Budi dan Eko, ya duduk di depan rumah Budi sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.
"Waktu masih anak-anak?" kata Budi.
"Cerita masa lalu. Yang mana Budi?" kata Eko.
"Saat masih anak-anak. Kita membuat mainan dari kayu menjadi sebuah pedang dari kayu," kata Budi.
"Mainan pedang kayu. Kita menjadi kesatria atau pendekar, ya beradu pedang seperti cerita di buku-buku atau Tv," kata Eko.
"Pertarungan pedang kayu sengit banget. Ya hiperbola cerita. Untuk menunjukkan siapa yang menang atau kalah?" kata Budi.
"Tetap sebatas permainan anak-anak!" kata Eko.
"Ketika kita dewasa. Aku merasa ada yang kurang, ya permainan pedang kayu?" kata Budi.
"Apa yang kurang?" kata Eko.
"Yaaaaaa manusia yang telah dewasa. Ya selalu berurusan dengan harta, tahta dan wanita, ya cinta gitu. Nama juga pertarungan cowok gitu," kata Budi.
"Urusan harta, tahta dan wanita. Aku memilih wanita yang aku cinta. Dari pada harta dan tahta. Aku ingin bahagia bersama wanita yang aku suka," kata Eko.
"Purnama, ya Eko. Dikaitkan dalam obrolan?" kata Budi.
"Ya memang Purnama. Kan ceritanya dewasa. Bukan anak-anak lagi!" kata Eko.
"Aku sebagai teman mendukung kisah cinta Eko dan Purnama dengan baik. Ya cinta bahagia. Sedangkan aku yang masih jomlo, ya memilih harta dan tahta. Aku jadi raja, ya tahta untuk membuat kebijakan-kebijakan kerajaan dengan baik demi kesejahteraan rakyat. Dengan harta, ya aku bisa menolong orang miskin yang kesusahan, ya jadi raja dermawan," kata Budi.
"Budi jadi raja, ya bisa mendapat putri raja yang cantik. Ya perjodohan gitu," kata Eko.
"Mendapat putri kerajaan yang cantik dengan perjodohan. Aku suka itu!" kata Budi.
"Cuma sekedar obrolan lulusan SMA, ya Budi?" kata Eko.
"Ya memang sekedar obrolan lulusan SMA," kata Budi menegaskan omongan Eko.
"Anak-anak sekarang, ya membeli pedang mainan terbuat dari plastik. Ya mengikuti cerita di Tv. Seakan-akan bisa berubah jadi pahlawan super dengan menggunakan pedang sakti gitu," kata Eko.
"Kaya Power Rangers atau Kamen Rider...ceritanya. Fantasi!!!!" kata Budi.
"Yang penting senang!" kata Eko.
"Ya bahagia. Permainan pedang," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Kalau begitu aku mau bercerita pake wayang!" kata Budi.
"Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi telah mengambil wayang yang di taruh di kursi. Ya wayang di mainkan Budi dengan baik, ya bercerita dengan baik. Eko menonton dengan baik pertunjukkan wayangnya Budi.
Isi cerita di ceritakan Budi :
Dengan tanah dalam anarki, penguasa yang bertikai Arthur Pendragon dan saudara tirinya Morgan LeFay bertemu seperti yang diatur oleh penyihir Merlin untuk membahas bagaimana mengakhiri pertumpahan darah. Merlin membawa mereka ke Excalibur, ya pedang tertanam di landasan dan mengatakan bahwa menurut legenda, siapa pun yang dapat menghapus pedang akan menjadi Raja Inggris. Arthur melepaskan pedangnya dengan mudah. Kekasih Morgan, Modred, menuduh Merlin melakukan sihir dan sidang diatur dengan Dewan Raja di Cincin Batu. Musim semi berikutnya, Arthur berperang melawan Modred dan menang, memberinya mahkota.
Ksatria Prancis Sir Lancelot menyelamatkan tunangan Arthur Guinevere dari penculikan oleh seorang ksatria misterius. Setelah pernikahan Arthur dan Guinevere, Lancelot berjanji setia. Arthur bersumpah untuk bergabung dengan kelompok ksatria terpilih di Meja Bundar dan Inggris menikmati masa damai dan kemakmuran. Selama waktu ini, Lancelot berkendara ke utara untuk mempertahankan perbatasan Inggris dengan Skotlandia dan Sir Percival pergi mencari Cawan Suci.
Morgan dan Modred terus memendam perasaan buruk terhadap Arthur, dan dengan penuh minat memperhatikan kehangatan yang tumbuh antara Lancelot dan Guinevere. Modred mengadakan pertemuan dengan musuh Arthur di Skotlandia dan mendesak mereka untuk berdamai agar Lancelot terungkap sebagai kekasih Guinevere.
Larut malam, cemburu setelah melihat Lancelot mencium wanita lain, Guinevere pergi ke kamarnya, dan pria Modred segera tiba untuk menangkap mereka karena pengkhianatan tingkat tinggi. Lancelot dan Guinevere diadili secara in absentia di Meja Bundar dan dinyatakan bersalah. Lancelot masuk dan menyerah, dan ketika dia mengakui cinta sucinya pada Guinevere, Arthur mencabut hukuman mati mereka. Marah, Modred mengubah ksatria lain melawan Arthur, dan perang saudara kembali ke tanah.
Arthur terluka parah dalam pertempuran. Dengan napas sekarat, Arthur memerintahkan Lancelot untuk menghancurkan Modred dan memberikan Guinevere cinta dan pengampunan. Lancelot menyampaikan pesan Arthur kepada Guinevere, lalu naik ke Modred, menantangnya untuk bertarung sampai mati.
***
Budi cukup lama main wayangnya dan bercerita, ya akhirnya telah selesai gitu. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga cerita yang di ceritakan Budi, ya bagus gitu. Budi menaruh wayang di kursi kosong. Ya keduanya melanjutkan acara main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah.
No comments:
Post a Comment