Boby menemukan sebuah boneka berbentuk beruang yang berwarna coklat saat mau pulang ke rumah. Boby mengambil boneka tersebut dan membawa pulang. Hendak masuk ke dalam rumah Boby di hadang boneka beruang berwarna hitam yang berpenampilan seperti bajak laut dan membawa benda tajam di tangan kanannya.
"Hay..anak manusia jika kamu mau selamat lepaskan. Si brengsek yang bernama Tedy," teriak boneka beruang berwarna hitam.
"Boneka ini," saut Boby.
Tiba-tiba boneka beruang bernama Tedy berkata dengan suara kecil sambil tangannya mengarah ke mulut "Sut."
"Ahhhhhh.....," teriak Boby karena ketakutan dan menjatuhkan Tedy.
Tedy langsung menunjukkan aksinya berdiri dengan dua kakinya di jalan beraspal.
"Lagi..lagi..kamu Robert.... bisa gak cari masalah. Saya sudah jauh-jauh melarikan diri dari kota boneka dan tidak mau di tindas dengan Raja Lupin yang jahat yang seenaknya menindas rakyat boneka," kata Tedy.
"Dasar pembangkang," teriak Robert.
"Terserah kamu bicara apa?"
Robert makin langsung menjalankan tugasnya untuk menangkap Tedy. Dengan berlari langsung menusuk dengan pisau dari tangan kanannya. Tedy langsung menghindar dengan cepat dan menyerang dengan tinjuan yang masuk ke bagian muka Robert. Ternyata Robert berhasil menghindar serangan Tedy dan mundur satu langkah dan kembali menyerang dengan cepat menusuk. Tedy kembali menghindari serangan Robert dan sekalian menendang kakinya. Robert terselandung oleh kaki Tedy dan masuk ke dalam selokan yang hitam dan berbau busuk.
"Brengsek kamu..Tedy," kata Robert yang berusaha keluar dari comberan.
"Ayo..kita pergi!" perintah Tedy ke anak kecil bernama Boby.
Boby dan Tedy berlari menghindari Robert dan tidak jadi pulang menuju suatu tempat di pinggiran sungai. Lalu Tedy dan Boby berhenti berlari.
"Kenapa saya harus berlari sejauh ini?" tanya Boby.
"Agar kamu selamat dari serangan Robert," kata Tedy.
"Tapi saya..harus pulang. Nanti saya di marahi oleh orang tua saya," kata Boby.
"Gimana yaaaaa.... Ya sudah kamu pulang ke rumah kamu. Saya akan mencari cara agar bisa hidup di kota ini," kata Tedy.
"Semoga..beruntung ya," kata Boby.
"Iya."
Boby pun pulang ke rumahnya lewat jalan lain. Tedy yang sedikit murung bermain di pinggir sungai. Ketika kejenuhannya hilang Tedy bergerak dengan berlari dan mencari Boby. Ternyata Boby terjebak keadaan di tempat pembuangan sampah. Boby di serang oleh Robert.
"Ampun...jangan celakin saya," permohonan Boby.
"Dimana Tedy?" tanya Robert sambil pisau yang tajam di arahkan ke Boby.
Tedy melihat keadaan Boby yang terjebak keadaan. Diambilah sebuah tongkat kayu oleh Tedy yang tergeletak di tanah. Langsung menyerang Robert dengan pukulan yang sangat kuat dan akhirnya Robert terpental jauh ke langit.
"Tunggu...pembalasan.....ku," teriak Robert tidak berdaya.
"Hebat kamu," kata Boby.
"Ya..kamu tidak apa-apa?" tanya Tedy.
"Tidak apa-apa?" jawab Boby.
"Kalau begitu saya pergi dulu," kata Tedy.
Tedy pergi menjauh dari Boby. Tapi Boby memanggilnya "Tunggu jangan pergi. Kamu ikut saya dan tinggal bersama saya."
Tedy berbalik badan dan melihat Boby.
"Eeeem..ok saya ikut dengan kamu. Tinggal bersama kamu," kata Tedy.
"Oh..ya saya tidak tahu nama kamu?" tanya Boby.
"Saya Tedy dari kota boneka," kata Tedy.
"Tedy...nama yang bagus. Saya Boby..salam kenal."
Tedy dan Boby langsung berjabat tangan tanda awal persahabatan. Boby pulang ke rumahnya dan Tedy ikut juga. Sampai di dalam rumah Tedy di terima oleh Ayah Ibu Boby. Lalu Boby menunjukkan kamar untuk Tedy di lantai 2 sebelah kamar Boby yang kosong. Tedy mulai menjalankan hidupnya di dunia manusia bersama keluarga manusia yang baik dan menerimanya dengan baik.
Karya: No
No comments:
Post a Comment