Ada sebuah patung kecil, ya mirip patung budha....di letakkan di lantai teras rumah. Dono mengambil patung budha di lantai di teras rumah.
"Siapa yang menaruh patung budha di sini?" kata Dono.
Dono mencari orang yang menaruh patung di lantai di teras rumah. Ternyata keadaan sepi banget.
"Jangan-jangan ulah Indro dan Kasino. Tanya dulu ah!" kata Dono.
Dono pun masuk rumah dan menutup pintu. Payung pun di taruh di meja sana Dono, ya Dono kembali baca buku lagi. Kasino menyelesaikan urusannya di belakang ngurus tanaman di pot jadi istirahatlah, ya langsung ke ruang tamu. Indro yang menyelesaikan urusan kerjaannya di kamarnya, ya keluar dari kamarnya dan duduk di ruang tamu.
Kasino dan Indro duduk di ruang tamu. Kasino, ya melihat patung budha di atas meja dan juga Indro.
"Don, patung budha ini punya kamu?" tanya Kasino sambil memegang patung budha tersebut.
Dono menghentikan baca bukunya dan berkata "Bukan sih. Tapi Sebenarnya aku ingin bertanya pada kalian berdua tentang patung budha yang aku temukan di teras rumah, ya tergeletak di lantai!"
"Jadi bukan milik Dono. Di temukan di teras depan rumah. Ya Sebenarnya juga ini bukan milik aku dan juga aneh juga di taruh di lantai di teras rumah...ini patung kaya tidak ada kerjaan aja mengerjai orang," kata Kasino.
"Patung budha di pegang Kasino, bukan aku pemiliknya. Males koleksi patuh budha itu, orang aku orang Islam bukan orang budha," kata Indro.
Kasino menaruh patung di meja.
"Jadi siapa pemilik patung budha ini?" kata Dono dengan penuh tanda tanya.
Tiba-tiba terjadi suatu yang aneh sekali pada Dono, Kasino dan Indro, ya tiba-tiba ada di candi Borobudur, ya duduk di can di sih.
"Don, Kasino....kita dimana?" kata Indro yang panik dengan keadaan.
"Iya, ini di mana ya?" kata Kasino.
"Kita berada di mana ya? Padahal tadi di rumah?" kata Dono.
Ketiganya melihat keadaannya lingkungan sekitar dan akhirnya ketiganya berkata bersamaan "Kita di atas candi Borobudur".
Karena senang berada di atas candi Borobudur, ya Dono, Kasino dan Indro menikmati keadaan dengan sepuasnya. Dono yang puas melihat Candi Borobudur, ya duduk lah. Kasino dan Indro mengikuti Dono, ya duduk.
"Kasino, Indro....ternyata kaya hidup lebih berarti ya kalau keluar dari rumah," kata Dono.
"Iya, hidup ini harus di nikmati," kata Kasino.
"Rasa hidup melihat keindahan, kalau di lihat dari candi Borobudur yang kita dudukkin," kata Indro.
"Semenjak wabah virus corona, jarang kita jalan-jalan. Kita harus mengikuti anjuran sistem kerja pemerintahan harus di rumah aja agar tidak terkena virus conona," kata Dono.
"Bener omongan Don. Gara-Gara virus corona, tidak bisa main ke mana-mana," kata Kasino menegasin omongan Dono.
"Iya, Gara-Gara virus corona...jadi jarang jalan ke sana ke sini. Entah sampai kapan wabah ini virus corona ini selesai?" kata Indro.
"Karena kita sudah di atas candi Borobudur, ya nikmatin aja keadaan ini," kata Dono.
"Nikmatin aja," kata Kasino dan Indro bersamaan.
Ketiganya pun sepakat, jadi terus menikmati keadaan dengan berjalan-jalan di sekitar area candi Borobudur sampai Ketiganya kecapeaan gitu karena Ketiganya lagi menjalankan puasa ramadhan jadi tiduran di candi Borobudur untuk menghilangkan rasa capek, haus dan lapar. Ya pada akhirnya ketiganya ketiduran.
***
"Dono, bangun Don... waktunya buka puasa, sebentar lagi adzan magrib," kata Kasino.
"Iya, waktunya buka puasa," jawab Dono sambil bangun tidur di sofa di ruang tamu.
Dono pun jadi bingung dengan keadaan dirinya.
"Kok aku di rumah. Aku berada di candi Borobudur," kata Dono.
Kasino, ya bingung aja denger omongan Dono yang merasa dirinya berada di candi Borobudur.
"Astagfirullahaladzim. Aku mimpi. Ini pasti gara-gara aku aku baca buku sejarah tentang candi Borobudur yang berada di Magelang, Jawa Tengah," kata Dono.
Kasino melihat buku sejarah tentang candi Borobudur di sofa dan berkata "Ya... mimpilah Don, kamu berada di candi Borobudur".
"Hanya mimpi. Ayo, kita buka puasa!" kata Dono.
"Emm," kata Kasino.
Kasino bersama Dono, ya ke ruang makan untuk berbuka puasa dan Indro, ya sudah ada di ruang makan. Selembar foto Dono, Kasino dan Indro, ya berada di candi Borobudur terselip di buku sejarah tentang candi Borobudur. Adzan magrib di kumandangkan dari mesjid. Dono, Kasino dan Indro mendengarkan suara Adzan dari mesjid ke rumah, setelah itu langsung deh berbuka puasa.
No comments:
Post a Comment