Eko dan Budi duduk di pos kamling, ya sambil minum kopi gelasan dan juga makan gorengan lah.
"Cerita tentang siapa jadi Presiden RI berikutnya, ya beritanya terus di ceritakan dengan baik?" kata Budi.
"Nama juga berita. Kita hanya penonton yang baik, ya menonton berita Tv yang buat berita tersebut, ya orang-orang pinter," kata Eko.
"Siapa pun Presiden RI berikutnya? Ya pasti orang Indonesia, ya pribumi!" kata Budi.
"Memang harus orang Indonesia yang menduduki tahta Presiden di Indonesia. Masa....orang asing. Kalau itu terjadi, ya sama aja menyerahkan tahta Presiden RI pada orang asing," kata Eko.
"Hal yang gak mungkin terjadilah Eko, ya tahta Presiden RI di berikan pada orang asing. Ya nanti di anggap tidak ada orang pinter di Indonesia. Padahal orang-orang pinter di Indonesia, ya banyak. Pendidikan di jalan kan dengan baik, ya sampai program pendidikan di berinama pendidikan merdeka. Tempat pendidikan, ya berdiri tegak, ya dari gedung pendidikan tingkat TK, ya sampai Universitas, ya tempat mencetak orang-orang pinter," kata Budi.
"Termasuk kita, ya orang-orang pinter, ya pelajar di sekolah. Walau hanya sebatas SMA saja!" kata Eko.
"Iya kita termasuk orang-orang pinter. Ilmu sebatas SMA!" kata Budi.
"Kalau permainan. Ya lawak. Bisa sih Presiden RI, ya orang asing," kata Eko,
"Memang. Kalau bencandaan. Ya Presiden RI-nya bisa orang asing," kata Budi.
"Ketika waktunya. Pemilu, ya pasti kita memilih Presiden demi kebaikan negeri ini, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya memang kita akan memilih Presiden di acara Pemilu yang di adakan dengan baik, ya demi kebaikan negeri ini," kata Budi.
Budi dan Eko, ya membuang gelas plastik dan juga plastik kresek di tong sampah. Keduanya meninggalkan pos kamling, ya berjalan menuju rumah Eko.
"Berita di Tv. Memberitakan tentang kompor listrik," kata Budi.
"Kompor listrik. Kalau berpikir dengan kreatif, ya bisa lah membuat kompor listrik, ya untuk masak air, ya buat mie instan gitu," kata Eko.
"Memang kalau berpikir kreatif, ya bisa membuat kompor listrik yang sederhana," kata Budi.
"Berita di Tv. Tentang kompor listrik. Nama juga berita. Ada sisi ini dan itu," kata Eko.
"Memang nama juga berita. Ya ada sisi ini dan itu. Tetap saja. Yang miskin, ya masak pake kayu masih ada. Yang mampu, ya ada yang pake gas 3 kilo sampai 12 kilo. Yang lebih mampu lagi, ya pake gas di saluran bawah tanah gitu," kata Budi.
"Ada di daerah tertentu, ya masak pake minyak tanah," kata Eko.
"Apa mungkin masak pake minyak tanah masih ada? Tapi kalau di lihat dari sektor keadaan di daerah, ya ekonomi rakyat yang begini dan begitu. Ya mungkin ada, ya masak pake minyak tanah," kata Budi.
"Tetap saja hidup ini mengikuti perubahan ini dan itu. Apa lagi kota, ya perubahan ekonomi ini dan itu," kata Eko.
"Yang pinter cepat mengikuti perubahan yang ada. Beradaptasi dengan baik," kata Budi.
"Yang cepat beradaptasi dengan perubahan ini dan itu, ya pastinya orang kaya duluan. Orang miskin belakangan lah, ya di perhitungkan pendapatannya lah," kata Eko.
"Berusaha keras setiap hari. Orang Miskin, ya rezekinya di bawah rata-rata. Tetap bersyukur dengan baik," kata Budi.
"Tetap bersyukur dengan baik. Bisa menikmati hidup, ya dengan keadaan miskin," kata Eko.
"Urusan kompor listrik, ya buat kita, ya sepele," kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
Eko dan Budi, ya sampai di rumah Eko, ya keduanya duduk di teras depan rumah Eko.
"Urusan cinta. Melihat cewek duduk di pelaminan bersama cowok yang di sukai. Bahagia melihatnya, ya kan Eko?" kata Budi.
"Budi sudah ikhlas melihat cewek yang di sukai bersanding dengan cowok pilihan orang tua cewek?" kata Eko, ya niat Eko becanda.
"Sudah. Ikhlas banget!!!!" kata Budi mengikuti alur permainan Eko, ya Budi sambil berpura-pura menghapus air mata gitu.
"Budi. Terlalu berlebihan aktingnya kaya sinetron," kata Eko.
"Ya kan aku becanda," kata Budi.
"Memang melihat cewek yang berbahagia dengan cowoknya di pelaminan saat di kondangan pernikahan teman. Cinta bersatu karena restu kedua belah pihak, ya orang tua. Jalan yang baik!" kata Eko.
"Memang jalan baik," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Aku ini masih jomlo. Eko selalu becandaan urusan cewek ini dan itu," kata Budi.
"Ya obrolan kan tidak selamanya serius. Becandaan asik!" kata Eko.
"Becandaan memang asik!!" kata Budi.
"Kalau begitu aku bercerita pake wayang. Cerita putri duyung. Ya sekedar cerita!" kata Eko.
"Aku jadi penonton yang baik!!" kata Budi
Eko menyambil wayang yang di taruh di kursi. Wayang, ya di mainkan dengan baik lah sama Eko, ya bercerita dengan baik gitu. Budi menonton pertunjukkan wayangnya Eko dengan baik lah.
Isi cerita yang di ceritakan Eko :
Ariel, putri duyung berumur enam belas tahun, tidak puas dengan kehidupan bawah laut dan ingin tahu tentang dunia manusia. Dengan teman ikan terbaiknya, Flounder, Ariel mengumpulkan artefak manusia dan pergi ke permukaan laut untuk mengunjungi Scuttle burung camar, yang menawarkan lucu sangat akurat dan pengetahuan tentang kebudayaan manusia. Mengabaikan peringatan ayahnya (Raja Triton) dan pengadilan musisi (Sebastian kepiting) bahwa hubungan antara manusia duyung dan manusia dilarang, Ariel masih rindu untuk menjadi bagian dari dunia manusia ; akhir ini ia telah mengisi sebuah gua rahasia dengan semua artefak manusia dia telah ditemukan. Sementara Sebastian, yang ditugaskan untuk menjaga Ariel dan pastikan dia tidak mengunjungi permukaan kembali mencoba meyakinkan dirinya bahwa lebih baik hidup di bawah laut daripada di dunia manusia.
Suatu malam, Ariel dan Flounder melakukan perjalanan ke permukaan laut untuk menyaksikan sebuah perayaan untuk ulang tahun Pangeran Erik, dengan siapa Ariel jatuh cinta. Badai tiba-tiba hits, di mana semua orang berhasil melarikan diri dalam sebuah sekoci, kecuali untuk Eric yang pergi dan menyelamatkan anjingnya Max, yang masih terjebak di kapal. Dia menyelamatkan Max tetapi hampir tenggelam tetapi diselamatkan oleh Ariel, yang menyeret dia ke pantai. Dia menyanyikan kepadanya, tetapi ketika ia bergerak bangun ia melihat suatu penglihatan. Dia menyelam ke bawah air ketika Max datang kepada Eric. Eric memiliki kesan samar-samar bahwa ia diselamatkan oleh seorang gadis dengan suara yang indah, ia berjanji untuk mencarinya, dan Ariel bersumpah untuk mencari cara untuk bergabung dengan Eric.
Ariel, putri duyung berumur enam belas tahun, tidak puas dengan kehidupan bawah laut dan ingin tahu tentang dunia manusia. Dengan teman ikan terbaiknya, Flounder, Ariel mengumpulkan artefak manusia dan pergi ke permukaan laut untuk mengunjungi Scuttle burung camar, yang menawarkan lucu sangat akurat dan pengetahuan tentang kebudayaan manusia. Mengabaikan peringatan ayahnya (Raja Triton) dan pengadilan musisi (Sebastian kepiting) bahwa hubungan antara manusia duyung dan manusia dilarang, Ariel masih rindu untuk menjadi bagian dari dunia manusia ; akhir ini ia telah mengisi sebuah gua rahasia dengan semua artefak manusia dia telah ditemukan. Sementara Sebastian, yang ditugaskan untuk menjaga Ariel dan pastikan dia tidak mengunjungi permukaan kembali mencoba meyakinkan dirinya bahwa lebih baik hidup di bawah laut daripada di dunia manusia.
Suatu malam, Ariel dan Flounder melakukan perjalanan ke permukaan laut untuk menyaksikan sebuah perayaan untuk ulang tahun Pangeran Erik, dengan siapa Ariel jatuh cinta. Badai tiba-tiba hits, di mana semua orang berhasil melarikan diri dalam sebuah sekoci, kecuali untuk Eric yang pergi dan menyelamatkan anjingnya Max, yang masih terjebak di kapal. Dia menyelamatkan Max tetapi hampir tenggelam tetapi diselamatkan oleh Ariel, yang menyeret dia ke pantai. Dia menyanyikan kepadanya, tetapi ketika ia bergerak bangun ia melihat suatu penglihatan. Dia menyelam ke bawah air ketika Max datang kepada Eric. Eric memiliki kesan samar-samar bahwa ia diselamatkan oleh seorang gadis dengan suara yang indah, ia berjanji untuk mencarinya, dan Ariel bersumpah untuk mencari cara untuk bergabung dengan Eric.
Triton muncul dan menghadapi Ursula, tetapi tidak dapat menghancurkan Ursula kontrak dengan Ariel. Triton memilih untuk mengorbankan dirinya sendiri untuk putrinya, dan berubah menjadi polip. Ursula Triton mengambil mahkota dan trisula, yang rencananya dari awal. Ursula menggunakan kekuatan barunya untuk menertawakan, membentuk pusaran air yang mengganggu beberapa bangkai kapal, salah satu yang Eric commandeers. Sama seperti Ursula diatur untuk menggunakan trisula untuk menghancurkan Ariel, Eric mengubah roda sulit untuk pelabuhan, berlaku serudukan kapal pecah Ursula cucur melalui perut.
Dengan Ursula pergi, kekuasaan-nya istirahat dan polip di kebun Ursula (termasuk Triton) kembali menjadi duyung tua. Kemudian, setelah melihat bahwa Ariel benar-benar mencintai Eric dan bahwa Eric juga menyelamatkan dirinya dalam proses, Triton perubahan rela dia dari putri duyung menjadi manusia dengan menggunakan trisula. Ia berlari ke pelukan Eric, dan dua akhirnya ciuman. Ariel menikah Eric di sebuah pernikahan di mana para manusia dan duyung hadir.
***
Eko cukup lama bercerita dengan baik, ya pake wayang gitu, ya akhirnya selesai. Wayang di taruh Eko di kursi kosong. Budi memuji pertunjukkan wayangnya Eko, ya begitu juga dengan ceritanya, ya bagus gitu. Keduanya melanjutkan acara main catur lah.
No comments:
Post a Comment