Pagi yang cerah di pinggiran jalan perkotaan. Dono sedang berkeliling jualan somai yang di ambil dari Kasino. Tak sengaja melihat Indro lagi asik nonton vidio di Hpnya di bawah pohon seri. Lalu Dono pun menghampiri teman terbaiknya dengan memarkirkan gerobak somainya. Langsung duduk bersama Indro di bawah rindangnya pohon seri.
"Indro kamu asik nonton apa sih?" tanya Dono.
"Perlombaan menyanyi," kata Indro.
"Perlombaan burung berkicau setiap malam," kata Dono.
"Dono...jangan menggunakan kiasan sih dalam pembicaraan," kata Indro.
"Itu kan lumrah.............bener. Karena memang kenyataannya kan burung berkicau atau burung ngoceh," kata Dono.
"Ya....bener...tapi ini nilainya seni dan uang......," kata Indro.
"Loh apa bedanya.....dengan orang jualan burung.......... Kan sama aja dinilai dari suara burung dan nilai jenis burungnya," kata Dono.
"Ya...bener............ Tapi bedanya...itu sair lagu atau puisi yang di arasemen musik," kata Indro.
"Ya.....itu sih saya....tahu puisi.........yang bersair dan menghanyutkan pendengarnya.....," kata Dono.
"Tapi tidak semua puisi bisa di jadikan sair lagu," kata Indro.
"Sebenarnya......bisa..tergantung mampu atau tidak menggabungkan sair puisi dengan musik," kata Dono.
"Kalau saya pikir panjang...bener sih........ Jadi masalahnya....hanya nilai jual saja. Yang lebih tepatnya.......menghasilkan uang. Kaya pengamen jalanan. Musiknya kemana? lagu kemana? pada hasilnya orang yang mendengarkan memberikan uang," kata Indro.
"Itulah ....yang saya maksud...... seperti burung berkicau........dengan nilai bakat lahir harus di asah menjadi nilai jual tinggi," kata Dono.
"Hebat kamu...Dono mampu menilai...sesuatu dengan perumpamaan Bahasa Indonesia," kata Indro.
"Dono..gitu.....loe," katanya dengan percaya diri.
Dono pun berajak dari duduknya dan mengolenin somai yang di jualnya. Lalu di berikan kepada Indro.
"Dono...saya..gak pesen..... somai jualan kamu?" tanya Indro.
"Kamu memang gak pesen cuma saya laper belum sarapan jadi sekalian kamu menemani saya makan," kata Dono.
"Terima kasih Dono...yang baik..hati," kata Indro.
"Ya...sama-sama," jawab Dono.
Dono dan Indro asik makan somai di bawah pohon seri. Tiba-tiba dateng seorang gadis cantik ke hadapan Dono dan Indro.
"Bang............beli...somainya," kata Wulan.
"Wulan....mau..beli somai Abang Dono....?" tanya Dono.
"Ya...iya....lah," kata Wulan.
"Dono...lembut...sama orang .....kamu sukai...," kata Indro dengan suara kecil.
"Diam...ah...urusan...saya....jualan tidak ada gunanya dengan cinta," kata Dono dengan suara kecil.
"Ehhhhh...kok malah ngobrol.....cepetan...dilayanin masalahnya saya ada urusan," kata Wulan.
"Iya...iya...," saut Dono.
Dono pun beranjak dari duduknya lalu segera mengolenin somai pesan Wulan. Indro diam seribu bahasa agar tidak menggangu urusan Dono dan Wulan. Somai sudah di bungkus dengan rapih, lalu di bayar oleh Wulan.
"Terima kasih ya....Abang Dono penjual somai," kata Wulan yang lembut sedikit ketus.
"Iya...sama-sama," kata Dono.
Wulan pun pergi dengan membawa sekresek somai langsung masuk ke dalam mobil yang di parkirkan di seberang jalan. Wulan pun membawa mobilnya dengan penuh ke hati-hatian. Dono pun diam dan membisu dengan ulah Wulan. Lalu Indro menepuk pundak Dono.
"Woy bengong...........abis ketemu dengan demenan.........jadi seneng," kata Indro.
"Bukan itu masalahnya Indro.......... Kenapa Wulan membeli somai di sini?. Pada hal saya sudah sering lewat rumahnya kalau berjualan," kata Dono.
"Itu sih cuma perasaan kamu saja. Yang aslinya lumrah....Dono," kata Indro.
"Tetap saja....kalau saya pikir ganjil.........," kata Dono.
"Ganjil dari...tingkah laku dan omongannya....," kata Indro.
"Ya...itu masksudnya..," kata Dono.
"Ya...jelas....saja. Cewek itu lagi singel, walau punya pacar pun belum tentu jadi suami istri. Impian semua cewek cepet menikah agar tidak di cap perawan tua. Mau gak mau.....menjual pesona kecantikannya...yang wah ...weh...woh......," kata penjelasan Indro.
"Bener juga........ Kalau saya pikir.....saya sih masih ada peluang mendapatkan hati Wulan. Tergantung saya mampu atau tidaknya memberikan kesetiaan dan kenyamanan dalam menjalankan hubungan," kata Dono.
"Itu...kamu mengerti............," kata Indro.
"Ngomong-ngomong kamu masih main Yotube?" tanya Dono.
"Gak...Dono......ngabisin uang," kata Indro.
"Kok.......ngabisin uang....... Bukan Yutobe bisa menghasilkan uang?" tanya Dono.
"Kalau hanya..untuk seneng-senang sih...iya... Kalau mau menghasilkan uang dari Yotube berpikir dua kali. Karena buat chanel TV," kata penjelasan Indro.
"Ya...bener sih........ Tapi saya...main juga...tetap saja sampai sekarang penontonnya sedikit. Kalau di tonton sendiri sampai sebanyak apapun? sistem perhitungan penontonnya meningkat. Tapi itu juga kalau di masukan untuk mendapatkan uang di tolak sama Yotube. Karena alasannya memanipulasi tontonan dengan sekala waktu pendek," kata Dono yang runyem.
"Ya..jelas....saja di tolak.......itu sih ...sama aja permainan anak kecil," kata Indro.
"Iya...namanya.....suka dengan hasil kerja kita.....ya....lebih baik di tonton sendirikan......," kata Dono.
"Dono...........yang namanya urusan uang pasti ada tata aturan yang di buat aman. Karena Yotube membuat kebijakan perusaannya bukan untuk di bangun satu hari. Tapi berkelanjutan. Karena semakin banyak yang minat pada Youtube. Semakin nilai saham perusahaan tinggi. Jadi keuntungan Youtube meningkat. Karena itu...dengan nilai kerja sama yang baik saling menguntungkan " uang" adalah salah satu pemicu atau daya tarik orang untuk menggunakan segala fasilitas Youtube," kata penjelasan Indro yang ribet.
"Jadi............gara-gara uang....Youtube............orang lebih banyak meluangkan waktunya," kata Dono.
"Ya...iya...lah.......apa bedanya dengan Blog dan Aplikasi. Sama-sama di giurkan dengan nilai daya tarik uang. Apalagi kaya...kita ini penganguran terselubung.....paling banyak kalau di cari di data statistik pertumbuhan ekonomi," kata Indro yang ribet sekali.
"Wah...kalau kata kamu kita ini penganguran terselubung lebih baik saya...jualan somai aja........," kata Dono.
"Iya...juga....ya.....lebih baik saya jualan aja dari pada....ngangur. Nonton video Youtube......ngabisin kuota....... Sama aja ngabisin uang. Pengeluaran banyak...eh..penghasilannya cekak," kata Indro.
"Kan...bener...lebih baik kamu... Indro jualan nasi goreng... Nanti malam saya beli nasi goreng kamu...... Karena jualan saya...sore baru habis," kata Dono.
"Bener juga...saya jualan nasi goreng keliling... Bisa ngambil sama Mang Diman," kata Indro.
Dono membereskan piring somai, lalu beranjak pergi untuk keliling berjualan somai. Indro langsung pergi ke rumah Mang Diman untuk bekerja sama berjualan nasi goreng.
No comments:
Post a Comment