"Kasino," kata Indro.
"Apa?" saut Kasino, ya berhenti main game di Hp-nya.
"Walikota yang sekarang ini baik Kasino. Dana bantuan orang miskin nyape ke orang miskin. Kaya acara artis....bagi-bagi rezeki ke orang miskin," kata Indro.
"Kebaikan orang selalu di bicarakan terus menerus, ya di ulang-ulang. Baik itu," kata Indro.
"Emang baik. Kan program kerjanya pemerintahan berjalan dengan baik. RT-nya sendiri yang nganter ke rumah orang miskin. Tinggalnya orang miskin itu, ya tanah ya numpang sih," kata Indro.
"Kalau tinggalnya di tanah orang sih, ya miskin lah. Namanya bertahan hidup dari keadaan. Gimana ya, hidup sekarang ini.....tanah di kuasai orang kaya. Lahir dari kemiskinan, ya berusaha untuk bisa mengubah nasif. Ada yang berhasil ada juga yang gagal. Namanya berlomba-lomba dengan kepintaran," kata Kasino.
"Hanya kepintaranlah dapet mengubah nasif. Contoh sederhana. Awalnya tidak punya motor, ya orang miskin. Berusaha keras kerja di perusahaan....lulusan SMA. Sungguh-sungguh kerja, ya bisa beli motor," kata Indro.
"Memang banyak sih data seperti itu. Malahan yang lulus SMA itu, ya terus tekun berusaha bekerja di perusahaan. Karena telah cukup tabungannya, ya kredit rumah," kata Kasino.
"Mampu kredit rumah kan. Dilihat ekonomi keluarga mulai baik, ya makan dan minumnya. Baru tempat tinggalnya. Itu semua kan karena gajinya....itu di perusahaan itu gede," kata Indro.
"Gaji gede itulah yang cepat mengubah nasif seseorang," kata Kasino menegaskan omongan Indro.
"Itu kalau di lihat data keberhasilan. Kalau data kegagalan sih, ya lulusan SMA, ya cukup makan dan minum....walau tinggal di kontrakan ya masih bersyukur dari pada gelandangan," kata Kasino.
"Yang lulusan Sarjana pun, ya ada data keberhasilannya dan juga ada data kegagalannya. Ya.....tidak jauh beda dengan lulusan SMA. Semua itu, karena keadaan. Banyak manusia. Ya berlomba-lomba ke satu tujuan, ya kaya. Pemerintahan membuat program ini dan itu, ya menanggulangi masalah manusia yang banyak itu, yang terjebak keadaan yang miskin," kata Kasino.
"Memang benar sih terjebak keadaan yang miskin. Kaya itu enak banget. Orang tua ya kaya, punya harta tanah....di usaha kan ini dan itu, jadinya tetap kaya," kata Indro.
"Itu sih datanya banyak. Sekeling kita ini tetangganya orang kaya. Dari pekerjaannya di pemerintahan sampai di swasta," kata Kasino.
"Sudahlah Kasino....ngobrolnya aku ingin nonton Tv!" kata Indro.
"Iya," kata Kasino.
Kasino, ya melanjutkan main game di Hp-nya....ya di ruang tamu. Indro, ya pindah duduknya ke ruang tengah di mana Dono sedang asik nonton Tv.
"Don...lagi asik nonton acara Tv....Rezeki Anak Sholeh?!" kata Indro.
"Iya. Acaranya Tv-nya bagus. Bagi-bagi rezeki," kata Dono.
"Acara Raffi Ahmad, ya bagus deh," kata Indro.
Indro dan Dono menonton acara Tv sampai selesai. Tiba-tiba adzan isya terdengar, ya Dono, Kasino dan Indro meninggalkan kegiatannya untuk sholat isya berjamaah di rumah saja. Sholat isya berjalan dengan baik. Setelah itu. Dono, Kasino dan Indro nonton Tv lagi. Ya acara Tv di ganti gitu ke chenel yang lain yang acara Tv yang bagus gitu.
"Cinta itu kadang harus di lepaskan, kalau tidak bisa bersama....ya kan Don, Kasino?!" kata Indro.
"Kadang memang harus dilepaskan, kadang harus di pegang erat itu cinta agar tidak lepas," kata Dono.
"Cinta itu harus di pegang erat, karena memang sungguh mencintai....tidak ingin terlepas dari cinta itu," kata Kasino.
"Mengejar cinta itu menyenangkan. Yang tidak menyenangkan, ya gagal mendapatkan cinta. Sakitnya di dalam hati itu....bukan main sakitnya," kata Indro.
"Namanya...juga patah, gimana lagi. Obat ya ya cari penggantinya yang bisa menerima apa adanya," kata Dono.
"Mengejar cinta lagi itu mah. Kalau gagal lagi, ya patah hati lagi. Sakit lagi deh," kata Kasino.
"Capek...ngejar cinta. Lebih baik menunggu cinta itu datang," kata Indro.
"Kalau dateng, kalau enggak. Jomlo abadi," kata Dono.
"Cinta itu di kejar tapi mengejarnya biasa-biasa aja. Seperti teman saja. Kan ada acara Tv....yang memberikan arahan tentang cinta. Teman Tapi Cinta," kata Kasino.
"Iya juga ya. Itu acara memang bagus sih. Program acaranya Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar," kata Indro.
"Itu acara, gaya anak muda sekarang. Anak muda melenial," kata Dono.
"Sudah...bahas cinta tidak ada habis-habisnya. Fokus nonton Tv!" kata Indro.
"Oke," kata Dono.
"Idem," kata Kasino.
Ketiganya, ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget gitu. Saat iklan di Tv.
"Don, Kasino apa tanggapanmu...tentang acara Tv, ya 'Ku Lepas Dengan Ikhlas'?!" kata Indro.
"Bagus. Drama musikalnya," pujian Dono.
"Aku juga sama. Bagus saja!" kata Kasino.
"Cuma itu saja Don, Kasino...tidak ada kritikan gitu?!" kata Indro.
"Gimana ya. Sudah usahain sebaik mungkin, jadi hasilnya bagus," kata Dono.
"Sama aja aku....juga," kata Kasino.
"Ya sudahlah....aku akui juga bagus. Karena di bintangi oleh artis Lesti dan Risky Billar," kata Indro.
"Sipp," kata Dono.
"Idem," kata Kasino.
Ketiganya pun fokus kembali nonton Tv yang acara Tv yang bagus banget.
No comments:
Post a Comment