Malam bertabur bintang di langit. Dono sedang berjalan di tortoar hendak pulang ke rumah. Tiba-tiba Dono bertemu dengan seorang gadis yang cantik bernama Mery Jane di tengah jalan. Lalu Dono mengajak Mery Jane untuk berbincang sebentar di sebuah kafe. Dengan senang hati Mery Jane menerima ajakan Dono. Di dalam kafe mulai Dono dan Mery Jane berbincang banyak hal. Sampai waktunya berpisah karena Mery Jane ada sedikit pekerjaan. Dono pun juga ada sedikit pekerjaan di rumah temannya.
Mery pun berjalan menuju tujuannya. Tapi tiba-tiba hujan pun turun. Mery pun berlari tengah hujan. Sedangkan Dono ngiup di sebuah pinggiran toko. Terlihat dari jauh pandangan Dono. Mery Jane di buntutin oleh tiga berandalan ketika masuk sebuah gang. Dono pun khawatir sekali. Lalu segera berlari di tengah hujan. Dengan cepat Dono berubah berganti pakaian di tengah derasnya hujan. Lompatlah Dono di antara gedung bertingkat.
Mery pun terpojok di sebuah gang yang cukup gelap dihadang oleh tiga orang berandalan.
"Tolong.....," teriak Mery Jane dalam derasnya hujan.
"Teriaklah...sepuasmu...tidak ada orang yang mendengar," kata Penjahat berbaju jas.
"Iya...benar...sekali.....tidak ada yang akan menolong kamu," ujar Penjahat berbaju kaos.
"Ayo.....laksanakan niat kita....," kata Penjahat yang kate.
Ketiga penjahat menangkap Mery Jane dengan paksa.
"Dasar brengsek lepaskan saya...," kata Mery Jane.
Sontak Mery Jane berontak dan menendang salah satu penjahat.
Dono melihat kejadian yang buruk pada Mery Jane. Dengan cepat menembakan jaring laba-laba ke salah satu penjahat yang di tendang Mery Jane. Sang Penjahat yang terkena jaring laba-laba langsung sama Dono di tarik sampai mental.
"Ahhhhhh...," teriak Penjahat berbaju jas.
Penjahat yang di lempar Dono dengan jaring laba-labanya menabrak tembok. Lalu Dono bergerak lebih cepat lagi. Di lemparkan jaring laba-laba langsung terkena Penjahat berbaju kaos. Dono menarik jaring laba-labanya dan Penjahat berbaju kaos terpental masuk ke dalam tong sampah.
"Tinggal...satu...lagi," celoteh Dono.
Mery Jane berusaha lepas dari Penjahat yang kate karena tangannya di pegang erat sekali.
"Lepaskan saya tahu," kata Mery Jane.
"Tidak akan," jawab Penjahat yang kate.
Mery pun terus berontak. Dono pun dateng di hadapan Mery Jane dan Penjahat yang kate. Sontak Penjahat yang kate melepaskan pegangannya terhadap Mery Jane.
"Haaaaa," terkejut Penjahat yang kate.
"Pahlawan ku...," kata Mery Jane
Dono langsung menangkap Penjahat yang kate dan di lempar jauh sampai masuk tong sampah.
"Pahlawan ku...," kata Mery Jane kembali.
"Kamu tidak...apa-apa?" tanya Spider-Dono.
"Tidak apa-apa?" kata Mery Jane.
"Saya mau berterima kasih sama kamu dengan sebuah ciuman boleh engak," bujuk Mery Jane.
"Boleh......," saut Spider-Dono.
Spider-Dono membuka topengnya setengah agar tidak ketahuan identitas aslinya. Bibir Mery Jane hampir sampai di pipi Spider Dono. Dan Spider-Dono hanya diam membeku di tempatnya.
"Bangunnnnnnn.........," teriak Kasino.
"Bangunnnnnnn.........," teriak Indro.
Dono pun bangun dari tidurnya di sofa.
"Apa..yang terjadi?" tanya Dono.
"Yang terjadi kebakaran....," kata Kasino.
"Ya....kebakaran....," saut Indro.
"Dimana-dimana ?" tanya Dono yang bingung.
Indro dan Kasino tertawa terbahak-bahak karena mengerjai Dono.
"Sial...saya di kerjai......, padahal lagi asik mimpi indah," kata Dono.
"Mimpi...apa...sih Dono...?" tanya Kasino.
"Ya...paling mimpi mesum........seperti biasanya...," kata Indro.
"Ya...gak..lah.......mimpi...saya...adalah ketemu dua monster ," kata Dono.
"Iiiiii......monster.....takut...," saut Kasino dan Indro.
"Iya....monsternya...kalian...berdua," ujar Dono.
"Ya...........itu sih..mimpi mengada-ada," saut Indro.
"Cuma ngelesnya Dono aja.," kata Kasino.
"Bener sekali.....saya tidak mau kasih tahu...mimpi...saya," ujar Dono.
Dono bergegas pergi dari ruang tamu, langsung pergi ke kamarnya untuk melanjutkan mimpi. Sedangkan Kasino dan Indro duduk di sofa menonton film Spiderman yang abis di tonton Dono sampai ke tiduran.
No comments:
Post a Comment