Lirik lagu yang dinyanyikan Eko dengan judul dengan judul 'Kulakukan Semua Untukmu' :
Hanya dirimu paling mengerti
Kegelisahan dalam hatiku
Yang selama ini tak menentu
***
Budi sampai di rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di halaman depan rumah Eko lah. Budi duduk dengan baik. Eko selesai menyanyi dan main gitar.
"Gorengan," kata Budi.
Budi mengambil tahu goreng dengan cabe rawit di piring di meja, ya tahu goreng dan cabe rawit, ya di makan sih sama Budi.
"Gimana pekerjaan hari ini Budi?!" kata Eko.
"Ya baik sih kerjaan ku Eko," kata Budi.
"Kerjaan ku sama baiknya," kata Eko.
"Abdul ngabarin kerjaanya juga baik," kata Budi.
"Syukurlah usaha Abdul berjalan dengan baik," kata Eko.
"Oooo iya Eko. Barusan nyanyiin lagu apa?!" kata Budi.
"Judul lagunya sih 'Kulakukan Semua Untukmu'..." kata Eko.
"Terima kasih Eko. Telah berbuat baik sama aku, ya aku jadi terkesan saja," kata Budi.
Budi mengambil minuman botol, ya kopilah di meja. Budi minum minuman botol dengan baik.
"Urusan lagu kenapa jadinya urusannya ke Budi?!" kata Eko.
"Becanda Eko," kata Budi, ya sambil menaruh minuman botol di meja.
"Aku memang melakukan semuanya untuk orang yang ku cintai, ya agar senang dan bahagia," kata Eko.
"Ya deh. Yang punya pacar. Segalanya di lakukan Eko, ya dengan baik demi Purnama senang dan bahagia," kata Budi.
Eko menaruh gitar di samping kursi.
"Kadang aku berpikir sesuatu," kata Eko.
"Apa itu?!" kata Budi.
"Apa mungkin keadaan bisa merubah sikap dari Purnama?!" kata Eko.
"Berubah sifat. Kalau cewek lagi dapet, ya pasti berubah sih sifatnya. Jadi jengkel dengan pasangannya," kata Budi.
"Kalau itu sih, ya aku sudah tahu. Maksud ku hal yang lain. Keadaan yang lain," kata Eko.
"Keadaan yang lain. Mungkin sih Eko. Contohnya : salah satu cerita film atau sinetron tentang tokohnya yang berubah karena kehilangan ingatan dari kecelakaan," kata Budi.
"Kehilangan ingatan bisa sih karena kecelakan, ya jadinya berubah deh sifatnya. Atau mungkin bisa rasa kecewa kehilangan orang tua," kata Eko.
"Mungkin sih. Tekan demi tekanan masalah, ya membuat diri cewek bisa berubah sifatnya," kata Budi.
"Mungkin ke hal yang extrim," kata Eko.
"Extrim. Iya Eko. Extrim. Sifat penyakit pisikologis, kaya film atau sinetron yang menceritan tokoh yang mempunyai kepribadian ganda, ya kepribadian itu sangat jahat banget," kata Budi.
"Seperti orang yang di rasukin roh jahat kan Budi?!" kata Eko.
"Iya sih. Seperti orang yang di rasukin roh jahat, ya sifatnya berubah. Menakutkan sekali," kata Budi.
"Sekedar obrolan saja kan Budi?!" kata Eko.
"Iyalah sekedar obrolan saja!" kata Budi.
"Purnama itu menjaga dirinya dengan amal dan ibadah yang baik, ya agar dirinya tidak berubah dari sifatnya yang sebenarnya," kata Eko.
"Cewek soleha, ya kaya artis yang cantik jelita, ya sifat dan tingkah lakunya...mencerminkan cewek soleha," kata Budi.
"Artis yang di maksud siapa?!" kata Eko.
"Ria Ricis saja!" kata Budi.
"Bolehlah Ria Ricis....cewek yang mencerminkan sifat dan tingkah laku...cewek soleha yang bisa membawa diri dalam pergaulan sekarang ini. Terbuka, ya tetap menjaga aturan dari pemahaman ilmu agamanya," kata Eko.
"Pandangan aku dan Eko, ya pandangan dari sisi cowok yang hanya lulus SMA," kata Budi.
"Memang sih pemahaman cowok yang hanya lulus SMA, ya bedalah dengan cowok yang lulusan Universitas," kata Budi.
"Ya sudahlah. Lebih baik kita main catur saja!" kata Eko.
"Ok. Main catur!" kata Budi.
Ya Eko telah mengambil papan catur di bawah meja dan di taruh di atas meja. Eko dan Budi, ya menyusun bidak catur dengan baik di papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment