Malam bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus.... Jogetin Shaaay di chenel TRANS TV, ya seperti biasa sih...Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di akhir abad ke-18 Bundelkhand, yaaa seorang biksu prajurit (disebut Gossain) melakukan pembunuhan besar-besaran dalam upaya untuk menemukan musuh bebuyutannya, kepala suku Rohilla, Rahmat Khan (saat ini bertanggung jawab atas benteng lokal Munerghah), yang telah melarikan diri dengan konvoinya setelah menjarah harta karun tuannya Raja Hukum Singh Bundela (harta karun yang dijarah adalah pajak yang harus dibayarkan kepada Peshwa Sawai Madhabrao) dan membunuh semua rakyatnya. Sementara itu, seorang pelacak membantu saingannya menemukan Gossain. Dalam pertarungan berikutnya, Gossain membunuh saingannya dan pasukannya tetapi dirinya sendiri terluka. Dia berhasil mencapai istana Rahmat Khan, di mana seorang janda menyelamatkannya, memberinya makan, dan menemaninya di jalur balas dendamnya. Gossain tidak ingin dia menemaninya, tetapi setelah beberapa pria mengancamnya, dia membunuh salah satu dari mereka dan membiarkannya sampai ke Sungai Yamuna. Di sisi lain, pelacak bergabung dengan Marathas untuk membantu mereka melacak Rahmat Khan dengan imbalan 20 koin emas. Keesokan paginya, komandan tetap tertidur, karena itu kapten dan pelacak ditemani oleh sekelompok Pindaris. Gossain dan janda itu kemudian bertemu dengan Naga Guru yang pertama, yang mencoba meyakinkannya untuk tidak melanjutkan balas dendam. Gossain mengungkapkan bahwa enam tahun lalu, di Banda, yaaa dia menyelamatkan Rahmat Khan dan istrinya dari serangan perampok sebelum mengungkapkan niatnya untuk membunuh Rahmat Khan. Setelah itu, Gossain tidak dapat menemukannya. Setelah berangkat, pasangan itu menemukan Rahmat Khan dan konvoinya. Pada malam hari, Gossain mencoba menyerang Rahmat Khan tetapi ditangkap, dan janda itu terungkap telah mengkhianatinya.
Janda itu adalah selir Rahmat Khan, yang juga melahirkan putranya yang sekarang menjadi milik istrinya. Pelacak membawa kapten dan Pindaris ke tempat Rahmat Khan dan temannya Adham Khan bertemu dengan seorang pejabat Perusahaan Hindia Timur Inggris–Theodore Munroe. Pindaris yang tamak mencoba menyerang mereka tetapi mundur ketika beberapa dari mereka terbunuh oleh senjata sepoy Inggris. Gossain yang disiksa mengungkapkan seorang pria bernama Sadullah Khan mengirimnya, nama yang mengejutkan Rahmat Khan. Pada malam hari, pelacak, kapten, dan Pindaris bergabung dengan tentara Maratha lainnya dari Mahadaji Shinde. Gossain menyerang pejabat Inggris, setelah itu Rahmat Khan mencoba membutakannya, tetapi tiba-tiba Maratha menyerang kamp. Janda itu melarikan diri dengan anak itu, dan Gossain selamat dari serangan itu tetapi berjanji untuk kembali. Dia menolak untuk mempercayai janda yang mengkhianatinya demi anaknya. Akibatnya, dia ditangkap, dan Rahmat Khan membunuh istrinya ketika dia menghina anaknya. Gossain sekarang bergabung dengan pelacak, yang tidak dibayar oleh Maratha. Gossain mengungkapkan bahwa 25 tahun yang lalu di Buxar, yaaa sebelum pertempuran, yaaa berbagai orang India berkumpul untuk merencanakan kekalahan Perusahaan Hindia Timur. Sadullah Khan ada di antara mereka, tetapi dia dikhianati oleh putra sulungnya Rahmat Khan yang bergabung dengan Adham Khan. Sadullah Khan digantung sampai mati, dan begitu pula putranya yang lebih muda, yang meninggalkan Rahmat Khan terluka dalam serangan kekerasan.
Kembali ke masa kini, Rahmat Khan membunuh Adham Khan, karena ia yakin bahwa Adham Khan berkonspirasi melawan anaknya. Tak lama kemudian, si pelacak menyerang pasukan Inggris dan Rahmat Khan dengan bantuan roket rakitan. Pasukan Inggris melarikan diri, sementara Gossain sendiri muncul dari sungai dan menyerang orang-orang di atas kapal. Ia melompat ke dalam air bersama Rahmat Khan, sebelum si pelacak menembakkan roket lagi, dan kapal meledak. Hanya janda dan anaknya yang selamat. Suku Maratha tiba, dan si pelacak pergi setelah memberi tahu mereka tentang tenggelamnya harta karun bersama kapal. Sebelum menggantung Rahmat Khan, Gossain mengungkapkan dirinya sebagai adik laki-lakinya yang tidak mati meskipun digantung karena memasukkan peluru yang diberikan oleh seorang biksu perang yang lebih tua ke tenggorokannya. Ia ditemukan hidup dan dirawat oleh para Naga Sadhu. Sebelum digantung, Rahmat Khan mengatakan kepadanya bahwa putranya akan membalaskan dendamnya di masa depan. Gossain menjawab dengan mengatakan, "Pada hari itu, aku akan mencapai mukti dari dunia ini."
Janda yang sekarat itu menyerahkan anaknya kepada Gossain, yang membawanya dan pergi.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng.
"Baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Yaaa berita-berita di koran menarik sih ceritanya dari berita pemerintahan luar, berita pemerintahan dalam negeri, berita ekonomi, berita sosial masyarakat, berita hukum, berita olahraga, berita seni dan kebudayaan, yaaa sampai berita artis dari luar negeri sampai dalam negeri gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi. Karena Eko dateng, ya Budi berhenti baca koran dan koran di taruh di bawah meja gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Emmm," kata Budi.
"Langsung saja...Budi...main kartu Domino saja!" kata Eko.
"Ya oke main kartu Domino!" kata Budi.
Budi mengambil kartu Domino di bawah meja, ya kartu Domino di kocok dengan baik dan kartu Domino di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu Domino dengan baik gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Budi mau cerita apa tidak?" kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Gema dan Gibran berteman baik gitu dari masa SMA sampai sekarang gitu. Gibran pernah kerja di Arab sebagai TKI gitu. Hidup di Arab seperti cerita di media ini dan itu, ya Gibran menjalankan hidupnya dengan baik dan kerja dengan baik gitu di Arab. Gibran bertemu dengan cewek cantik yang bernama Adara, ya Adara keturunan asli Arab gitu. Gibran yang suka dengan Adara, ya karena Gibran dan Adara satu agama Islam, yaaa cinta adalah anugerah dari Tuhan yang menciptakan manusia. Negara yang berperang sekali pun bisa berdamai kalau mengerti dengan baik cinta dalam nilai-nilai kebaikan yang di anugerahkan sama Tuhan yang menciptakan manusia gitu. Gibran yang cinta Adara jadi keduanya menikah gitu. Sekarang ini, ya Gibran di Indonesia tepatnya di Jakarta gitu. Gibran yang tidak kerja lagi di Arab, ya Gibran menjalankan usaha toko pakaian gitu. Rumah tangga yang di jalankan dengan baik Gibran dengan Adara, ya memang keduanya beda suku dan budaya gitu...tetap saling pengertian karena perbedaan suku dan budaya demi anak tercinta, ya Aisyah gitu. Ya Aisyah menjalankan sekolah SD gitu. Gema masih jomblo sih dan kerjaannya Gema menjalankan usaha toko kelontong gitu. Sebenarnya Gema pernah berusaha untuk menikah dengan cewek yang bernama Victoria gitu. Tapi usaha Gema gagal untuk menikahi Victoria karena Victoria lebih memilih Fattah gitu. Ya Fattah kerjaannya menjalankan usaha hotel Horison gitu. Hubungan pertemanan Gema dan Gibran tetap berjalan dengan baik gitu. Hidup ini harus di nikmati dengan baik gitu, ya Gema dan Gibran ke lapangan gitu yang ada konser musik gitu. Ceritanya Gema dan Gibran telah berada di konser musik di lapangan gitu. Yang mengisi acara konser musik, ya artis yang terkenal gitu, ya pastinya artis cantik dan ganteng gitu. Gema dan Gibran happy-happy di acara konser musik, ya bersama orang-orang yang suka dengan musik gitu. Acara konser musik berjalan dengan baik, ya sampai selesai gitu. Gibran dan Gema pulang ke rumah masing-masing gitu. Seperti biasa sih, ya Gibran menjalankan dengan baik toko pakaian gitu dan Gema menjalankan toko kelontong gitu. Nama juga usaha yang di jalankan Gibran dan Gema, ya hasilnya seperti...pasang surut air laut, ya tetap hasil di syukuri dengan baik keduanya dengan cara ibadah dengan baik gitu. Gema yang masih jomblo, ya iri sih dengan kehidupan rumah tangga Gibran dan Adara yang baik dan bahagia gitu. Ya Gema ingin punya istri gitu. Suatu hari Gema bertemu dengan teman masa SD yang bernama Harry gitu. Ya Harry kerja dengan baik di kepolisian Lapor Pak!. Ya memang Harry telah menikah dengan Aqeela. Ya Aqeela kerjaannya dokter di rumah sakit gitu. Rumah tangga di jalankan Harry dan Aqeela dengan rasa cinta gitu, ya dan keduanya punya anak bernama Mohan. Ya Mohan menjalankan sekolah SD gitu. Hubungan pertemanan Gema dan Harry baik dan baik gitu. Harry punya adik yang bernama Mala gitu. Ya Mala kerjaannya guru TK gitu. Gema tertarik dengan Mala, ya adiknya Harry gitu. Ya Gema berusaha dengan baik untuk jadian dengan Mala dengan berteman baik gitu. Pertemanan Gema dan Mala baik, ya akrab gitu. Ketika Gema yang mantap ingin menyatakan cinta sama Mala gitu, ya Mala malah balikan dengan Rakha gitu. Rakha kerjaannya pengacara gitu. Hubungan kisah cinta kembali berjalan dengan baik Rakha dan Mala gitu, ya keduanya ada rencana menikah gitu. Gema gagal deh jadian sama Mala gitu. Gibran teman baiknya Gema, ya Gibran mengerti dengan baik keadaan Gema yang gagal bersama Mala gitu. Untuk membuat Gema happy-happy...Gibran mengajak Gema ke acara dangdutan gitu. Ya Gema mau di ajak Gibran ke acara dangdutan gitu. Ceritanya sih...Gibran dan Gema telah berada di acara dangdutan di sebuah gedung gitu. Acara dangdutan acara MNCTV....DMD Panggung Rezeki gitu. Yang mengisi acara dangdutan artis cantik dan ganteng gitu. Gema dan Gibran happy-happy dengan musik dangdut bersama semua orang-orang yang suka musik dangdut gitu. Acara dangdutan berlangsung dengan baik sampai selesai gitu. Gema dan Gibran pulang ke rumah masing-masing gitu. Seperti biasa sih, ya Gibran menjalankan usaha toko pakaian dengan baik dan Gema menjalankan usaha toko kelontong dengan baik gitu. Suatu hari, ya Gema bertemu teman masa SMA yang bernama Kiara gitu, ya pertemuan tidak sengaja di jalan gitu. Kiara kerjaannya guru SD gitu. Hubungan pertemanan Gema dan Kiara baik gitu. Ya Gema yang masih jomblo, ya Gema masih kepengen punya istri gitu. Kiara yang gagal menikah sama Noel karena Noel lebih memilih Raisa gitu. Ya Kiara berusaha dengan baik melupakan Noel gitu. Gema yang suka dengan Kiara, ya ingin menyatakan cinta pada Kiara gitu. Ya Gema dengan memantapkan diri, ya melaksanakan niatnya untuk menyatakan cinta pada Kiara gitu. Ya Kiara yang melupakan dengan baik Noel, ya jadi Kiara menerima cinta Gema gitu. Gema senang jadian sama Kiara gitu. Gema paham agama sih, ya dari pacar lama-lama lebih baik segera menikah dengan Kiara gitu. Pernikahan pun terjadi Gema dan Kiara gitu. Gibran, Adara, dan Aisyah senang dengan kebahagian Gema menikah dengan Kiara gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja! Dunia ini ada yang lebih baik bercerita dari pada aku, ya yang lebih baik adalah film dan sinetron....dalam negeri dan luar negeri karena berkaitan dengan ekonomi dan ekonomi," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kisah persahabatan tokoh Gema dan tokoh Gibran, ya dan juga kisah cinta gitu," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main kartu Domino gitu.
No comments:
Post a Comment