"Don, aku ingin pendapat mu tentang sesuatu?!" kata Indro.
"Apa itu?" kata Dono.
"Ada pejabat yang jadi sekarang ini, ya dulu suaminya yang menjabat dan sekarang istrinya. Dulu Bapaknya yang menjabat dan sekarang anaknya yang menjabat. Gimana pendapatmu Don?!" kata Indro.
"Hidup silih berganti. Siapa yang mampu di persilakan duduk jadi pejabat dan memimpin negeri ini?! Contohnya : yang bangun negeri ini....Ir. Soekarno pada masa lalu. Lalu anaknya mampu jadi pemimpin Ibu Megawati. Di sebut dinasti politik tidak ada masalah itu mah. Asalkan mampu saja memimpin. Itu saja sudah cukup. Manusia itu makluk yang merencanakan sesuatu jadi kenyataan. Jika yang di usahakan jadi kenyataan sesuai dengan rencana, ya sebenarnya di kabulkan Tuhan. Harus di sadari bagi manusia yang selalu berusaha dan berdoa," kata Dono.
"Jadi tidak masalah toh. Harus mampu jadi pemimpin toh. Itu saja memang sudah cukup sih," kata Indro.
"Ada bahan obrolan yang lain?" kata Dono.
"Ada sih!" kata Indro.
"Apa itu?" kata Dono.
"Don. Sebenarnya bisa bicara dengan Roh kan?" kata Indro.
"Iya. Memang ya kenapa?" kata Dono.
"Kalau semua ini benar. Apa mungkin dapat meruntuhkan seluruh ajaran di muka bumi ini yang di warisan turun menurun, yang cerita tentang ajaran itu yang begini dan begitu dengan tujuan ini dan itu?" kata Indro.
"Ya.....tidak mungkin runtuhlah tuh ajaran di muka bumi yang berkembang turun menurun. Harus di lihat dari banyak manusia yang mempercayai ajaran yang di yakini di muka bumi," kata Dono.
"Iya juga ya, tidak mungkin. Berarti tetap sesuai ajaran yang di yakini manusia, walau kebenaran itu ada, ya Dono bisa bicara dengan Roh!" kata Indro.
"Manusia itu makluk yang berpikir. Apa baik untuk dirinya dan apa tidak baik untuk orang lain? Untuk orang sadar. Kalau tidak sadar sih, ya menghancurkan orang lain demi keuntungan diri sendiri dan kelompok," kata Dono.
"Manusia itu makluk yang berpikir. Percaya Dono bisa bicara dengan Roh, ya boleh. Tidak percaya bahwa Dono tidak bisa bicara dengan Roh, ya boleh juga!" kata Indro.
"Mana baiknya sih pilih dengan baik. Aku cuma cerita saja!" kata Dono.
"Aku mengerti, Don. Cuma cerita saja!" kata Indro.
"Sudahlah tidak perlu di bahas panjang lebar. Aku main game saja ah. Biasa nikmatin hidup!" kata Dono.
"Iya, aku lebih baik nonton Tv lagi!" kata Indro
"Emmmm," kata Dono.
Dono main game di Hp-nya. Indro ke ruang tengah untuk kembali nonton Tv. Ya acara Tv bagus sih, jadi Indro fokus nonton acara Tv yang bagus itu. Kasino, ya masih sibuk di tempat kerjaannya urusan kerjaanlah.
No comments:
Post a Comment