CAMPUR ADUK

Tuesday, October 11, 2022

THE 3 WORLDS OF GULLIVER

Budi duduk teras depan rumah, ya sambil menikmati minum kopi dan gorengan. Ya Budi mengambil buku di bawah meja, ya isinya cerpen jadi bacalah salah satu cerpen sama Budi. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Pada tahun 1699, Dr Lemuel Gulliver adalah seorang ahli bedah miskin yang mencari kekayaan dan petualangan sebagai dokter kapal dalam perjalanan keliling dunia. Tunangannya Elizabeth sangat ingin dia tenang, dan keduanya bertengkar.

Gulliver memulai perjalanan dan segera menemukan bahwa Elizabeth telah disimpan di atas kapalnya untuk berada di dekatnya. Badai berkembang dan menyapu dia ke laut. Gulliver terdampar di Lilliput, tanah manusia kecil yang melihatnya sebagai raksasa yang mengancam. Keluarga Liliput takut pada Gulliver dan mengikatnya dengan pasak ke pantai, tetapi dia meredakan ketakutan mereka dengan melakukan beberapa tindakan kebaikan. Pertengkaran lama antara Lilliput dan tetangga Blefuscu dihidupkan kembali, dan Gulliver membantu dengan menarik kapal perang Blefuscu jauh ke laut. Kaisar Lilliput kemudian memandang raksasa itu sebagai ancaman bagi tahtanya setelah Gulliver mengkritik alasan perang (perdebatan tentang ujung telur mana yang harus dipotong). Gulliver melarikan diri dengan perahu yang dia buat sebelumnya ketika kaisar memerintahkan eksekusinya.

Dia berjalan ke sebuah pulau besar yang disebut Brobdingnag, ya tidak menyadari bahwa itu dihuni oleh Brobdingnagians, ras raksasa 60 kaki. Setelah membuat pantai, ia bertemu dengan seorang gadis petani 40 kaki yang sangat baik bernama Glumdalclitch, yang menemukannya di pantai dan membawanya ke kastil Raja Brob. Hukum mereka mengharuskan semua orang kecil dibawa ke raja, yang memiliki koleksi "binatang kecil". Gulliver senang menemukan Elizabeth, yang terdampar di pantai setelah kapal karam. Raja memasang keduanya di rumah boneka dan membiarkan Glumdalclitch menjaga mereka.

Raja menikahi Gulliver dan Elizabeth. Setelah pernikahan, Gulliver dan Elizabeth pergi ke luar untuk merayakan tetapi diserang oleh tupai raksasa, yang menyeret Gulliver ke dalam liangnya. Namun, Glumdalclitch diperingatkan dan menyelamatkan Gulliver dengan menariknya keluar dari liang menggunakan rambutnya. Ketika Gulliver kemudian mengalahkan raja di catur dan menyembuhkan ratu dari sakit perut sederhana, Perdana Menteri Makovan menuduh Gulliver sihir. Gulliver mencoba menjelaskan sains kepada mereka, tetapi ini dianggap sebagai bukti lebih lanjut tentang sihir. Setelah Gulliver dipaksa untuk mengatakan apa yang raja ingin dengar dari dia, raja memerintahkan eksekusi Gulliver dan melepaskan buaya peliharaannya melawan Gulliver, tapi Gulliver mampu membunuh makhluk itu. Raja memerintahkan dia dibakar, tapi Glumdalclitch menyelamatkan Gulliver dan Elizabeth dari Brobdingnagian mengejar dengan menempatkan mereka di keranjang jahit dan melemparkannya ke sungai yang mengalir ke laut.

Gulliver dan Elizabeth bangun di pantai dengan keranjang kecil Glumdalclitch di belakang mereka. Seorang pejalan kaki dengan ukuran mereka sendiri menunjukkan bahwa mereka tidak jauh dari rumah mereka di Inggris. Elizabeth bertanya apakah itu semua hanya mimpi. Gulliver, sekarang senang untuk menetap dengan Elizabeth, menjawab bahwa kualitas buruk dari kepicikan Lilliput dan ketidaktahuan Brobdingnag ada di dalam diri setiap orang. Ketika Elizabeth bertanya tentang Glumdalclitch, Gulliver memberinya tatapan penuh pengertian dan mengatakan bahwa dia belum lahir.

***

Budi selesai membaca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah.

"Sederhana. Menyenangkan," kata Budi.

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Nyanyi ah!" kata Budi.

Budi mengambil gitar di samping kursi, ta gitar di mainkan Budi dengan baik dan bernyanyi dengan baik.

Lirik lagu yang di nyanyikan Budi dengan judul 'Jangan Ditanya Kemana Aku Pergi' :

"Jangan ditanya kemana aku pergiJangan ditanya mengapa aku pergiUsah dipaksa tuk menahan diriUsah diminta ku bersabar hati
Putuslah rambut putus pula ikatanPecahlah piring hilang sudah harapanHati nan risau apakah sebabnyaHati nan rindu apakah obatnya
Pandai dikau mempermainkan lidahMenjual madu di bibir nan marahKubayar tunai dengan asmaraKiranya dikau racun di lara
Jangan ditanya kemana aku pergiJangan disesal aku takkan kembaliTamatkan saja ceritra nan sedihSelamat tinggal ku bermohon diri
Pandai dikau mempermainkan lidahMenjual madu di bibir nan marahKubayar tunai dengan asmaraKiranya dikau racun di lara
Jangan ditanya kemana aku pergiJangan disesal aku takkan kembaliTamatkan saja ceritra nan sedihSelamat tinggal ku bermohon diriSelamat tinggal ku bermohon diri"

***
Budi selesai menyanyi, ya berhenti main gitar. Ya Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi. Ya Budi menaruh gelas berisi kopi di meja. Eko, ya duduk dengan baik dengan Budi.

"Main gitar Budi?" kata Eko.

"Iya sih," kata Budi.

"Aku pinjam gitarnya. Aku ingin juga main gitar!" kata Eko.

"Ini gitarnya!" kata Budi, ya memberikan gitarnya sama Eko.

Eko, ya mengambil gitar di tangan Budi. Eko memainkan gitarnya dan bernyanyi dengan baik. Budi ikut bernyanyi juga karena lagu yang dinyanyikan bagus gitu. Keduanya bergembira ria. 

Lirik lagu yang di nyanyikan Eko dan Budi, ya dengan judul 'Papaya Cha Cha' :

"Papaya, mangga, pisang, jambu (Papaya)Dibawa dari pasar minggu (Paya, paya, cha, cha)Di sana banyak penjualnya (Papaya)Di kota banyak pembelinya (Cha, cha, cha)
Papaya buah yang berguna (Papaya)Bentuknya sangat sederhana (Paya, paya, cha, cha)Rasanya manis, tidak tawar (Papaya)Membikin badan sehat segar
Papaya, jeruk, jambu, rambutan, durenDuku, dan lain-lainnyaMarilah, mari kawan-kawan semuaMembeli buah buahan
Papaya itu makanan rakyat (Papaya)Karena sangat bermanfaat (Paya, paya, cha, cha)Harganya juga tak mengikat (Papaya)Setalen tuan boleh angkat (Cha, cha, cha)
Papaya, mangga, pisang, jambu (Papaya)Dibawa dari pasar minggu (Paya, paya, cha, cha)Di sana banyak penjualnya (Papaya)Di kota banyak pembelinya (Cha, cha, cha)
Papaya buah yang berguna (Papaya)Bentuknya sangat sederhana (Paya, paya, cha, cha)Rasanya manis, tidak tawar (Papaya)Membikin badan sehat segar
Papaya, jeruk, jambu, rambutan, durenDuku, dan lain-lain nyaMarilah, mari kawan-kawan semuaMembeli buah buahan
Papaya itu makanan rakyat (Papaya)Karena sangat bermanfaat (Paya, paya, cha, cha)Harganya juga tak mengikat (Papaya)Setalen tuan boleh angkat (Cha, cha, cha)
Setalen tuan boleh angkat (Cha, cha, cha)Setalen tuan boleh angkat (Cha, cha, cha)Itu dulu, dongSekarang mainannya per kiloGengsi, ah"

***
Budi dan Eko, ya selesai menyanyi, ya Eko berhenti main gitarnya. Gitar di berikan Eko pada Budi. Ya Budi mengambil gitar dari tangan Eko, ya gitar di taruh di samping kursi. Eko mengambil gelas aqua di bawah meja, ya di dalam kardus. Budi memang menyiapkan gelas aqua di bawah meja, ya untuk tamu gitu. Eko minum aqua dengan baik. Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik. 

"Ngomong-ngomong. Ya seandainya gitu," kata Budi. 

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja. 

"Permainan seandainya," kata Eko. 

Eko menaruh aqua gelas di meja. 

"Ya memang permainan seandainya. Kalau punya pacar jadi peserta dalam lomba menyanyi," kata Budi. 

"Punya pacar yang ikutan lomba menyanyi. Ya selalu memberi semangat dengan baik, ya agar berhasil dari usahanya, ya jadi pemenang dan menjadi penyanyi yang punya kualitas karena di berikan banyak wejangan yang baik dari senior-senior di bidang menyanyi," kata Eko. 

"Memberi semangat dengan baik, ya sama pacar. Ya agar berjuang pantang menyerah," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kenyataannya?" kata Budi. 

"Ya kenyataannya. Budi hanya seorang penonton di acara Tv. Budi tidak punya pacar, ya masih jomlo," kata Eko. 

"Ya memang aku masih jomlo. Eko kan sudah punya pacar. Ya kenyataannya, ya tidak mungkin punya pacar yang ikut lomba menyanyi. Cuma?" kata Budi. 

"Cuma apa?" kata Eko. 

"Ya Purnama kekasih hati Eko. Ya nama Purnama kan judul lagu. Nama Purnama, ya kalau tidak salah, ya aku inget jadi nama peserta penyanyi gitu," kata Budi. 

"Kesamaan dalam bentuk sisi ini dan itu, ya nama Purnama. Hal biasa gitu!" kata Eko. 

"Memang hal biasa!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ngomong-ngomong Eko. Orang yang lahir duluan dari kita, ya bisa di bilang orang tua. Ada yang tidak ibadah walau sudah mengenal agama kan Eko?" kata Budi. 

"Ya nama juga hidup ini. Antara baik dan buruk. Ya orang lahir duluan dari kita, ya orang tua. Ya tidak ibadah gitu," kata Eko. 

"Hidup jadi pilihan orang yang lahir duluan, ya orang tua," kata Budi. 

"Kalau nasehatnya kena, ya biasanya sih. Menjalankan ibadah. Malu sama umur dan anak istri gitu," kata Eko. 

"Pemimpin rumah tangga kok tidak ibadah. Padahal sudah mengenal agama. Aneh?" kata Budi. 

"Antara orang berilmu sama tidak berilmu. Antara Iman yang kuat sama Iman yang lemah," kata Eko. 

"Ya sekedar obrolan saja kan Eko?" kata Budi. 

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

Eko dan Budi, ya main catur dengan baik lah. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK