"Mimpi," kata Budi.
"Emangnya ada apa dengan mimpi...Budi?!" kata Eko.
Eko mengambil tahu goreng di piring, ya berserta cabe rawit di piring di meja, ya di makan lah thu goreng itu beserta cabe lah.
"Aku selalu bermimpi menjadi orang kaya, ya keluar dari kemiskinan," kata Budi.
Budi mengambil tahu goreng, ya beserta cabe di piring di meja, ya di makan lah tahu goreng beserta cabe lah.
"Mimpi jadi orang kaya, ya aku juga sama sih Budi untuk keluar dari kemiskinan. Aku terus berusaha menjadi orang mampu," kata Eko.
"Aku sama Eko. Aku berusaha menjadi orang mampu. Walau bantuan dari pemerintahan ada, ya tapi aku di ajarkan sama orang tua untuk menjadi orang yang tidak terlalu berharap bantuan pemerintahan. Selama masih ada ke dua tangan dan kaki, ya sempurna. Aku berusaha sebaik mungkin menjadi orang yang mampu, ya keluar dari kemiskinan dengan kerja dan kerja, ya kerjanya sangat keras sekali sampai menghasilkan sesuatu yang berbuah manis," kata Budi.
"Orang tua membimbing kita dengan baik kan Budi?!" kata Eko.
"Iyalah. Orang tua membimbing aku dengan baik," kata Budi.
Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi sih.
"Sekarang ini yang harus aku jaga ialah mimpi seorang gadis yang aku cintai," kata Eko.
Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. Budi, ya menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Eko. Dulu bermimpi mendapatkan jodoh yang baik, ya ternyata dari usaha dan doa, ya mendapatkan cinta seorang cewek yang baik...Purnama. Maka itu Eko berusaha menjaga mimpi dari seorang cewek yang menaruh harapan besar pada Eko, ya membimbing Purnama. Karena Eko menjadi pemimpinnya Purnama," kata Budi.
Eko menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Aku memang harus bijaksana dalam menjalankan hubungan cinta ku pada Purnama yang menaruh harapan besar pada ku, ya agar Purnama di bimbing aku dengan baik karena aku pemimpinnya dalam urusan rumah tangga nanti," kata Eko.
"Sedang aku masih bermimpi, ya mendapatkan cewek yang mau di ajak urusan cinta, jadi pacar dan istri lah," kata Budi.
"Aku mengerti keadaan Budi," kata Eko
Eko mengambil gitar di samping kursi, ya di mainkan lan gitar. Eko dan Budi bernyanyi, lagunya Base Jame.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi dengan judul 'Bermimpi' :
Ingin apa aku ini, tak pernah mengerti
Sampai kini kusadari aku tetap tak perduli
Hanya aku jalani hidup ini, ho-eoo yee
***
Eko dan Budi, ya selesai bernyanyi, ya Eko selesai bermain gitarnya.
"Mimpi itu tujuannya untuk bahagia kan Budi?!" kata Eko.
"Iyalah. Mimpi tujuannya untuk bahagia. Kalau bisa sih mimpi jadi kenyataan gitu," kata Budi.
"Memang sih, mimpi bisa jadi kenyataan. Banyak yang telah membuktikan dari mimpinya menjadi kenyataan," kata Eko.
"Salah satu contohnya : orang yang ingin menjadi penyanyi. Dengan usaha keras dan di sertai doa, ya pada akhirnya jadi penyanyi yang luar biasa di panggung yang megah," kata Budi.
"Jadi bintang, ya bisa di bilang artis," kata Eko.
"Sedangkan aku dan Eko, ya masih bermimpi urusan menjadi penyanyi," kata Budi.
"Karena pilihan kita, ya sekedar menyanyi saja. Kita sibuk menanggulangi urusan ekonomi kita dengan kerja setelah lulus dari bangku SMA. Tujuannya segera keluar dari keadaan kemiskinan untuk menjadi orang mampu," kata Eko.
Eko menaruh gitar di samping kursi.
"Pada akhirnya usaha kita berhasil, ya keluar dari kemiskinan menjadi orang mampu. Impian jadi penyanyi, ya jadinya sekedar saja," kata Budi.
"Lebih baik main catur!" kata Eko.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja.
"Ok main catur!" kata Budi.
Budi dan Eko menyusun bidak catur dengan baik di papan catur. Keduanya, ya main catur dengan baik lah.
No comments:
Post a Comment