CAMPUR ADUK

Wednesday, October 6, 2021

INDAH PADA WAKTUNYA

Budi duduk santai di depan rumahnya sedang main gitar dan bernyanyi, ya sambil minum kopi dan juga makan gorengan lah. Abdul dengan mengendarai motornya, ya ke rumah Budi lah.

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi dengan judul 'Ditikam Asmara' :

Takkan lagi
Aku mencintai
Setelah kau menyakiti
Takkan lagi kucintai
Setelah kau menyakiti
Jangan lagi kau kembali
Walaupun kau tak kubenci
Cukup sudah kurasakan
Oh, pedihnya ditikam asmara
Cinta yang selalu aku dambakan berakhir derita
Engkau yang selalu aku banggakan tiada setia
Walau ku merasa membutuhkan cinta
Mungkin ku trauma kegagalan demi kegagalan
Jera terluka
Jera menderita
Jangan lagi kau kembali
Walaupun kau tak kubenci
Cukup sudah kurasakan
Oh, pedihnya ditikam asmara
Cinta yang selalu aku dambakan berakhir derita
Engkau yang selalu aku banggakan tiada setia
Walau ku merasa membutuhkan cinta
Mungkin ku trauma kegagalan demi kegagalan
Jera terluka
Jera menderita

***

Abdul sampai di rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di halaman depan rumah Budi dengan baiklah. Abdul dengan baik. Budi, ya baru selesai main gitar dan bernyanyi.

"Hari ini hari yang melelahkan," kata Abdul.

"Ya nama juga hidup. Harus kerja keras demi hidup ini berjalan dengan baik," kata Budi.

"Dari kerja keras, ya hasilnya sih berbuah manis," kata Abdul.

"Syukurlah usaha Abdul berjalan dengan baik," kata Budi.

"Alhamdulillah Robbil 'Alamin," kata Abdul.

"Amin!!!!" kata Budi.

"Oooo iya Budi. Eko main ke sini?!" kata Abdul.

"Eko. Lagi ada urusan dengan Purnama. Ya urusan cintalah....seperti biasanya," kata Budi.

"Eko ada urusan dengan Purnama..urusan cinta toh," kata Abdul.

"Kisah cinta ada yang bahagia ada yang tidak," kata Budi.

"Jangan-jangan ada kaitannya dengan lagu yang baru di nyanyikan Budi?!" kata Abdul.

"Ya bisa jadi sih. Lagunya berjudul "Ditikam Asmara'....," kata Budi.

"Rasa sakit dari urusan cinta, ya menderita sih," kata Abdul.

"Untungnya aku belum jatuh cinta, ya baru proses saja....mencari cewek yang baik untuk di jadikan pacar," kata Budi.

"Kalau aku sih Budi, ya sama lah sama Budi. Masih proses juga sih mencari cewek untuk di jadikan pacar," kata Abdul.

"Oooo iya. Abdul ngopi nggak?!" kata Budi.

"Bolehlah," kata Abdul.

Saat Budi beranjak dari duduknya, ya masih memegang gitar. Abdul berkata "Pinjem gitarnya Budi!"

"Niee!!!" kata Budi sambil memberikan gitar pada Abdul.

Abdul mengambil gitar di tangan Budi. Ya Budi masuk rumah, ya langsung ke dapur untuk membuat kopi. Abdul main gitar dan bernyanyi.

Lirik lagu yang dinyanyikan Abdul yang berjudul 'Indah Pada Waktunya' :

Aku memang belum beruntung
Gagal dan selalu gagal lagi
Hatiku tetap dekat
Dan takkan menyerah
Aku masih belum beruntung
Salah dan selalu salah lagi
Di bawah teriknya matahari
Aku tumpahkan isi hatiku
Ingin kuteriak, ingin 'ku menangis
Tapi air mataku sudah tiada lagi
Walau lelah hatiku takkan aku mengeluh
Biarlah hanya Tuhan yang tahu
Sebelum sisa umurku habis
Takkan pernah aku menyerah
Kutetap bermimpi dan bermimpi
Sampai indah pada waktunya
Ingin kuteriak, ingin 'ku menangis
Tapi air mataku sudah tiada lagi
Walau lelah hatiku takkan aku mengeluh
Biarlah hanya Tuhan yang tahu
Sebelum sisa umurku habis
Takkan pernah aku menyerah
Kutetap bermimpi dan bermimpi
Sampai indah pada waktunya
Sebelum sisa umurku habis
Takkan pernah aku menyerah
Kutetap bermimpi dan bermimpi
Sampai indah pada waktunya

***

Budi yang selesai membuat kopi dapur, ya di bawa kopi ke depan rumah. Ya di depan rumah kopi di taruh Budi di meja dengan baik. Abdul masih bernyanyi dan main gitarnya. Ya Budi ikutan bernyanyi juga sih. Sampai akhirnya Abdul dan Budi selesai bernyanyi, ya Abdul selesai main gitarnya.

"Dalam urusan cinta, ya gagal dan gagal, ya bisa di bilang 'Ditikam Asmara'..sih. Pasti masih punya harapan yang baik dari mimpi-mimpi yang selalu di bayangkan dengan baik di pikiran agar itu jadi kenyataan. Kisah cinta yang baik, yang membuat tentram di hati, ya bisa di bilang 'Indah Pada Waktunya'...," kata Abdul.

"Dari proses perjalan cinta yang gagal dan gagal, pada akhirnya......'Indah Pada Waktunya'...," kata Budi.

"Kaya lagu yang baru aku nyanyikan dengan judul 'Indah Pada Waktunya'....," kata Abdul.

"Emmmm," kata Budi.

Abdul menaruh gitar di samping kursi dan Abdul mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik.

"Kalau di lihat dengan baik di acara Tv, ya artis Dewi Persik dengan artis Rara, ya kaya Ibu dan anak," kata Budi.

Abdul menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Ibu dan anak. Lebih baik di bilang Kakak dan adik. Kan artis Dewi Persik, ya masih cantik mempesona gitu, ya aura selalu muda gitu, ya sama jadinya sama aja dengan Rara gitu," kata Abdul.

"Memang sih lebih baik di bilang Kakak dan adik. Keduanya memang mempesona aura kecantikannya," kata Budi.

"Kayanya kita ini menilai sesuatunya berlebihan atau tidak, ya memuji atau menggobal gitu?!" kata Abdul.

"Ya sekedar obrolan saja sih. Emangnya orang yang kita omongin ada di sini?!" kata Budi.

"Memang sih orang yang kita omongin tidak ada di sini. Ok lah sekedar obrolan pemuda pemuda yang jomlo dan juga hanya lulusan SMA saja," kata Abdul.

"Memang pemuda jomlo dan juga lulusan SMA saja," kata Budi menegaskan omongan Abdul.

Abdul melihat lembaran koran di meja, ya di ambil dengan baik lembaran koran tersebut. Budi mengambil tahu goreng dan cabe rawit di piring di meja, ya di makan dengan baik tahu goreng dan cabe lah.

"Foto artis cewek, ya hamil," kata Abdul.

"Memang sih itu foto di koran, ya artis cewek yang hamil. Beritanya sama dengan di Tv," kata Budi.

Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik.

Abdul menaruh lembaran koran di meja.

"Artis cewek yang hamil, ya suaminya artis bisalah mengurus dengan baik istrinya yang hamil itu. Bercukupan hartanya," kata Abdul.

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Ya nama juga artis kaya," kata Budi.

"Ada sebuah kisah tentang ibu muda yang hamil, ya kerja keras demi kehidupannya. Suaminya kerja sih, ya gajinya kecil sama dengan istrinya. Nama juga lulusan SMA. Sampai waktunya, ya ibu muda itu melahirkan anaknya dengan baik. Kehidupan di jalankan dengan baik, ya dengan keadaannya orang miskin yang berusaha mampu, ya menanggulangi seluruh urusan dengan baik," kata Abdul.

"Nama juga kisah orang miskin yang berusaha keluar dari kemiskinan jadi orang mampu, ya beda dengan orang kaya sih," kata Budi.

"Ya sudahlah. Lebih baik main catur saja!" kata Abdul.

"Ok main catur!" kata Budi.

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Abdul menyusun dengan baik bidak catur di papan catur. Keduanya main catur dengan baik.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK