Pak Sudin dan istrinya Bu Nisa, tinggal di Babakan Sukarajin. Keduanya menjadi guru di SLTP Negeri yang tak begitu jauh dari tempat tinggal mereka. Jarak dari rumah ke sekolah bisa di capai dengan jalan kaki selama setengah jam. Pak Sudin dan Bu Nisa di karunai dua orang anak. Anak suluhnya bernama Lestari, dan anak ke dua bernama Berkah. Lestari duduk di kelas 1 SLTP Negeri. Sedangkan Berkah duduk di Kelas 5 SD Negeri.
Mereka termasuk keluarga yang harmonis dan sejahtera. Walau gaji Pak Sudin dan Bu Nisa tidak begitu besar, akan tetapi cukup untuk menghidupi mereka sekeluarga. Bahkan setiap bulan, Bu Nisa selalu sempat menabung ke BANK walaupun jumlahnya tidak besar. Ini suatu ciri bahwa keluarga Pak Sudin termasuk keluarga hemat. Mereka senantiasa menerapkan prinsip hemat itu pangkal kaya. Dengan menghemat, kita di didik menjadi manusia yang mampu menghargai waktu dan uang.
Selain itu, mereka pun menerapkan prinsip hidup sehat itu bahagia. Salah satu cara adalah mereka selalu makan-makanan yang baik dan bergizi. Makan-makanan yang baik dan bergizi tidak harus selalu yang mahal harganya.
Setiap makan Bu Nisa selalu menyediakan sayuran, goreng tempe atau tahu dan ikan. Daging disediakan paling tidak seminggu sekali. Sekali cuci mulut, Bu Nisa selalu menyediakan pisang atau apel. Apel yang di beli tidak selalu apel luar negeri. Apel dalam negeri pun jadi, yang penting bisa makan untuk pencuci mulut atau makanan penutup.
Setiap minggu keluarga guru tersebut selalu berolahraga lari pagi. Dengan berlari pagi jantung menjadi lebih sehat begitu juga paru-paru. Udara kotor dari dalam paru-paru akan cepat terpompa keluar dan digantikan oleh udara bersih. Dengan demikian kesehatan tubuh pun akan selalu terjaga.
Hubungan antara orangtua dan anak sangat erat. Jika Lestari dan Berkah punya masalah yang sulit, selalu ditanyakan kepada orang tuanya. Dengan demikian tidak ada rahasia di antara anak dan orang tua.
Bu Nisa atau Pak Sudin jika hendak mengerjakan sesuatu yang sifatnya umum, selalu minta pendapat kedua anaknya. Hal ini dimaksudkan agar jiwa anak mereka tumbuh dewasa. Artinya segala tindakan yang mereka ambil selalu diperhitungkan dengan matang, tidak ceroboh.
Sepulang sekolah Lestari dan Berkah belajar mengaji kepada Kyai Mustafa, yang tak jauh dari rumahnya. Benih muda yang baru tumbuh mesti di siram oleh butiran nasihat dan agama, agar suatu saat nanti memiliki pribadi yang baik dan terpuji. Agama merupakan penerang bagi manusia di dunia ini. Sedangkan ilmu pengetahuan, bagaikan sebuah tongkat bagi seorang buta.
Dengan bekal ilmu pengetahuan, maka manusia akan bisa hidup mandiri tanpa mengandalkan orang lain. Oleh sebab itu antara pendidikan agama dan pengetahuan umum, tidak bisa dipisahkan. Keduanya harus berjalan searah, untuk menuju satu titik keridhoan Illahi Robbi. Sebab suatu keberhasilan tanpa keridhoan dari Tuhan tidak akan ada berkahnya.
" Dulu sebelum agama Islam diturunkan kepada Nabi Besar Muhammad saw, penduduk Arab hidup dalam kegelapan. Antara sesama manusia terjadi saling bunuh tanpa mengenal perikemanusiaan. Mereka membunuh hanya berdasarkan naluri ingin berkuasa. Masyarakat Arab saat benar-benar hidup tanpa pijakan yang benar. Sebagian bangsawan Arab sampai hati membunuh atau mengubur hidup-hidup bayi perempuan. Mereka tidak berpikir bahwa mereka pun dilahirkan dari seorang wanita. Perbudakan merajalela di mana-mana. Harga budak tak lebih dari seekor binatang peliharaan yang bisa diperlakukan dengan semena-mena. Pokok masyarakat Arab waktu itu masih tenggelam dalam alam kegelapan yang menyesatkan. Perjudian, minum-minuman keras dan perbuatan buruk lainnya terjadi di mana-mana. Yang kuat memperbudak yang lemah. Maksiat seakan-akan menjadi tujuan utama bagi masyarakat Arab waktu itu. Maha Tuhan menurunkan Nabi Muhammad saw untuk membenahi kehidupan yang tengah berada dalam kegelapan tersebut. Di usia 40 tahun beliau telah ditetapkan menjadi Rasulullah. Beliau di beri tugas untuk menyeru kepada manusia agar kembali ke jalan yang baik dan benar. Manusia dihimbau agar menyembah Allah Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan selain Allah yang patut di sembah dan di puji. Oleh sebab itu kita yang hidup di zaman sekarang harus lebih mendalami agama dengan sebaik-baiknya. Sebab tanpa pendidikan agama, manusia hidupnya akan sesat dan hidup dalam kegelapan. Jika manusia hidup tanpa bimbingan agama, maka langkahnya akan semau sendiri. Yang menurutnya baik akan dilakukan walau belum tentu kebenarannya. Sedangkan kebenaran menurut sendiri belum tentu benar menurut orang lain. Kebenaran yang betul adalah kebenaran yang diakui oleh umum serta dibenarkan juga oleh agama. Camkanlah ini semua agar kalian kelak menjadi manusia yang baik dan berguna bagi nusa bangsa serta agama," tutur Kyai Mustafa kepada Lestari dan Berkah.
" Insya Alloh Kyai, kami akan tetap ingat serta mematuhi semua nasihat ini. Doakanlah agar kami tidak terjerumus ke lembah yang salah," ujar Berkah.
" Selain doa guru, doa orangtua paling manjur jika kalian tetap mematuhi semua nasihatnya. Tuhan akan meridhoi serta mengabulkan doa kalian, jika orang tua kalian pun ikut mendo'akannya. Oleh sebab itu sebelum kalian mengerjakan sesuatu, mintalah dulu doa dan berkah dari orangtua. Aku sebagai guru hanya dapat mengajarkan bagaimana cara beribadah yang baik dan benar. Sedangkan doa yang dimakbul adalah, doa kalian yang mendapat keridhoan kedua orangtua. Jika orangtua ridho, maka Tuhan pun akan meridhoi pula. Akan tetapi jika orangtua marah, maka Tuhan pun akan murka. Oleh karena itu jagalah tata tertib serta kesopanan terdapat kedua orangtua, yang telah mengurus dan melahirkan kalian," sambung Kyai Mustafa.
Watak yang baik setiap hari di siram oleh kasih sayang orangtua dan perhatian guru, maka tumbuhanlah menjadi anak yang baik dan terpuji. Sifat serta watak Lestari dan Berkah berkembang dan tumbuh sempurna. Rendah hati, sopan, baik budi bahasa dan selalu ingin menolong kesulitan orang lain.
Jika aka kawan mereka yang membutuhkan pertolongan, tanpa segan-segan keduanya akan segera memberikan bantuan. Apakah itu berupa uang maupun tenaga. Saran mereka selalu ditanggapi dan dapat di terima oleh kawan sekelas, maupun kawan sekampung. Begitulah watak dan sikap Lestari dan Berkah terhadap lingkungan sekitarnya, Lestari dan Berkah termasuk penyayang binatang terutama binatang peliharaan. Lingkungan yang berupa tanaman pun tak luput dari perhatian kaka beradik tersebut. Jika kebetulan mereka melihat ada seseorang yang sedang merusak tanaman, dengan segera ditegurnya dengan sopan.
" Kita hidup tidak dapat terpisah dari lingkungan. Binatang, tumbuh-tumbuhan merupakan sahabat kita yang patut mendapat perlakuan dengan baik. Tanpa lingkungan sekitar kita tak mungkin dapat hidup dengan tenang dan sehat. Umpamanya saja dengan tanaman. Kita mengadakan kerjasama yang baik. Tanaman membutuhkan karbondioksida sedangkan kita membutuhkan oksigen. Udara yang dikeluarkan dari tubuh kita diisap oleh tanaman. Sedangkan udara yang dikeluarkan oleh tanaman diisap oleh kita. Maka kehidupan ini akan tetap berlangsung sampai akhir zaman. Oleh sebab itu, betapa pentingnya penghijauan bagi hidup manusia. Tanda penghijauan, alam ini akan kering dan gersang. Polusi terjadi di mana-mana, hal ini akan mengakibatkan penyakit bagi manusia. Maka sebaiknya lingkungan kita diperhatikan dan dipelihara dengan baik." Tutur Lestari.
"Bagaimana dengan binatang?" tanya seorang akan yang merasa kagum atas penerangan Lestari.
"Binatang sudah jelas banyak membantu kebutuhan hidup manusia. Umpamanya saja kuda. Dengan bantuan tenaga kuda, kita bisa berolahraga pacuan. Para pengangkut andong atau keretek bisa hidup berkat bantuan kuda. Orang zaman dulu jika menyampaikan surat atau berita di bantu oleh kuda agar surat tersebut cepat sampai ke tempat tujuan. Kerbau membantu kita untuk membajak sawah atau ladang. Sapi perah, susunya kita minum untuk kesehatan bersama. Dengan tubuh sehat kita bisa berpikir dan bertindak yang positif".
"Apakah nyamuk juga bermanfaat bagi manusia?" tanya si anak yang merasa penasaran.
Mendengar pertanyaan ini, Lestari tersenyum.
"Nyamuk malaria sekalipun berguna bagi manusia. Dengan berjangkinya penyakit malaria dan demam berdarah, maka para dokter berusaha keras untuk mencari dan membuat obatnya. Hal tersebut bisa di peroleh hanya dengan bantuan ilmu pengetahuan. Jadi jelaslah sudah bahwa pendidikan di sekolah adalah salah satu jalan untuk memecahkan misteri di dunia ini. Kalau kita renungkan penyakit, itu pun ada manfaatnya bagi manusia. Tidak akan ada Dokter jika Tuhan tidak menciptakan penyakit. Namun tentu saja kita sebagai manusia harus berusaha untuk mencegah timbulnya penyakit. Sebab penyakit dapat menimbulkan kematian bagi manusia," tutur Lestari sambil membetulkan kembali pohon yang di cabut oleh anak nakal tersebut.
Sambil menundukan kepala, anak itu berkata. "Maafkan saya ! Saya menyesal telah merusak lingkungan yang sengaja di tanam oleh pemerintah. Saya tidak akan sekali-kali lagi mencabuti pohon atau mengganggu binatang," ujarnya penuh kesal.
Lestari tersenyum lega.
"Kalau sudah terjadi, biarkan berlalu. Yang penting mulai saat ini, kamu harus memperbaiki kelakuanmu yang salah ini. Penghijauan yang sengaja diterapkan oleh pemerintah, mesti kita jaga baik-baik," tambah Lestari.
Anak tersebut pergi dan berjanji tidak akan melakukan perbuatan buruk seperti itu lagi. Lestari dan Berkah tersenyum puas. Hatinya merasa lega ternyata mereka mampu menyadarkan anak nakal tersebut.
Mereka termasuk keluarga yang harmonis dan sejahtera. Walau gaji Pak Sudin dan Bu Nisa tidak begitu besar, akan tetapi cukup untuk menghidupi mereka sekeluarga. Bahkan setiap bulan, Bu Nisa selalu sempat menabung ke BANK walaupun jumlahnya tidak besar. Ini suatu ciri bahwa keluarga Pak Sudin termasuk keluarga hemat. Mereka senantiasa menerapkan prinsip hemat itu pangkal kaya. Dengan menghemat, kita di didik menjadi manusia yang mampu menghargai waktu dan uang.
Selain itu, mereka pun menerapkan prinsip hidup sehat itu bahagia. Salah satu cara adalah mereka selalu makan-makanan yang baik dan bergizi. Makan-makanan yang baik dan bergizi tidak harus selalu yang mahal harganya.
Setiap makan Bu Nisa selalu menyediakan sayuran, goreng tempe atau tahu dan ikan. Daging disediakan paling tidak seminggu sekali. Sekali cuci mulut, Bu Nisa selalu menyediakan pisang atau apel. Apel yang di beli tidak selalu apel luar negeri. Apel dalam negeri pun jadi, yang penting bisa makan untuk pencuci mulut atau makanan penutup.
Setiap minggu keluarga guru tersebut selalu berolahraga lari pagi. Dengan berlari pagi jantung menjadi lebih sehat begitu juga paru-paru. Udara kotor dari dalam paru-paru akan cepat terpompa keluar dan digantikan oleh udara bersih. Dengan demikian kesehatan tubuh pun akan selalu terjaga.
Hubungan antara orangtua dan anak sangat erat. Jika Lestari dan Berkah punya masalah yang sulit, selalu ditanyakan kepada orang tuanya. Dengan demikian tidak ada rahasia di antara anak dan orang tua.
Bu Nisa atau Pak Sudin jika hendak mengerjakan sesuatu yang sifatnya umum, selalu minta pendapat kedua anaknya. Hal ini dimaksudkan agar jiwa anak mereka tumbuh dewasa. Artinya segala tindakan yang mereka ambil selalu diperhitungkan dengan matang, tidak ceroboh.
Sepulang sekolah Lestari dan Berkah belajar mengaji kepada Kyai Mustafa, yang tak jauh dari rumahnya. Benih muda yang baru tumbuh mesti di siram oleh butiran nasihat dan agama, agar suatu saat nanti memiliki pribadi yang baik dan terpuji. Agama merupakan penerang bagi manusia di dunia ini. Sedangkan ilmu pengetahuan, bagaikan sebuah tongkat bagi seorang buta.
Dengan bekal ilmu pengetahuan, maka manusia akan bisa hidup mandiri tanpa mengandalkan orang lain. Oleh sebab itu antara pendidikan agama dan pengetahuan umum, tidak bisa dipisahkan. Keduanya harus berjalan searah, untuk menuju satu titik keridhoan Illahi Robbi. Sebab suatu keberhasilan tanpa keridhoan dari Tuhan tidak akan ada berkahnya.
" Dulu sebelum agama Islam diturunkan kepada Nabi Besar Muhammad saw, penduduk Arab hidup dalam kegelapan. Antara sesama manusia terjadi saling bunuh tanpa mengenal perikemanusiaan. Mereka membunuh hanya berdasarkan naluri ingin berkuasa. Masyarakat Arab saat benar-benar hidup tanpa pijakan yang benar. Sebagian bangsawan Arab sampai hati membunuh atau mengubur hidup-hidup bayi perempuan. Mereka tidak berpikir bahwa mereka pun dilahirkan dari seorang wanita. Perbudakan merajalela di mana-mana. Harga budak tak lebih dari seekor binatang peliharaan yang bisa diperlakukan dengan semena-mena. Pokok masyarakat Arab waktu itu masih tenggelam dalam alam kegelapan yang menyesatkan. Perjudian, minum-minuman keras dan perbuatan buruk lainnya terjadi di mana-mana. Yang kuat memperbudak yang lemah. Maksiat seakan-akan menjadi tujuan utama bagi masyarakat Arab waktu itu. Maha Tuhan menurunkan Nabi Muhammad saw untuk membenahi kehidupan yang tengah berada dalam kegelapan tersebut. Di usia 40 tahun beliau telah ditetapkan menjadi Rasulullah. Beliau di beri tugas untuk menyeru kepada manusia agar kembali ke jalan yang baik dan benar. Manusia dihimbau agar menyembah Allah Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan selain Allah yang patut di sembah dan di puji. Oleh sebab itu kita yang hidup di zaman sekarang harus lebih mendalami agama dengan sebaik-baiknya. Sebab tanpa pendidikan agama, manusia hidupnya akan sesat dan hidup dalam kegelapan. Jika manusia hidup tanpa bimbingan agama, maka langkahnya akan semau sendiri. Yang menurutnya baik akan dilakukan walau belum tentu kebenarannya. Sedangkan kebenaran menurut sendiri belum tentu benar menurut orang lain. Kebenaran yang betul adalah kebenaran yang diakui oleh umum serta dibenarkan juga oleh agama. Camkanlah ini semua agar kalian kelak menjadi manusia yang baik dan berguna bagi nusa bangsa serta agama," tutur Kyai Mustafa kepada Lestari dan Berkah.
" Insya Alloh Kyai, kami akan tetap ingat serta mematuhi semua nasihat ini. Doakanlah agar kami tidak terjerumus ke lembah yang salah," ujar Berkah.
" Selain doa guru, doa orangtua paling manjur jika kalian tetap mematuhi semua nasihatnya. Tuhan akan meridhoi serta mengabulkan doa kalian, jika orang tua kalian pun ikut mendo'akannya. Oleh sebab itu sebelum kalian mengerjakan sesuatu, mintalah dulu doa dan berkah dari orangtua. Aku sebagai guru hanya dapat mengajarkan bagaimana cara beribadah yang baik dan benar. Sedangkan doa yang dimakbul adalah, doa kalian yang mendapat keridhoan kedua orangtua. Jika orangtua ridho, maka Tuhan pun akan meridhoi pula. Akan tetapi jika orangtua marah, maka Tuhan pun akan murka. Oleh karena itu jagalah tata tertib serta kesopanan terdapat kedua orangtua, yang telah mengurus dan melahirkan kalian," sambung Kyai Mustafa.
Watak yang baik setiap hari di siram oleh kasih sayang orangtua dan perhatian guru, maka tumbuhanlah menjadi anak yang baik dan terpuji. Sifat serta watak Lestari dan Berkah berkembang dan tumbuh sempurna. Rendah hati, sopan, baik budi bahasa dan selalu ingin menolong kesulitan orang lain.
Jika aka kawan mereka yang membutuhkan pertolongan, tanpa segan-segan keduanya akan segera memberikan bantuan. Apakah itu berupa uang maupun tenaga. Saran mereka selalu ditanggapi dan dapat di terima oleh kawan sekelas, maupun kawan sekampung. Begitulah watak dan sikap Lestari dan Berkah terhadap lingkungan sekitarnya, Lestari dan Berkah termasuk penyayang binatang terutama binatang peliharaan. Lingkungan yang berupa tanaman pun tak luput dari perhatian kaka beradik tersebut. Jika kebetulan mereka melihat ada seseorang yang sedang merusak tanaman, dengan segera ditegurnya dengan sopan.
" Kita hidup tidak dapat terpisah dari lingkungan. Binatang, tumbuh-tumbuhan merupakan sahabat kita yang patut mendapat perlakuan dengan baik. Tanpa lingkungan sekitar kita tak mungkin dapat hidup dengan tenang dan sehat. Umpamanya saja dengan tanaman. Kita mengadakan kerjasama yang baik. Tanaman membutuhkan karbondioksida sedangkan kita membutuhkan oksigen. Udara yang dikeluarkan dari tubuh kita diisap oleh tanaman. Sedangkan udara yang dikeluarkan oleh tanaman diisap oleh kita. Maka kehidupan ini akan tetap berlangsung sampai akhir zaman. Oleh sebab itu, betapa pentingnya penghijauan bagi hidup manusia. Tanda penghijauan, alam ini akan kering dan gersang. Polusi terjadi di mana-mana, hal ini akan mengakibatkan penyakit bagi manusia. Maka sebaiknya lingkungan kita diperhatikan dan dipelihara dengan baik." Tutur Lestari.
"Bagaimana dengan binatang?" tanya seorang akan yang merasa kagum atas penerangan Lestari.
"Binatang sudah jelas banyak membantu kebutuhan hidup manusia. Umpamanya saja kuda. Dengan bantuan tenaga kuda, kita bisa berolahraga pacuan. Para pengangkut andong atau keretek bisa hidup berkat bantuan kuda. Orang zaman dulu jika menyampaikan surat atau berita di bantu oleh kuda agar surat tersebut cepat sampai ke tempat tujuan. Kerbau membantu kita untuk membajak sawah atau ladang. Sapi perah, susunya kita minum untuk kesehatan bersama. Dengan tubuh sehat kita bisa berpikir dan bertindak yang positif".
"Apakah nyamuk juga bermanfaat bagi manusia?" tanya si anak yang merasa penasaran.
Mendengar pertanyaan ini, Lestari tersenyum.
"Nyamuk malaria sekalipun berguna bagi manusia. Dengan berjangkinya penyakit malaria dan demam berdarah, maka para dokter berusaha keras untuk mencari dan membuat obatnya. Hal tersebut bisa di peroleh hanya dengan bantuan ilmu pengetahuan. Jadi jelaslah sudah bahwa pendidikan di sekolah adalah salah satu jalan untuk memecahkan misteri di dunia ini. Kalau kita renungkan penyakit, itu pun ada manfaatnya bagi manusia. Tidak akan ada Dokter jika Tuhan tidak menciptakan penyakit. Namun tentu saja kita sebagai manusia harus berusaha untuk mencegah timbulnya penyakit. Sebab penyakit dapat menimbulkan kematian bagi manusia," tutur Lestari sambil membetulkan kembali pohon yang di cabut oleh anak nakal tersebut.
Sambil menundukan kepala, anak itu berkata. "Maafkan saya ! Saya menyesal telah merusak lingkungan yang sengaja di tanam oleh pemerintah. Saya tidak akan sekali-kali lagi mencabuti pohon atau mengganggu binatang," ujarnya penuh kesal.
Lestari tersenyum lega.
"Kalau sudah terjadi, biarkan berlalu. Yang penting mulai saat ini, kamu harus memperbaiki kelakuanmu yang salah ini. Penghijauan yang sengaja diterapkan oleh pemerintah, mesti kita jaga baik-baik," tambah Lestari.
Anak tersebut pergi dan berjanji tidak akan melakukan perbuatan buruk seperti itu lagi. Lestari dan Berkah tersenyum puas. Hatinya merasa lega ternyata mereka mampu menyadarkan anak nakal tersebut.
No comments:
Post a Comment