CAMPUR ADUK

Saturday, November 30, 2019

HANYA KEBOHONGAN

Dono sedang asik menonton film lewat Hpnya. Dengan seksama Dono memang serius memperhatikan alur cerita dari film yang di tontonnya. 

"Apa jangan-jangan semua ini ada rekayasa dari permainan manusia ya," kata Dono yang berpikir sambil menonton film.

Dono terus menonton film tersebut, ya memang masih berkaitan dengan terorisme dan kepahlawanan. Indro yang membaca buku dengan serius, akhrinya menyelesaikan baca bukunya. Lalu Indro menaruh bukunya di rak buku, dan bergerak menuju Dono berada di ruang tamu.

"Don lagi, asik nonton apa Don?" tanya Indro.

"Lagi nonton film yang kaitannya dengan terorisme," jawab Dono.

"Coba lihat," kata Indro.

"Coba lihat aja, sendiri nie," kata Dono.

Dono memberikan Hpnya ke Indro untuk menonton film yang di tontonannya. Indro dengan seksama nonton film tersebut dengan baik. 

"Bener-bener kehancuran terjadi. Pembunuhan manusia dan vidio pembunuhan di sebarkan ke seluruh dunia lewat jaringan apa pun?. Pengeboman terencana untuk menghancurkan, untuk membunuh warga, tujuannya menciptakan teror. Wartawan yang meliput secara diam-diam untuk mencari kebenaran tentang kelompok bersenjata, jadi target pembunuhan dari kelompok tersebut dan di bakar hidup-hidup di mana-mana, tujuan menciptakan lebih banyak ketakutan," kata Indro sambil nonton film.

"Ya..begitulah alur cerita filmnya," saut Dono.

"Tapi, kenapa terorime, selalu di kaitan dengan Islam gitu ya?" kata Indro yang memperhatikan tontonan film dengan seksama.

"Mungkin saja film tersebut di angkat dari isu yang berkembang di saat ini. Maka di angkatlah filmnya untuk menunjukkan kekejaman dari para kelompok bersenjata tersebut," tanggapan Dono.

"Tapi kalau selalu di kaitan dengan Islam, jadinya sih mencemarkan nama baik Islam kan?" kata Indro.

"Ya begitulah adanya. Karena yang punya istilah 'Jihat' adalah kebiasaan dari umat Islam," kata Dono.

"Padahal. Kejahatan di masyarakat sih lebih banyak dari agama lain. Tetapi selalu Islam yang jadi sorotan untuk di angkat filmnya, berdasarkan isu sana dan sini," kata Indro.

"Namanya juga orang nyari keuntungan dari isu terjadi di masyarakat. Kadang isu di buat kan untuk menaikan suatu produk yang akan di tayangkan lewat film gitu," penjelasan Dono.

"Kalau begitu Don, banyak berita tentang terorisme itu Hanya Kebohongan...saja," kata Indro.

"Ya...bisa jadi," kata Dono.

Indro pun memberikan Hp ke Dono.

"Don lanjutin aja nonton film di Hpnya, aku ada urusan main ke rumah Saskia," kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Indro pun keluar rumah dan mengucap salam "Assalamualaikum".

Dono pun menjawab "Waalaikumsalam".

Indro pun berjalan menuju rumah Saskia. Sedang Dono asik menonton film di Hpnya sampai selesai. Waktu pun cukup sore. Dono selesai juga menonton film di Hpnya.

"Alur cerita filmnya bagus," pujian Dono.

Dono pun menaruh Hpnya di kamar, lalu ke kebelakang untuk mandi. Selang berapa saat Dono sudah rapih, lalu Dono keluar rumah untuk main ke rumah Budi, ya...cukup jauh sih. Di tengah jalan Dono mampir ke mesjid untuk sholat ashar. Setelah itu baru melanjutkan perjalanan menuju rumah Budi.

Sampai di rumah Budi. Ternyata di samping rumahnya Budi, ada hajatan nikahan gitu. Niat awal cuma main ke rumah Budi di lanjutkan.

"Assalamualaikum," salam Dono.

Budi menunjukkan dirinya dan menjawab salam Dono "Waalaikumsalam, teman lama ayo masuk".

"Iya," saut Dono.

Dono pun masuk rumah Budi. Ya seperti biasa Dono dan Budi ngobrol banyak hal gitu sampai main catur. Waktu begitu cepat sekali menjelang malam. Azan magrib di kumandangkan. Ya Dono dan Budi keluar dari rumah ke mesjid terdekat untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah. Setelah sholat. Dono pun memutuskan untuk pulang. 

Sampai di rumah. Ternyata sudah waktunya sholat Isya karena memang azan di kumandangkan. Maka itu Dono yang baru sampai di rumah, melaksanakan sholat Isya di rumah. Baru setelah itu nonton Tv yang acara menghibur banget. 

Thursday, November 28, 2019

INGGIN KAYA

Seusai urusan kerjaannya, Awin pun hendak langsung pulang ke rumah. Saat pengkolan samping sekolahan SD ada penjual bakso, Pak Udin namanya. Awin mampirlah ke jualan baksonya Pak Udin.

"Pak biasa, tiga bungkus baksonya!" kata Awin.

"Iya, nak. Bapak siapkan," kata Pak Udin.

Awin menunggu dengan sabar di dalam kedai bakso Pak Udin.Ya Pak Udin sibuk membungkus baksonya. Satu persatu pelanggan dateng membeli baksonya Pak Udin yang terkenal.

"Udah malem gini, masih laris aja baksonya Pak Udin. Padahal sudah berjalan cukup lama jualan bakso Pak Udin. Saat itu aku masih SD kelas 2," kata Awin tapi di dalam hati.

Pak Udin selesai membungkus bakso pesan Awin dan segera Awin membayar pesanan baksonya ke Pak Udin dengan uang pas dan tak lupa mengucapkan "Terima kasih" sama Pak Udin.

Ya Pak Udin pun menjawabnya "Sama-sama".

Awin pun segera bergerak ke rumahnya. Sampai di rumah memang tidak ada orang, ya cuma Awin sendiri.

"Belum pada pulang orang rumah," kata Awin.

Awin pun segera makan baksonya sambil menonton Tv. Sedang kan dua bungkus di taruh di meja begitu saja.

"Bakso ini memang enak. Tapi memang kalah kenak baksonya Pak Sony. Padahal cuma perbedaan dari rasa bakso aja," kata Awin.

Awin terus menikmati baksonya.

"Apa aku jualan bakso aja ya? Tapi sudah banyak yang jualan bakso. Agak susah juga ya kalau lulusan SMP nyari kerjaan. Untung saja aku dapet kerjaan jadi kuli bangunan. Ya lumayan nyambung hidup," kata Awin.

Awin terus menikmati makan baksonya sambil nonton Tv. Saat acara Tv menayangkan megahnya istana dengan makan yang enak-enak. Awin terpukau pada tontonan yang di tontonnya.

"Kaya. Aku ingin kaya seperti raja. Hidup mewah dan makan yang enak-enak. Tapi kenyataannya aku cuma kuli bangunan. Ya untung bisa hidup dan terbebas dari kemiskinan. Nanti dulu. Kalau aku tidak kerja lagi. Ya miskin lagi. Nasif di garis kemiskinan. Mau jadi orang kaya tapi gak ada jalan. Hidup pas-pas banget," kata Awin.

Awin terus menikmati makan baksonya sampai kenyang dan setelah itu minum air putih yang menyegarkan tenggorokannya. Awin mencuci mangkok baksonya di belakang sekalian mandi karena gerah gitu pulang kerja.   Maman dan Iwan pulang dari kerja dan saat masuk rumah tidak lupa mengucap salam " Assalamualaikum".

Awin selesai mencuci mangkok dan menaruh di rak piring dan juga mandi gitu biar seger, mendengar salam Maman  dan Iwan dan segera menjawabnya "Waalaikumsalam".

"Ada bakso untuk kalian berdua!" kata Awin.

"Iya," kata Maman dan Iwan bersamaan.

Awin asik nonton Tv lagi. Maman dan Iwan, asik makan bakso, ya agak dingin saja karena Maman dan Iwan baru pulang dari kerjaan. Saat acara Tv berganti jadi sinetron percintaan yang biasa di tayangkan, Awin tetap menontonya tapi dalam diri berkata "Entah kapan aku bertemu jodoh ku? Ya kalau di pikir baik-baik sih, aku terlalu sibuk dengan kerja dan kerja untuk menyambung hidup. Tak pernah berpikir untuk pacaran atau mencari pasangan hidup. Ya sudahlah jalanin nasif orang miskin".

Maman asik makan bakso bersama Iwan sambil bercerita tentang kerjaan keduanya, ya nama juga nasif orang miskin....jadinya kerjaannya gak jauh dari Awin, ya kuli bangunan tetap di jalankan untuk menyambung hidup dan tidak pernah menyerah walau hidup pas pasan.

Awin terbawa suasana tontonan Tv, agak mengkhayal gitu.

"Pemain senetron itu, tokoh utama wanitanya cantik. Aku kepengen sih punya pasangan seperti itu. Kalau di hayalkan dapetlah. Kalau kenyataan mana mungkin. Aku miskin, tetap usaha ingin jadi kaya," kata Awin dengan samar agar tidak di dengar Maman dan Iwan.

Maman dan Iwan selesai makan bakso, ya biasa bukan orang kaya ada yang mencuci piring dan gelas kotor abis makan dan minum, alias pembantu gitu....jadinya, ya Maman dan Iwan mencuci mangkok di belakang gitu sekalian mandi karena gerah seharian bekerja jadi kuli bangunan demi menyambung hidup.

Awin pun melihat tokoh prianya membawa mobil mewah jemput tokoh wanitanya dan kepingin juga seperti adegan sinetron di tontonnya.

"Wiiii. Asik juga jadi orang kaya. Mobil mewah dan punya pacar cantik banget lagi dan kaya juga. Enak jadi orang kaya. Andai jadi orang kaya. Orang miskin cuma mengkhayal aja, kalau kenyataan ya mana mungkin. Gaji kuli pas pasan cukup nyambung hidup. Walau sudah berganti pemimpin di Indonesia untuk nilai reformasi ini dan itu. Ya tetap jalan nasif orang susah di ubah untuk jadi orang kaya, tetap miskin. Kalau di pikir baik-baik, kalah dengan orang-orang yang duluan sudah kaya dan peluang untuk jadi kayanya pun banyak gitu dari kerjasama sana dan sini," kata Awin dengan suara samar agar tidak kedengaran Maman dan Iwan.

Ketika azan terdengar dari mesjid. Awin menghentikan tontonan Tv dan segera pergi bergerak ke mesjid untuk sholat isya. Sedangkan Maman dan Iwan sholat isya berjamaah di rumah. Sampai di mesjid. Awin khusus menjalankan tugasnya sebagai muslim yang baik. Seusai sholat isya. Awin pun main ke rumah Joni, ya biasa sekedar ngobrol dan main catur aja.

Monday, November 25, 2019

GOSIP

Malam yang tenang banget di kediaman Dono. Seperti biasa Dono asik mengetik di leptopnya, tapi kali ini di mengetiknya di halaman belakang sambil menikmati suasana saja. Indro yang sibuk main game petualangan sendirian di ruang tengah, akhirnya merasa jenuh juga dan memutuskan untuk menghentikan bermain game. Indro mulai mencari chenel Tv untuk ia tonton acaranya. 

"Aku nonton acara Tv  seperti biasanya aja," celoteh Indro.

Indro memutuskan chenel Tv yang di pilihnya dengan menekan nomor di di remot. Acara Tv, mulai menampilkan penampilan artis-artis yang terkenal saat pembukaan acara. Indro terpaku dengan pembawaan dari pembawa acara TV yang ganteng dan cantik. Terus Indro menonton acara Tv yang menghibur tersebut, karena memang acaranya memang musik sih tapi di kemas sebagus mungkin ada nilai pendidikannya dan juga paling penting ada lawaknya jadi tidak boring untuk di tonton.

***

Kasino pun mengantarkan Selfi pulang ke rumahnya setelah berkencan. Saat di depan rumah.

"Abang terima kasih ya. Hari ini sudah memberikan hari bermakna untuk Selfi," kata Sefli dengan lembut.

"Iya. Kalau begitu Abang pulang ya dek Selfi," kata Kasino.

"Iya. Hati-hati di jalan-jalan.....Abang," kata Selfi.

"Iya. Assalamualaikum," kata Kasino sekaligus mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam," jawab Selfi.

Selfi masuk ke dalam rumahnya. Kasino masuk mobilnya dan segera membawa mobil dengan baik menuju rumah. Selang berapa saat Kasino sampai di rumah dan segera memarkirkan mobilnya dengan baik banget. Kasino keluar dari mobil dengan membawa sebuah kresek putih yang di dalamnya ada  kotak gitu, Kasino pun langsung ke dalam rumah. Saat masuk rumah Kasino mengucapkan salam "Assalamualaikum".

Sontak Indro menjawabnya "Waalaikumsalam".

Kasino memberikan kresek putih ke Indro yang sedang duduk santai menonton Tv.

"Apaan ini Kasino?" tanya Indro.

"Biasa...makan. Beli di mall. Kue tar," jawab Kasino.

"Kue tar, sip...sip...sip....makan enak nih," kata Indro yang antusias.

Kasino pun segera berbenah dirinya. Indro langsung menikmati kue tar tersebut. Lalu Indro teringat Dono saat makan kue tar, ya jadinya langsung bergerak ke tempat Dono yang sedang asik mengetik di halaman belakang.

"Dono....makan dari Kasino," kata Indro sambil duduk.

"Iya," kata Dono.

Dono menghentikan ketikannya, lalu mengambil kue tar dan segera memakannya.

"Emmm, enak nih kuenya," kata Dono.

"Emang enak kue ini," saut Indro.

Dono dan Indro menikmati kue tar tersebut.

Indro teringat dengan tontonannya di Tv, lalu berkata "Don.. tadi aku nonton Rara dan Jerayut akrab banget, kaya ada sesuatu gitu".

"Maksud kamu Indro. Cinlok (Cinta lokasi)," kata Dono.

"Kayanya sih gitu. Jebret Cinta gitu, jadi klepek-klepek gitu," kata Indro.

"Ah....mungkin juga gosip aja antara Rara dan Jerayut, paling juga temanan aja," kata Dono.

"Tapi Don. Temen itu bisa jadi Demen loe, alias jadinya Pacaran," kata Indro.

"Kalau di pikirkan masak-masak sih. Aku sering nulis cerita cinta sih berdasarkan survei di lapangan sih. Ya bener sih. Temen itu bisa jadi Demen, jadinya pacaran gitu," penjelasan Dono.

"Jadi bukan gosip antara Rara dan Jerayut,"  kata Indro.

"Masih gosip. Kalau urusannya dengan artis. Antara iya atau tidak. Makin lama di perbincangkan makin menarik, jadinya penasaran gitu. Bener gak hubungan Rara dan Jerayut, ada hubungan spesial gitu atau engak. Kalau beneran ada hubungan spesial, ya lumrah saja..nama juga hubungan antara gadis dan bujang," kata Dono.

"Kalau di pikir baik-baik dari sudut sana sini sih, bener kamu Don......'Gosip'," kata Indro.

Dono pun beranjak dari duduknya sambil membawa leptopnya.

"Don mau kemana?" tanya Indro.

"Minum, seret nie," jawab Dono.

"Aku juga mau minum," kata Indro

Dono pun langsung menuju masuk rumah bersama Indro. Leptop di taruh di meja, baru Dono mengambil minuman di kulkas. Indro pun mengambil minuman di kulkas juga.

"Segernya," kata Dono.

"Segernya," kata Indro.

Setelah minum Dono, bergerak menuju ruang tamu dengan membawa leptopnya untuk mengetik di ruang tamu. Sedangkan Indro kembali duduk santai di ruang tengah untuk menonton Tv. Ternyata Kasino sedang asik nonton acara Tv yang acaranya lawak gitu, jadinya tertawa karena melihat ulah para pelawak yang menampilkan kelucuan dari tingkah mereka. Indro ya akhir ikutan saja nonton bareng Kasino, nonton lawak dan akhirnya tertawa juga. Dono yang mendengar Kasino dan Indro tertawa karena acara Tv yang di tonton, tetap saja Dono konsentrasi tidak berpengaruh karena ingin menyelesaikan ketikannya.

Saturday, November 23, 2019

KEADAAN LINGKUNGAN

Malam hari yang lumayan tenang. Beni sedang asik belajar di kamarnya karena esok hari ada ujian. Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB. Beni masih serius belajar. Terdengar suara berisik dari pos kambling. Beni merasa tergangu dengan suara obrolan orang-orang yang bergiliran jaga malam. Beni yang kesal menghentikan belajarnya, keluar dari kamar dan duduk di ruang tengah. Suara orang yang ngobrol pun makin nyaring banget, membuat Beni lebih kesal lagi karena orang yang ngobrol lewat depan rumah Beni.

"Berisik," kata Beni yang benar kesal banget.

Beni pun berusaha menenangkan dirinya dengan santai dan membaca bukunya di ruang tengah. Toto keluar dari kamarnya dan langsung mengambil minuman di kulkas setelah itu duduk bersama Beni di ruang tengah.

"Beni, tumben belajar di ruang tengah biasanya di kamar?" tanya Toto.

"Gara-gara terdengar suara ocehan dari orang-orang yang jaga malam hari ini," jawab Beni.

Toto pun memastikan omongan Beni, untuk mendengarkan suara berisik di luar rumah. Toto mendengar suara obrolan penjaga malam yang benar-benar berisik dan tak ada gunanya apa yang di bicarakan orang-orang penjaga malam.

"Benar juga Beni, suara berisik orang-orang yang ngobrol. Ya penjaga malam untuk keamanan daerah sini," kata Toto.

"Kayanya dulu lebih tenang. Gak berisik seperti ini tiap malam. Semua ini gara kemalingan sih. Maka digalakkan lagi siskamblingnya," kata Beni.

"Ya namanya juga hidup di masyarakat ada yang baik dan buruknya. Semua itu ada beberapa faktor terjadi kemalingan sih, seperti kemiskinan dan pengangguran," penjelasan Toto.

"Bener kamu Toto analisa kamu tentang kemalingan, penyebabnya yaitu kemiskinan dan penganguran. Pada akhirnya yang maling di daerah sini, gak jauh-jauh warga sekitar sini... kan," tegas Beni.

Toto teringat dengan makan di simpan di lemari makan, jadi segera ke dapur untuk mengambil makan tersebut. Toto asik makan di dapur, sampai kenyang gitu. Baru Toto  kembali duduk bersama Beni di ruang tengah.

"Oh iya. Beni kenapa kamu tidak jaga malam juga dan ngumpul dengan mereka di poskambling dan pada akhirnya ngobrol gak penting bersama mereka dari malam sampai pagi?" tanya Toto.

"Aku tidak ikutan jaga malam. Cuma bayar iuran saja ke petugas penjaga malam yang di tunjuk sama Pak RT berdasarkan kesepakatan warga saja. Alasannya aku, tidak mau ngumpul dengan mereka. Setelah data aku kumpulkan sih penyebab kemalingan sih gak jauh apa analisa kamu Toto yaitu kemiskinan dan pengangguran di daerah ini," jawab Beni dengan tegas banget.

"Kalau begitu sih, kamu tahu penyebab kemalingan di daerah sini. Gak jauh-jauh warga sekitar sini. Pantes kamu tidak tertarik bergaul di daerah sini. Sibuk belajar demi meraih masa depan lebih baik, agar tidak jadi miskin dan pengangguran. Kaya warga di sekitar sini. Tapi memang sih tingkat kemiskinan daerah sini fatal banget sih, apa lagi pengangurannya!? Sampai-sampai ada yang tinggal di mesjid, satu keluarga lagi dan juga di hitung waktunya lama banget. Pada hal kalau tinggal di mesjid di beri waktu cuma beberapa hari agar tidak jadi beban orang yang mengurus di mesjid," kata Toto menceritakan keadaan lingkungan.

"Ya...kemiskinan merajalela di daerah sini," tegas Beni.

"Beni. Teruskan belajar kamu, agar jadi orang yang sukses di masa depan! Jangan kaya orang-orang sini, miskin dan pengangguran lagi. Kerjaannya cuma ngobrol yang gak penting, tiap malam. Hanya sekedar berbaur dengan masyarakat untuk menjaga keamanan," kata Tono.

"Iya..iya," kata Beni.

Toto pun merasa mengantuk, jadi bergerak masuk ke kamar untuk tidur di kamar. Beni pun terus belajar sampai di ruang tengah dan akhirnya ketiduran sampai pagi. 

Esok paginya Beni di bangunkan Toto. Segera Beni bergegas untuk berbenah diri untuk menjalankan aktivitas seperti biasanya, ke kampus. Toto pun seperti biasanya menjalankan aktivitasnya untuk bekerja.

JOGET YANG HEBOH

Acara lawak pun di mulai. Parto sebagai dalang mulai mengarahkan para wayangnya berdasarkan tema yang tetapkan hari ini untuk di mainkan dengan judul tema 'Ketangkap basah, ya sudahlah mandi sekalian', mulai lah Nunung menjalankan perannya cewek cantik dan seksi gitu loe. Sule pun mendapingi Nunung yang ingin pede kate gitu. 

Saat Sule meninggalkan Nunung sendirian di taman untuk beli es krim yang jauh banget gitu. Nunu pun menunggu di taman sendirian menunggu Sule. Andre sudah mengintai Nunung dari tadi untuk mencopet. Saat Nunung lengah, langsung Andre merampas dompet Nunung. Andre berlari meninggalkan Nunung. Sedangkan Nunung berteriak "Copet".

Nunung pun bersedih dirinya kecopetan. Andre pun akhirnya di tangkap polisi Ajis. Dompet  yang telah di curi Andre pun di kembalikan ke Nunung oleh polisi Ajis. Nunung pun seneng dompet yang di curi telah kembali ke pada dirinya dan berterima kasih ke pada polisi Ajis. Nunung pun melanjutkan kencannya bersama Sule yang membawa es krim gitu.

Saat set di penjara. Andre mulai menyanyikan lagu dangdut kesukaannya sesuai keadaan dirinya. Sule muncul dengan goyangnya yang heboh. Andre berhenti menyanyikan lagu dangdut. Sule meninggalkan Andre begitu aja.

Parto bingung dengan ulah Sule yang heboh sendiri. Andre mulai nyanyi lagu dangdut lagi. Sule langsung joget dangdut heboh banget. Parto ketawa melihat ulah Sule dan juga para penonton yang menonton di studio. Andre pun berhenti bernyanyi dangdut. Sule... ya langsung meninggalkan Andre begitu saja.

Parto gak abis pikir ulah Sule yang tingkahnya heboh ketika Andre menyanyikan lagu dangdut. Parto menyuruh Andre menyanyikan lagu dangdut lagi. Ya Andre langsung menyanyikan lagu dangdut ke sukaannya. Sule langsung joget yang heboh lagi  dan di juga Ajis juga ikutan joget yang heboh lagi.

Parto tertawa melihat ke hebohan jogetnya Sule dan Ajis dan juga para penonton di studio. Andre kembali menghentikan nyanyi lagu dangdutnya. Sule dan Ajis meninggal tempat begitu saja. Parto bingung dengan ulah dari Sule dan Ajis. Parto pun menyuruh Andre menyanyikan lagu dangdut lagi. Ya Andre nyanyi aja lagu dangdut lagi. 

Keluar lagi Sule untuk menunjukkan joget yang heboh, begitu juga dengan Ajis juga goyang heboh. Nunung pun dateng ke tempat tersebut. Andre pun berhenti menyanyi. Sule dan  Ajis berhenti berjoget.

Nunung pun berkata "Andre terusin nyanyi lagi..cepatan!"

Andre pun menyanyi lagu dangdut lagi. Nunung pun berjoget yang heboh gitu. Parto pun berjoget heboh juga. Sule dan Ajis pun berjoget yang heboh. Semua penonton di studio pun tertawa karena kelucuan dari tingkah laku joget Nunung, Parto, Sule dan Ajis.

Dono, Kasino dan Indro pun yang menonton acara lawak di rumah lewat Tv pun tertawa dengan acara yang di tontonnya, benar-benar lucu banget banget. 

KEINGINAN SI BISU

Hanna terlahir tidak sempurna  karena ia bisu. Kebiasaannya mendengarkan musiklah membuat dirinya lebih hidup. Kadang Hanna ingin mengeluarkan suara dari mulutnya sendiri saat mendengarkan musik dan ingin bernyanyi.

Hanna pun menangis karena tidak bisa bernyanyi karena kebisuannya. Dalam hati Hanna berkata "Oh Tuhan berat banget ujian kau berikan pada ku."

Ibu melihat Hanna yang bersedih dan menghampirinya. Ibu pun memberikan banyak pengertian pada Hanna lewat bahasa isarat yang di gerakkan tangannya. Hanna pun mengerti maksud dari Ibunya yang selalu menyayanginya. Hanna menghapus air matanya dan harus tegar menghadapi keadaan dirinya.

Hanna menghentikan mendengarkan musik dan lebih baik memasak di dapur.Ibu membimbing Hanna belajar memasak, sampai masakan Hanna seenak masakan Ibu tercinta.

Ayah pulang dari kerja. Hanna langsung berlari memeluk Ayahnya tercinta. Sang Ayah bahagia di peluk anak tersayangnya. Hanna pun menggunakan bahasa isarat dari tangannya untuk menyatakan "Aku cinta Ayah".

Ayah pun menjawabnya "Ayah juga."

Sang Ibu tersenyum bahagia melihat Hanna bersama Ayahnya. Hanna pun mengajak Ayah makan malam dan juga Hanna memberitahu Ayah dengan bahasa isarat lewat tangannya di gerakkan "Ayah....yang masak makan malam hari ini Hanna."

"Hanna sekarang udah pintar memasak ya, belajar dari siapa?"

"Ibu yang mengajarkan Hanna sampai bisa," Hanna dengan bahasa isarat lewat tangannya di gerakkan.

"Ibu," kata Ayah.

Hanna pun duduk bersama dengan Ayah, ya Ibu juga sih. Ayah pun mulai menikmati makan malam yang ada di meja makan dan memang buatan Hanna yang enak banget. Selang berapa saat urusan makan malam selesai juga. Hanna di kamarnya sedang belajar dengan serius banget.

Ibu pun membicarakan keadaan Hanna yang bersedih hati pada Ayah. Tetap seperti biasa Ayah mengerti keadaan Hanna menjalankan hidupnya berat dengan keadaan dirinya. Rasa kantuk datang. Ibu dan Ayah tidur di kamarnya. Hanna pun tidur di kamarnya setelah belajar.

Esok harinya. Seperti biasa Hanna menjalankan aktivitas dirinya seperti biasa ke sekolah untuk mendapatkan pendidikan yang baik untuk masa depan baik pula, walau di dalam dirinya ingin bisa bicara apalagi bisa menyanyi seperti penyanyi yang lagunya sering di dengerin oleh Hanna setiap hari.

KEADAAN RUMAH

Malam tenang banget di kediaman Dono. Seekor Laba-Laba sedang berjalan di lantai dengan cepat dan hati-hati. Saat melewati bawah tempat duduk Dono yang sedang menonton Tv, Laba-Laba memperhatikan kotak yang bercahaya menurutnya.
Semut sedang asik menikmati remah roti yang jatuh di lantai. Indro baru selesai urusannya untuk mengetik di komputer tuanya dan keluar dari kamarnya dan duduk bersama Dono di ruang tengah untuk nonton Tv.
Kaki Indro mau menginjak si Semut yang menikmati remah roti.

"Kabur," teriak Semut.

Semut berlari dari tapak Indro sampai menabrak Laba-Laba yang sedang asik melihat kotak bercahaya.

"Bruuuk," bunyi tabrakan antara Semut dan Laba-Laba.

Semut pun minta maaf ke Laba-Laba karena telah menabraknya. Laba-Laba sebenarnya ingin marah, tapi Semut meminta maaf banyak banget jadi di maafin oleh Laba-Laba. Semut pun kembali menikmati remah roti yang berceceran di lantai dan untuk aman makannya di bawah kursi yang di dudukin Dono. Laba-Laba masih asik melihat kotak bercahaya.

Indro pun menikmati makan roti sambil nonton Tv. Nyamuk terbang ke sana ke sini dan siap untuk menyerang manusia. Terdengar bunyi Nyamuk yang ke sana ke sini, Indro mulai ingin menabok Nyamuk tersebut dengan ke dua telapak tanggannya dan berhasil.

Nyamuk mati di tabok tangan Indro dan di jatuhkan ke lantai. Laba-Laba melihat mayat Nyamuk segera mendekatinya untuk ia santap. Semut terkejut dengan ulah Laba-Laba yang bahagia dapat mayat Nyamuk untuk di santapnya.

"Dasar predator," kata Semut.

Indro asik nonton acara Tv dan mulai berkata "Don apa pendapat kamu acara musik yang kamu tonton itu?"

"Pendapat aku tentang acara musik yang aku tonton. Bagus," pujian Dono.

"Bagus toh," kata Indro juga.

Indro menikmati nonton Tv sambil makan roti. Semut yang kenyang makan remah roti membawa remah roti ke sarangnya. Laba-Laba pun menikmati santapan mayat Nyamuk dan setelah kenyang langsung berjalan dan naik ke diding menuju jaringnya di langit-langit rumah.

Kasino pun selesai juga menyelesaikan pekerjaannya di kamar dan segera ke dapur untuk membuat mie rebus. Dono pun beranjak dari duduknya langsung ke dapur untuk membuat mie rebus, karena ada Kasino sedang masak mie rebus, maka itu bergantian masaknya.

Selang berapa saat jadi juga mie rebus buatan Kasino dan segera menyantapnya di meja makan. Dono mulai memasak mie rebusnya. Indro mengganti acara Tv ke chanel yang lain yang acaranya menghibur Indro yaitu lawak. Dono telah selesai memasak mie rebusnya dan segera menyantapnya di meja makan.

Kucing seperti mengelus-ngelus kakinya Dono untuk minta makan, maka itu Dono memberikan mie rebus dua sendok secukupnya ke Kucing dan di taruh mie rebus di lantai. Kucing memakan mie rebus tersebut.

Kasino menyelesaikan makan mie rebusnya seperti biasa mencuci mangkoknya sampai bersih dan setelah itu di taruh di rak piring. Dono masik menikmati makan mie rebusnya. Kasino pun langsung ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro.

Indro beranjak dari duduknya untuk mengambil minuman di kulkas. Kasino mengganti chanel Tv ke acara perlombaan menyanyi dan setelah itu menikmati tontonan yang bagus tersebut. Dono selesai makam mie rebusnya dan seperti biasa mencuci mangkonya sampai bersih, lalu di taruh rak piring.
Dono pun mengambil minuman di kulkas setelah Indro mengambil minuman di kulkas. Indro pun kembali ke ruang tengah untuk Tv.

"Kasino, kenapa di ganti tontonannya?" tanya Indro.

"Aku lagi ingin nonton acara ini," jawab Kasino.

"Ya...sudahlah...nonton acara Tv ini aja," kata Indro.

Dono masuk ke kamar dan menghidupkan leptopnya untuk mengetik seperti biasanya. Kasino terbawa suasana tontonan Tv yang acara perlombaan menyanyi begitu dan Indro pun menikmatinya juga. Kucing pun berleha-leha di sofa ruang tamu. Semut sampai di sarangnya memberikan remah roti ke teman-temannya. Laba-Laba sangat bahagia karena banyak Nyamuk yang terjebak jaring yang lengket dan pada akhirnya persediaan makan Laba-Laba banyak banget.

Sunday, November 17, 2019

PERUBAHAN PERMAINAN

Langit yang cerah sekali. Burung Kutilang terbang ke sana ke sini. Saat melihat Burung Merpati, Burung Kutilang yang sedang terbang di langit langsung menuju ke Burung Merpati yang sedang bertanger di pohon yang rindang.

"Hay Burung Merpati," sapa Burung Kutilang.

"Oooo Burung Kutilang. Ada gerangan apa kamu menghampiri aku?" kata Burung Merpati.

"Hanya ingin ngobrol saja," kata Burung Kutilang.

"Oh..begitu," kata Burung Merpati sambil nganguk-nganguk.

Burung Merpati melihat para manusia yang sedang bermain ke sana ke sini. Burung Kutilang melihat apa yang di lihat Burung Merpati, berkenaan dengan ulah manusia.

"Burung Merpati ini hari apa?" tanya Burung Kutilang.

"Kalau gak salah sih hari senin sih," jawab Burung Merpati.

"Pantes hari ini hari yang sibuk banget. Setelah manusia menjalankan aktivitasnya ini dan itu, mereka menikmati hidup dengan bermain permainan modern ya....," kata Burung Kutilang.

"Iya, padahal zaman dulu, anak-anak manusia banyak bermain-mainan tradisonal di buatnya sendiri. Kalau sekarang sih...lebih banyak mainan modern, salah satu contoh yang di mainkan Otopet yang menggunakan tenaga listrik gitu untuk menjalankannya," kata Burung Merpati.

"Namanya juga kemajuan zaman. Lebih praktis lagi di mainkannya," kata Burung Kutilang.

Burung Merpati teringat dengan urusanya dan berkata ke Burung Kutilang "Burung Kutilang, aku pergi dulu ada urusan." 

"Iya, aku juga," saut Burung Kutilang.

Burung Merpati mengepakan sayap dan terpang ke langit. Burung Kutilang pun mengepakan sayapnya terbang ke langit sambil melihat semua ulah manusia di bawah yang menjalankan aktivitas mereka semuanya. Burung Kutilang terus mengepakan sayapnya dengan baik sampai di tujuan yang ia inginkan. Turunlah Kutilang dari langit di lantai, tepatnya di sebuah taman. Burung Kutilang melihat makan di lantai berupa roti gitu. Rasa senang melihat makanan si Burung Kutilang lagsung menghampirinya untuk memakan roti tersebut. 

Saat ingin makan roti tersebut si Burung Kutilang. Turun dari langit Burung Kutilang yang banyak banget untuk ikut makan roti tersebut. Burung Kutilang senang teman-temannya dateng untuk menikmati roti tersebut. Burung Kutilang pun puas menikmati roti tersebut, lalu terbang lagi untuk menjalankan kegiatan mereka semua seperti biasanya, ada satu Burung Kutilang tidak terbang yang dari awal di situ. Burung Kutilang masih menikmati keadaan lingkungan sekitar terutama ulah manusia yaitu banyak anak-anak sampai remaja dan juga orang tua bermain-mainan modern seperti salah satunya Otopet dan ada juga manusia berjualan gitu untuk menjajakan jualannya untuk mendapatkan rezeki yang di usahakan hari ini.

"Bener-bener zaman ini sudah maju," kata Burung Kutilang.

Burung Kutilang memutuskan terbang ke langit dengan cepat mengepakan sayapnya. Di langit luas Burung Kutilang melihat bangunan yang bangun manusia bagus-bangus banget gitu. Sampai di daerah yang rimbun pepohonan, tepatnya hutan segeralah Burung Kutilang turun dari langit dan bertengger di atas pohon rindang untuk istirahat karena seharian sudah menjalankan aktivitasnya seperti biasanya menikmati lingkungan sekitar yang indah dengan kemajuan di bangun oleh manausia.

Wednesday, November 13, 2019

JALAN NASIF BUTA

Seorang pemuda yang terlahir buta, dalam diri berharap bisa melihat. Pemuda itu nama Kasim. Hari ini Kasim seperti biasa berjualan buku-buku ke anak-anak dan sekalian bercerita tentang isi buku tersebut.

Anak-anak terkesan dengan cerita Kasim, maka itu di beli. Kasim senang dagangannya laris manis gitu. Dateng preman pasar dan memang semua orang takut pada preman pasar tersebut yang di kenal dengan Mat Bewok. Kasim memang sadar di datengin Mat Bewok dan ingin melarikan diri, tapi di halangin oleh Pacul dan Takul.

Mak Bewok meminta setoran ke Kasim hari ini karena berjualan di daerah ke kuasaannya. Sebenarnya Kasim tidak mau memberikan uang dari hasil menjual buku. Tapi nasif orang buta di tindas sama Mat Bewok, jadi uang hasil jualan Kasim di kasih ke Mat Bewok.

Kasim murung dengan keadaanya. Mak Bewok seneng mendapatkan uang dari Kasim, begitu juga anak buah Mat Bewok senang banget juga. Kasim pulang ke rumah dengan hasil jualan hari ini tidak ada hasil dan di tambah perut kosong.

Mak Bewok mulai bersenang-senang ke rumah makan bersama anak buahnya. Puspita teman Kasim dari kecil melihat temannya di tindas oleh preman pasar, mulailah bertindak. Di rumah makan. Puspita menghadapi Mat Bewok untuk meminta uangnya Kasim. Mak Bewok malah menggoda Puspita, ya memang Puspita cantik banget tapi karena perangainya galak kaya macan betina dan akhirnya tidak ada satu cowok pun mau sama Puspita.

Mat Bewok tetap tidak mau memberikan uangnya Kasim. Puspita menyerang Mat Bewok dengan jurus-jurus silat sampai terojok dan akhirnya jatuh ke lantai. Mat Bewok yang marah menyuruh anak buahnya untuk menyerang Puspita. Dengan beraninya Puspita melawan anak buah Mat Bewok sampai di buat kewalahan dan akhirnya kalah juga. Mat Bewok masih ingin melawan Puspita lagi. 

Pertarungan sengit banget. Puspita berhasil membuat Mat Bewok, babak belur gitu dan mau melarikan diri. Puspita sigap gitu, jadi Mat Bewok gak bisa kabur sebelum menyerahkan uangnya Kasim.

Mau gak mau Mat Bewok memberikan uangnya Kasim. Baru deh membiarkan Mat Bewok pergi. Tapi naasnya Mat Bewok beserta anak buahnya di tangkap petugas keamanan yang baru banget karena memang baru pindah tugas dan di tempat di daerah tersebut. Petugas keamanan bernama Jacky, langsung memasukkan Mat Bewok dan anak buahnya ke dalam penjara. Mat Bewok dan anak buahnya murung di penjara karena ulahnya selalu berbuat onar.

***

Setelah mendapatkan uang dari Mak Bewok, Puspita mendatengi rumah Kasim dan sekalian membawa makan untuk Kasim. Kedatangan Puspita ke rumahnya Kasim membuat dirinya Kasim seneng di tambah makan di bawakan oleh Puspita untuk Kasim.

Ibunya Kasim pun senang juga dengan ke datangan Puspita yang main ke rumah Kasim. Puspita pun menyerahkan uang  ke Kasim yang tadinya di rampas Mat Bewok. Ibu Kasim yang menerima uang tersebut sangat senang banget dan Kasim juga.

Puspita pun pamit pulang setelah urusannya dengan Kasim telah beres. Kasim sangat bersyukur banget karena rezekinya telah kembali ke dirinya. Terkadang dalam dirinya Kasim ingin melihat wajah Puspita, teman baiknya dari kecil. Kasim hanya bisa meraba wajah Puspita pada saat berduaan saat main di pinggir sungai dan dalam hatinya selalu menyimpan kenangan tersebut "Puspita cantik."

Kasim menghilangkan kenangannya dengan Puspita dan menjalankan aktivitasnya seperti biasanya yang bisa di perbuatnya karena kekurangan dirinya, buta.

Tuesday, November 12, 2019

TIMUN EMAS


Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri petani. Mereka tinggal di sebuah desa di dekat hutan. Mereka hidup bahagia. Sayangnya mereka belum saja dikarunai seorang anak pun. Setiap hati mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak. Suatu hari seorang mereka. Suatu hari seorang Raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Raksasa itu kemudian memberi mereka biji mentimun.

“Tanamlah biji itu. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan,” kata Raksasa.

“Terima kasih, Raksasa,” kata suami istri itu.

“Tapi ada syaratnya. Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,” sahut Raksasa.

Suami istri itu sangat merindukan seorang anak. Karena itu tanpa berpikir panjang mereka setuju. Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari mereka merawat tanaman yang mungkin tumbuh itu dengan sebaik mungkin. Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan.

Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu masak, mereka memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong buah hati. Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka menemukan bayi perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat bahagia. Mereka memberi nama bayi itu Timun Emas.

Tahun demi tahun berlalu. Timun Emas tumbuh menjadi gadis yang cantik. Kedua orang tuanya sangat bangga padanya. Tetapi mereka menjadi sangat takut. Karena pada ulang tahun Timun Emas yang ke -17, sang Raksasa datang kembali. Raksasa itu menagih janji untuk mengambil Timun Emas.

Petani itu mencoba tenang.

“Tunggulah sebentar. Timun Emas sedang bermain. Istriku akan memanggilnya,” katanya.

Petani itu segera menemui anaknya.

“Anakku, ambilah ini,” katanya sambil menyerahkan sebuah kantung kain.

“Ini akan menolongmu melawan Raksasa. Sekarang larilah secepat mungkin,” katanya.

Maka Timun Emas pun segera melarikan diri.

Suami istri itu sedih atas kepergian Timun Emas. Tapi mereka tidak rela kalau anaknya menjadi santapan Raksasa. Raksasa menunggu cukup lama. Ia menjadi tak sadar. Ia tahu, telah dibohongi suami istri itu. Lalu ia pun menghancurkan pondok petani itu. Lalu ia mengejar Timun Emas ke hutan.

Raksasa segera berlari mengejar Timun Emas. Raksasa semakin dekat. Timun Emas segera mengambil segenggam garam dari kantung kainnya. Lalu garam itu ditaburkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba sebuah laut yang luas pun terdampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.

Timun Emas berlari lagi. Tapi kemudian Raksasa hampir berhasil menyusulnya. Timun Emas kembali mengambil benda ajaib dari kantungnya. Ia mengambil segenggam cabai. Cabai itu dilemparkanya ke arah Raksasa. Seketika pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa. Raksasa berteriak kesakitan. Sementara Timun Emas berlari menyelamatkan diri.

Tapi Raksasa sungguh kuat. Ia lagi-lagi hampir menangkap Timus Emas. Maka Timun Emas pun mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia menebarkan biji-biji mentimun ajaib. Seketika tumbuhlah kebun mentimun yang sangat luas. Raksasa sangat letih dan kelaparan. Ia pun makan mentimun-mentimun yang segar itu dengan lahap. Karena terlalu banyak makan, Raksasa tertidur.

Timun Emas kembali melarikan diri. Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan tenaganya habis. Lebih celaka lagi karena Raksasa terbangun dari tidurnya. Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya. Timun Emas sangat ketakutan. Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir, segenggam terasi udang. Lagi-lagi terjadi keajaiban. Sebuah danau lumpur yang luas terhampar. Raksasa terjerembab ke dalamnya. Tangannya hampir menggapai Timun Emas. Tapi danau lumpur itu menariknya ke dasar. Raksasa panik. Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.

Timun Emas lega. Ia telah selamat. Timun Emas pun kembali ke rumah orang tuannya. Ayah dan Ibu Timun Emas senang sekali melihat Timun Emsa selamat. Mereka menyambutnya.

“Terima kasih, Tuhan. Kalau telah menyelamatkan anakku,” kata mereka gembira.

Sejak saat itu Timun Emas dapat hidup tenang bersama orang tuanya. Mereka dapat hidup bahagia tanpa ketakutan lagi.

SANGKURIANG


Pada zaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri Raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan Dewa, dan juga Bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan Ibunya memang sengaja merahasiakannya.

Pada suatu hari, seperti biasanya, Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertenggger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruan tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perinta Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya lagi.

Sesampainya di  rumah, Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada Ibunya. Begitu mendengar cerita dari anaknya, Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok nasi, dan dipukulkan ke kepala dengan perlakuan Ibunya, maka Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan rumahnya.

Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena kesungguhan dari doa Dayang Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan usia muda selamanya.

Setelah bertahun-tahun lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke kampong halamannya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampong halamannya sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut bertambah ketika saat di tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat akan menikah di waktu dekat. Pada suatu hari, Sangkuriang meminta  ijin calon istrinya untuk berburu di hatan. Sebelum berangkat, Ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat dia merapikan ikat kepada Sangkuriang, Ia melihat ada bekas luka. Bekas luka tersebut mirip dengan bekas luka anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang tentang penyebab lukanya itu, Dayang Sumbi bertambah terkejut, karena ternyata benar bahwa calon suaminya tersebut adalah anaknya sendiri.

Dayang Sumbi sangat bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya sendiri. Setelah Sangkuriang pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka. Permintaan Dayang Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya dianggap angin lalu saja.

Setiap hari Dayang Sumbi berpikir bagaimana cara agar pernikahan mereka tidak pernah terjadi. Setelah berpikir keras, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan dua buah syarat kepada Sangkuriang. Apabila Sangkuriang dapat memenuhi kedua syarat tesebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika gagal maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi ingin supaya sungai Citarum di benung. Dan yang kedua membuat sampan yang sangat besar untuk menyeberangi sungai. Kedua syarat itu harus diselesaikan sebelum fajar menyingsing.

Sangkuriang menyanggupi kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan menyelesaikannya sebelum fajar menyinsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang lalu mengerahkan teman-temannya dari bangsa Jin untuk membantu menyelesaikan tugasnya tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaikan semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum fajar.

Dayang Sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah timur kota. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira kalau hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan merasa tidak dapat memehuni syarat yang telah diajukan oleh Dayang Sumbi.

Dengan rasa jengkel dan kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya sendiri. Karena jebolnya bendungan itu, maka terjadilah banjir dan seluruh kota terendam air. Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh tertelukup, lalu menjadi sebuah gunung yang bernama Tangkuban Perahu.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK