Malam gelap bertabur bintang di langit, ya bulan ada di langit dan juga keadaan lingkungan sekitar rumah Budi baik gitu. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus yang cerita tentang pertenakan yang ada di Palembang di chenel TVRI Palembang gitu, ya seperti biasa sih Budi duduk dengann santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, ya cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pemain saksofon jazz Izzy Maurer ditembak di dada saat tampil di sebuah klub jazz oleh seorang pria gila. Izzy selamat dari operasi yang berlangsung selama tujuh jam, tetapi kehilangan paru-paru kirinya, yang mengakhiri karier musiknya. Seorang aktris muda yang bercita-cita tinggi bernama Celia Burns masuk ke restoran Chez Pierre di New York City tempat ia bekerja sebagai pelayan. Ia dan bosnya membicarakan penembakan itu. Kemudian, ia membeli CD terbaru milik Izzy.
Setelah sembuh, Izzy menyendiri dan menghindari teman-temannya. Secara bertahap ia mulai keluar dan beradaptasi dengan kehidupan barunya. Mantan pacarnya Hannah mengundangnya makan malam yang dihadiri oleh seorang aktris terkenal yang sudah pensiun, Catherine Moore, yang sekarang menjadi sutradara film yang sukses, dan teman produser filmnya, Philip Kleinman. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama ia bersenang-senang. Catherine sedang mencari seorang aktris muda untuk memainkan peran "Lula" dalam versi film terbarunya Pandora's Box. Saat berjalan pulang malam itu Izzy menemukan mayat, menemukan tas tergeletak di dekatnya, dan bergegas pulang dengan ketakutan. Kemudian ia memeriksa isi tas dan menemukan sebuah kotak kecil berisi batu dengan tanda merah. Saat ia memeriksa batu itu ia mendengar suara-suara berbicara dalam bahasa asing.
Malam itu, saat ia terjaga di tempat tidur, batu itu memancarkan cahaya biru aneh dan melayang di atas nakas. Keesokan paginya, ia menelepon nomor yang tertulis di serbet yang ia temukan di tas dan Celia mengangkat telepon saat ia sedang mendengarkan CD milik Izzy. Ia meminta untuk bertemu, dan Celia mengundangnya. Saat ia tiba, ia menuntut untuk mengetahui apa yang diketahui Celia tentang pria yang sudah meninggal, Stanley Mar, dan batu aneh itu. Ia mematikan lampu dan menunjukkan cahaya biru misterius pada batu itu. Tertarik pada batu itu, Celia menyentuhnya dan mendorongnya untuk menyentuhnya juga. "Itu hal terbaik, sungguh. Tidak ada yang seperti itu," katanya. Mereka merasa gembira dengan pengalaman itu, yang membuat mereka merasa lebih terhubung dengan segala sesuatu di sekitar mereka. Ia mengatakan kepadanya, "Dengan perasaanku sekarang, aku bisa menghabiskan sisa hidupku bersamamu." Setelah ia pergi, Celia mengejarnya dan mengundangnya kembali ke apartemennya tempat mereka bercinta. Dalam beberapa hari berikutnya, mereka jatuh cinta. Dia memberinya pekerjaan di restorannya, tetapi saat seorang pelanggan mendatanginya, Izzy membuat keributan dan mereka berdua dipecat.
Celia siap untuk berperan dalam film Catherine, Pandorah's Box, dan dengan bantuan dan koneksi Izzy, ia mendapatkan peran sebagai Lulu. Izzy berencana untuk bertemu Celia di Dublin, tempat film tersebut dibuat. Tak lama setelah ia pergi, Izzy diserang oleh beberapa pria di apartemennya yang ingin tahu mengapa ia membunuh Stanley Mar. Ia dibawa pergi dan ditawan. Ia bertemu dengan Dr. Van Horn yang misterius yang memberi tahu Izzy betapa ia kecewa padanya. Izzy tidak tahu apa yang ia bicarakan, tetapi Van Horn tampaknya mengetahui detail tentang masa lalu Izzy—nama aslinya, kejadian masa kecil, dan menangkap kunang-kunang bersama saudaranya di rumah musim panas mereka di Echo Lake. Ketika Van Horn mulai menyelidiki hubungan Izzy dengan ayah dan saudaranya, Izzy menjawab, "Jangan lakukan ini padaku." Ketika diingatkan bahwa ia menolak untuk memainkan musik di pemakaman ayahnya, ia menangis. Suatu malam, Van Horn menyerbu ke dalam sel Izzy dan berkata, "Kamu tidak layak. Kamu telah menjalani kehidupan yang buruk dan tidak jujur." Setelah mengetahui tentang Celia, Van Horn kini menuntut Izzy untuk mengungkapkan keberadaannya. Izzy menolak untuk mengakui bahwa dia mengenalnya. Saat dia pergi, Van Horn berkata, "Semoga Tuhan mengasihani jiwamu."
Sementara itu, Celia tidak dapat menghubungi Izzy dan ia curiga ada sesuatu yang salah. Ia takut Izzy telah meninggalkannya. Suatu malam, ia mengeluarkan batu itu dan cahaya biru muncul, tetapi sekarang cahaya itu hanya membuatnya sangat sedih. Dengan sedih, Lulu mengambil batu itu dan berjalan ke Jembatan Ha'penny, di mana ia menjatuhkan batu itu ke sungai gelap di bawahnya. Keesokan harinya, Van Horn dan anak buahnya menemukan Celia di Dublin dan mencoba menculiknya. Mereka mengejarnya melalui jalan-jalan ke Jembatan Ha'penny tempat ia menjatuhkan batu itu. Saat mereka mendekat, ia melompat ke sungai.
Kembali ke New York, Izzy akhirnya berhasil melarikan diri dari penjaranya. Ia mengetahui dari produser tentang hilangnya Celia dan hampir pingsan. Produser memberinya rekaman video beberapa adegan Celia. Kemudian di sebuah klub jazz, ia bertanya kepada teman-temannya, "Apakah aku orang baik atau orang jahat?" Kembali ke apartemennya, ia menonton rekaman video Celia dan menangis.
Setelah ditembak di klub jazz oleh pria gila itu, Izzy dibawa pergi dengan ambulans. Dalam perjalanan ke rumah sakit, jantungnya berhenti dan Izzy Maurer meninggal, tepat saat ambulans melewati seorang aktris muda yang bercita-cita tinggi bernama Celia Burns. Dia melihat ambulans lewat dan membuat tanda salib.
***
Budi selesai membaca cerpen yang cerita menarik gitu.
"Lanjut baca cerpen yang lain!" kata Budi.
Budi pun lanjut baca cerpen yang lain dengan judul Cinta di Saku Celana, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Mimpi Ahmad sederhana. Dia ingin sekali punya cinta. Dan mimpi itu sebenarnya terasa sangat wajar, karena Ahmad yang memang yatim piatu, tidak pernah sekalipun merasakan cinta sejak ia kecil dan hidup di panti asuhan.
Sampai akhirnya sekumpulan kartu-kartu pos misterius yang dikirimkan Bagas dari berbagai penjuru dunia, mempertemukan Ahmad dengan Bening. Seorang mahasiswi cantik namun rapuh, yang kemudian jadi sering ia temui di gerbong KRL yang ditumpanginya. Ahmad pun jatuh cinta. Satu masalahnya. Ahmad bahkan tidak punya keberanian untuk mengajaknya berkenalan.
Peperangan terjadi di hati Ahmad, haruskah ia meraih cintanya atau terus hidup seperti ini? Akhirnya atas saran ibu Panti Asuhan dan dukungan sahabatnya Gifar, Ahmad menulis surat cinta. Ia berencana memberikan surat itu kepada Bening dan mengajaknya berkenalan sebelum semuanya terlambat. Tapi karena sebuah insiden kecopetan yang tak terduga menyebabkan surat itu hilang, keberanian Ahmad yang memang sudah tanggung langsung hancur.
Tak putus asa, insiden kecopetan itu memberi Ahmad ide. Ia meminta bantuan seorang copet bernama Gubeng untuk mencurikan cinta Bening. Tapi pada hari yang dijanjikan Gubeng, copet sewaan itu tak muncul, Ahmad pun geram. Dengan menggenggam palu stempel pos, Ahmad memburu Gubeng yang ternyata insaf, dan berada di sel penjara.
Masalah ternyata tidak berhenti ketika Gubeng masuk penjara. Gubeng mengaku bahwa cinta itu sekarang tertinggal di saku celana jins yang sedang ia cuci di sebuah Laundry. Namun lagi-lagi, setelah Ahmad tiba di Laundry yang dimaksud, masalah baru kembali menghajar. Karena ternyata si pemilik Laundry itu, Roy, juga menginginkan cinta dari seorang Bening.
Perseteruan pun terjadi dengan si pemilik laundry, yang juga adalah bos narkoba yang terselubung. Masalah semakin runyam ketika Briptu Nila datang menggerebek tempat itu dan ikut menahan Ahmad. Mimpi Ahmad akan cinta pun terlihat semakin sulit untuk diraih.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya Eko memarkirkan sepedahnya di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Memang Eko melihat dengan baik di meja, ya ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng berisi air panas, dan piring yang ada singkong goreng gitu.
"Eko ke rumah aku pake sepedah. Kemana motor Eko, apa rusak?" kata Budi.
"Motor Bapak lagi rusak, ya jadi Bapak pake motor aku...untuk pergi ke mesjid sama Ibu urusan seperti biasa sih gitu...mengaji. Jadi aku pake sepedah deh ke rumah Budi!" kata Eko.
"Aku kirain motor Eko rusak. Ternyata motor Bapak Eko yang rusak. Bapak Eko bawa motor Eko ke mesjid dan Eko ke rumah aku pake sepedah," kata Budi.
"Bawa sepedah yang penting jadi sehat. Olahraga gitu," kata Eko.
"Memang bawa sepedah jadi sehat!" kata Budi.
"Ngopi," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengeluarkan satu bungkus kopi sachet dari saku celananya gitu.
"Aku mau buat kopi.....TOP Coffee," kata Eko.
"Eko bawa kopi sachet toh. Padahal aku sudah siapin kopi sachet kopi ABC," kata Budi.
"Ya aku lewat warung, ya jadi aku ke pengen minum kopi TOP Coffee jadi Budi aku beli deh kopi merek TOP Coffee, ya minum kopi merek ABC....lain waktu saja Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil gelas dan sendok gitu, ya plastik pembungkus kopi sachet TOP Coffee di sobek gitu. Isi kopi di masukan ke dalam gelas dan plastik pembungkus di buang ke tempat sampah gitu sama Eko. Ya Eko mengambil tekok kaleng, ya tekok kaleng di tuangkan dengan baik, ya air panas masuk ke dalam gelas gitu. Cukup terisi air panas di dalam gelas, ya tekok kaleng di taruh di atas anglo kecil sama Eko gitu. Eko mengaduk kopi dengan sendok, ya kopi jadi segera deh kopi di minum.
"Emmm...enak kopinya," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko selesai minum kopi, ya gelas berisi kopi di taruh di meja dengan baik gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Main kartu remi saja Budi!" kata Eko.
"Okey...main kartu remi!" kata Budi.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan kartu remi di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita, ya silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Mohan menjalankan kuliahnya dengan baik di Universitas gitu. Ayu adalah Ibunya Mohan, ya Ayahnya Mohan yang bernama Bambang telah lama meninggal gitu. Demi hidup ini, ya Ayu menjalankan usaha toko pakaian gitu. Mohan sebagai anak yang baik, ya membantu dengan baik kerjaan Ibu yang berjualan pakaian gitu. Hoby Mohan menyanyi, ya keinginan sih jadi penyanyi terkenal gitu. Raisa teman kuliah Mohan gitu. Ya Mohan suka dengan Raisa tapi Raisa sudah jadian dengan Harry gitu. Ya hubungan Harry dan Raisa di jalankan dengan baik, ya urusan kuliah pun di jalankan keduanya dengan baik gitu. Mohan melupakan rasa sukanya pada Raisa gitu. Aqeela menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Ya Aqeela memang berteman baik sama Mohan gitu, ya keinginan Aqeela jadian sama Mohan gitu. Noel teman kuliah Aqeela dan William teman kuliah Aqeela gitu. Noel dan William suka dengan Aqeela karena Aqeela cantik, pinter, baik perilakunya gitu. Karena suka pada Aqeela, ya Noel dan William bersaing dengan baik untuk bisa jadian sama Aqeela gitu. Aqeela tidak suka Noel dan William yang di suka Aqeela adalah Mohan gitu. Ya Mohan terkadang bernyanyi juga di kafe gitu, ya kafe pemiliknya Rangga gitu. Ya Rangga punya anak bernama Victoria. Ya Victoria menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Mohan dan Victoria berteman baik gitu, ya keduanya beda tempat kuliah gitu. Victoria ada rasa suka sama Mohan gitu. Di kafe, ya Mohan bertemu dengan Jihan, ya Jihan seorang produser musik gitu. Jihan suka dengan suara Mohan gitu, ya jadi Jihan mengajak kerja sama Mohan dengan tujuan Mohan jadi penyanyi terkenal gitu. Mohan bekerja sama dengan Jihan, ya Mohan rekaman di studio Jihan gitu. Mohan tertarik dengan baik sama Aqeela gitu, ya jadi Mohan dan Aqeela jadian gitu. Noel dan William yang tahu sih Aqeela jadian sama Mohan jadi Noel dan William memutuskan fokus kuliah saja gitu. Mohan dan Aqeela menjalankan hubungan kisah cinta dengan baik gitu. Album Mohan di pasarkan sama Jihan gitu, ya masyarakat suka dengan lagu-lagu Mohan karena suara Mohan yang bagus dan paling utama sih...Mohan ganteng dan perilakunya baik gitu. Jihan senang bekerja sama dengan Mohan karena penjualan album Mohan bagus gitu. Ya Mohan senang jadi penyanyi terkenal gitu. Aqeela dan Ibu Mohan senang sih Mohan jadi penyanyi terkenal gitu. Vio dan Mohan bertemu gitu. Ya Vio mantan pacar Mohan di masa SMA gitu. Sekarang sih Vio telah menikah dengan Alfa gitu. Hubungan Vio dan Alfa tidak baik karena Alfa berselingkuh dengan Ishana gitu. Vio ingin bercerai sama Alfa gitu. Mohan yang bertemu dengan Vio senang sih kisah masa lalu yang indah terjalin lagi gitu. Mohan sering jalan bareng sama Vio gitu. Aqeela sampai tahu sih Mohan jalan bareng dengan Vio gitu. Mohan dan Aqeela kerap bertengkar karena Vio gitu, ya pada akhirnya Aqeela putus hubungan dengan Mohan gitu. Vio bercerai dengan Alfa gitu. Mohan bersama Vio dengan baik gitu. Aqeela fokus kuliahnya dengan baik gitu. Mohan tetap menjalankan hubungan kisah cintanya dengan baik sama Vio, ya kerjaannya Mohan jadi penyanyi terkenal tetap berjalan baik dan juga kuliah Mohan tetap di jalankan dengan baik gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Mohan," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main kartu remi, ya main cangkulan gitu.
No comments:
Post a Comment