"Enak kopinya," kata Indro.
Indro menaruh cangkir kopi di meja.
"Agnes," kata Kasino.
Kasino pun menaruh cangkir teh di meja. Indro yang mendengar omongan Kasino yang menyebut nama cewek, jadi aneh saja. Jadi Indro pun bertanya ke Kasino "Siapa Agnes?"
"Agnes. Bukan siapa-siapa?" kata Kasino.
"Ayolah Kasino....siapa Agnes itu?" kata Indro membujuk.
"Agnes, ya cewek," kata Kasino.
"Agnes, ya biasa yang menggunakannya nama itu cewek. Ayolah Kasino siapa Agnes itu?" kata Indro.
"Agnes itu. Cewek yang cantik, ya muslim kelihatannya?!" kata Kasino.
"Waduh bertele-tele amat cerita Agnes ini. Jangan-jangan artis lagi. Yang aku tahu, ya Agnes Monica," kata Indro.
"Kalau Monica aku tahu, ya temannya penulis," kata Kasino.
"Teman penulis zaman SMA, ya nama Monica. Iya juga ya. Sebenarnya itu siapa Agnes itu?" kata Indro.
"Mau tahu banget. Pada sudah mendekati, Indro!" kata Kasino.
"Artis. Cek di Hp ah siapa Agnes, tujuannya menebak Agnes yang di pikirkan Kasino, sampai menyebut namanya....kaya orang jatuh cinta saja pada seorang cewek gitu?!" kata Indro.
Indro membuka jaringan di internet di Hp dan menulis nama Agnes di kolom pencarian di jaringan Google. Dengan cepat muncul Agnes yang ini dan itu. Indro membaca dengan baik beberapa artikel yang terbaru. Sampai menemukan yang kemungkinan mendekati gitu.
"Ooooo. Agnes, peserta Academy Pop dari Malang toh!" kata Indro.
"Nah itu tahu siapa Agnes," kata Kasino.
Indro menghentikan pencarian di jaringan internet di Hp-nya.
"Memang sih....aku akui Agnes itu cantik. Tapi kenapa Kasino menyebutnya?!" kata Indro.
"Cuma kepikiran saja dan menyebutnya," kata Kasino.
"Cuma sebatas itu. Aku kirain beneran suka sama Agnes, kaya Dono juga. Nanti tuh nama di pakai jadi bahan tokoh dalam tulisan di Blognya," kata Indro.
"Cuma terkesan sama cewek cantik boleh kan. Tapi tidak di laksanakan," kata Kasino.
"Itu kebiasaannya penulis saja terkesan sama cewek dan di puji cantik. Ya cewek senenglah sekedar pujian saja tapi niat untuk mengambil hati mana mau penulisnya," kata Indro.
"Kenyataan seperti itukan dalam kehidupan penulis. Penulis memuji teman ceweknya saja, tapi tidak ingin mengambil hatinya. Cuma pujian menyenangkan cewek. Ya cewek ya senenglah di puji cowok," kata Kasino.
"Cewek memang senenglah di puji cantik, apalagi dari cowok," kata Indro menegaskan omongan Kasino.
Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv. Di luar rumah hujan yang rintik-rintik jadi deras banget, ya keadaan jadi dingin banget. Dono di ruang tamu sedang asik baca buku.
"Bagaimana pendapat Kasino dengan penampilan peserta Academy Pop Indosiar?" kata Indro.
"Pertanyaan yang bagus. Pendapat ku, ya bagus lah penampilannya!" kata Kasino.
"Bagus toh. Bagaimana dengan peserta Indonesian Idol, penampilannya?" kata Indro.
"Masih proses yang itu mah. Sama aja sebenarnya. Bagus!" kata Kasino.
"Bagus toh. Ok. Bagus!" kata Indro.
Indro dan Kasino fokus nonton Tv. Dono tetap serius baca buku di ruang tamu. Hujan di luar rumah masih deras sekali, ya tetap keadaan jadi dingin sih.
"Tasya," kata Indro.
Kasino mendengar omongan Indro, ya aneh menyebut nama cewek Tasya, jadi bertanya "Tasya siapa Indro?"
"Tasya aja Kasino tidak tahu?!" kata Indro.
"Tasya.....peserta Academy Pop, ya Indro?!" kata Kasino.
"Salah," kata Indro.
"Ini mah jatuhnya permainannya Indro," kata Kasino.
"Tadi Kasino, kan permainan Kasino," kata Indro.
"Iya deh. Satu samalah. Paling juga nama tokoh cewek di sinetron di ANTV," kata Kasino.
"Benar sekali. 1000 poin Kasino!" kata Indro.
"Seperti biasa kan!" kata Kasino.
"Yo,....i," kata Indro.
Indro dan Kasino kembali fokus nonton Tv yang acaranya bagus gitu. Dono tetap asik baca buku di ruang tamu. Keadaan di luar, ya masih hujan tapi tidak deras lagi.
No comments:
Post a Comment