CAMPUR ADUK

Friday, March 28, 2025

BAREILLY KI BARFI

Malam hari. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus sinetron di chenel ANTV, ya seperti biasa sih...Budi duduk santai di depan rumah sambil menikmati minum teh dan makan singkong rebus. 

"Nyanyi dan main gitar!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Bersamamu kita akan taklukan duniaArungi samudra penuh rintanganBersamamu kita akan jalani semuaJangan takut untuk melangkah bersamaku
Bersamamu ku akan dicintai dengan tulusTanpa ragu ku akan memberikan cintakuBersamaku kamu tak akan senduYakinkan kamu aku yang terbaik untukmu
Du du du
Bersamamu kita kan jelajahi semestaBertualang dengan cerita kitaBersamamu kita akan berbagi semuaSegala baik dan buruk diriku
Ku tahu kau raguBiar ku beri tahu padamu
Bersamamu ku akan dicintai dengan tulusTanpa ragu ku akan memberikan cintakuBersamaku kamu tak akan senduYakinkan kamu aku yang terbaik untukmu
Buka hatimuSegala rasa yang ku berikan untukmu
Bersamamu ku akan dicintai dengan tulusTanpa raguKu akan memberikan cintakuBersamaku kamu tak akan senduYakinkan kamu aku yang terbaik untukmu
Bersamamu (ku akan dicintai dengan tulus)Tanpa ragu (ku akan memberikan cintaku)Bersamaku kamu tak akan senduYakinkan kamu aku yang terbaik untukmuYang terbaik untukmu"

***

Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum teh dan makan singkong rebus gitu.

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Bitti Mishra, seorang gadis tomboi di Bareilly, yaaa kabur dari rumah setelah gagal lagi dalam perjodohan. Sambil menunggu kereta, dia membeli dan membaca buku, Bareilly Ki Barfi, dan menyadari dengan terkejut bahwa dia adalah Barfi, tokoh utama eponim. Dia kembali ke rumah dan memutuskan untuk melacak penulisnya, yang disebutkan di sampul belakang sebagai 'Pritam Vidrohi', bahagia dan penuh harapan tentang kenyataan bahwa ada seseorang yang bisa mencintainya apa adanya. Pemilik toko buku mengarahkannya ke Chirag Dubey, seorang pemuda yang memiliki percetakan tempat buku itu diterbitkan. Dia memberitahunya bahwa Vidrohi tidak tinggal di kota itu lagi. Dia setuju untuk menjadi utusan bagi Bitti, mengantarkan surat-suratnya ke Vidrohi dan membawa kembali balasannya.

Namun, Bitti tidak menyadari fakta bahwa Chirag adalah penulis asli buku tersebut, yang menulisnya lima tahun lalu setelah mantan pacarnya, Babli (Barfi dalam novel tersebut) menikah dengan orang lain. 'Vidrohi' adalah nama seorang teman, yang digunakan oleh Chirag sebagai alias untuk menerbitkan novelnya. Karena Bitti menganggap dirinya sebagai Barfi, Chirag bermaksud mencari tahu apakah dia memang seperti mantan pacarnya, sebuah kebetulan yang mungkin memberinya kesempatan kedua untuk mencintainya.

Bitti dan Chirag menjadi sahabat karib, tetapi dia masih ingin bertemu dengan penulis Vidrohi, yang telah membalas surat-suratnya. Karena tidak ingin mengakhiri sandiwara itu, dia mengatur agar Bitti bertemu dengan Vidrohi yang asli. Dia pergi ke Lucknow dan membawa kembali temannya, Pritam Vidrohi, yang telah meninggalkan kota itu segera setelah novel itu diterbitkan. Bitti awalnya terkejut dengan perilaku kasar Vidrohi (tipu muslihat, yang dimaksudkan sebagai bagian dari rencana Chirag), karena membayangkannya dalam sudut pandang yang berbeda setelah membaca surat-suratnya. Namun, segera dia tampaknya menyukainya, percaya bahwa dia disalahpahami oleh masyarakat seperti dirinya. Chirag, yang telah merencanakan agar Pritam meninggalkan tempat kejadian setelah mengusir Bitti, sekarang terpaksa memfitnahnya sehingga orang tua Bitti tidak melihatnya sebagai pelamar yang layak untuknya. Dia berbohong bahwa pernikahan Pritam telah gagal. Hal ini tidak membuat Bitti gentar sama sekali, namun akhirnya menggagalkan kesepakatan bagi teman Bitti, Rama, yang mulai menyukai Pritam.

Pritam, yang juga menyukai Rama, kini memberontak terhadap Chirag yang suka memanipulasi dan menolak untuk mengakhiri seluruh sandiwara itu. Tak lama kemudian, Bitti dan Pritam mengumumkan pertunangan mereka, yang membuat Chirag pasrah pada kenyataan bahwa ia akan kehilangan cintanya sekali lagi. Menjelang acara, ia menulis surat terakhir yang menyentuh hati kepada Bitti menggunakan nama samaran Vidrohi-nya. Ia memberikan surat itu kepada Pritam untuk dibacakan di upacara, tetapi akhirnya harus membacanya sendiri kepada Bitti ketika Pritam mengeluh sakit tenggorokan. Ini menjadi titik balik bagi Bitti untuk mengungkapkan bahwa ia telah lama mengetahui bahwa Chirag adalah penulis yang sebenarnya, dan bahwa Pritam telah setuju untuk ikut bermain sehingga Bitti dapat mengetahui apakah Chirag benar-benar mencintainya (atau hanya karena ia adalah bayangan mantan pacarnya). Akhirnya, Chirag dan Pritam menikah dengan pasangan pilihan mereka, Bitti dan Rama, dan menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia di Bareilly.

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum teh dan makan singkong rebus.

"Eko belum datang juga, ya kalau begitu sih...baca koran saja!" kata Budi.

Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Yaaa di koran beritanya bagus-bagus dari cerita tentang pemerintahan luar negeri, pemerintahan dalam negeri, ekonomi, sosial, budaya, agama, olahraga, ya sampai dengan cerita artis dalam negeri sampai luar negeri. Cukup lama Budi membaca koran, ya Eko datang juga ke rumah Budi gitu. Koran selesai di baca Budi dan koran di taruh di bawah meja gitu. Eko memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi gitu. Ya Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja ada tekok kaleng berisi teh gitu.

"Emmm," kata Budi. 

"Langsung saja Budi main kartu remi!" kata Eko.

"Okey main kartu remi!" kata Budi.

Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan kartu remi di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik, ya main cangkulan gitu. 

"Emmm," kata Eko.

"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.

"Budi mau cerita, ya silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.

"Begini ceritanya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Mohan dan Fattah berteman baik, ya keduanya berasal dari Bandung sih. Ya Mohan dan Fattah tinggal di Jakarta, ya tinggal di rumah kontrakan gitu. Pemilik rumah kontrakan adalah William gitu. Ya William menjalankan rumah tangganya dengan baik sama Vio, ya bahagia dengan anak bernama Megan gitu. Ya Megan menjalankan kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Jakarta gitu. Demi hidup di Jakarta yang penuh dengan kompetisi dengan tujuan manusia yang ini dan itu, ya Mohan dan Fattah kerja dengan baik di perusahaan PT. MANDIRI gitu. Pemilik perusahaan PT. MANDIRI adalah Harry gitu. Ya Harry menjalankan rumah tangganya dengan baik sama Victoria gitu, ya bahagia sih dengan anak bernama Raisa gitu. Ya Raisa yang jadi bos baik, ya menjalankan perusahaan PT. MANDIRI dengan baik gitu. Memang sih Raisa cantik dan tubuh Raisa bagus seperti model cantik majalah dewasa karena Raisa suka dengan olahraga dengan baik, ya wajah perawatan kecantikan dengan baik sih. Ya Mohan dan Fattah memang tertarik dengan Raisa gitu tapi Mohan dan Fattah sadar diri bahwa Raisa sudah punya tunangan yang bernama Axel gitu. Ya Axel pemilik perusahaan PT. ANGKASA gitu. Mohan tertarik dengan Megan gitu. Memang sih Mohan dan Megan dekat seperti teman baik tapi Ayah Megan tidak suka dengan kedekatan Megan dengan Mohan gitu. Ya Mohan ada keinginan sih jadian sama Megan gitu. Ya Megan ada keinginan jadian sama Mohan gitu. Mohan dan Fattah memang menjalankan kerjaan dengan baik di perusahaan, ya keduanya sering ke kafe dengan tujuan happy-happy saja gitu dengan keadaan kafe yang baik karena ada live musik gitu. Penyanyi kafe adalah Wika gitu. Zara, Aqeela, dan Ishana gitu, ya ketiganya berteman baik dan masih menjalankan kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Jakarta gitu. Ishana punya pacar sih, ya nama Afgan gitu. Ya Afgan kerjaannya polisi di kepolisian Lapor Pak! gitu. Ya Zara, Aqeela, dan Ishana sering ke kafe gitu dengan tujuan happy-happy saja gitu. Mohan dan Fattah yang masih jomlo, ya berkenalan dengan cewek-cewek di kafe, ya cewek-cewek yang di maksud adalah Zara, Aqeela, dan Ishana gitu. Tujuan Mohan dan Fattah berkenalan dengan cewek-cewek dengan tujuan siapa tahu berjodoh gitu?. Mohan dan Fattah berteman baik dengan Zara, Aqeela, Ishana gitu. Masa lalu kisah cinta Mohan ketika tinggal di Bandung, ya Mohan gagal bersama Berliana karena Berliana menikah dengan Awan gitu. Sedangkan masa lalu kisah cinta Fattah ketika tinggal di Bandung, ya Fattah harus menerima keadaan dengan baik karena cewek yang di cintai bernama Aini meninggal dunia karena kecelakaan mobil gitu. Fattah tertarik dengan Ishana yang baik dan cantik tapi Fattah tidak bisa untuk jadian sama Ishana karena Ishana punya pacar yang bernama Afgan gitu. Fattah memutuskan untuk tertarik dengan Aqeela gitu. Mohan tertarik dengan Zara gitu dan juga Mohan masih memikirkan dengan baik ingin jadian sama Megan gitu. Hubungan pertemanan Fattah dan Aqeela berjalan dengan baik gitu. Hubungan pertemanan Mohan dan Zara berjalan dengan baik gitu. Mohan yang ingin jadian sama Megan, ya tetap Ayahnya Megan tidak suka dengan Mohan gitu, ya jadi Mohan memutuskan berteman baik saja dengan Megan gitu. Ya Megan yang berharap jadian sama Mohan, ya karena Ayah Megan tidak suka dengan Mohan jadi Megan fokus kuliah dengan baik gitu. Sebenarnya sih, ya Megan telah di jodohkan sama orang tuanya dengan cowok bernama Boy gitu. Ya Boy kerjaannya menjalankan usaha restoran gitu. Aqeela ternyata menyukai Mohan dan Zara menyukai Fattah gitu. Mohan merasa dirinya nyaman dengan Aqeela. Fattah merasa dirinya nyaman dengan Zara gitu. Pada akhirnya Mohan dan Aqeela jadian dan Fattah jadian sama Zara gitu. Kisah cinta pun di jalankan Fattah dan Zara dengan baik, ya begitu juga Mohan kisah cinta dengan Aqeela di jalankan dengan baik gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Cerita yang bagus," kata Eko.

"Sekedar cerita saja!" kata Budi.

"Kisah cinta," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Nyaman bersama dengan cewek yang di sukai," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Lika liku kisah cinta tokoh Mohan dan Fattah," kata Eko.

"Begitulah ceritanya," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko tetap asik main kartu remi, ya main cangkulan gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

SUPER 30

Malam hari yang keadaan tenang gitu. Setelah nonton acara Tv yang menarik dan bagus seni dan kebudayaan Palembang di TVRI Palembang gitu, ya...

CAMPUR ADUK