Selesai bantu Ibu, ya masak di dapur. Budi duduk di depan rumahnya dengan baik. Budi mengambil buku di meja, ya di baca dengan baik buku, ya cerita cerpen yang menarik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi
Allan, seorang pengawal profesional yang berbasis di Beijing yang keterampilan taktis dan bela diri serta pemikirannya yang cepat terbukti telah melindungi beberapa negarawan dari pembunuhan. Dia disewa oleh James, seorang pengusaha kaya Hong Kong, untuk melindungi pacarnya yang cantik Michelle Leung, yang merupakan satu-satunya saksi pembunuhan yang masih hidup, setelah semua yang lain dihilangkan dengan berbagai cara. Allan tiba di rumah gadis itu di Hong Kong untuk bertemu dengan dua petugas polisi berpakaian preman yang agak tidak kompeten - Fat Po dan Ken - yang bertanggung jawab atas keselamatannya. Segera setelah bertemu dengan Nona Leung, dia membuktikan seluruh kontingen pengawal saat ini tidak mampu dalam pertarungannya dengan mereka selama apa yang dia pikir sebagai upaya pembunuhan, dan mereka semua dipecat. Dia juga melucuti senjata kedua polisi.
Pengawal memeriksa seluruh rumah dan kendaraan untuk bug, bom dan tata letak, dan memasang kamera keamanan yang mencakup berbagai area, termasuk kamar tidur Michelle, yang dapat dia pantau melalui perangkat pribadi. Dia tidak senang tentang hal ini dan, setelah mencoba gagal untuk memerintahkan dia keluar, berhasil merobohkan kamera dengan penggorengan. Dia juga memberinya tombol panik.
Selama perjalanan, pembunuh bayaran mencoba untuk membunuhnya tetapi gagal karena strategi Allan memiliki mobil VIP umpan yang dikendarai oleh Fat Po dan gadis yang menungganginya di van trailing.
Michelle mencoba melarikan diri dari pengawalnya dengan mengeluh kepada pacarnya dan dengan menyelinap pergi pada malam hari dengan petugas yang lebih muda, Ken, di dalam mobil. Allan meyakinkan James dan dengan acuh tak acuh membuat dirinya terlihat di lampu depan mobil saat para pelarian menyalakannya; Michelle memiliki fit saat dia kembali ke rumah.
Michelle akhirnya pergi ke pusat perbelanjaan hanya ditemani oleh dua polisi itu. Mal, bagaimanapun, diintai oleh koperasi. Seseorang akan membunuhnya dengan menembakkan senjatanya yang ditekan melalui partisi kios, tetapi ditembak terlebih dahulu oleh Allan, yang telah mengikuti mereka dan berada di kios di luar miliknya. Ini memulai baku tembak melalui mal ; Allan mengeluarkan beberapa pembunuh bayaran sambil melindungi gadis itu. Akhirnya dia menyadari semua pembunuh bayaran memiliki dua pena di saku depan mereka sebagai tanda pengenal, dan berpose sebagai satu untuk mengambil lebih banyak. Selama pelarian mereka, Fat Po terluka.
Salah satu pembunuh yang menyamar sebagai polisi dan dibunuh oleh Allan saat baku tembak adalah adik dari Killer Wong, mantan tentara China yang berjuang bersama dengan saudaranya. Wong bersumpah akan membalas dendam pada Allan.
Sementara itu, Michelle menunjukkan ketertarikannya, yang dapat dimengerti telah tumbuh sejak awal, kepada Allan setelah menggunakan pemancarnya untuk membuatnya menyerbu kamar tidur dan "melindunginya". Dia pergi untuk melanjutkan tugasnya, meninggalkannya terengah-engah di balik pintu.
Hal-hal mencapai klimaks ketika pemancar berbunyi lagi, kali ini dengan sungguh-sungguh. Wong dan sekelompok pembunuh menyerbu penthouse dan memulai baku tembak. Baik polisi dan Allan bergegas melindunginya; Ken, polisi yang lebih muda, dibunuh oleh Wong sendiri. Allan menggunakan senjata api dan keterampilan bela diri dan, setelah menggelapkan ruangan, dengan licik mengeluarkan semua penyerang sampai hanya Wong yang tersisa. Dia dan Wong bertengkar panjang, diperumit dengan kebocoran gas yang mengancam akan menghitamkan keduanya. Akhirnya Wong mengambil pistol dan menyandera gadis itu. James tiba tanpa sadar, dan mencoba untuk mencegah Wong menembak dengan menawarkan untuk membayar Wong, tetapi Wong menolak. Ketika sebuah kesempatan muncul saat si pembunuh mundur, Allan melindungi Michelle dengan tubuhnya dan mengambil dua tembakan tetapi berhasil mengeluarkan bayonet, yang sebelumnya telah melukainya,
Sebelum film berakhir, James mengantar Michelle ke perbatasan antara Hong Kong dan China daratan saat dia mencoba melihat Allan untuk terakhir kalinya sebelum dia kembali ke China tetapi penjaga di pos pemeriksaan menolak mereka masuk ke daratan. Namun, Allan meninggalkan Michelle dengan kotak yang berisi jam tangan yang dia berikan kepadanya sebagai hadiah dan dia mencoba menolaknya. Namun, ketika dia membukanya, kotak itu berisi arlojinya sendiri, sementara Fat Po menerima uang pembayaran Allan untuk membiayai sekolah putranya. Michelle meneriakkan nama Allan tepat saat mobilnya melaju dari perbatasan kembali ke daratan.
***
Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di meja di ruang tamu. Eko dateng ke rumah Budi, ya membawa pancingan. Ya Eko mengajak Budi mancing di pantai. Budi mengambil pancingannya di dalam rumah, ya setelah itu, ya berangkat ke pantai bersama Eko. Ya cerita tentang anak nelayan pendidikan SMP gitu. Budi dan Eko ngobrol dengan baik, ya urusan rencana mancing keduanya. Sampai di pantai, ya Eko dan Budi mencari tempat untuk memancing gitu. Keduanya dengan sabar memancing dengan baik. Erwin dan Abdul, ya menghampiri Eko dan Budi yang sedang memancing. Erwin dan Abdul, ya dapet ikan dan kepiting dengan cara masang bubu gitu. Hasilnya lumayan, ya Erwin dan Abdul, ya mengajak Budi dan Eko untuk bakar ikan gitu.
Berempat bekerja sama dengan baik, ya bakar ikan, ya sampai matang dan di makan dengan baik ikan. Setelah itu, ya Erwin dan Abdul pulang ke rumah. Budi dan Eko sebenarnya ingin memancing, ya ingin dapet ikan dari hasil memancing gitu. Eko dan Budi, ya tidak jadi gitu melanjutkan memancing, ya jadi pulang ke rumah masing-masing.
Eko dan Budi, ya sampai di rumah masing-masing. Eko dan Budi, ya berbenah diri untuk pergi ke mesjid untuk belajar mengaji sama Pak Ustad Soleh. Ya sampai di mesjid, ya Budi dan Eko bertemu. Budi dan Eko belajar mengaji dengan baik di mesjid. Ya Erwin dan Abdul mengaji di mesjid bersama anak-anak lain.
No comments:
Post a Comment