"Budi es dugan," kata Abdul.
Budi menghentikan baca korannya, ya koran di taruh di atas meja. Budi mengambil plastik es dugan, ya di minum dengan baik es dugan. Budi dan Abdul menikmati minum es dugan lah.
"Hidup cuma begini-begini saja," kata Budi.
"Memang hidup begini-begini saja," kata Abdul.
"Manusia membangun peradaban dunia ini, ya manusia berevolusi," kata Budi.
"Oooo ilmu evolusi. Manusia bilang binatang sih....dari ilmu evolusi sih," kata Abdul.
"Hidup kan jadi sia-sia kan....kalau manusia itu adalah bintang," kata Budi.
"Memang sia-sia," kata Abdul menegaskan omongan Budi.
"Maka itu manusia di katakan binatang, ya tidak ada masalah. Ya untuk apa marah? Karena memang manusia itu binatang!" kata Budi.
"Manusia yang merasa dirinya manusia, ya marah. Tapi kelakuannya sama dengan binatang. Aneh!!!!" kata Abdul.
"Dengan belajar ilmu agama, ya membimbing manusia menjadi makluk yang memiliki budi pekerti yang baik. Derajat manusia lebih baik dari pada derajat bintang. Maka itu harus mengikuti aturan agama," kata Budi.
"Memang harus mengikuti aturan agama, ya bagi yang meyakini dan di jalankan dengan baik. Tapi beda dengan orang-orang yang meninggalkan agama, ya sekedar saja status di KTP. Hidup yang di kejar setiap hari, ya kebutaan hidup. Ekonomi terus, ya demi menanggulangi masalah ekonomi, " kata Abdul.
"Sia-sia sampai mati," kata Budi.
"Memang sia-sia sampai mati," kata Abdul menegaskan omongan Budi.
"Jika agama hancur karena orang-orang meninggalkan agama. Sampai kitab-kitab ajaran jadi musnah semua....jadi gimana ya?!" kata Budi.
"Ya kalau hancur, ya sudah hancur. Mau di bilang apa?!" kata Abdul.
"Mau di bilang apa? Kalau sudah hancur!" kata Budi.
"Untung saja. Ada pemuda, yang sering di omongin Budi dan Eko. Ya pemuda itu telah berhasil dengan ilmu akherat. Pemuda itu telah mendengar suara roh. Pemuda itu di bimbing dengan baik," kata Abdul.
"Iya juga. Kitab-kitab agama hancur semua, ya tidak ada masalah. Selama ada pemuda yang bisa mendengarkan roh. Roh itu malaikat," kata Budi.
"Ngomong-ngomong nama roh itu siapa?!" kata Abdul.
"Nama roh itu. Ya di larang untuk di sebutkan namanya. Karena dapat menunjukkan kebenaran dari pemuda itu, ya di jalan benar. Agama ya benar, ya jujur," kata Budi.
"Ooooo di larang untuk di sebutkan namanya toh," kata Abdul.
"Semua ini sekedar obrolan," kata Budi.
"Emmmm," kata Abdul.
Abdul dan Budi, ya selesai minum es dugan, ya plastiknya di buang di tempat sampah yang ada tutupnya lah.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Abdul.
"Ok!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di atas meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Abdul, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment