"Berita di Tv, ya masih urusan penyakit, ya kan Eko?" kata Budi.
"Realitanya begitu. Berita di Tv...masih urusan penyakit. Proses penanggulannya pun di jalankan dengan baik banget," kata Eko.
"Pasarnya berjalan dengan baik," kata Budi.
"Ya memang pasarnya berjalan dengan baik," kata Eko.
"Eko. Hidup ini senengnya orang-orang....cerita kebohongan apa cerita kejujuran?" kata Budi.
"Ya...cerita kejujuran lah. Ya agar tidak jadi masalah di kemudian hari," kata Eko.
"Ooooo cerita kejujuran. Padahal banyak cerita kebohongan di buat pada masa lalu, ya tetap di ceritakan sampai sekarang. Dengan tujuannya ini dan itu," kata Budi.
"Memang sih. Banyak cerita kebohongan di masa lalu, ya tetap saja di ceritakan kembali cerita itu. Dengan tujuan ini dan itu. Ya sudah realita kehidupan ini. Cerita kebohongan di terima dengan baik cerita kebohongan sama orang-orang," kata Eko.
"Kalau aku membuat cerita seperti ini. Setelah banyak orang-orang di vaksin ini dan itu, ya untuk menanggulangi masalah penyakit covid-19 sampai variannya yang ini dan itu, ya tren sekarang varian Omicron. Tetap saja, ya ada orang yang meninggal karena varian Omicron, ya terjadinya di Lampung," kata Budi.
"Cerita itu...jadinya cerita kebohongan karena tidak ada bukti ini dan itu," kata Eko.
"Aku sekedar cerita saja, ya tidak berdasarkan data ini dan itu. Beda dengan artikel ini dan itu," kata Budi.
"Dalam kehidupan sehari-hari, ya cerita itu mengikuti berita ini dan itu, ya dari media apa pun," kata Eko.
"Memang sih. Dalam kehidupan sehari-hari, ya cerita itu mengikuti berita ini dan itu," kata Budi menegaskan omongan Eko.
"Sekedar obrolan saja sih. Cerita Budi itu tidak ada masalah cerita kebohongan, ya cuma aku dan Budi yang ngomongin cerita kebohongan itu," kata Eko.
"Jika ada yang mendengar, ya mengetahui obrolan kita ini. Tentang orang meninggal varian Omicron di Lampung. Ya menanggapinya sebagai berita kejujuran gimana?" kata Budi.
"Repot juga ya. Urusan dari kebohongan, ya jadinya kejujuran," kata Eko.
"Memang repot untuk menjelaskan dengan baik. Awalnya bohong jadi jujur," kata Budi.
"Tanggapan manusia itu, ya serba serbi sih jika di teliti ini dan itu. Ya sudah ngomongin itu. Kita ini hanya lulusan SMA, ya masih kurang ilmu ini dan itu," kata Eko.
"Memang kita hanya lulusan SMA. Sekedar obrolan saja," kata Budi.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.
"Ok....main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Sampai kapan urusan penyakit ini selesai, ya berita di Tv gitu?" kata Budi.
"Kalau itu sih aku mana tahu. Aku bukan dokter dan juga orang pemerintahan. Aku kan cuma kerjaannya buruh saja di sebuah perusahaan," kata Eko.
"Eko dan aku, ya memang kerjaannya cuma buruh di perusahaan sih," kata Budi menegaskan omongan Eko.
"Pasar kan masih sesuai dengan rencana manusia, ya agar ekonomi berjalan dengan baik," kata Budi.
"Pasar toh. Memang sih sesuai dengan rencana manusia. Ya ekonomi berjalan dengan baik. Terlihat dari kurvanya sih, ya kalau orang-orang yang meneliti dengan baik di bidang ekonomi, ya lulusan Universitas," kata Eko.
"Banyak orang pinter di negeri ini, ya akan menilai dari berita kejujuran dan juga berita kebohongan," kata Budi.
"Realitanya begitu!" kata Eko.
Eko dan Budi, ya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.
No comments:
Post a Comment