Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.
"Hidup ini di jalankan sesuai jalur kerjaan yang di pilih dengan baik dasar doa dan usaha," kata Budi.
"Ya realitanya memang begitu," kata Eko.
"Ambil contoh saja...orang kerjaan jadi PNS. Dari muda mendedikasikan kerjaannya jadi PNS. Ya bisa di bilang PNS itu banyak bidang, ya tujuannya membangun negeri ini dengan penyerapan tenaga kerja, ya rakyat harus ikut andil dalam kemajuan negeri ini. Gaji dan jabatan telah di atur dengan baik, ya berdasarkan pendidikan dan masa kerja. Ketika PNS, ya sampai tua. PNS pensiun gitu. Ya kerjaannya orang-orang PNS yang pensiun, ya menikmati hari tuanya," kata Budi.
"Memang PNS dari muda sampai tua, ya mendedikasikan kerjaannya dengan baik. Ketika masa pensiun, ya kegiatannya menikmati hari tua. Tapi ada yang masih ambisi dengan usahanya, ya demi keluarganya," kata Eko.
"Banyak anak, ya banyak tuntutan. Ya ambisi jadi kaya raya. Semua demi keluarga," kata Budi.
"Harta sebanyak apa pun di dunia ini tidak bisa di bawa mati? Maka itu nikmati saat masih hidup," kata Eko.
"Harta tidak bisa di bawa mati, ya jadi di gunakan saat hidup dengan baik," kata Budi.
"Bagi PNS pensiunan sih, ya salah satu contoh menikmati hidup di hari tua orang-orang PNS, ya mancing di tempat pemancingan. Yang di obrolin PNS pensiunan, ya segala hal di obrolin," kata Budi.
"Kadang ngomongin tentang pemimpin ini dan itu, ya pada masa kerja para pensiunan PNS," kata Eko.
"Ya jadinya hidup ini cuma berkutat dari program kerja pemerintahan yang membangun negeri. Ya pokok masalahnya adalah orang-orang bodoh yang berbuat kejahatan dengan segala bentuk dengan alasan ini dan itu. Padahal hidupnya di bodohin keadaan orang-orang melakukan kejahatan itu," kata Budi.
"Omongan Budi ada bener juga. Orang-orang bodoh yang melakukan kejahatan itu, ya karena di bodohin oleh keadaan hidup ini," kata Eko.
"Berarti omongan kita yang lalu-lalu, yang paling banyak berbohong, ya orang tua yang lahir duluan. Orang tua yang membangun peradapan ini dan itu," kata Budi.
"Memang realitanya begitu. Salah satu contoh yang extrim saja. Seorang Bapak, ya di hadapan istrinya tidak selingkuh. Tapi kenyataannya di Hp Bapak itu ada vidio pornografi. Berarti Bapak itu selingkuh dan berbohong pada istrinya. Ya idenya diabil dari berita di Tv tentang pejabat menonton vidio porno. Ya mungkin realita kenyataan ada ini dan itu juga karena semua dari perkembangan teknologi Hp," kata Eko.
"Mungkin juga yang produksi vidio porno dengan tujuannya menciptakan pergaulan kaya orang tidak tahu aturan. Berdasarkan data pergaulan yang buruk ini dan itu," kata Budi.
"Ya kemungkinan itu ada. Karena ada benda-benda yang di jual di pasar, ya benda-benda untuk hubungan intim gitu," kata Eko.
"Kacau urusannya," kata Budi.
"Memang hidup ini kacau. Kan hidup ini antara baik dan buruk. Yang baik terus berjalan kebaikan, ya lurus, ya tidak ingin melanggar apa pun?. Yang buruk, ya tetap membuat kekacauan dengan motif apapun dengan tujuan apapun?" kata Eko.
"Baik dan buruk," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Sudah ngomongin itu. Jangan-jangan terlalu panjang dan lebar. Ya lebih baik main catur saja!" kata Budi.
"Ok...main catur saja!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas meja. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment