Budi duduk di depan rumah, ya teras rumahnya.
"Nyanyi lagu apa ya?" kata Budi.
Budi menggenjreng-genjreng gitar sambil memikirkan lagu yang ingin ia nyanyikan. Sampai nada dari genjrengan gitar itu menarik menurut Budi, ya jadi Budi memutuskan menyanyikan lagu yang bagus itu, ya sambil main gitar yang baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi berjudul 'Mesin Waktu' :
***
Budi selesai menyanyi dan main gitarnya, ya gitar di taruh di samping kursi. Budi mengambil gelas berisi teh, ya di minum dengan baik teh lah.
"Enaknya teh ini!" kata Budi.
Budi pun menaruh gelas berisi teh di meja. Eko pun dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi.
"Hidup ini. Ada dapet jodohnya cepat. Ada juga dapet jodohnya lama banget, ya ibarat jalan siput menuju tujuannya," kata Budi.
"Semuanya tergantung dari manusianya. Mau cepat jodoh dateng, ya doa dan usahanya di jalankan dengan baik. Kalau jodohnya lama, ya kaya Budi contohnya : ya Budi sudah doa dengan baik, ya agar jodohnya dekat dengan Budi dan juga usaha. Sampai sekarang tidak jadi-jadi. Ya seperti kebiasaan cowok, ya banyak milih gitu," kata Eko.
"Aku paham omongan Eko. Kesimpulannya.....doa dan usaha," kata Budi.
"Emmmmm," kata Eko.
"Kaya cerita artis cowok dekat sama cewek. Ya hubungan kisah cintanya, ya sudah dekat cowok sama cewek, ya tidak jadi-jadi sampai pernikahan. Ya biasa di bilang sih cowoknya banyak milih, ya milih yang terbaik gitu," kata Budi.
"Ketika waktunya juga. Cewek pasti di pilih cowok. Pernikahan pun terjadi. Sama halnya proses itu di jalankan Budi, ya pasti memilih cewek yang di sukai Budi," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Urusan Budi sih. Di bawa santai!" kata Eko.
"Ya begitulah!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Kalau begitu. Aku bercerita pake wayang!" kata Budi.
"Ya aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi mengambil wayang yang di taruh di kursi kosong, ya wayang di mainkan dengan baik dan bercerita dengan baik gitu. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Presiden Amerika Serikat James "Jim" Marshall baru saja berangkat pulang ke negaranya setelah berpidato dalam sebuah acara perayaan penangkapan Jenderal Ivan Radek, pemimpin pemberontak Kazakhstan di Moskow, Rusia. Tanpa disadari pesawat kepresidenan Air Force One disusupi oleh sekelompok teroris yang menyamar sebagai awak televisi Rusia. Pimpinan teroris Egor Korshunov dan anak buahnya secara tiba-tiba menyerang dan berhasil menguasai pesawat tersebut.
Seluruh penumpang pesawat Air Force One disandera termasuk istri Presiden, Grace Marshall dan putri mereka, Alice. Namun Presiden Marshall berhasil lolos dari tangkapan para teroris dan bersembunyi di dalam pesawat. Egor langsung menghubungi Gedung Putih di Washington untuk menuntut pembebasan pemimpin mereka, Jenderal Radek dari penjara. Jika tidak dipenuhi, para teroris akan mengeksekusi seorang penumpang setiap setengah jam sampai permintaan mereka dipenuhi.
Presiden Marshall yang disangka para teroris telah meloloskan diri dari pesawat dengan menggunakan sekoci penyelamat, ternyata diam-diam berusaha mengambil alih kendali pesawat. Para teroris yang akhirnya tahu usaha Marshall, berusaha menangkapnya hidup-hidup. Tetapi mereka terlalu meremehkan kemampuan sang presiden yang merupakan mantan prajurit pemenang penghargaan tertinggi negara "Medal of Honor" di medan perang Vietnam. Dengan fisiknya yang masih kuat dan kemampuan bela dirinya, Marshall mencoba mengalahkan para teroris satu persatu di samping berusaha membebaskan istri, putrinya dan para penumpang lainnya.
Wakil Presiden Kathryn Bennett langsung mengadakan pertemuan darurat untuk menyelesaikan pembajakan tersebut. Sesuai kebijakan pemerintah Amerika Serikat, mereka tidak boleh memenuhi tuntutan teroris walau harus membahayakan pemimpin mereka. Selagi Kathryn masih bingung mengambil keputusan, ia didesak oleh Menteri Pertahanan Walter Dean untuk mengambil alih kekuasaan karena sang presiden dapat dianggap berhalangan secara tetap secara teknis. Wakil Presiden menjadi ragu-ragu juga walau permintaan Walter Dean didukung oleh Jaksa Agung Amerika.
***
Budi cukup lama bercerita dengan wayang, ya akhirnya selesai juga gitu. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga dengan ceritanya, ya bagus ceritanya. Budi menaruh wayang di kursi kosong.
"Kalau main seandainya," kata Budi.
"Emmm. Kebiasaan Budi permainan seandainya," kata Eko.
"Ya aku bisa apa tidak mendapatkan cewek yang cantik, pinter dan kaya dari usahanya, ya artis cewek gitu?!" kata Budi.
"Kalau itu sih. Jawabannya, ya doa dan usaha Budi lah. Doanya Budi harus benar-benar meminta pada Tuhan, ya ingin mendapatkan cewek yang kerjaannya artis. Tuhan mengabulkan pinta Budi, ya ceweknya di gerakkan Tuhan untuk dekat sama Budi. Ya Budi harus benar-benar untuk mencintai tuh cewek dan juga berusaha membahagiakan cewek itu dengan baik. Budi harus kerja keras, ya mengubah jalan hidup Budi. Hari ini Budi masih kerja jadi buruh. Esok hari, ya mungkin jadi pejabat pemerintahan, ya sesuai keinginan Budi mengubah nasif," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA, ya kan Eko?" kata Budi.
"Sekedar obrolan. Ya permainan seandainya!" kata Eko.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Budi sambil mengambil papan catur di bawah meja.
"OK!" kata Eko.
Papan catur di taruh di atas meja, ya sama Budi. Ya Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur. Eko dan Budi mainkan catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment