Eko dan Budi duduk pos kamling, ya setelah jajan bakso yang murah meriah dan enak. Ya pedagang bakso itu berjualah di depan rumahnya, ya pinggir jalan gitu, ya bertahun-tahun berjualan bakso demi menghidupi keluarga.
"Acara Tv. Yang masih menayangkan lomba menyanyi dangdut, ya cerita seperti berseri gitu. Tetap bagus, ya Eko?" kata Budi.
"Memang tetap bagus. Nama juga manusia yang bekerja di bidang itu, ya berusaha dengan baik, ya agar acara Tv tersebut di minatin sama masyarakat," kata Eko.
"Acara Tv lancar. Ya rezeki lancar. Ya namanya hidup ini. Harus kerja setiap hari demi mencukupi kebutuhan keluarga. Ya sama aja seperti pedagang bakso. Bertahun-tahun berjualan bakso demi menghidupi keluarga," kata Budi.
"Pedagang bakso itu terus berdagang, ya menunya berubah ubah demi mempertahankan jualannya. Agar pembeli tetap membeli bakso di tempat tersebut, ya agar langganannya tidak pindah ke tempat lain. Nama juga pedagang kan tidak satu, ya banyak pedagang dengan jenis dagangan yang sama, ya jadinya kompetisi dalam mencari rezeki halal," kata Eko.
"Manusia mencari rezeki dengan bermacam cara, ya dengan kepintaraan masing-masing," kata Budi.
"Lebih baik ngobrol di rumah Budi!" kata Eko.
"Memang sih lebih baik ngobrol di rumah aku!" kata Budi.
Budi dan Eko, ya beranjak dari duduknya di pos kamling, ya berjalan menuju rumah Budi.
"Acara Tv, ya tema perlombaan nyanyi. Tetap terlihat seperti kompetisi bisnis, ya kan Eko?" kata Budi.
"Kenyataannya begitu, ya terlihat banget kompetisi bisnis," kata Eko.
"Ya tetap jalan rezeki masing-masing," kata Budi.
"Rezeki memang masing-masing," kata Eko.
"Ya kalau ngomongin berita. Ya ada-ada saja, ya cewek menikahi kakak iparnya, ya kan Eko?" kata Budi.
"Nama juga berita. Ya ada cerita ini, ya ada juga cerita itu. Terkadang berita masih ada kaitan dengan ini dan itu. Rencana orang-orang buat berita, ya biasa orang-orang pinter yang kerja di bidang itu," kata Eko.
"Cinta itu terkadang buta," kata Budi.
"Buta karena tidak menggunakan logika kan. Dampak ini dan itu, ya tidak di pikirkan. Cuma mengikuti keinginan saja," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
Budi dan Eko sampai di rumah Budi, ya keduanya duduk di teras depan rumah Budi.
"Cewek itu. Lebih baik punya pacar dari pada jomlo," kata Budi.
"Biasanya, ya lebih baik punya pacar dari pada jomlo. Tujuannya, ya menghilangkan rasa keresahan di dalam diri cewek. Ya laku apa enggak ya?" kata Eko.
"Cewek itu berusaha dengan baik. Agar cowok yang di sukai, ya jatuh cinta pada diri cewek," kata Budi.
"Ya kenyataannya kenapa cewek berpenampilan cantik? Ya agar cowok yang di sukai jatuh cinta padanya! " kata Eko.
"Kalau artis?" kata Budi.
"Artis atau cewek biasa-biasa aja, ya sama aja," kata Eko.
"Berarti lebih baik artis cewek itu punya pacar. Dari pada jomlo," kata Budi.
"Semua tergantung keputusan cewek lah," kata Eko.
"Memang tergantung keputusan ceweknya," kata Budi.
"Ya cowok yang baik. Memberikan kebebasan sama cewek yang di sukai, ya cewek suka sikap itu. Dari pada cowok yang posesif, ya sakit jiwa," kata Eko.
"Ya cowok sakit jiwa. Ya ada di lingkungan sekitar mana pun. Sampai cowok itu menikah dengan ceweknya, ya tetap tidak berubah. Masih sakit jiwa. Kadang penyakit sakit jiwa itu, ya kaya di turunan dari suku ini dan itu," kata Budi.
"Mungkin saja?!" kata Eko.
"Cuma obrolan lulusan SMA saja!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Kalau begitu aku bercerita pake wayang. Ya sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi mengambil wayang yang di taruh di kursi. Wayang di mainkan Budi dengan baik lah, ya bercerita dengan baik pula lah. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik lah.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Sagi si Panda Merah dan Azul si Merak India hidup di sebuah pulau tropis di Laut Selatan. Mereka menemukan seorang gadis kecil dan peti barang-barang yang terdampar setelah badai, dan membawanya masuk dan menamainya "Ro", hanya dua huruf yang tersisa di papan nama dadanya yang rusak. Sepuluh tahun kemudian, Ro telah belajar berbicara dengan binatang dan tumbuh menjadi seorang wanita muda yang cantik, menghabiskan hari-harinya bermain di pulau itu bersama Azul, Sagi, dan seekor gajah Asia bernama Tika.
Pangeran Antonio keluar menjelajahi Laut Selatan, dan menemukan dirinya di Pulau Ro. Dia menyelamatkannya dari pelampung buaya, dan Antonio mengundangnya untuk kembali bersamanya ke Kerajaan Apollonia, sehingga dia dapat mencari petunjuk tentang masa lalunya yang terlupakan. Ro setuju, membawa tiga temannya bersamanya. Di perjalanan, Ro dan Antonio mulai jatuh cinta.
Di Apollonia, Raja Peter dan Ratu Danielle terkejut ketika mereka bertemu Ro. Peter telah mengatur pernikahan untuk Antonio saat dia pergi untuk memaksa putranya menetap dan berhenti bertualang. Dia langsung tidak menyukai "Gadis Pulau Liar" karena mengganggu rencananya. Namun, tiga adik perempuan Antonio, dan monyet rhesus peliharaan Danielle, Tallulah, segera berteman dengan Ro dan hewan-hewannya.
Tunangan Antonio, Putri Luciana, dan ibunya Ratu Ariana tiba, sehingga Antonio dapat menemui mereka. Tanpa sepengetahuan semua orang, bahkan Luciana, orang tua Ariana melakukan pengkhianatan dan diturunkan menjadi penggembala babi oleh Peter, sejak lama. Ariana menikah dengan seorang raja tua untuk menjadi ratu dan sekarang sedang mencari cara untuk membalas dendam pada Peter ; melihat Ro sebagai ancaman, dia bekerja untuk menyabot semua upaya Ro untuk menyesuaikan diri. Namun, Antonio semakin jatuh cinta pada Ro, dan Luciana sendiri, karena baik hati, merasa kasihan padanya.
Ro, terdemoralisasi oleh 'kegagalannya', berpikir untuk kembali ke pulau itu. Tallulah, Sagi, Azul dan Tika menghiburnya dan membantunya berdandan untuk pesta kerajaan. Di pesta dansa, semua orang terkesan dengan kecantikan dan keanggunan Ro, dan Antonio secara pribadi melamarnya. Namun, Ro menolak, mengingatkan Antonio tugasnya adalah untuk mematuhi ayahnya.
Ro, terdemoralisasi oleh 'kegagalannya', berpikir untuk kembali ke pulau itu. Tallulah, Sagi, Azul dan Tika menghiburnya dan membantunya berdandan untuk pesta kerajaan. Di pesta dansa, semua orang terkesan dengan kecantikan dan keanggunan Ro, dan Antonio secara pribadi melamarnya. Namun, Ro menolak, mengingatkan Antonio tugasnya adalah untuk mematuhi ayahnya.
Antonio berdebat dengan Peter dan akhirnya menyerahkan mahkota kepada salah satu adik perempuannya. Dia meninggalkan catatan untuk Ro untuk mengatakan bahwa dia akan melarikan diri bersamanya. Tika, takut kehilangan Ro, sengaja mendengar dan menyembunyikan catatan itu. Sementara itu, Ariana mengirim tikus peliharaannya untuk menyebarkan "ramuan matahari terbenam" ke seluruh kerajaan. Racun itu menyebabkan semua hewan yang menelannya mengalami koma, termasuk Tallulah dan Azul. Raja Peter, menyimpulkan Ro dan hewan-hewannya membawa "penyakit", memenjarakan mereka.
Peter melakukan tawar-menawar dengan Antonio, ya dia akan membebaskan Ro jika Antonio menikahi Luciana. Ro dan hewan-hewannya dikirim dengan kapal, dan Tika, menyadari kesalahannya, mengaku kepada Ro tentang catatan itu dan dimaafkan. Seorang pelaut, disuap oleh Ariana, menjatuhkan mereka semua ke laut. Di dalam air, Ro mengingat kapal karam masa kecilnya, dan bahwa nama aslinya adalah Rosella.
Kembali ke Kerajaan dengan bantuan beberapa lumba-lumba, Ro belajar dari seekor burung kecil bahwa Ariana menaruh ramuan matahari terbenam di kue pernikahan untuk membunuh Peter dan Antonio. Ro membuat penangkal untuk membangunkan Azul dan hewan lainnya, tetapi dihentikan oleh penjaga. Tika mengganggu pernikahan dan membuat Antonio datang untuk menyelamatkan Ro, sementara Sagi mengambil penawar untuk Tallulah, membangunkannya. Ketika Ro menuduh Ariana, tidak ada yang percaya padanya, sampai Luciana, mengingat ibunya melarangnya makan apa pun setelah pernikahan, membela Ro. Ariana melarikan diri dengan kereta, tetapi hancur dan terlempar ke kandang babi.
Ketika Ro mengungkapkan kepada Antonio dia telah mengingat nama lengkapnya, seorang tamu pernikahan, Ratu Marissa dari Paladia, maju ke depan, mengatakan bahwa dia kehilangan putrinya Rosella di laut bertahun-tahun yang lalu. Ro dan Marissa menyanyikan lagu pengantar tidur dari masa kecil Ro bersama, membenarkan kebenaran cerita itu. Peter memohon pengampunan Ro dan berterima kasih padanya karena telah menyelamatkan hidup mereka, dan dia dan Antonio menikah, sementara Luciana bertemu dengan seorang pangeran tampan di pesta pernikahan. Ro dan Antonio kemudian berlayar untuk menemukan petualangan baru, dengan Tika, Sagi, Azul, dan Tallulah di belakangnya.
***
Budi cukup lama bercerita pake wayang, ya akhirnya selesai juga. Wayang di taruh di kursi kosong. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga ceritanya, ya cerita Barbie, ya bagus. Keduanya melanjutkan acaranya, ya main catur lah dengan baik.
No comments:
Post a Comment