Lirik lagu yang di nyanyikan Indro :
Sayup kudengar melodi cinta yang menggema
Terasa kembali gelora jiwa mudaku
Karena tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut
***
Indro selesai menyanyikan lagu Kopi Dangdut dan juga main gitar. Dono selesai urusan kerjaanya, ya ke halaman belakang.
"Indro bagus menyanyi lagu Dangdut," kata Pujian Dono.
Dono duduk sih dengan baik.
"Ah...Don biasa aku menyanyi lagu Dangdut. Masih banyak yang lebih baik dari aku," kata Indro.
"Aku paham omongan mu Indro. Memang banyak yang pinter menyanyi lagu dangdut. Contohnya : artis yang mempopulerkan lagu yang Indro nyanyikan itu," kata Dono.
"Generasi muda mudi yang ikut lomba menyanyi, ya pada akhirnya menunjukkan kualitas dan kuantitas diri mereka menjadi sosok bintang luar biasa yang pantas di puja penggemarnya," kata Indro.
"Tujuannya tetaplah sama. Perubahan ekonomi keluarga. Kaya dan terkenal," kata Dono.
"Mengejar kelayakan hidup. Ya jauh dari kemiskinan. Miskin kan menderita kekurangan ini dan itu," kata Indro.
"Acara di Tv itu kebanyakkan menggerakkan sektor ekonomi dengan baik," kata Dono.
"Kenyataannya memang begitu sih Don. Acara Tv menggerakkan sektor ekonomi dengan baik!" kata Indro yang menegaskan omongan Dono.
"Indro aku pinjam gitarnya. Aku ingin menyanyikan lagu yang aku sukai!" kata Dono.
"Nei Don!" kata Indro menyerahkan gitar pada Dono.
Dono mengambil gitar dan segera memainkan gitar dengan baik dan menyanyikan lagu yang berjudul Lebih Baik Sakit Gigi. Indro ikut menyanyi juga dengan baik.
Lirik lagu yang di nyannyikan Dono :
Putus lagi jalinan kasih sayangku dengannya
Cuma karena rupiah
Lalu engkau berpaling muka
Tak mau menatap lagi
***
Sampai lagu selesai di nyannyikan Dono, ya gitar berhenti di mainkan. Indro juga berhenti menyanyi.
"Kita ini generasi yang mengikuti perubahan zaman dengan baik ya kan Don?" kata Indro.
"Bisa di bilang begitu sih," kata Dono.
"Don aku ingin tanya sesuatu," kata Indro.
"Tentang apa?" kata Dono.
"Tentang Roh," kata Indro.
"Indro. Roh lagi Roh lagi," kata Dono.
"Sekedar saja sih Don. Obrolan saja!" kata Indro.
"Ok," kata Dono.
"Roh itu pinter bernyanyi apa enggak?" tanya Indro.
"Roh pinter bernyanyi sama seperti manusia yang pinter bernyanyi. Roh juga pinter membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Merdu pokoknya!" kata Dono.
"Roh pinter bernyanyi dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Kenapa aku tidak bisa mendengarkan suara Roh sama dengan manusia lain. Kecuali Dono bisa mendengarkannya!" kata Indro.
"Masih aja Indro. Ingin mendengarkan suara Roh. Nanti juga bisa mendengarkan Roh!" kata Dono.
"Jadi aku bisa mendengarkan suara Roh Don. Kapan Don?!" kata Indro yang antusias banget.
"Ketika Indro di ambang kematian. Di tanya sama Roh amal baik dan buruknya dengan baik," kata Dono dengan tegas.
"Kalau itu mah, ya tidak perlu di omongin Don. Aku ingin umur panjang. Masih ingin menikmati hidup," kata Indro.
"Indro sendiri yang bertanya tentang Roh pada aku. Ya aku jawab dengan sebenarnya," kata Dono.
"Ya sudahlah Don tidak perlu di bahas lebih jauh. Lebih baik kita nonton Tv!" kata Indro.
"Ok nonton Tv!" kata Dono.
Dono dan Indro beranjak dari duduknya di halaman belakang, ya masuk ke dalam rumah. Kasino di ruang tengah, ya sedang asik nonton Tv yang acara lomba menyanyi yang populer gitu. Dono menaruh gitar di meja makan. Indro dan Dono ke ruang tengah, ya duduk bersama Kasino menonton Tv yang acaranya bagus banget gitu.
"Apa pendapat Dono dan Kasino dengan penampilan bintang malam ini di perlombaan menyanyi?" tanya Indro.
"Menurut ku bagus sih," kata Dono.
"Aku juga sama pendapatnya dengan Dono. Ya bagus sih!" kata Kasino.
"Memang bagus. Bintang cowoknya ganteng dan keren banget, ya bisa menggoda peserta cewek yang cantik. Apa mungkin jadi jatuh hati ya?" kata Indro.
"Kemungkinan itu ada," kata Dono.
"Omongan Dono benar. Kemungkinan itu ada," kata Kasino menegaskan omongan Dono.
"Kemungkinan ada sih," kata Indro.
Indro, Kasino dan Dono terus menonton acara Tv yang bagus itu, ya menghibur banget gitu.
No comments:
Post a Comment