Malam hari, ya bulan bersinar dengan baik. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus....FTV di chenel Indosiar, ya seperti biasa sih Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik.
Isi cerita yang di baca Budi :
Connor Mead adalah seorang fotografer dan tukang selingkuh yang terkenal. Setelah putus dengan tiga wanita secara bersamaan melalui panggilan konferensi untuk menghemat waktu, ia pergi ke rumah mendiang pamannya Wayne untuk menghadiri pernikahan saudaranya Paul dengan Sandra. Di sana, ia bertemu lagi dengan Jenny Perotti, satu-satunya gadis yang merebut hatinya. Setelah menyampaikan pidato dalam keadaan mabuk di acara makan malam latihan, Connor didatangi oleh hantu playboy sejati Wayne, yang memperingatkan Connor bahwa ia akan didatangi oleh tiga hantu yang akan menuntunnya melalui masa lalu, masa kini, dan masa depannya yang romantis.
Yang pertama adalah "Ghost of Girlfriends Past" dalam bentuk Allison, kekasih pertamanya. Mereka kembali ke adegan-adegan dari masa lalunya, dengan fokus pada hubungannya dengan Jenny. Jenny dan Connor sangat dekat di sekolah; Jenny memberinya kamera istan pertamanya yang digunakan Connor untuk mengambil fotonya, berjanji untuk menyimpannya selamanya, dan bahkan ada untuk Connor ketika orang tuanya meninggal. Di sekolah menengah, mereka hampir menjalin asmara, tetapi keraguan Connor saat berdansa menyebabkan Jenny berdansa dan mencium anak laki-laki lain.
Wayne, yang sekarang menjadi wali sah Connor dan Paul, menasihati Connor yang patah hati untuk menghindari hubungan asmara dengan cara apa pun agar tidak merasakan sakit hati lagi, dan mulai mengajarinya teknik-tekniknya sebagai seorang tukang rayuan. Ketika ia bertemu Jenny lagi, ia mengabaikannya dan lebih memilih Allison. Beberapa tahun kemudian, Connor dan Jenny bertemu lagi dan menghidupkan kembali hubungan asmara mereka. Setelah menghabiskan malam bersama, Connor menyadari bahwa ia sedang jatuh cinta dan panik, meninggalkan Jenny sendirian dan patah hati.
Kembali ke masa sekarang, Connor secara tidak sengaja menghancurkan kue pernikahan dan gagal berbaikan dengan Jenny. Ia berhadapan dengan "Hantu Pacar yang Hadir" dalam bentuk asistennya Melanie, yang menunjukkan kepadanya anggota lain dari pesta pernikahan yang mengolok-olok gaya hidupnya yang dangkal. Paul mengungkapkan cintanya kepada Connor, mengingat semua pengorbanan yang dilakukan Connor untuk merawatnya ketika orang tua mereka meninggal, dan harapannya bahwa ia suatu hari akan membaik. Sementara itu, Jenny dihibur oleh Brad, yang membuat Connor kesal. Melanie dan tiga kekasihnya yang baru saja ditinggalkannya membahas kurangnya empati Connor.
Sandra mendengar pengakuan tak sengaja Connor bahwa Paul tidur dengan salah satu pengiring pengantinnya di awal hubungan mereka, dan dengan marah menghadapi Paul. Connor yang telah kembali mencoba memperbaiki situasi, tetapi Paul menyuruhnya pergi. Ia didatangi oleh "Hantu Masa Depan Pacar", yang membawanya ke masa depan untuk melihat Jenny menikahi Brad sementara Connor tetap sendiri. Lebih jauh di masa depan, Paul adalah satu-satunya pelayat di pemakaman Connor. Wayne muncul dan memberi tahu Connor bahwa ini adalah takdirnya jika ia terus berada di jalan yang sama, mendorongnya ke dalam liang lahat untuk dikuburkan oleh banyak mantan pacarnya.
Saat bangun di tempat tidur, Connor merasa lega karena hari pernikahan masih pagi, tetapi ternyata Sandra sudah membatalkannya dan pergi. Setelah mencegat mobilnya, Connor meyakinkannya untuk memaafkan Paul, dengan mengatakan bahwa sakit hati lebih berat daripada penyesalan karena tidak pernah mempertaruhkan hati sejak awal. Di pesta yang telah direstorasi—di mana ia bertugas sebagai fotografer pernikahan—Connor berdamai dengan Jenny dengan menunjukkan foto Jenny yang masih ia bawa. Mereka berciuman dan berdansa di salju mengikuti lagu yang sama yang dulu Connor ragu-ragu untuk mengajaknya berdansa.
Setelah pekerjaannya selesai, Paman Wayne menyerang Hantu Pacar Masa Depan, mencoba mendekati Melanie sebelum rekannya yang hadir secara jasmani berdansa dengan Brad, dan akhirnya ditolak oleh Allison, Hantu Pacar Masa Lalu, yang masih muncul pada usia 16 tahun.
***
Budi selesai membaca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng. Eko datang ke rumah Budi, ya Eko memarkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi. Memang Eko melihat dengan baik di meja, ya ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng yang seperti biasa berisi air panas, ya piring yang ada singkong goreng, ya ada kaca mata yang terbuat kardus, ya dan buku gambar gitu.
"Kaca mata," kata Eko.
Eko mengambil kaca mata.
"Budi buat kaca mata yang terbuat dari kardus," kata Eko.
"Aku memang buat kaca mata dari kardus, ya nilai kreatifitas aku saja," kata Budi.
"Mainan kaca mata terbuat dari kardus, ya memang nilai kreatifitas," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko memakai kaca mata yang terbuat dari kardus.
"Keren kan Budi aku pake kaca mata?" kata Eko.
"Keren....Eko!" kata Budi.
Kaca mata yang terbuat dari kardus tidak di pake lagi dan kaca mata di taruh di meja dengan baik sama Eko dan Eko mengambil buku gambar gitu.
"Apa yang di gambar Budi di buku gambar?" kata Eko.
"Yang aku gambar di buku gambar...biasalah yang aku gambar.... hal-hal yang aku sukai," kata Budi.
"Hal-hal yang biasa yang di gambar Budi di buku gambar," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Aku buka saja buku gambar!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko membuka buku gambar dengan baik, ya Eko melihat dengan baik gambar-gambar yang di buat Budi gitu.
"Budi buat gambar di buku gambar... tokoh-tokoh dari animasi Quantum Heroes Dinoster," kata Eko.
"Aku suka dengan tokoh-tokoh dari animasi Quantum Heroes Dinoster, ya maka aku gambar dengan baik," kata Budi.
"Cerita animasi Quantum Heroes Dinoster...bagus kan Budi?" kata Eko.
"Ya bagus lah Eko....cerita dari animasi Quantum Heroes Dinoster," kata Budi.
"Menghibur dengan baik acara Tv animasi Quantum Heroes Dinoster," kata Eko.
"Memang sih Eko...acara Tv animasi Quantum Heroes Dinoster...menghibur dengan baik," kata Budi.
"Acara Tv animasi Quantum Heroes Dinoster...masih berkaitan dengan ekonomi," kata Eko.
"Realitanya memang begitu," kata Budi.
"Kompetisi tetap terjadi urusan acara Tv ini dan itu," kata Eko.
"Realita memang begitu," kata Budi.
"Bagi yang memahami...ilmu agama, ya hasil....rezeki masing-masing," kata Eko.
"Omongan Eko benar sih!" kata Budi.
"Gambar yang di buat Budi...bagus!" kata Eko.
"Terima kasih Eko pujiannya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu main kartu gaplek saja Budi!" kata Eko.
"Okey main kartu gaplek saja!" kata Budi.
Budi mengambil kartu gaplek di bawah meja, ya kartu gaplek di kocok dengan baik dan kartu gaplek di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu gaplek dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment