Eko duduk di teras depan rumah, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah. Eko mengambil buku di bawah meja, ya buku berisi cerpen, ya salah satu cerpen di baca dengan baik sama Eko.
Isi cerita yang di baca Eko :
Diceritakan oleh Clara dewasa, dia menceritakan kisah Ragman, seorang lelaki tua misterius yang berkeliaran di kota mencari ke rumah-rumah orang dan mengubah anak-anak menjadi tikus jika dia menangkap mereka melewati waktu tidur mereka.
Clara senang temannya Fritz datang berkunjung keesokan harinya dan menolak untuk tidur. Bibinya Gerda mencoba untuk menakut-nakuti dia dengan cerita tentang Ragman, tapi Clara mengatakan dia terlalu dewasa untuk percaya padanya. Paman Drosselmeyer mengejutkan mereka dengan kedatangannya. Dia memberi Clara boneka pemecah kacang, yang dia kagumi. Dia berjanji untuk segera tidur jika dia bisa menjaganya.
Clara terbangun di tengah malam dan menemukan pemecah kacangnya hilang. Dia melihat sekelompok tikus membawanya menuruni tangga dan mengikuti mereka ke ruang tamu. Saat dia mengambil kembali boneka itu, dia dihadapkan oleh pemimpin tikus, ratu tikus berkepala dua. Ratu memerintahkan Clara untuk menyerahkan pemecah kacang, tetapi dia menolak. Clara tersingkir tepat saat pemecah kacang itu hidup untuk membelanya dari tikus.
Keesokan paginya, Clara menemukan dirinya kembali ke kamar tidurnya. Dia memberi tahu bibinya tentang tikus dan bonekanya yang hilang, tetapi Gerda bersikeras bahwa dia berbicara omong kosong dan sakit demam. Dalam keadaan mengigau, Clara turun ke ruang tamu dan menatap jam kakek. Berpikir dia melihat Paman Drosselmeyer di dalam, dia naik, hanya untuk ditakuti oleh Ragman.
Dia mengembara, mencari Drosselmeyer, sampai dia menemukan dirinya di sebuah istana. Di sana dia melihat potret seorang gadis yang identik dengannya dan peti mati kaca berisi orang tikus yang sedang tidur. Seorang raja dan sekelompok pelayat muncul, percaya Clara menjadi Putri Mary mereka kembali. Setelah Clara mengoreksi kesalahan mereka, Raja Goodwin menjelaskan bahwa dia ada di Kerajaan Boneka. Mereka berperang dengan tikus, dipimpin oleh ratu berkepala dua Morphia. Ketika kekalahan tampaknya tak terelakkan, boneka-boneka itu menyerah. Namun, Raja menolak untuk menyetujui persyaratan terakhir Morphia: Putri Mary harus menikahi putranya, Gaar. Sebagai hukuman karena menolak, Morphia mengutuk sang putri agar terlihat seperti tikus yang mengerikan dan berbaring dalam tidur sampai Raja Goodwin menyetujui pernikahan itu.
Raja Goodwin mengumpulkan semua orang bijak di dunia dengan harapan mereka dapat menemukan cara untuk mematahkan kutukan, tetapi semua ide mereka terlalu dibuat-buat dan tidak masuk akal, dan pertengkaran dengan cepat pecah di antara mereka. Putus asa karena tidak ada yang tahu bagaimana membantu, Clara meninggalkan kastil dan berkeliaran di jalanan. Seorang penyanyi jalanan mengarahkannya ke arah The Queen of Time, yang dikenal memiliki jawaban atas segalanya. Clara mendatanginya dan bertanya apakah dia tahu cara menyelamatkan sang putri dan mengalahkan Morphia. Ratu Waktu menggunakan bola kristal ajaibnya untuk memata-matai Morphia, mengungkapkan satu-satunya cara untuk menyelamatkan sang putri adalah dengan menghancurkan sumber kekuatan ratu, Nut of Darkness. Ini hanya bisa dilakukan jika Pedang Mutiara ajaib dipegang oleh seseorang dengan hati yang murni. Ratu Waktu menyediakan pedang, tapi itu
Clara kembali ke kastil, percaya Franz, kapten penjaga, memiliki hati yang cukup murni. Dia mengatakan kepadanya apa yang harus dia lakukan untuk menyelamatkan sang putri. Raja Goodwin menjanjikan Franz untuk menikahi putrinya jika dia berhasil, dan Franz memimpin pasukan boneka untuk berperang. Mereka tiba saat tikus-tikus itu merayakan pernikahan penting Gaar dengan sang putri. Sama seperti tampaknya tentara mainan kalah, Franz menghancurkan The Nut of Darkness dan membunuh Morphia - tapi tidak sebelum dia mengutuk dia, mengubahnya menjadi boneka pemecah kacang.
Clara membawa Nutcracker kembali ke istana, di mana dia menemukan pengadilan dan Raja Goodwin merayakan kebangkitan Putri Mary. Melihat keadaan baru Franz, sang putri mengabaikan janji pernikahan dan menyebut Nutcracker jelek. Clara meninggalkan kerajaan untuk mengembara mencari siapa saja yang tahu bagaimana mengembalikan Franz menjadi manusia, tidak menyadari bahwa Gaar selamat dari serangan itu dan mengikutinya. Dia akhirnya menemukan Pembuat Jam, yang mengatakan kepadanya satu-satunya cara untuk menyelamatkan Franz adalah melalui tindakan cinta sejati yang tidak mementingkan diri sendiri. Clara menyatakan dia mencintai Franz, tetapi Pembuat Jam mengatakan itu tidak cukup.
Lelah karena bepergian, Clara tertidur. Dia bermimpi bahwa Franz adalah manusia lagi dan mereka memasuki kerajaan ajaib yang terbuat dari permen. Saat mereka hendak menaiki tangga untuk hidup bahagia selamanya di kastil mereka, kaki Clara terjepit. Franz melanjutkan tanpa dia, memimpin Clara untuk meraih kakinya dan memohon padanya untuk tidak pergi. Dia bangun untuk menyadari bahwa dia mencengkeram Nutcracker saat Gaar mencoba menariknya. Dia memohon Gaar untuk menyelamatkan Franz dan membunuhnya sebagai gantinya, tetapi Gaar bersikeras bahwa Franz harus mati karena membunuh ibunya. Saat dia akan menusuk Nutcracker, Clara menggunakan tubuhnya sendiri sebagai perisai. Ini membebaskan Franz dari mantra dan menghancurkan Gaar.
Clara bangun di tempat tidur, dengan Paman Drosselmeyer di sampingnya. Saat Clara menceritakan apa yang terjadi dan mencoba bertanya kepada Drosselmeyer apa yang dia lakukan pada jam itu, Bibi Gerda masuk untuk mengatakan Fritz telah tiba. Dia masuk, identik dengan Franz. Clara yang lebih tua menceritakan bahwa dia dan Fritz hidup bahagia selamanya.
***
Eko selesai baca cerpen di bukunya, ya buku di tutup dan di taruh di bawah meja. Ya Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya kopi di minum dengan baik.
"Emmm," kata Eko.
Eko menaruh gelas berisi kopi, ya di meja. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Eko. Budi duduk dengan baik dekat Eko.
"Ada-ada kemampuan manusia memprediksi urusan rumah tangga artis, jalan ceritanya kehidupannya," kata Budi.
"Itu sih disebut meramalkan masa depan kehidupan rumah tangga artis," kata Eko.
"Orang yang meramalkan tentang rumah tangga artis. Ya meramalkan hal yang buruk gitu. Ketika waktunya di perhitungkan, ya ramalan itu benar terjadi berdasarkan orang meramalkan," kata Budi.
"Ramalan masa depan terbukti. Berarti hebat dong peramal tersebut," kata Eko.
"Ya hebat sih kalau ramalan terbukti," kata Budi.
"Banyak cerita bahwa ramalan itu kebohongan saja karena tidak terbukti. Terbukti keberhasilan ramalan, ya berarti doa si peramal di kabulkan," kata Eko.
"Doa peramal itu di kabulkan. Ramalannya terbukti dengan baik," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Kalau main ramalan aku bisa," kata Budi.
"Ya aku juga bisa main ramalan," kata Eko.
"Sebuah permainan. Aku mau meramalkan masa depan rumah tangganya siapa ya? Berita di Tv saja. Artis Lesti," kata Budi.
"Terus!!!!" kata Eko.
"Ramalan ku. Artis Lesti, ya baik masa depannya kalau di lihat sisi baik. Kalau masa depan buruk, ya di lihat dari sisi buruk," kata Budi.
"Tebak-tebakan itu mah," kata Eko.
"Aku meramal pake ilmu di film, ya tentang dunia paralel," kata Budi.
"Kok jadi dunia paralel?" kata Eko.
"Ramalannya cukup kaya tebak-tebakan saja. Kalau urusan dunia paralel. Masa depan kan bisa seperti dunia paralel waktunya. Kita ini saja, ya contohnya. Keadaan kita baik, ya berteman baik gitu. Dunia paralel waktu yang lain, ya kita ini bermusuhan," kata Budi.
"Iya juga. Dunia paralel itu. Sisi ini baik sisi itu buruk," kata Eko.
"Sekedar obrolan saja!" kata Budi.
"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Cerita rumah tangga artis Lesti itu sebaiknya baik. Sama aja di doakan kebaikan. Ternyata cerita di berita di Tv, ya ceritanya buruk tapi aku tidak mendoakan untuk jadi buruk ceritanya," kata Budi.
"Ya Budi baik. Ya mendoakan kebaikan. Tapi hidup ini, ya ada yang buruk. Ada yang mendoakan yang buruk. Kalau kejadian buruk. Hadapilah ujian tersebut dengan mental yang sabar dan kuat," kata Eko.
"Ada orang yang membeci artis Lesti atau Risky Billar, ya agar rumah tangganya hancur gitu," kata Budi.
"Mungkin? Kan Dukun itu ada ceritanya di lingkungan masyarakat," kata Eko.
"Dukun atau peramal. Sama aja. Punya kemampuan meramal masa depan. Ya harapannya ramalannya terbukti," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini antara baik dan buruk," kata Budi.
"Nama juga hidup ini. Antara baik dan buruk. Ada yang ibadah. Ada juga yang tidak ibadah," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko, ya seperti biasa sih. Main catur dengan baik keduanya.
No comments:
Post a Comment