CAMPUR ADUK

Friday, October 14, 2022

THE GOOD DINOSAUR

Malam yang tenang. Budi duduk di teras depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah. 

"Baca buku ah!" kata Budi. 

Budi mengambil buku dari bawah meja, ya di buku di buka, ya di pilih dengan baik cerpen yang ada di buku. Terpilih salah satu cerpen, ya di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Dalam sejarah alternatif, ya asteroid yang akan menyebabkan kepunahan dinosaurus 65 juta tahun yang lalu melewati Bumi dengan aman. Jutaan tahun kemudian, petani jagung Apatosaurus Henry dan Ida memiliki tiga anak: Libby, Buck, dan Sugon. Sementara saudara-saudaranya yang sukses diizinkan untuk "membuat tanda" (cetakan lumpur di silo jagung keluarga), sifat pemalu Sugon membuat tugas menjadi sulit baginya. Henry mencoba memberi Sugon tujuan dengan menempatkannya sebagai penjaga silo mereka, dan membantunya memasang jebakan. Ia menangkap seorang anak gua liar, ya tapi Sugon tidak bisa memaksa dirinya untuk membunuhnya dan membebaskannya. Kecewa, Henry membawa Sugon untuk melacak anak gua, membawa mereka ke jurang. Henry menyelamatkan Sugon dari banjir bandang sebelum dibunuh oleh puing-puing.

Tanpa ayahnya, Sugon memikul lebih banyak beban kerja. Dia melihat anak gua yang sama di dalam silo dan, menyalahkannya atas kematian ayahnya, mengejarnya ke sungai, di mana keduanya tersapu ke hilir. Sugon pingsan oleh batu dan terbangun untuk menemukan dirinya bermil-mil dari rumah. Saat ia mencoba untuk kembali, kakinya tersangkut oleh batu besar. Keesokan harinya, Sugon bangun untuk menemukan kakinya telah dibebaskan. Caveboy muncul dengan makanan, dan membawa Sugon ke pohon berry. Anak gua kemudian menangkis ular raksasa, Sugon yang menakjubkan, dan mengesankan Forrest Woodbush, seekor Styracosaurus eksentrik di dekatnya yang ingin menjaga anak itu. Dia memaksa Sugon untuk bersaing dengannya untuk memberi anak itu nama yang akan dia tanggapi, dan Sugon menang ketika dia memanggil anak itu "Spot." Sugon dan Spot terikat saat Sugon meratapi keluarganya yang hilang, dan Spot mengungkapkan bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal.

Kemudian, ketika badai menerjang, Sugon lari ketakutan dan kehilangan tepi sungai yang dia ikuti untuk pulang. Keesokan harinya, Sugon bangun dan menemukan Spot di sisinya. Mereka diperhatikan oleh sekelompok pterodactyl, ya yang tampaknya sedang melakukan operasi penyelamatan tetapi sangat karnivora. Ketika pterodactyl mencoba memakan Spot, Sugon dan Spot melarikan diri, terjadi pada sepasang Tyrannosaurus bernama Nash dan Ramsey, yang mengusir pterodactyl. Nash, Ramsey, dan ayah mereka Butch telah kehilangan kawanan tanduk panjang mereka, jadi Sugon menawarkan bantuan Spot untuk mengendus mereka. Kelompok itu menemukan kawanan itu, tetapi Butch mengakui pekerjaan para pencuri ternak. Sugon dan Spot memancing empat pencuri Velociraptors ke tempat terbuka, memungkinkan Butch dan keluarganya untuk menyerang. Setelah para pengacau diusir, Sugon bergabung dengan Tyrannosaurus dalam mengarahkan ternak ke selatan. Kemudian, dia melihat puncak gunung yang dikenal di tanah airnya di kejauhan dan pergi dengan Spot untuk kembali ke rumah. Sepanjang jalan, mereka bertemu dengan adulttroglodyten liar di luar angkasa. Tempat itu tertarik, tetapi Sugon mencegahnya, dan mereka melanjutkan. Saat badai lain mendekat, pterodactyl kembali menyerang dan membawa Spot pergi. Sugon jatuh dari tebing dan terjerat dalam tanaman merambat, di mana ia memiliki visi Henry membawanya pulang. Sugon memutuskan untuk menyelamatkan Spot, membuat citra ayahnya bangga sebelum memudar. Sugon menemukan dan menyerang pterodactyl, yang telah memojokkan Spot di sungai. Sugon dan Spot bersama-sama menenggelamkan pterodactyl ke dalam air, di mana mereka tersapu tak berdaya ke hilir. Ketika tanah longsor menyebabkan gelombang raksasa, ya Sugon melompat ke air untuk menyelamatkan Spot, dan keduanya hanyut menuju air terjun. Sugon melindungi Spot saat mereka melewati air terjun dan membawanya ke pantai.

Saat mereka mendekati rumah Sugon, keduanya didekati oleh manusia gua dan seluruh keluarganya, yang menunjukkan minat besar pada Spot. Dengan sangat enggan, Sugon mendorong Spot untuk bergabung dengan keluarga angkat baru ini, dan mereka berdua berbagi perpisahan yang penuh air mata. Sugon akhirnya tiba di rumah untuk ibu dan saudara-saudaranya, membuat tanda di silo antara ibu dan ayahnya.

***

Budi selesai baca bukunya, ya buku di taruh di bawah meja. 

"Eko belum dateng," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan gorengannya dengan baik. 

"Nyanyi ah!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar, ya yang di taruh samping kursi. Gitar di mainkan Budi dengan baik dan bernyanyi. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi dengan judul 'Gubahanku' :

"Ku tuliskan lagu iniKupersembahkan padamuWalau pun tiada indahSyair lagu yang ku gubah
Ku ingatkan kepadamuAkan janjimu padakuHanyalah satu pintakuJangan kau lupakan daku
Walau apa yang terjadiTabahkan hatimu selaluJangan sampai kau tergodaMulut manis yang berbisa
Setahun kita berpisahSewindu terasa sudahDuhai gadis pujaankuCintaku hanya padamu
Walau apa yang terjadiTabahkan hatimu selaluJangan sampai kau tergodaMulut manis yang berbisa
Setahun kita berpisahSewindu terasa sudahDuhai gadis pujaankuCintaku hanya padamu
Aduhai gadis pujaankuCintaku hanya padamu"

***

Budi selesai menyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan menaruh gitar di samping kursi. Ya Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. 

"Manusia yang punya uang, ya dari hasil kerja kerasnya, tabungan gitu. Pasti merenofasi rumahnya, ya dari bangunan lama menjadi bangunan baru," kata Budi. 

"Kaya bedah rumah. Acara Tv," kata Eko. 

"Beda dari acara Tv bedah rumah. Yang aku omongin ini. Realita di lingkungan," kata Budi. 

"Realita. Bagi yang punya tanah sendiri, ya enak bangun rumah atau renofasi rumah. Ya uangnya dari tabungan, ya hasil kerja. Yang enggak enak itu, ya orang miskin yang tanahnya numpang dengan orang kaya. Hidup, ya pas-pasan banget gitu," kata Eko. 

"Hidup orang miskin. Tinggal di tanah numpang orang kaya. Ya hidup pait karena kemiskinan di jalan kan dengan baik," kata Budi. 

"Realita kehidupan ini, ya antara baik dan buruk," kata Eko. 

"Ya memang antara baik dan buruk. Ada orang miskin, ya jalan di jalan baik. Ada miskin di jalan buruk. Begitu juga dengan orang kaya, ya antara baik dan buruk," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kalau ngomongin urusan cinta," kata Budi. 

"Terus!!!" kata Eko. 

"Ceritanya aku jadi tokoh dalam cerita. Ya seperti permainan seandainya gitu. Kalau mau pake artis, ya boleh lah. Artisnya siapa ya? Oooo ini saja...Rara. Begini ceritanya. Dia dulu bersama ku bahagia di masa SMA. Setelah satu tahun berlalu. Aku bertemu dengan dia. Kini dia bersama pacarnya. Aku dengan baik melupakannya karena ku anggap dia bahagia dengan pacarnya. Tapi ternyata hidup dia menderita bersama pacarnya," kata Budi. 

"Putusnya kenapa Budi?" kata Eko. 

"Putus karena yang cowoknya ingin fokus kerja setelah lulus SMA. Ya ceweknya pergi kota lain setelah lulus SMA, ya ngikuti orang tuanya kerja di kota lain," kata Budi. 

"Putus baik-baik," kata Eko. 

"Kasihannya itu, ya ceweknya di buat menderita pacarnya," kata Budi. 

"Baru pacar. Kalau suami, ya lebih kasihan juga di buat menderita ceweknya," kata Eko. 

"Urusan cinta. Ya masalahnya dari hal kecil sampai hal besar," kata Budi. 

"Ujian dan ujian dalam urusan cinta. Kaya cerita berita artis yang masalah ini dan itu," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Sekedar obrolan kan Budi?" kata Eko. 

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA. Permainan seandainya. Ya kenyataannya aku masih jomlo!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi, ya main catur dengan baik. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK