Budi duduk di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah. Budi mengambil sebuah kotak di bawah meja, ya kotak di taruh di atas meja.
"Main pistol berpeluru karet gelang," kata Budi.
Budi mengeluarkan pistol dari kotak, ya pistol terbuat dari kayu, ya buatan Budi, ya kreatif. Pistol pelurunya karet gelang. Pistol telah di pasang karet gelang, ya pelurunya. Budi menyusun boneka mainan, ya boneka tentara gitu. Boneka di taruh di atas meja, ya di susun berbaris. Ya Budi telah mundur sekitar dua meter untuk menembak boneka mainan tersebut. Dengan perhitungan cermat, ya karet gelang yang di lepaskan dari pistol, ya mengenai boneka mainan.
"Aku berhasil mengenainya," kata Budi.
Budi terus main pistol berpeluru karet gelang. Eko pun dateng, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi. Ya Eko memang lihat Budi, ya asik main pistol berpeluru karet gelang.
"Mainan anak-anak," kata Eko.
Eko duduk dengan baik. Ya Budi menghentikan main pistol berpeluru karet gelang, ya jadinya pistol, karet gelang dan boneka mainan di taruh di kotak dan kotak di taruh di bawah meja lah.
"Main pistol udahan Budi?" kata Eko.
"Udahan," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Ngomong-ngomong. Aku nonton acara Tv, ya ada yang aneh?" kata Budi.
"Masa Budi. Nonton acara Tv. Ada yang aneh?" kata Eko.
"Antara A dan B," kata Budi.
"Apa maksudnya Budi. Kembar?" kata Eko.
"Kalau artis kembar, ya memang di tonjolkan sih. Baik kembar cewek atau kembar cowok. Ada lain?" kata Budi.
"Hantu, ya Budi?" kata Eko.
"Ya bukan hantu!" kata Budi.
"Sekedar obrolan lulusan SMA. Kenapa jadi penuh dengan teka-teki?" kata Eko.
"Yang aku maksud itu. Nama. Ya nama artis, ya sama tapi orangnya beda," kata Budi.
"Ooooo nama. Nama artisnya sama yang beda orangnya. Jadi kembar nama toh!" kata Eko.
"Tujuannya. Menurut aku. Ya menaikin nama dan orangnya sih. Benar-benar terrencana dengan rapih gitu," kata Budi.
"Nama juga manusia. Makhluk yang berencana dalam usaha ini dan itu. Keberhasilannya, ya Tuhan menentukan segalanya," kata Eko.
"Ya udah ah tidak perlu ngomongin itu terus. Aku mau bercerita pake wayang yang terbuat kardus bekas, ya kreatif!" kata Budi.
"Ya aku mengikuti mau Budi. Jadi aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi telah mengambil wayang yang di taruh di kursi, ya wayang di mainkan Budi dengan baik, ya bercerita dengan baik pula. Eko menonton pertunjukkan wayang Budi dengan baik.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Pembunuh bayaran Jef Costello tinggal di sebuah apartemen satu kamar di Paris yang perabotannya sederhana termasuk seekor burung kecil di dalam sangkar. Modus operandi metodis Costello melibatkan menciptakan alibi kedap udara, termasuk yang diberikan oleh kekasihnya, Jane. Setelah melakukan pembunuhan kontrak pada pemilik klub malam, Jef terlihat meninggalkan tempat kejadian oleh pemain piano klub Valerie dan beberapa saksi, tetapi kesaksian mereka bertentangan. Setelah menangkap banyak tersangka, termasuk Jef, inspektur polisi yakin Costello adalah pelakunya.
Costello kehilangan ekor polisi dan pergi untuk menagih bayarannya dari perantara yang dikirim oleh majikannya. Ketika pria itu menembak dan melukai Costello, Jef menyadari bahwa penyelidikan polisi telah mengkompromikannya dengan majikannya. Setelah mengobati lukanya, Costello kembali ke klub malam dan bertemu Valerie, yang membawanya ke rumahnya. Meskipun dia bersyukur, dia bertanya-tanya mengapa dia berbohong kepada polisi ketika dia dengan jelas melihatnya setelah pembunuhan itu. Sementara itu, petugas polisi menyadap kamarnya, mengaduk-aduk burung di dalam sangkarnya. Setelah kembali, Costello memperhatikan beberapa bulu lepas berserakan di sekitar sangkar dan burung itu bertingkah aneh. Mencurigai gangguan, dia mencari kamarnya, menemukan bug dan menonaktifkannya.
Polisi menggeledah apartemen Jane dan menawarkan kesepakatan, ya tarik alibinya yang meragukan untuk Costello dan mereka akan meninggalkannya sendirian. Dia menolak tawaran itu. Kembali di apartemennya, Costello disergap oleh perantara, yang membayarnya dan menawarkan kontrak lain. Costello mengalahkannya dan memaksanya untuk mengungkapkan identitas bosnya, Olivier Rey.
Beberapa petugas yang menyamar berusaha membuntuti Costello di Metro tetapi dia kehilangan mereka. Dia mengunjungi Jane dan meyakinkannya bahwa semuanya akan berhasil, lalu pergi ke rumah Rey, yang ternyata adalah tempat Valerie juga tinggal. Costello membunuh Rey dan kembali ke klub malam, ya kali ini tidak berusaha menyembunyikan kehadirannya. Dia memeriksa topinya tetapi meninggalkan tiket cek topinya di konter dan mengenakan sarung tangan putih, ya yang dia pakai selama pembunuhannya, ya di depan semua orang. Dia mendekati panggung di mana Valerie bermain piano. Dia diam-diam menyarankan dia untuk pergi tetapi dia mengeluarkan senjatanya dan mengarahkannya padanya. Saat dia bertanya kepada Costello mengapa dia melakukan ini, dia menjawab bahwa dia dibayar untuk pekerjaan itu. Tiga polisi mengungkapkan diri mereka dan menembak mati Costello. Ketika inspektur memeriksa pistol Costello, dia menemukannya kosong.
***
Budi cukup lama bercerita pake wayang dan akhirnya selesai juga. Eko memuji pertunjukkan wayang Budi, ya begitu juga dengan ceritanya, ya bagus gitu. Budi menaruh wayang di kursi kosong.
"Menurut Budi. Penampilan artis penyanyi Aulia di acara Tv gitu, bagus apa tidak?" kata Budi.
"Bagus!!!!" kata Eko.
"Bagus. Ya pendapatku sama dengan Eko. Bagus!!!" kata Budi.
"Lebih baik menilai artis Aulia itu, ya artis Nassar. Ya cerita yang lalu-lalu. Artis Nassar suka dengan artis Aulia. Ya cerita antara benar atau tidak, ya yang penting menarik saja ceritanya di tonton di acara Tv," kata Eko.
"Memang yang lebih baik itu artis Nassar memuji penampilan artis Aulia. Ya sudah lah. Cuma sekedar komentar!" kata Budi.
"Ya komentar itu, ya ada komentar yang baik, ya ada komentar yang buruk," kata Eko.
"Ya nama hidup ini. Antara baik dan buruk," kata Budi.
"Antara baik dan buruk," kata Eko.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment