"Gorengan," kata Eko.
Eko mengambil tahu gorengan di piring, ya beserta dengan cabe rawit, ya di makan dengan baik tahu goreng dan cabe rawit. Budi, ya ke dalam rumah langsung ke dapur untuk membuat kopilah.
"Tahu goreng ini memang enak," kata Eko.
Eko mengambil tahu goreng dan juga cabe rawit di piring, ya di makan dengan baik. Budi selesai membuat kopi, ya kopi di bawa ke depan rumah. Di depan rumah, ya Budi menaruh kopi di meja dan berkata Budi "Kopinya Eko!"
"Iya," kata Eko.
Budi duduk dengan baik, ya mengambil bakwan goreng dan juga cabe rawit, ya di makan dengan baik. Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya segera di minum kopi.
"Eko. Putri duyung itu ada apa tidak ya di daerah sini, ya pantai yang masih wilayah Lampung?!" kata Budi.
Eko menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Cerita putri duyung pantai di wilayah Lampung, ya gak ada sih," kata Eko.
"Kenapa cerita putri duyung berkembang sangat baik sampai-sampai di buat sinetron sampai filmnya?" kata Budi.
"Karena menceritakan sosok cewek yang cantik, ya setengah ikan sih. Awal cerita kan berasal mitos ini dan itu," kata Eko.
"Kisah cinta putri duyung, ya bagus sih," kata Budi.
Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi.
"Memang kisah putri duyung, ya kisah cintanya bagus sih. Apalagi cerita kisah putri duyung yang misterinya, ya putri duyungnya predator. Serem banget," kata Eko.
Budi menaruh gelas berisi kopi, ya di meja.
"Memang sih aku akui sih cerita misterinya putri duyung, ya predator....bagus sih. Serem pokoknya," kata Budi.
"Kalau aku buat cerita tentang putri duyung, ya cerita seperti ini. Aku dan Budi, ya Abdul juga ada sih. Kita bertiga ke pantai, ya nginep di pantai gitu...bisa di bilang kemping di pinggir pantai. Aku bertemu denga putri duyung, ya di pinggir pantai di wilayah Lampung ini. Pertemuan ku itu hanya sejenak saja. Putri duyung, ya pergi meninggalkan aku, ya berenang mengarungi lautan yang luas kembali ke rumahnya yang berada di dasar lautan. Aku menceritakan kisah bertemu dengan putri duyung sama Budi dan Abdul, ya ternyata Budi dan Abdul tidak percaya dengan cerita ku. Jadi cerita ku di anggap misterilah, ya mitos gitu tentang putri duyung. Gimana Budi dengan cerita ku?!" kata Eko.
"Cerita Eko, ya bagus sih. Misteri putri duyung, ya mitos," kata Budi.
"Kelanjutannya ceritanya. Aku bertemu dengan cewek di jalan, ya mirip dengan putri duyung yang aku temui di pinggir pantai, ya wilayah Lampung lah. Cewek itu ternyata bukan putri duyung, ya hanya mirip saja wajahnya. Aku pun berteman baik dan pada akhirnya menjalin hubungan cinta, ya pacaran," kata Eko.
"Dari misteri cerita putri duyung, ya mitos.....menjadi realita kehidupan. Cewek yang mirip wajahnya. Kadang hal tentang kemiripan wajah, sering terjadi di dunia kenyataan. Seperti cerita tentang cewek yang telah lama meninggal dunia, ya cowoknya menemukan penggantinya dengan menemukan cewek yang mirip dengan wajah ceweknya yang lama meninggal," kata Budi.
"Kembar tapi lain orangtuanya," kata Eko.
"Benar-benar misterinya kehidupan," kata Budi.
"Antara iya dan tidak," kata Eko.
"Sama halnya dengan pemuda yang mampu mendengarkan suara roh. Ya misteri sih. Antara iya atau tidak," kata Budi.
"Kalau cerita tentang pemuda yang dapat mendengarkan suara roh itu benar. Gimana Budi?!" kata Eko.
"Ya berarti ilmu gaib itu ada untuk kita bisa berbicara dengan roh, ya mencari tahu kebenaran masa lalu dan masa depan tentang peradaban manusia yang di tulis di kitab-kitab ajaran agama," kata Budi.
"Ilmu gaib. Bagi yang percaya, ya menyakini kebenarannya. Bagi yang tidak percaya, ya tidak ada masalah," kata Eko.
"Ya sudahlah Eko lebih baik kita main catur saja!" kata Budi.
"Ok main catur!" kata Eko.
Budi telah mengambil papan catur di meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Budi dan Eko menyusun dengan baik, ya bidak catur di papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment