Abdul duduk ruang tamu, ya sambil menikmati minum teh dan juga makan kue keyring gitu.
"Nyanyi ah!" kata Abdul.
Abdul mengambil gitar yang di taruh di meja, ya di mainkan dengan baik gitar dan bernyanyi dengan baik.
Lirik lagu yang dinyanyikan Abdul dengan judul 'Cemburu' :
Isi cerita yang ceritakan Abdul.
Detektif Mike Norris mengejar buronan pembunuh bersantai Charles Lee Ray melalui jalan-jalan Chicago dan masuk ke toko mainan. Setelah ditembak oleh Norris, Ray yang sekarat melakukan nyanyian voodoo untuk mentransfer jiwanya ke salah satu boneka berbicara merek Good Guy yang dipamerkan. Toko disambar petir dan meledak, dan Norris menemukan tubuh tak bernyawa Ray di puing-puing di sebelah boneka itu.
Putra Janda Karen Barclay yang berusia enam tahun, Andy, ya sangat menginginkan boneka Good Guy untuk ulang tahunnya, tetapi dia tidak mampu membelinya. Segera setelah itu, dia mengetahui bahwa seorang pria tunawisma di luar tempat kerjanya telah mendapatkan seorang Pria Baik boneka dan mencoba untuk menjualnya. Dia membelinya dan memberikannya kepada Andy. Boneka itu tampak normal dan menyebut dirinya sebagai "Chucky". Malam itu, sahabat Karen, Maggie, mengawasi Andy sementara Karen bekerja lembur. Setelah Andy tidur, Maggie menemukan Chucky sedang duduk di depan televisi yang menayangkan siaran berita larut malam tentang kematian Ray. Dia kemudian diserang oleh Chucky, dipukul di kepala dengan palu dan jatuh dari jendela sampai mati. Polisi menggeledah apartemen dan Norris menganggap Andy sebagai tersangka, meskipun Karen protes. Andy mengklaim bahwa Chucky membunuh Maggie dan mengatakan bahwa Chucky mengatakan kepadanya bahwa nama aslinya adalah "Charles Lee Ray".
Keesokan paginya, Chucky memerintahkan Andy untuk bolos sekolah dan naik kereta ke pusat kota. Sementara Andy terganggu, Chucky menyelinap ke rumah mantan kaki tangannya, Eddie Caputo, dan membunuhnya dengan menyebabkan ledakan gas. Andy kembali dianggap sebagai tersangka dan dirawat di rumah sakit jiwa setelah mengklaim bahwa Chucky adalah pelakunya. Karen kembali ke rumah dengan Chucky dan menemukan baterai di kotak boneka ; boneka itu telah bergerak dan berbicara tanpa mereka. Karena ketakutan, Karen menyalakan perapiannya dan mengancam akan membakar Chucky, yang dengan keras menjadi hidup dalam pelukannya dan menyerangnya sebelum melarikan diri. Karen pergi ke polisi dan menjelaskan apa yang terjadi ; Norris tidak percaya padanya. Karen menemukan pria yang menjual boneka itu dan meminta informasi lebih lanjut. Pria itu mencoba menyerangnya, ya tetapi Norris datang dan menghentikannya. Norris memaksa pria itu untuk mengakui bahwa dia mengambil boneka itu dari toko mainan yang dibakar.
Karen kembali mencoba meyakinkan Mike bahwa boneka itu hidup, tetapi dia menolak untuk mempercayainya, bersikeras bahwa dia membunuh Ray. Setelah membawa Karen pulang, Norris diserang oleh Chucky, dan dalam pertarungan berikutnya, dia menembak boneka itu, yang lukanya berdarah dan menyebabkan rasa sakit. Chucky melarikan diri ke mantan instruktur voodoo John, yang memberi tahu dia bahwa semakin lama jiwanya tinggal di boneka itu, boneka itu akan menjadi semakin "manusiawi". Chucky menuntut agar John membantunya membalikkan mantra, tetapi dia menolak. Chucky menyiksa John dengan boneka voodoo, ya memaksanya untuk mengungkapkan bahwa untuk melarikan diri dari tubuh boneka itu, Chucky harus memindahkan jiwanya ke manusia pertama yang dia ungkapkan identitas aslinya kepada : Andy. Chucky menusuk boneka voodoo di dada, melukai John, dan melarikan diri. Karen dan Norris tiba tak lama kemudian. Sebelum meninggal, John memberi tahu mereka bahwa untuk membunuh Chucky, mereka harus menyerang jantungnya.
Chucky tiba di rumah sakit jiwa tempat Andy ditahan dan membunuh seorang dokter dengan alat terapi kejut listrik. Dalam kekacauan, Andy melarikan diri dan melarikan diri ke rumah, tetapi Chucky mengikuti dari belakang dan menjatuhkannya. Saat Chucky bersiap untuk merasukinya dengan nyanyian voodoo, Karen dan Norris tiba. Chucky melukai Norris. Karen dan Andy berhasil menjebak Chucky di perapian dan membakarnya, muncul untuk membunuhnya (meskipun dia melarikan diri dari perapian). Karen dan Andy meninggalkan ruangan untuk membantu Norris, tetapi Chucky yang hangus bangkit dan mengejar Andy. Karen menembak Chucky berulang kali, membuatnya hancur berkeping-keping. Rekan Norris, Jack, tiba di apartemen, awalnya menolak untuk mempercayai cerita ketiganya tentang boneka yang masih hidup. Tubuh Chucky tiba-tiba meledak melalui ventilasi untuk mencekik Jack. Norris berhasil menembak tubuh Chucky melalui jantung, akhirnya membunuhnya.
Jack mengatakan bahwa tidak ada yang akan mempercayai mereka sebelum meninggalkan ruangan bersama Norris, Karen, dan Andy. Saat Andy pergi, dia berbalik untuk melihat kembali sisa-sisa Chucky.
***
Ya Abdul cukup lama bercerita pake wayang dan akhirnya cerita. Budi memuji pertunjukkan wayangnya Abdul, ya begitu juga ceritanya di puji, ya bagus gitu. Wayang di taruh Abdul di kursi kosong.
"Ngomongin cewek," kata Budi.
"Emangnya Budi. Ada urusan dengan cewek?" kata Abdul.
"Ya enggak ada sih. Kan aku jomlo. Ya sekedar obrolan saja, ya obrolan lulusan SMA gitu," kata Budi.
"Sekedar obrolan. Terus!!!" kata Abdul.
"Dasar nonton Tv gitu. Cewek bersama cowok, ya pacar gitu. Ceweknya dekat dengan cowok, ya teman tapi mesra," kata Budi.
"Kalau itu sih urusan cinta segitiga," kata Abdul.
"Memang cinta segitiga," kata Budi.
"Cowok yang jadi teman tapi mesra terhadap cewek yang di sukai. Pasti cowok cemburu, ya melihat cewek itu dekat dengan pacarnya. Ya harapan cowok itu mengambil cewek itu dari pacarnya," kata Abdul.
"Apalagi cowok yang jadi pacar cewek itu, ya cemburu melihat cewek dekat dengan cowok yang sebatas teman tapi mersa itu," kata Budi.
"Kaya cerita sinetron atau film...ceritanya," kata Abdul.
"Begitulah!!!" kata Budi.
"Main kartu remi saja!" kata Abdul.
"OK. Main kartu remi!" kata Budi.
Abdul mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan bagi dengan baik. Abdul dan Budi, ya main kartu remi dengan baik, ya main cangkulan lah.
No comments:
Post a Comment