Budi dan Eko, ya duduk di pos kamling setelah membeli gorengan dan teh gelas di warung. Ya keduanya menikmati makan gorengan dan minum teh gelas.
"Enaknya. Minum teh pake es. Jadi es teh gitu," kata Budi.
"Kenapa saat di warung tidak mesen es teh. Sekarang di omongin?" kata Eko.
"Di warung emangnya ada es teh?" kata Budi.
"Ya warung lain kan ada!" kata Eko.
"Iya deh di warung lain ada!" kata Budi.
Budi dan Eko, ya terus menikmati minum teh gelas dan juga gorengan.
"Ngomong-ngomong lomba menyanyi di acara Tv... ANTV. Bagus, ya Eko?" kata Budi.
"Ketika waktunya koplo. Yaaaaa bagus lah!" kata Eko.
"Manusia terus berlomba-lomba lewat menyanyi di acara Tv, ya menyalurkan hoby menyanyi. Ya kalau berhasil dari doa dan usaha, ya memang jalan rezekinya di situ, Tuhan mengabulkan doa dan usahanya manusia yang mengubah nasif dari bukan siapa-siapa menjadi sesuatu yang luar biasa. Jadi pekerjaan tetap jadi penyanyi," kata Budi.
"Demi hidup ini. Manusia terus berusaha mengubah nasif," kata Eko.
"Kita saja berusaha keras mengubah nasif, ya dari keadaan miskin dari mampu. Ya dengan ilmu yang di dapatkan di sekolah. Walau masih sebatas ilmu SMA. Ternyata berhasil mengubah keadaan. Ya kerja jadi buruh di perusahaan. Gaji di dapatkan dari kerja yang baik. Ya gaji itu bisa di gunakan membantu orang tua dan kredit motor," kata Budi.
"Semua berkat doa dan usaha yang di jalankan dengan baik," kata Eko.
"Doa dan usaha di jalankan dengan baik. Tidak pernah kata menyerah. Walau ada gagal dalam usaha, ya harus bangkit dari keadaan dan mempelajari segala kesalahan dengan baik sampai berhasil. Ketika waktu tepat, ya akhirnya berhasil dari apa yang di usahakan di doa kan," kata Budi.
"Kesempatan untuk berhasil banyak. Jadi terus berjuang dengan baik, ya jika ingin berhasil dari apa yang di harapkan dengan baik, ya mengubah nasif," kata Eko.
Eko dan Budi selesai makan teh gelas dan gorengan, ya plastik kresek dan plastik gelas di buang tong sampah. Eko dan Budi, ya meninggalkan pos kamling, ya berjalan menuju rumah Budi.
"Eko," kata Budi.
"Apa?" kata Eko.
"Kalau kita jadi penyanyi. Mungkin banyak penggemar cewek yang menyukai kita, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya seperti cerita artis cowok di acara Tv yang penggemarnya, ya rata-rata cewek," kata Eko.
"Kalau aku punya pacar. Dan ada penggemar cewek yang suka dengan ku, ya jatuh cinta gitu. Pacar ku bisa saja cemburu dengan kedekatan aku dengan penggemar, ya cewek jatuh cinta pada ku," kata Budi.
"Seandainya. Obrolannya, ya Budi?" kata Eko.
"Iya. Masih obrolan seandainya kita jadi penyanyi!" kata Budi.
"Ya nama juga ujian ganteng dan juga terkenal. Pasti ada cewek, ya penggemar yang jatuh cinta," kata Eko.
"Karena cinta sama pacar. Ya menolak penggemar, ya cewek yang jatuh cinta itu," kata Budi.
"Dari pada bertengkar terus karena rasa cemburu itu bisa membutakan pikiran. Ya lebih baik, ya meyakini pacar, ya bahwa Budi setia. Menolak cewek yang jatuh cinta pada Budi, ya penggemar gitu," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
Budi dan Eko, ya sampai di rumah Budi. Keduanya duduk di teras depan rumah Budi.
"Artis yang punya bayi, ya terlihat bahagia, ya kan Eko. Acara Tv?" kata Budi.
"Memang sih artis yang punya bayi, ya terlihat bahagia. Acara Tv. Sama halnya di lingkungan, ya ada suami istri, ya punya anak, ya bayi. Bahagia terlihat dengan baik," kata Eko.
"Suami istri yang mana yang di omongin Eko?" kata Budi.
"Ya ada lah. Tidak perlu di beri tahu keberadaannya. Cuma sekedar obrolan lulusan SMA saja!" kata Eko.
"OK. Sekedar obrolan lulusan SMA. Ya kalau ada di lingkungan tentang suami istri, ya punya anak, ya bayi. Kehidupannya bahagia. Ya melihatnya senang juga sih, ya seperti nonton artis di Tv. Ada kesamaan cerita," kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
"Kalau begitu aku bercerita pake wayang, ya sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi mengambil wayang yang di taruh di kursi. Wayang di mainkan dengan baik sama Budi, ya bercerita dengan baik lah. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik lah.
Isi cerita yang ceritakan Budi :
Sophie, ya seorang pembuat topi wanita muda dan sulung dari tiga bersaudara, ya bertemu dengan seorang penyihir bernama Howl dalam perjalanannya untuk mengunjungi saudara perempuannya Lettie. Sekembalinya ke rumah, dia bertemu dengan Penyihir Sampah, yang mengubahnya menjadi wanita berusia sembilan puluh tahun. Mencari untuk mematahkan kutukan, Sophie meninggalkan rumah dan berangkat melalui pedesaan. Dia bertemu orang-orangan sawah yang masih hidup, yang dia sebut "Kepala Lobak". Dia membawanya ke kastil bergerak Howl di mana dia masuk tanpa undangan. Dia kemudian bertemu Markl magang muda Howl dan iblis api bernama Calcifer, sumber sihir dan gerakan kastil. Calcifer membuat kesepakatan dengan Sophie, setuju untuk mematahkan kutukannya jika dia memutuskan hubungannya dengan Howl. Ketika Howl muncul, Sophie mengumumkan bahwa dia telah "mempekerjakan dirinya sendiri" sebagai wanita pembersih.
Sementara itu, bangsa Sophie terjebak dalam perang dengan kerajaan tetangga, yang sedang mencari pangeran yang hilang. Raja memanggil Howl untuk bertarung dalam perang. Namun, Howl memutuskan untuk mengirim Sophie ke Raja, dengan alasan menjadi ibunya, untuk memberitahunya bahwa Howl terlalu pengecut untuk di lawan. Sebelum pergi, dia memberi Sophie sebuah cincin ajaib yang membawanya ke Calcifer dan menjamin keselamatannya. Sophie bertemu Suliman, kepala penyihir raja, dan juga Penyihir Sampah, yang di hukum Suliman dengan menguras semua kekuatannya dan mengembalikannya ke usianya yang sebenarnya, yaitu seorang wanita tua yang tidak berbahaya. Suliman memperingatkan Sophie bahwa Howl akan mengalami nasib yang sama jika dia tidak memperjuangkan raja. Howl kemudian datang untuk menyelamatkan Sophie. Suliman mencoba menjebaknya dengan mengubahnya menjadi monster, tetapi dengan Sophie, ya bantuan dia mengingat dirinya sendiri dan nyaris tidak menghindari kematian. Duo ini melarikan diri bersama dengan mantan Penyihir Sampah dan anjing Suliman, Heen. Sementara itu, tentara dari masing-masing kerajaan masuk ke rumah Jenkins dan Pendragon (alias Howl di kerajaan itu). Namun, para pria hanya menemukan halaman dan gudang kosong, karena sifat magis kastil memungkinkan perjalanan antara 4 tempat tinggal yang terpisah.
Sophie mengetahui bahwa kehidupan Howl entah bagaimana terikat dengan kehidupan Calcifer dan bahwa Howl telah berubah menjadi makhluk seperti burung untuk mengganggu kedua belah pihak dalam perang, tetapi setiap transformasi membuatnya lebih sulit baginya untuk kembali ke bentuk manusia. Howl kemudian secara ajaib menghubungkan kastil dengan rumah Sophie, memarkir kastil itu sendiri di pinggiran kota. Beberapa hari kemudian, kota itu di bom oleh pesawat musuh dan anak buah Suliman menyerang rumah dan toko topi Sophie. Howl keluar untuk melindungi kelompok itu. Sophie kemudian memindahkan semua orang keluar rumah dan mengeluarkan Calcifer dari perapian, yang meruntuhkan kastil. Penyihir Limbah menyadari bahwa Calcifer memiliki hati Howl dan meraih iblis api, membakar dirinya sendiri. Sophie panik dan menuangkan air ke sang Penyihir, yang menyiram Calcifer. Sisa kastil kemudian terbelah menjadi dua ; Sophie jatuh ke jurang dan terpisah dari kelompok.
Mengikuti cincin yang terpesona, Sophie mengembara ke sebuah adegan dari masa lalu, di mana dia melihat Howl muda menangkap bintang jatuh - Calcifer - dan memberinya hatinya. Sophie meminta mereka untuk menemukannya di masa depan saat dia di teleportasi. Dia kembali ke masa sekarang, menemukan Howl, dan mereka bersatu kembali dengan yang lain. Penyihir mengembalikan hati Howl, dan Sophie menempatkannya kembali ke dalam Howl, menghidupkannya kembali dan membebaskan Calcifer, meskipun dia memutuskan untuk tinggal. Kutukan Sophie dipatahkan, meskipun rambutnya tetap putih. Setelah dia mencium pipi Turnip Head, dia kembali ke bentuk manusia dan mengungkapkan dirinya sebagai Justin, pangeran yang hilang dari kerajaan musuh. Dia mengungkapkan bahwa hanya ciuman cinta sejatinya yang bisa mematahkan kutukannya. Setelah melihat kasih sayang Sophie terletak pada Howl, dia segera menuju rumah untuk menghentikan perang, tetapi berjanji dia akan melihat mereka lagi. Suliman, menonton melalui bola kristal, juga memutuskan untuk mengakhiri perang. Beberapa waktu kemudian, pesawat pengebom terbang di bawah langit gelap di atas pedesaan yang pulih dan hijau menuju ke perang lain, sementara Sophie, Howl, dan yang lainnya melakukan perjalanan ke arah yang berlawanan di kastil terbang baru.
***
Budi cukup lama bercerita pake wayang, ya akhirnya selesai juga. Wayang di taruh di kursi kosong dengan baik, ya sama Budi. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga dengan ceritanya, ya bagus gitu.
"Cerita sinetron. Dari SMA. Lalu lanjut ke Universitas. Bagus juga ceritanya, ya kan Eko?" kata Budi.
"Sinetron namanya. Ya di buat semenarik mungkin sama pembuat sinetron. Penonton senang aja menonton acara Tv yang bagus lah," kata Eko.
"Hiburan!!!" kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
Eko dan Budi, ya melanjutkan acara main catur lah dengan baik lah.
No comments:
Post a Comment