CAMPUR ADUK

Wednesday, April 27, 2022

MERAIH BINTANG

Budi dan Abdul duduk di teras mesjid, ya setelah baca al qur'an, ya istirahat gitu. Eko, ya masih baca al qur'an di dalam mesjid bersama orang-orang yang paham ilmu agama Islam. 

"Malam di bulan Ramadhan, ya tenang banget," kata Abdul. 

"Realitanya begitu," kata Budi. 

"Emmmm," kata Abdul. 

"Ya aku ingin bercerita Abdul karena aku punya sebuah cerita," kata Budi. 

"Budi ingin bercerita. Silakan Budi bercerita!" kata Abdul. 

"Baiklah aku cerita. Siapa nama tokohnya? Ooooo ini saja nama tokohnya Andika!" kata Budi.

Abdul memotong omongan Budi, ya Abdul berkata "Andika. Nama artis."

"Memang nama artis, ya Andika itu," kata Budi.

"Artis Andika yang mana?" kata Abdul.

"Maksudnya orangnya?" kata Budi.

"Ya orangnya!" kata Abdul.

"Ya aku kan make nama aja, ya untuk tokoh dalam cerita yang aku buat. Kalau orangnya tidak perlu di bahas lah!" kata Budi.

"Ok. Orangnya tidak bahas. Kalau begitu. Budi lanjutin ceritanya!" kata Abdul.

 "Ok. Aku lanjutin cerita aku. Andika seorang anak laki-laki yang baik yang didik dengan baik sama Kakeknya. Ayah dan Ibunya Andika, ya meninggal karena kecelakaan mobil, ya jadinya Andika yatim piatulah. Kakek mengajarkan ilmu seni bela diri, ya silat pada Andika, ya setiap hari gitu. Andika belajar dengan baik sih silat. Sampai menggunakan senjata dalam pertarungan. Ya senjata yang di gunakan awalnya kayu gitu. Andika mudah memainkan semua senjata yang terbuat dari kayu. Setelah mahir, ya Kakek menyuruh memainkan senjata terbuat dari besi, ya otomatis senjata di pakai, ya berat gitu. Andika yang hafal seluruh jurus silat, ya mudah memainkan senjata dengan baik. Kakek juga mengajarkan Andika, ya mengaji. Jadi Andika, ya pinter mengaji gitu. Urusan pendidikan yang lain, ya Andika sekolahlah. Pendidikan di jalankan dengan baik sama Andika dari SD, ya lanjut ke SMP. Pendidikan SMP, ya di benar-benar di jalankan dengan baik sama Andika. Sampai Andika tertarik pada cewek cantik bernama Wulan, ya teman satu kelasnya Andika sih. Wulan dekat banget dengan Joko. Ya Joko dan Wulan sebenarnya karakter dalam tokoh cerita sinetron Tv Dari Jendela SMP. Kadang Andika ingin bersama dengan Wulan, ya khayalan saja sih, ya sebenarnya tidak bisa sih karena Joko terlalu dekat dengan Wulan. Suatu ketika ada kejadian di belakang sekolah. Beni dan temannya, ya negek Yuda gitu. Kebetulan Andika lewat situ setelah beli makan di kantin. Andika, ya nolong Yuda lah. Awalnya ngomong baik-baik gitu. Beni menyerang dengan tinjuan, ya ke arah Andika. Ya Andika memang mengindari serangan Beni. Ya Beni terus menyerang Andika. Mau gak mau Andika mengalahkan Beni dan juga beserta teman-teman. Urusan perkelahian itu, ya untungnya guru tidak ada yang tahu. Andika, Yuda, Beni dan teman-temannya, ya aman gitu. Andika dan Yuda jadi teman baik banget setelah kejadian itu. Sekolah mengadakan acara perlombaan olahraga gitu, ya ada hadiahnya. Andika pun memilih ikutan lomba olahraga, ya bulutangkis. Kenapa bulutangkis yang di pilih Andika? karena cerita di ambil tentang bulutangkis, ya sinetron Tv tentang bulutangkis sih....Kuraih Bintang. Ya Yuda tidak ikut cuma lomba olahraga, ya cuma penonton saja. Perlombaan olahraga di sekolah di jalankan dengan baik sampai akhirnya Andika berhadapan dengan Joko. Andika yang mahir seni bela diri, ya silat menggunakan jurus-jurusnya dalam permainan bulutangkis. Pokoknya kaya film-film yang berkaitan dengan olahraga dan juga seni bela diri. Joko kewalahan menghadapi Andika. Hasilnya Andika jadi pemenang dalam perlombaan olahraga bulutangkis. Semenjak Andika menunjukkan kemampuannya, ya hebat di bidang olahraga, ya bulutangkis. Wulan pun dekat dengan Andika. Yang tadinya khayalan bagi Andika, ya dekat dengan Wulan, ya sekarang jadi kenyataanlah Andika dekat dengan Wulan, ya setelah mengalahkan Joko. Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Cerita yang bagus. Di mana ada kemauan, ya pasti ada jalan untuk mencapai sesuatu dengan baik. Puncak prestasi di bidang olahraga," kata Abdul. 

"Meraih Bintang," kata Budi. 

"Emmmm," kata Abdul. 

"Kalau begitu. Ya sudah ah ngobrolnya. Lebih baik lanjut baca al qur'an!" kata Budi. 

"Ok. Udahan ngobrolnya. Baca al qur'an lagi!" kata Abdul. 

Abdul dan Budi beranjak dari duduknya dari teras mesjid masuk ke dalam rumah, ya sambil membawa gelas berisi kopi lah. Abdul dan Budi duduk dengan baik di dalam mesjid, ya baca al qur'an. Eko masih baca al qur'an bersama orang-orang yang paham ilmu agama Islam. Acara itikaf di mesjid berjalan dengan baik.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK