indah keadaan pantai," kata Eko.
"Ngomong-ngomong Eko dapet ikan?" kata Budi.
"Rezekinya usaha mancing, ya dapet ikan," kata Eko.
Budi melihat ikan yang di dapatkan Eko dengan baik gitu.
"Ikannya cukup gede," kata Budi.
"Ya begitu lah," kata Eko.
"Kalau begitu. Udahan aku disini. Aku pulang saja!" kata Budi.
"Aku juga sudah dapet ikan. Aku pulang juga!" kata Eko.
Budi memasukkan botol minuman di tas dan plastik roti, ya di dalam tas, ya tidak buang begitu saja. Plastik nanti di buang di tempat sampah Eko dan Budi, ya beranjak dari duduknya. Keduanya berjalan menuju rumah gitu. Ya Eko dan Budi, ya ceritanya anak nelayan gitu, ya masih pendidikan SMP gitu. Sampai di rumah masing-masing. Eko mengolah ikan hasil mancingnya. Budi, ya membantu ibu masak di dapur. Setelah urusan keduanya selesai. Budi dan Eko, ya pergi ke mesjid untuk belajar mengaji sama Pak Ustad Soleh. Erwin dan Abdul juga ikut belajar mengaji di mesjid, ya anak-anak lain juga gitu. Belajar ngaji di berlangsung dengan baik banget, ya sampai selesai gitu.
No comments:
Post a Comment