Semua orang jika mendapatkan hadiah, pasti akan merasa senang, sekalipun hadiah itu berupa hadiah hiburan. Suatu ketika, Pak Ilman, guru Matematika di sekolahku, memberikan ulangan harian. Seperti biasa, Pak Ilman memberitahukan para siswa bahwa akan diadakan ulangan. Tentu saja, saya mempersiapkan diri baik-baik dengan belajar lebih giat.
Saat ulangan pun tiba. Benar juga, soal-soal yang saya pelajari banyak yang keluar. Wah, tentu saya sangat senang! Lagi pula, menurut saya, soal-soal itu cukup mudah. Rasanya, semua soal yang saya kerjakan dapat terjawab. Saya pun keluar ruangan dengan tenang.
Pada minggu berikutnya, Pak guru mengumumkan hasil ulangan. Pak Ilman menyebut teman saya, Fani, sebagai peraih nilai tertinggi ketiga. Kemudian, nilai terbaik kedua diraih oleh Lukman. Nah. ketika nama yang memperoleh nilai tertinggi disebutkan, saya sungguh kaget. Betapa tidak, sebab yang disebut adalah nama saya! Wah, ini jelas saya tidak duga sebelumnya!
Saya pun dipanggil ke depan. Pak Ilman memberikan hadiah kepada saya: sebuah bingkisan dengan sampul warna cokelat. Saya tidak tahu isinya. Pak Ilman meminta saya membuka bingkisan itu. Setelah saya buka perlahan-lahan, teman-teman semua tertawa. Ternyata, isinya adalah satu bungkus permen cokelat. Gelak tawa terdengar riuh di kelas.
"Terima kasih, Pak," kata saya kepada beliau. Selanjutnya, permen itu pun saya bagikan kepada teman-teman.
No comments:
Post a Comment