"Hari melelahkan. Usahaku hari ini menjual madu, ya ada hasilnya. Ada yang membeli madu, ya untuk kesehatan," kata Yoga.
Yoga melihat buku di meja dan mengambilnya.
"Buku siapa ya?" kata Yoga berpikir dengan baik.
Yoga membuka buku tersebut dengan baik.
"Jangan-jangan buku teman baik ku Eko yang ketinggalan," kata Yoga.
Yoga memutuskan membaca buku tersebut dengan baik.
Isi buku yang di baca Yoga :
Petani sangat geram. Ladang miliknya lagi-lagi rusak. Itu akibat ulah binatang yang ada di hutan. Setiap malam, binatang-binatang itu bisa dengan leluasa mengambil buah yang di tanam petani.
"Aku harus membuat jebakan untuk menangkap binatang-binatang itu,” ucap Petani.
Petani lalu menggali sebuah lubang yang dalam. Saat sedang bekerja, ada setan yang mendatanginya. Setan lalu menawarkan diri untuk membantu Petani, tetapi dengan sebuah syarat.
“Aku akan membantumu, tetapi kita bagi dua binatang yang masuk ke dalam perangkapmu.” ujar Setan.
“Baiklah, aku akan membagi dua denganmu,” jawab Petani.
Ia menyetujui usul Setan. Ia takut dengan Setan.
“Tidak, akulah yang akan membuat peraturan. Binatang betina yang masuk perangkap ini akan menjadi milikku, sedangkan binatang jantan yang masuk ke dalam perangkap ini akan menjadi milikmu,” ucap Setan.
Petani tak bisa menolak permintaan Setan. Setan akan sangat marah jika keinginannya tak di penuhi. Akhirnya mereka pun sepakat dengan syarat tersebut. Keesokan harinya, sudah ada beberapa binatang yang masuk perangkap. Binatang yang masuk perangkap rupanya binatang jantan semua. Hal itu membuat petani senang. Itu artinya akan ada banyak persediaan daging di rumahnya. Sementara Setan tak mendapatkan apa-apa hari itu. Hari berikutnya pun sama. Lagi-lagi hanya binatang jantan yang masuk perangkap. Hal itu membuat Petani senang.
“Tentu raja hanya binatang jantan yang masuk perangkap. Binatang jantanlah yang mencari makan, sementara binatang betina menunggunya di sarang mereka,” gumam Petani.
Petani sangat senang dengan apa yang ia dapatkan. Tanaman miliknya kini tak ada yang rusak lagi. Selain itu, ia mendapatkan persediaan makanan yang cukup banyak. Hingga suatu hari, musim panen tiba. Petani mengajak istrinya pergi ke ladang. Istrinya tak tahu bahwa di ladang terdapat lubang jebakan untuk binatang. Istri petani itu terperosok masuk ke dalam jebakan. Setan sangat girang.
“Akhirnya aku mendapatkan hewan betina,” ujar Setan.
“Itu bukan hewan, itu adalah manusia! Dia adalah istriku.” seru Petani.
“Aku tak peduli! Dia adalah hewan betina,” balas Setan.
Sungguh sedih hati Petani. Ia bingung bagaimana cara menyelamatkan istrinya dari Setan.
Dari dalam lubang, sang istri berseru, “Bapak, biarkan Setan mendapatkan haknya.”
“Kau dengar apa yang dia katakan?” ujar Setan.
Setan sangat senang. Ia langsung masuk ke dalam lubang itu untuk mengambil istri Petani. Tetapi, tiba-tiba istri Petani berseru,
“Bapak, ada binatang jantan yang masuk ke dalam perangkap! Jadi dia adalah milikmu!”
Setan tak mau menjadi budak Petani. Akhirnya ia pun melepaskan istri petani itu. Kecerdikan istri petani membuatnya selamat dari Setan.
***
Yoga terus membaca buku dengan baik sampai pesan moral yang di tulis di buku "Jangan pernah takut dengan masalah yang kamu hadapi. Hadapilah dengan tenang agar mendapatkan solusi yang baik."
Yoga memahami dengan baik apa yang telah ia baca dan buku di tutup, ya di taruh di meja.
"Cerita yang bagus, ya asalnya dari Kongo tertulis di buku sih," kata Yoga.
Yoga berpikir dengan kerjaanya menjadi seles jualan madu dan berkata "Semoga usahaku jualan madu besok, ya berhasil lagi menjual madu," kata Yoga.
Yoga pun beranjak dari duduknya dan ke kamarnya untuk menjalankan ibadah karena memang sudah waktunya sholat. Di luar rumah terdengar suara adzan.
No comments:
Post a Comment