"Langit malam ini begitu indah, ya kan Eko," kata Budi.
Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Ya memang langit malam ini, ya indah banget. Bintangnya berkelap kelip," kata Eko.
"Sejauh apa umur manusia. Hidup di muka bumi ini. Ya menikmati keindahan di dunia ini?" kata Budi.
"Ya sejauh manusia bisa menjaga dirinya dengan baik, ya menjauhin masalah yang berdampak fatal pada dirinya yang dapat menyebabkan kematian. Tetap saja yang paling utama adalah kesehatannya yang paling utama," kata Eko.
"Kesehatan paling utama toh. Maka program kerja pemerintahan menanggulangi kesehatan manusia, ya di jalankan dengan baik dan penuh dengan kesabaran dalam menangani masalah kesehatan manusia. Agar manusia bisa menikmati lebih lama lagi dunia ini dengan cara kebaikkan," kata Budi.
"Dunia ini surga dunia. Di nikmati dengan baik hidup ini. Dengan cara yang baik," kata Eko.
Eko pun membuat kopi lah. Ya kopi pun jadi, ya Eko menikmati minum kopi dengan baik.
"Enaknya kopi ini. Salah satu kenikmatan surga dunia ini," kata Eko.
"Memang salah satu kenikmatan surga dunia ini, ya kopi yang enak," kata Budi.
Eko pun menaruh gelas berisi kopi di meja. Budi mengambil bakwan goreng di piring, ya bakwan goreng di makan dengan baik. Eko mengambil tahu isi di piring dan di makan dengan baik, ya tahu isi lah.
"Enak tahu isinya. Beli apa buat Budi?" kata Eko.
"Beli Eko. Sama langganan aku lah," kata Budi.
"Ooooo beli toh," kata Eko.
"Berita Tv masih urusan tentang minyak goreng," kata Budi.
"Ya namanya berita Tv tentang minyak goreng. Ya jadinya di goreng terus tuh berita Tv sampai, ya ceritanya panjang sih," kata Eko.
"Orang miskin. Memang keadaan miskin, ya berharap sih mendapatkan bantuan untuk menanggulangi kemiskinannya. Dapet minyak goreng bersyukur banget," kata Budi.
"Memang bersyukur banget, ya orang miskin," kata Eko.
"Karena kemiskinan. Ya orang miskin, ya bisa bertindak bodoh dengan cara mencuri dan menipu," kata Budi.
Budi selesai makan bakwan gorengnya, ya mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah.
"Itu sih orang miskin yang jauh dari ilmu agama," kata Eko.
Eko selesai makan tahu isi, ya mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik lah kopi lah. Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Orang miskin yang paham ilmu agama, ya tidak mau melakukan tindakan mencuri dan menipu. Orang miskin paham agama, ya terus berusaha dengan baik, ya dengan usahanya agar hidupnya berubah gitu. Jadinya tidak miskin lagi," kata Budi.
Eko menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Orang miskin jadinya antara yang baik dan buruk. Begitu juga dengan orang kaya, ya antara baik dan buruk," kata Eko.
"Memang hidup ini antara baik dan buruk......perilaku-perilaku manusia," kata Budi menegaskan omongan Eko.
"Main catur saja...Eko!" kata Budi.
"Ok...main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh papan catur di atas meja dengan baik lah. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Main catur. Apa bisa di sebut salah satu kenikmatan surga dunia, ya permainan gitu?" kata Budi.
"Ya bisa saja sih. Di bilang permainan catur, ya salah satu kenikmatan surga dunia, ya permainan," kata Eko.
"Bersama dengan orang yang di cintai. Ya termasuk dalam surga dunia ini, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya omongan Budi benar lah. Mencintai orang yang di sukai, ya termasuk dalam surga dunia ini. Maka itu hubungan dengan orang yang di sukai, ya di jaga dengan baik agar urusan kisah cintanya berjalan dengan baik," kata Eko.
"Tetap saja. Waktu yang memutuskan siapa duluan yang akan meninggal?" kata Budi.
"Kalau urusan dengan kematian sih. Itu sih sudah Takdir. Hidup ini sejenak kok. Maka surga dunia ini di nikmati dengan baik bersama orang yang di sukai," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
Budi dan Eko, ya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.
No comments:
Post a Comment