Seekor ular berwarna hitam, ya bergerak ke arah Indro....yang sedang buah air kecil di balik pohon yang rindang.
"Indro, cepat buang air kecilnya. Sebelum sore kita sudah sampai di tujuan!" kata Dono.
"Iya, bentar lagi...," saut Indro.
"Sabarlah..Don," kata Kasino.
"Iya...iya," kata Dono.
Ular pun menunjukkan dirinya di hadapan Indro yang beres buang air kecil.
"Ular....," teriak Indro.
Indro pun berlari dengan cepat untuk menjauh. Ya...Ular sempat menyerang sih, tapi gagal gitu. Dono dan Kasino terkejut dengan teriakan Indro gitu.
"Ada apa Indro?" tanya Dono.
"Ular yang besar banget," kata Indro.
"Ular...yang besar banget. Sebesar apa?" tanya Dono
"Sebesar apa?" tanya Kasino.
"Gede banget....sebesar Naga," kata Indro.
"Mana mungkin," kata Dono.
"Mana mungkin....," kata Kasino.
"Beneran Ularnya segede....Naga," kata Indro.
"Ah...bohong...Indro," kata Dono.
"Iya...kaya bohongan," kata Kasino.
"Beneran...," Indro menyakinkan teman-temannya.
Ular pun mendekati Dono, Kasino dan Indro. Ketiganya kaget melihat wujud Ular yang besar banget.
"Kabur," kata Dono, Kasino dan Indro bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro pun berlari dengan cepat banget menjauh dari Ular yang besar banget....seukuran Naga. Sampai di rumah tua, ya segera Dono, Kasino dan Indro menutup pintu rapat-rapat.
"Kaya kita sudah aman dari Ular besar itu," kata Dono.
"Iya," saut Kasino.
"Aman...aman," saut Indro.
"Kita sudah sampai di tujuan. Rumah di tengah hutan," kata Dono.
"Kalau...begitu....tinggal ambil...keris pusakanya," kata Kasino.
"Ayo segera ambil keris pusaka tersebut," kata Indro.
"Ayo!!!" saut Dono dan Kasino bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro pun bergerak ke ruangan di tengah-tengah rumah, yang ada batu besar yang tertancap keris pusaka.
"Itu kerisnya. Ayo kita cabut!" kata Indro.
"Ayo!!!" saut Dono dan Kasino bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro segera berusaha mencabut keris pusaka dari batu secara bergantian, tapi gagal. Tiba-tiba muncul makluk yang menyeramkan, ya kaya hantu penasaran gitu. Dono, Kasino dan Indro, ya ingin kabur sih tapi belum dapet keris pusaka....jadinya memberanikan diri ketiganya untuk menghadapi hantu penasaran. Dono, Kasino dan Indro kocar-kacir di rumah tua, ya di kejar hantu penasaran.
Sampai akhirnya Indro berhasil mencabut keris tersebut dan langsung di gunakan untuk mengusir hantu penasaran. Ya hantu penasaran kalah menghadapi Indro yang sakti madraguna karena kekuatan dari keris yang di pegang Indro.
"Hebat kamu...Indro bisa mengusir...si hantu sialan itu," pujian Dono.
"Iya...hebat kamu Indro," pujian Kasino.
"Indro...gitu," katanya yang membanggakan dirinya.
Dono, Kasino dan Indro pun keluar dari rumah tua tersebut. Saat pintu di buka. Ular besar di depan pintu.
"Ular...," teriak Dono, Kasino dan Indro bersamaan.
Tiba-tiba Ular yang besarnya sebesar Naga, ya berubah menjadi kecil banget...seukuran Ular yang masih bayi gitu.
"Kalau Ular sekecil ini aku tidak takut," kata Indro yang berani.
"Jangan-jangan karena keris yang kamu pedang Indro," kata Dono.
"Kayanya kekuatan keris pusaka...mengembalikan wujud Ular menjadi kecil," kata Kasino.
Indro pun menggunakan keris pusaka pada Ular yang ukurannya sudah kecil, ya kekuatan keris pun mengubah Ular jadi patung kayu.
"Wah....beneran karena kekuatan keris yang aku pegang ini mengubah Ular jadi patung kayu," kata Indro.
"Ternyata wujud...Ular yang mengejar kita...cuma patung kayu," kata Dono.
"Iya," saut Kasino.
Dono, Kasino dan Indro...segera meninggalkan rumah tua dengan berjalan cepat sebelum kemalaman di hutan. Sampai di mana mobil di parkirkan, ya di jalan masuk hutan....segeralah Dono, Kasino dan Indro masuk mobil. Dono pun membawa mobil dengan baik menuju rumah.
"Aku...senang berhasil mendapatkan keris ini," kata Indro.
"Iya," saut Kasino.
"Mungkin...udah keberuntungan kamu...Indro," kata Dono sambil nyetir mobil.
"Jadi...amanah Kakek ku telah selesai juga. Untuk mengambil keris pusaka yang tersimpan di rumah tua," kata Indro.
Sampai di rumah. Indro pun menyarungkan kerisnya dan menaruhnya di dalam kotak kayu yang terbuat dari kayu jati dan segera di simpan baik-baik di kamar.
Dono dan Kasino....ya nyantai minum kopi di ruang tengah. Indro yang selesai dengan urusannya menyimpan keris di kamarnya, ya segera duduk bersama Dono dan Indro...di ruang tengah untuk menikmati kopi yang enak banget.
***
Kasino, pun selesai membaca cerita yang di tulis Indro di Blognya Dono...di Hpnya Kasino.
"Indro, cerita kamu buat bagus," pujian Kasino.
"Iya...cuma ingin menghilangkan kejenuhan saja. Jadi aku menulis cerita yang aku sukai," penjelasan Indro.
"Selesai juga," kata Dono yang selesai mengetik di leptopnya.
Adzan pun terdengar, ya Adzan Isya. Dono pun menaruh leptopnya di kamarnya dan segera keluar dari rumah bersama Kasino dan Indro untuk pergi ke mesjid untuk melaksanakan sholat Isya berjamaah dengan warga sekitar di malam minggu yang tenang banget banget banget.
No comments:
Post a Comment